Daftar Isi Sop SMF THT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

No
Dokumen
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012

Standard Operasional Procedure


Pendaftaran Pasien Baru
Pendaftaran Pasien Lama
Pemeriksaan pasien non gawat non darurat
Pemeriksaan pasien gawat darurat
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan penunjang lain
Pemeriksaan Audiometri
Pemberian surat keterangan sakit
Pemberian surat keterangan sehat
Sistem Kehadiran
Persetujuan tindakan Medik
Laporan Kunjungan Bulanan

PENDAFTARAN
PASIEN

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Alifa

Disusun oleh :

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Telp
Fax

Dr.Yayan
Sp.THT-KL

Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL

: (022) 7796855
: (022) 7792059
Tanggal Terbit
13 Desember 2014

No. Dokumen :
001/Klinik.Alifa/SOPTHT/I/2014

No. Revisi :

Pengertian

Pendaftaran pasien adalah proses administrasi


awal yang harus ditempuh oleh pasien yang
akan berobat. Pendaftran pasien dilakukan
oleh pasien/keluarga kepada petugas
pendaftaran di bagian pendaftaran di klinik.
Agar pasien yang akan berobat dapat tertib
dan lancar.

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Penatalaksanaan Otitis eksterna


berdasarkan standar pelayanan medis
disusun oleh SMF Klinik. Alifa
Kasus Otitis Eksterna dapat di tangani
oleh Dokter Spesialis THT dan bila
diperlukan konsultasi dengan dokter
spesialis lain yang terkait .

1. Pendaftaran dimulai :
- Pagi hari mulai jam

Unit Terkait

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Telp
: ( 022)
7796855
Fax
:(022)
7792059
No. Dokumen :
002/Klinik.Alifa/SOPTHT/I/2014

Pengertian

1.
2.
3.
4.

Rekam medik
Komite medik
SMF bedah
IGD

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Alifa

Pemeriksaan pasien non


gawat non darurat

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL

No Revisi :

Tanggal
Terbit
13
Desember
2014

Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Halaman :
3

Pemeriksaan pasien non gawat non darurat adalah


pemeriksaan pasien yang dating ke klinik untuk
berobat dengan kondisi non gawat non darurat.
Pasien bias dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
kondisinya oleh dokter umum,dokter gigi, atau
bidan. Pemeriksaan juga meliputi pemeriksaan
kesehatan untuk keperluan permintaan surat
keterangan sehat dan keluarga berencana.

Tujuan

Agar pasien dengan kasus non gawat non darurat


yang akan berobat dapat tertib dan lancar.

Kebijakan

Prosedur

Penatalksanaan OMSK berdasarkan standar


pelayanan medis yang di susun oleh SMF
Klinik Alifa
Kasus OMSK dapat ditanganioleh Dokter
Spesialis THT dan bila diperlukan konsultasi
dengan dokter spesialis lain yang terkait.
1. Pasien dan pengantar masuk ke ruang
periksa setelah dipanggil petugas
pendaftaraan sesuai nomor antriannya.
2. Dokter umun,dokter gigi atau bidan
membuat / mencari rekam medis pasien.
Untuk selanjutnya melkakukan anamnesa.
3. Selanjutnya pasien diminta untuk
ketempat periksa dan dilakukan
pemeriksaan fisik secara umum ( status
generalisata ) dan pemeriksaan fisik
khusus terhadap keluhannya (status
lokalis )
4. Sesuai pemeriksaan yang dilakukan ,
pemeriksaan ( dokter umum,dokter
gigi,bidan) menegakan diagnose kerja
yang disampaikan kepada pasien. Untuk
selanjutnya dilakukan pengelolaan pasien
sebagaimana mestinya.
5. Pengelolaan pasien selanjutnya dapat
berupa :
- Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
laboratorium (diruang samping lab).
- Pemeriksaan radiologis ( diluar klinik)
- Tindakan ( sebelumnya harus dilakukan
informed consent ) ; bedah minor atau
tindakan medis lainnya diruang tindakan
- Di observasi diruang tindakan.
- Di observasi di rumah atau pulang.
- Dirujuk ke rumah sakit atau dokter
spesialis.
6. Selanjutnya pasien melakukan hal-hal
sesuai kondisinya sebagai berikut :
a. Pemeriksaan laboratorium :
*Jika tanpa mendapat resep dilakukan
pemeriksaan laboratoriu , maka pasien
kebagian kasir untuk membayar
administrasi.
*Jika mendapat resep sebelum
dilakukan pemeriksaan
laboratorium,pasien/pengantar

menyerahkan resep dokter kebagian


obat/apotek untuk kemudian mendapat
nota lunas yang diserahkan kabagian
kasir. Setelah melakukan pembayaran ,
pasien mendapat nota lunas yang
diserahkan kebagian obat/apotek.
Pasien dipersilahkan menunggu ,
setelah dipanggil dan mendapat
obatnya pasien pulang.
b. Pemeriksaan radiologi :
*Jika pasien mendapat pengantar untuk
melakukan pemeriksaan
radiologis,tanpa mendapat obat/resep,
paien kebagian kasir untuk
menyelesaikan administrasi.
* Jika mendapat resep
,pasien/pengantar menyerahkan resep
dokter kebagian obat/apotek untuk
kemudian mendapatkan nota yang
diserahkan ke bagian kasir. Setelah
melakukan pembayaran , pasien
mendapat nota lunas yang di serahkan
kebagian obat/apotek. Pasien
dipersilahkan menunggu,setelah
dipanggil dan mendapatkan obatnya
pasien bias pulang dan bias mendaftar
kembali untuk pemeriksaan
selanjutnya sesuai waktu yang
ditentukan (setelah ada hasil
pemeriksaan radioligi).
c. Tindakan medis : bias dilakukan
diruang periksa atau diruang tindakan
setelah dilakukan informed consent dan
pasien memberikan persetujuannya
( dalam format khusus ). Setelah
tindakan dan mendapat resep ,
pasien/pengantar menyerahkan resep
dokter kebagian obat atau apotek
untuk kemudian mendapat nota yang
diserahkan ke bagian kasir. Setelah
melakukan pembayaran , pasien
mendapat nota lunas yang di serahkan
kebagian apotek. Pasien dipersilahkan
menunggu, setelah dipanggil dan
mendapatkan obatnya pasien bias
pulang dab bisa mendaftar kembali
untuk pemeriksan selanjutnya
(control).

d. Pasien yang memerlukan observasi


diruang tindakan , setelah dari ruang
periksa dengan diantar oleh para medis
pasien menuju ke ruang tindakan dan
dilakukan pengelolaan sebagaimana
mestinya .
*Jika setelah dilakukan observasi ,
pasien memungkinkan untuk pulang,
setelah mendapat resep
pasien/pengantar menyerahkan resep
dokter kebagian apotek untuk
kemudian mendapat nota yang
diserahkan kebagian kasie. Setelah
melakukan pembayaran,pasien
mendapat nota lunas yang diserahkan
kebagian apotek . pasien dipersilahkan
menunggu , setelah dipanggil dan
mendpatkan obatnya pasien bisa
pulang dan bisa mendaftar kembali
untuk pemeriksaan selanjutnya
(control).
*Jika setelah dilakukan observasi ,
dinilai pasien perlu dirujuk ,maka
setelah mendapat surat rujukan
,pengantar menyelesaikan administrasi
kebagian kasir.
e. Pasien bisa pulang : maka setelah
mendapat resep pasien/pengantar
menyerahkan resep dokter kebagian
apotek untuk kemudian mendapat nota
yang diserahkan kebagian kasir.
Setelah melakukan pembayaran, pasien
mendapat nota lunas yng diserahkan
kebagian apotek. Pasien dipersilahkan
menunggu, setelah dipanggil dan
mendpatkan obatnya pasien bisa
pulang.
f. Pasien yang harus dirujuk , setelah
mendapat surat rujukan dari dokter
kebagian kasir untuk menyelesaikan
administrasinya.

Unit terkait

1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. SMF Bedah


KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Pemeriksaa pasien
gawat darurat

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan
KSp.THT-KL

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Alifa

Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
:(022)
7792059
No. Dokumen :
003/klinnik.alifa/SOPTHT/I/2014

Pengertian

Kebijakan

No.Revisi :

Tanggal
terbit :
13
Desember
2014

Halaman
5

Definisi :
Pemeriksaan pasien gawat darurat adalah
pemeriksaan pasien yang dating ke klinik untuk
berobat dengan kondisi dan keadaan umum yang
tidak stabil (kesadaran, pernapasan, suhu tinggi, rasa
sakit yang hebat atau pendarahan ).
Kondisi pasien yang tidak stabil diantaranya sebagai
berikut :
- pingsan / tidak sabar
- sesak napas
- panas tinggi sekali
- kejang
- pasien akibat kecelakaan/trauma
- pasien dengan pendarahan
pemeriksaan pasien gawat darurat akan
didahulukan.
Penatalaksanaan Serumen bedasarkan standar
pelayanan yang di susun oleh SMF Klinik ALIFA
Kasusu Serumen dapat ditangani oleh Dokter
Spesialis THT dan diperlukan konsultasi dengan
dokter spesialis lain yang terkait.

Tujuan
Prosedur

Agar pasien dengan kasus gawat darurat yang akan


berobat dapat tertib dan lancar.
1. Petugas pendaftaran melihat kondisi pasien
(triase). Jika terlihat pasien dalam kondisi
tidak stabil, maka pengantar dipersilahkan
membawa pasien langsung keruang tindakan.
2. Petugas pendaftaran memanggil perawat.
3. Perawat melakukan tindakan keperawatan
sebagaimana mestinya. Selanjutnya
memanggil pemeriksa sesuai konisi pasien
( dokter umum, dokter gigi, atau bidan)
4. Pemeriksa melakukan pemeriksaan dan
tindakan sebagaimanamestinya.
5. Pengantar kebagian pendaftaran.
6. Setelah dilakukan pemeriksaan , selanjutnya
pasien melakukan hal-hal sesuai kondisinya
sebagai berikut :

Pemeriksaan laboratorium :
*Jika tanpa mendapat resep dilakukan
pemeriksaan laboratorium ,maka pasien ke
bagian kasir untuk membayar administrasi.
*Jika mendapat resep sebelum dilakukan
pemeriksaan laboratorium , pasien atau
pengantar menyerahkan resep dokter ke
bagian obat / apotek untuk kemudian
mendapat nota yang diserahkan kebagian
kasir. Setelah melakukan pembayaran, pasien
mendapat nota lunas yang diserahkan
kebagian obat / apotek. Pasien dipersilahkan
menunggu, setelah dipanggil dan
mendapatkan obatnya pasien bisa langsung
pulang.
Dilakukan tindakan medis : setelah
sebelumnya dilakukan informed consent dan
pasien/keluarga memberikan persetujuannya
(dalam format khusus). Setelah tindakan dan
mendapat resep, pasien / pengantar
menyerahkan resep dokter kebagian apotek
untuk kemudian mendapat nota yang
diserahkan kebagian kasir. Setelah
melakukan pembayaran, pasien mendapat
nota lunas yang diserahkan kebagian obat/
apotek. Pasien dipersilahkan menunggu,
setelah dipanggil dan mendapatkan obatnya
pasien bisa langsung pulang atau bisa daftar
kembali untuk pemeriksaan selanjutnya
(control)
Dilakukan observasi diruang tindakan :

Unit terkait

Rekam Medik
Komite Medik
SMF bedah
UGD

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Alifa

JUDUL SOP :
Pemeriksaan
Laboratorium

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Telp
Fax

1.
2.
3.
4.

Jika setelah dilakukan observasi ,


pasien memungkinkan untuk pulang,
setelah mendapat resep
pasien/pengantar menyerahkan resep
dokter kebagian apotek untuk
kemudian mendapat nota yang
diserahkan kebagian kasir. Setelah
melakukan pembayaran, pasien
mendapat nota lunas yang diserahkan
kebagian obat/ apotek. Pasien
dipersilahkan menunggu, setelah
dipanggil dan mendapatkan obatnya
pasien bisa langsung pulang atau bisa
daftar kembali untuk pemeriksaan
selanjutnya (control)
Jika setelah dilakukan observasi, dinilai
pasien perlu dirujuk, maka setelah
mendapat surat rujukan, pasien /
pengantar menyelesaikan administrasi
kebagian kasir.

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL

Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

: (022) 7796855
:(022) 7792059

No. Dokumen :
004/klinik.alifa/SOPTHT/I/2014

No.Revisi :

Tangga
l Terbit
:

Halaman :
7

13
desem
ber
201
Definisi :

Pengertian

Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan


penunjang yang disarankan oleh dokter untuk
menegakan diagnose berupa pemeriksaan darah
atau urine yang dilakukan diruangan
laboratorium . untuk kemudian sample nya

Tujuan

diproses.
Agar pasien yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium dapat tertib dan lancar.

Kebijakan

Prosedur

1. Pasien yang akan melakukan


pemeriksaan laboratorium harus
membawa pengantar dari dokter yang
memeriksa.
2. Pasien kebagian pendaftaran oleh
petugas pasien didaftarkan kembali
untuk melihat hasil
laboratoriumkonsultasi kembali dengan
dokter.
3. Oleh petugas pendaftaran, pasien
dipersilahkan ke ruang laboratorium.
4. Petugas laboratorium menerima format
lab yang dibawa oleh pasien, dan
mengambil sample sesuai keperlua.
Dan memingatkan kembali agar pasien
kembali untuk mengambil hasil dan
konsultasi kembali dengan dokter.
5. Pasien menyelesaikan administrasi
dan biaya dengan petugas lab . setelah
selesai pasien bisa pulang.

1.

Unit Terkait

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Alifa

JUDUL SOP :
Pemeriksaan
penunjang lain

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Telp
Fax

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

: (022) 7796855
: (022) 7792059

No. Dokumen :
005/klinik.Alifa/SOP-

No. Revisi :

Tanggal
Terbit :

Halaman :

THT/I/2014

Pengertian

Tujuan

13
desember
2014

Definisi :
Pemeriksaan penunjang lain adalah pemeriksaan
penunjang yang disarankan oleh dokter untuki
menegakan diagnose berupa pemerikasaan diluar
yang disediakan oleh laboratorium (Radiologi,
FNAB, dll), dan pasien harus melakukannya diluar
klinik ALIFA
Agar pasien yang akan melakukan pemeriksaan
penunjang lain dapat tertib dan lancar.

Kebijakan
Prosedur

1. Setelah melakukan pemeriksaan, pasien


yang mendapat pengantar untuk
melakukan pemeriksaan penunjang lain,
menuju kebagian pendaftaran untuk
menyelesaikan administrasi.
2. Jika pasien mendapatkan resep obat,
pasien/pengantar menyerahkan resep
dokter ke bagian obat / apotek untuk
kemudian mendapat nota yang
diserahkan kebagian kasir. Setelah
melakukan pembayaran, pasien
mendapat nota lunas yang diserahkan
kebagian obat / apotek. Pasien
dipersilahkan menunggu, setelah
dipanggil dan mendapatkan obatnya
pasien bisa langsung pulang.
3. Pasien dapat mendaftar kembali untuk
kedatangan berikutnya dengan membawa
hasil pemeriksaan penunjang.
1.

Unit terkait

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab Klinik
Alifa
JUDUL SOP :
Pelayanan Fisioterapi

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL

Dr.Yayan Sopyan K Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
:(022)
7792059
No.Dokumen :
006/Klinik.Alifa/SOPTHT/I/2014

Pengertian

Tujuan

No. Revisi :

Tanggal
Terbit :
13
Desembe
r 2014

Halaman :
11

Definifi :
Pelayanan fisioterapi adalah suatu pelayanan
kesehatan dalam upaya mengembangkan, memelihara,
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh dengan
menggunakan modalitas fisi, agen fisik, mekanik,
gerakdan komunikasi.
Agarpasien yang akan dilakukan tindakan fisioterapi
dapat tertib dan lancar.

Kebijakan

Prosedur

1. Pasien yang akan melakukan fisioterapi


dapat :
- Diperiksa dokter dulu : prosedur sesuai
prosedur pendaftaran. Dengan membawa
pengantar dokter ke bagian kasir untuk
menyelesaikan administrasi. Selanjutnya
pasien keruangan fisioterapi. Jika
mendapat resep obat, maka sebelum
kebagian kasir pasien kebagian obat
terlebih dahulu.
- Langsung kebagian fisioterapi : pasien
meminta pengantar dari dokter. Selanjtnya
pasien kekasir untuk menyelesaikan
administrasi untuk kemudian baru
keruangan fisioterapi.
2. Fisoterapis melakukan tindakan fisioterapi

sesuai diagnose dokter dan prosedur


profesinya.
3. Diberikan penjelasan tentang temuan
kelainan fisik pasien dan rencana fisioterapi
yang akan dilakukan.
4. Setelah selesai, dilakukan edukasi kepada
pasien dan jika diperlukan mengingatkan
untuk control/ fisioterapi lanjutan.
5. Pasien bisa pulang.
1.

Unit terkait

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab Klinik
Alifa
JUDUL SOP
Pemberian surat
keterangan sakit
Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL

Dr.Yayan Sopyan K Sp.THT

Telp
: ( 022 )
7796855
Fax
:(022 )
7792059
No. Dokumen :
007/klinik.alifa/SOPTHT/I/2014

No. Revisi :

Tanggal
terbit :
13
desember
2014

Halaman :
13

Pengertian
Tujuan

Definisi :
Pemberian surat keterangan sakit adalah pemberian
suart keterangan sakit / istirahat dari dokter pada
pasien yang memerlukan.
Agar pasien yang memerlukan surat ketengan sakit
dapat tertib dan lancar.

Kebijakan
1. Setelah pasien selesai dieriksa, untuk yang

Prosedur
2.
3.

4.
5.
6.

memerlukan surat keterangan sakit dapat


memintanya kepada dokter yang memeriksa.
Format surat keterangan skit diisi oleh dokter
langsung di tandatangani oleh dokter yang
bersangkutan
Pemberian izin yang dicantumkan pada surat
keterangan sakit selama-lama nya 3 (tiga) hari.
Kecuali untuk kasus kasus penyakit tertentu
seperti cacar air atau tifus dapat lebih atas izin
dokter yang memeriksa.
Jika diperlukan surat lebih satu lembar , maka
pasien memfoto co[y sendiri dan meminta
petugas kasir untuk melegalisirnya.
Surat keterangan sakit tidak dapat diberikan
tanpa pemeriksaan dokter.
Surat keterangan sakit tidak dapat diperjual
belikan.

1.

Unit Terkait

KLINIK ALIFA
Jl.Raya Rancaekek-

JUDUL SOP
Pemberian surat
keterangan sehat
Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab Klinik
Alifa

Majalaya
Bandung

Sp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
: (022)
7792059
No.Dokumen :
008/klinik.alifa/SOPTHT/I/2014

Pengertian

Tujuan

No. Revisi :

Tanggal
Terbit :
13
desember
2014

Halaman:
15

Definisi :
Pemberian surat keterangan sehat adalah
pemberian surat yang menyatakan pasien dalam
keadaan sehat dari dokter pada pasien yang
memerlukan atas dasar pemeriksaan dokter.
Agar pasien yang memerlukan surat keterangan
sehat dapat tertib dan lancar.

Kebijakan

Prosedur

1. Pasien mendaftar dan antri sesuai


prosedur yang berlaku .
2. Pasien diperiksa kesehatan umumnya oleh
dokter pemeriksa.
3. Dokter memberikan surat keterangan
sehat
4. Pasien kebagian kasir untuk melakukan
administrasi.
5. Pasien pulang.
1.

Unit Terkait

JUDUL SOP
System kehadiran

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Alifa

Disusun oleh :

KLINIK ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Dr.Yayan Sopyan
KSp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
:(022)
7792059
No. Dokumen :
009/klinik.alifa/SOPTHT/I/2014

No.Revisi :

Pengertian

Definisi :
System kehadiran adalah system yang berlaku di
klinik Alifa untuk mengatur jam datang dan jam
pulang.
Agar kehadiran tenaga pelaksana di klinik dapat
tertib dan lancar diperlukan system kehadiran
yang harus dipatuhi.

Tujuan

Tanggal Terbit :
13 Desember
2014

Halaman :
17

Kebijakan

Prosedur

1. Semua petugas dan pelaksana yang


bertugas menyesuaikan kehadirannya
dengan mulainya jam pelayanan baik pagi
maupun siang hari.
2. Petugas yang ditunjuk mecatat kehadiran
dan waktu pulang semua petugas dalam
form khusus yang disebut form presensi.
3. Setiap minggunya form presensi
dievaluasi oleh penanggung jawab klinik
dan dilakukan tindak lanjut nya sesuai
hasil evaluasi.
4. Setiap petugas yang berhalangan hadir
wajib memberitahu penanggung jawab

selambat lambatnya 1 (satu) hari


sebelum waktu pelayanan dan wajib
mencari penggantinya.
1.

Unit Terkait

KLINIK UTAMA ALIFA


Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

UNIT PELAYANAN
JUDUL SOP
Persetujuan Tindakan
Medik

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik Utama Alifa

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan
KSp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
:(022)
7792059
No. Dokumen :
011/klinik.alifa/SOP/IV/2
015

Pengertian

Tujuan

Prosedur

No.Revisi :

Tanggal Terbit :
23 Maret 2015

Halaman :
14

Definisi :
Persetujuan tindakan persetujuan dari pasien atau
keluarganya terhadap tindakan medis yang akan
dilakukan setelah mendapat penjelasan dari
dokter.
Agar semua bentuk tindakan medis telah disetujui
oleh pasien/keluarga pasien sehingga tidak terjadi
kesalah pahaman antara petugas medis dan
pasien/keluarga pasien

1. Dokter menjelaskan hasil pemeriksaan,


diagnose dan rencana tindakan yang
akan dilakukan berikut resiko dan

2.
3.
4.
5.

KLINIK UTAMA ALIFA


Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Telp
: (022)
7796855
Fax
:(022)
7792059

biayanya.
Dokter, pasien dan saksi menandatangani
format persetujuan tindakan medis yang
akan telah disediakan.
Tindakan dilakukan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
Setelah melakukan tindakan,
pasien/keluarga melakukan prosedur
administrasi sesuai dengan yang berlaku.
Setelah selesai pasien bisa pulang dan
control sesuai dengan waktu yang
dianjurkan.

UNIT REKAM MEDIK


JUDUL SOP
Laporan kunjungan
bulanan

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik
Utama Alifa

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan
KSp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

No. Dokumen :
012/klinik.alifa/SOP/I3/2
015

Pengertian

Tujuan
Prosedur

No.Revisi :

Tanggal Terbit :
23 Maret 2015

Halaman :
15

Definisi :
Laporan kunjungan bulanan adalah kegiatan
administratif berupa rekapitulasi bulanan
kunjungan klinik yang meliputi morbilitas,
kunjungan rawat jalan,rawat gigi dan kunjungan
laboratorium.
Laporan kunjungan bulanan merupakan laporan
yang wajib dibuat oleh klinik yang dilaporkan
setiap bulannya ke puskesmas setempat dengan
tembusan kedinas kesehatan kabupaten bandung.
Agar pembuatan laporan kunjungan bulanan
pasien klinik Alifa dapattertib dan lancar.

1. Setiap harinya pemeriksa (dokter umum,


dokter gigi, dll) meng-entry rekam medis
pasien sesuai dengan kunjunganya.
2. Pada setiap tanggal 25, bagian
administrasi melakukan rekapitulasi data
dan memisahkannya menjadi data
morbiditas / kesakitan,kunjungan poli
umum,poli gigi dan penunjang
laboratorium.
3. Data yang dibuat diserahkan kepada
penanggung jawab klinik untuk dikoreksi
dan disetujui / ditandatangani.
4. Data yang sudah ditandatangani dan
dicap diserahkan kepada puskesmas
setempat / Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
KLINIK UTAMA ALIFA

2015

UNIT REKAM MEDIK

JUDUL SOP
Pendaftaran Pasien
Baru
KLINIK UTAMA ALIFA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik
Utama Alifa

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
: (022)
7792059

No. Dokumen :
001/Alifa/SOPRM/III/2015

No.Revisi :

Tanggal Terbit :
23 Maret 2015

Halaman :
01

Pengertian

Definisi :
Tata Cara Penerimaan dan pelayanan pasien Baru

Tujuan

Untuk memudahkan dalam penerimaan dan


pelayanan pasien.
Pelaksanaan penerimaan dan Pelayanan pasien
Baru sesuai standar pelayanan yang disusun oleh
unit Rekam Medik KLINIK ALIFA

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

1. Pasien datang ke bagian pendaftaran dan


mengambil No antrian Untuk Pendaptaran.
2. Pasien di persilakan untuk menunggu
panggilan dari petugas sesuai no antrian.
3. Petugas memanggil pasien berdasarkan no
antrian yg di pegang oleh pasien.
4. Petugas mewawancarai pasien dan
memasukan datanya kedalam komputer
Pendaftaran
5. Pasien kemudian diberikan no antrian untuk
ke poliklinik.
6. Pasien dipersilakan untuk ke bagian
administrasi / Kasir dan setelah itu pasien
dipersilakan untuk menunggu di ruang
tunggu poliklinik.

1. Rekam medik
2. Bag. Pendaftaran
3. Bag. Kasir

UNIT REKAM MEDIK

JUDUL SOP
Pendaftaran Pasien
Lama

Ditetapkan Oleh
Penanggung jawab
Klinik
Utama Alifa

KLINIK UTAMA ALIFA


Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung

Disusun oleh :
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT-KL
Dr.Yayan Sopyan K
Sp.THT

Telp
: (022)
7796855
Fax
: (022)
7792059
No. Dokumen :
002/Alifa/SOPRM/III/2015

No.Revisi :

Tanggal Terbit :
23 Maret 2015

Halaman :
02

Pengertian

Definisi :
Tata Cara Penerimaan pasien Lama

Tujuan

Untuk memudahkan dalam penerimaan dan


pelayanan pasien Lama
Pelaksanaan penerimaan pasien Lama Sesuai
Standar pelayanan yang disusun oleh unit Rekam
Medik KLINIK ALIFA

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

4. Pasien datang ke bagian pendaftaran dan


mengambil No antrian Untuk
Pendaptaran.
5. Pasien di persilakan untuk menunggu
panggilan dari petugas sesuai no antrian.
6. Petugas memanggil pasien berdasarkan
no antrian yg di pegang oleh pasien.
7. Pasien menunjukan kartu KIB ( Kartu
Identitas Berobat ) kepada Petugas dan
petugas memasukan datanya kedalam
komputer
8. Pasien kemudian diberikan no antrian
untuk ke poliklinik.
9. Pasien dipersilakan untuk ke bagian
administrasi / Kasir dan setelah itu
pasien dipersilakan untuk menunggu di
ruang tunggu poliklinik.
10.
11.
12.

Rekam medik
Bag. Pendaftaran
Bag. Kasir

Anda mungkin juga menyukai