Keragaman Budaya Indonesia IV ....
Keragaman Budaya Indonesia IV ....
Keragaman Budaya Indonesia IV ....
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami
kelompok 4 dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam mata kuliah kami yaitu
Keanekaragaman Hayati yang bertemakan Keanekarahaman Budaya Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan juga masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik, gagasan dan saran selalu penyusun
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan harapan semoga tulisan sederhana ini
semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Khususnya bagi mahasiswamahasisiwi Fakultas Farmasi ISTN untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan
keterampilan kependidikan.
Atas semua ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
10
14
15
16
17
18
19
20
Kesimpulan
20
Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
23
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah
bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana
mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah
dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban
kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi
kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada
di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia
turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan
agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman
budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks
peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok
sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya
kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri
Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu.
Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting
dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan
peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam
berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan
mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu. Sehingga
tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai pusat peradaban dunia, sebagaimana banyak para
peneliti barat yang telah mengungkap hal itu. Dengan tulisan singkat ini, kami mencoba
untuk mebahas keragaman budaya yang sangat luas ini, berharap menemukan pemahaman
yang kiranya bisa membantu dalam proses belajar kita semua.
Tujuan Penulisan
1. Sebagai syarat penilaian dari mata kuliah pilihan keanekaragaman hayati
Manfaat Tulisan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui keragaman budaya yang ada di indonesia
2. Agar dapa bisa melestarikan budaya yang sudah ada di indonesia.
3. Agar dapat menjaga budaya indonesia lengkap dengan adat istiadatnya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kebudayaan.
Sebelum kita memahami kebudayaan Indonesia, terlebih dahulu patut kiranya kita
memahami arti kebudayaan itu sendiri, kata kebudayaan dalam bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti
budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan di artikan sebagai hal hal yang bersankutan
dengan budi dan akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemhkan dengan istilah
culture. Dalam bahasa Belanda di sebut cultuur. Kedua bahasa ini di ambil dari bahasa latin
colore yg berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Dengan
demikian culture atau cultuur diartikan sebagai segala kegiatan manusiauntuk mengolah dan
mengubah alam. ada pula yang berpendapat bahwa kata budaya dari budi daya yang berarti
daya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosiobudaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa
orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.Citra yang
memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam d Jepang dan
kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia
makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan bendabenda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Nilai-Nilai Kebudayaan.
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu
kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat
dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi
atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu
yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1.
Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2.
Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
3.
Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka
acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosiobudaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lainlain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Keberagaman sama pengertiannya dengan keanekaragaman, banyak dan bermacam macam.
Sehingga yang dimaksud keanekaragaman kebudayaan adalah bahwa kebudayaan tersebut
bermacam macam, bisa ditinjau dari berabgai aspek, misalnya dari aspek peralatan dan
perlengkapan hidup manusia, mata pencaharian hidup, sistem ekonomi, sistem
kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan religi/kepercayaan.
Misalnya orang Mesir Kuno memiliki kepercayaan kuat bahwa roh orang yang meninggal
akan tetap abadi selama jasad/jenazahnya masih utuh. Karena itu jenaza para raja dirawat dan
diawetkan, kemudian ditempatkan pada tempat tempat yang kokoh agar tetap aman. Maka
muncullah teknologi bangun piramida yang sangat hebat dan teknik pengawetan mayat
(Mumi) yang terkenal
4. Faktor Ras
Penelitian Antropologi Fisis menyatakan bahwa perbedaan antar ras (induk bangsa) terletak
pada ciri ciri tubuhnya. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa selain segi fisiknya, ada
perbedaan juga pada segi jiwa dan rohaninya Perbedaan itu memungkinkan adanya
perbedaan budaya.
Sebagai contoh Indonesia, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu wilayah
Cina bagian selatan. mereka pindah dan melakukan perjalanan hingga sampai ke pulau pula
di Nusantara. Sebelum sampai di kepulauan nusantara, mereka telah berhenti di berbagai
tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa
generasi.
Selama bermukim di tempat tempat tersebut mereka telah melakukan adaptasi dengan
lingkungan lingkungannya, mereka juga mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan kembali. Perbedaan jalur
perjalanan, proses adaptasi di beberapa tempat persinggahan yang berbeda dan perbedaan
pengalaman serta pengetahuan itulah yang menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa
dan budaya yang ada di Indonesia.
2. Faktor Manusia
Manusia dianggap sebagai makhluk paling sempurna karena dikarunia cipta, rasa dan karsa
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal manusia mampu menghasilkan karya, hasil karya
masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dengan perasaan manusia mampu membedakan baik buruk, indah jelek.
Karsa merupakan upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan kekuatan lain yang
ada dalam masyarakat. Kekuatan kekuatan tersembunyi yang ada dalam masyarakat tidak
selamanya baik. Untuk menghadapi kekuatan kekuatan buruk, manusia terpakasa melindungi
diri dengan menciptakan kaidah kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk petunjuk
tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan hidup. Dengan
ketiganya itu manusia dapat menciptakan suatu kebudayaan yang bersifat meterial maupun
non material.
3. Faktor Lingkungan Alam (Kondisi Geografis)
Terjadinya gempa bumi, angin topan, banjir besar, gunung meletus, kemarau yang
berkepanjangan, dan lain lainnya yang menyebabkan masyarakat yang mendiami suatu
daerah terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Dan saat itulah masyarakt tersebut
akan beradaptasi dengan sendirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
membentuk atau menciptakan kebudayaan yang baru.
4. Faktor perubahan Nilai Nilai dan Sikap
Setiap individu dalam melaksanakan aktivitas yang selalu berdasarkan serta berpedoan
kepada nilai nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai nilai ini sangat
mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia baik secara perorangan, kelompok maupun
terhadap masyarakat itu sendiri.Dikatakan demikian karena nilai nilai tersebut adalah
sekumpulan perorangan, kelompok atau masyarakat tidak petut terhadap obyek material
maupun non material. Dengan yang selalu diinginkan, di cita citakan dan dianggap penting
oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
5. Pengaruh Kebudayaan lain
2.
3.
Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing masing daerah dapat pula
dijadikan acuan bagi masyarakat.
4.
Jika difasilitasi dengan baik, maka keberagaman budaya dapat meingkatkan rasa
persatuan dan kesatuan bangsa.
5.
Suku bangsa Jawa merupakan komunitas terbesar dari penduduk di Indonesia, diikuti dengan
suku bangsa Sunda, Madura, Minangkabau, Bugis, Batak, Bali, Ambon, Dayak, dan
sebagainya.
Menurut Van Vollenhoven suku bangsa Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 daerah suku
bangsa yaitu Aceh, Gayo Alas dan Batak, Nias dan Batu, Minangkabau, Mentawai, Sumatera
Selatan, Melayu, angka dan Belitung, Kalimantan, Minahasa, Sangir dan Talaud, Gorontalo,
Toraja, Sulawesi Selatan, Ternate, Ambon, Kepulauan Barat Daya, Irian, Timor, Bali dan
Lombok, Jawa Tengah dan Jawa TImur, Surakarta dan Yogyakarta dan Jawa Barat.
2.
Keberagaman Bahasa
Di Indonesia ada sekitar 250 bahasa dan dialek yang dikelompokkan berdasarkan keompok
suku bangsa yang hidup tersebar di nusantara. Bahasa lokal atau bahasa daerah yang utama di
Indonesia antara lain bahasa Aceh, Batak, Betawi, Jawa, Sasak, Dayak, Minahasa, Toraja,
Bugis, Ambon, Irian dan bahasa bahasa daerah lainnya. Diantara bahasa bahasa daerah
tersebut terdapat ragam dialek yang berbeda beda. Bahasa nasional Indonesia diperkenalkan
secara resmi sejak kemerdekaan Indonesia dan diberi nama bahasa Indonesia. Struktur bahasa
Indonesia merupakan bahasa Melayu yang diperkaya oleh bahasa bahasa daerah Nusantara.
3. Keberagaman Agama
Di Indonesia para penduduknya megnantu beberapa agama, yaitu : Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Konghuchu.
4. Keberagaman Kesenian
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki senian dan kebudayaan yang berbeda. Sebagai
contoh suku Jawa memiliki alat musik yang bernama gamelan, sedangkan suku Sunda
memiliki alam musik yang bernama angklung.
5. Keberagaman Tradisi
10
2.
Selapanan, yaitu upacara pemberian nama pada bayi yang baru lahir. Upacara ini
dilaksanakan pada hari ke 35 setelah kelahiran
3.
Tedhak sinten, yaitu upacara bayi yang berusia antara 5-6 bulan pada saat pertama
kali turun tanah
4.
Tetasan, yaitu upacara khitanan untuk puteri raja yang telah berusia 8 tahun
5.
Supitan, yaitu upacara khitanan untuk putera bangsawan yang sudah berusia 14 tahun
6.
7.
Orang jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama
hindu-budha
f. Tradisi Perkawinan dan Budaya Batak
Dalam proses perkawinan masyarakat suku batak memiliki beberapa tahapan yaitu
1.
Tahap martandang, artinya mencari jodoh. Seorang laki laki bertandang ke rumah
marga ibu untuk mencari seorang gadis yang akan dijadikan istri
11
2.
Tahap marhusip. Setelah terjadi kesepakatan, pihak laki laki mengirim utusan yang
disebut domu domu yang bertugas untuk menindaklanjuti keinginan pihak laki laki untuk
meminang gadis pilihannya.
3.
Dialap jual. Pihak pengantin laki laki membawah jual (bahan makanan yang diusung
di kepala dan menjemput pengantin wanita). Upacara ini berlangsung di halaman rumah
pengantin wanita. Apabila upacara ini berlangsung di halaman rumah mempelai pria,
upacaranya disebut ditaruhon jual.
4.
Pembagian jambar (hewan). Pihak mempelai pria menyerahkan seekor babi kepada
pihak mempelai wanita. Pada pembagian daging hewan ini harus disepakati bagian apa saja
yang harus diberikan kepada keluarga mempelai wanita.
5.
Prosesi di gedung pertemuan adat. Kedua mempelai menuju pelaminan yang disambut
dengan tari tor tor sebagi pembukaan
6.
Pemberian Ulos. Keluarga mempelai pria memberikan ulos kepada pihak mempelai
wanita. Manka dari upacara ini agar kedua mempelai selalu hidup bersama sama dalam suka
maupun duka
Sebelum suku Batak Toba menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai
sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di
atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu. Menyangkut
jiwa dan roh, suku Batak Toba mengenal tiga konsep, yaitu:
Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu
tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam
kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan
sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari
sombaon yang menawannya.
Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang
memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan
sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan
tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
g. Tradisi Dugderan di Kota Semarang
yaitu tradisi dalam rangka menyerakkan bulan puasa, dengan mengusung warak ngendog
sebagai ikonnya, yaitu binatang yang menyerupai persilangan naga dan kuda yang dilengkapi
dengan sebutir endhog (telur).
h. Kentrung (tradisi lisan)
yaitu tradisi seni tutur atau tradisi lisan yang berkembang di wilayah Jawa
12
13
Banyak jenis pohon di Indonesia yang dipercaya sebagai pengusir roh jahat atau
tempat tinggal roh jahat seperti beringin, bambu kuning (di Jawa)
5. Pada masyarakat Minangkabau dikenal juga upacara adat. Jenis tanaman yang banyak
dipergunakan dalam upacara adat ini adalah padi, kelapa, jeruk, kapur barus, pinang
dan tebu
Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia masing-masing daerah dapat pula di
jadikan acuan bagi pembangunan nasional.
15
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme
terhadap bangsa.
4. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
5. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
6. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
Selain membawa manfaat, keberagaman budaya pun memiliki dampak negative. Mengatur
dan mengurus sejumlah orang yang sama ciri-ciri, kehendak dan adat istiadatnya tentunya
lebih mudah daripada mengurus sejumlah orang yang semuanya berbeda-beda mengenai hal
terrsebut.
Potensi terpendam untuk terrjadinya konflik karena ketegangan antar suku bangsa dan
golongan tidak bisa di abaikan begitu saja dan banyak pengaruh asing yang masuk ke
indonesia.
Dampak masuknya budaya asing antara lain :
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. Penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi
dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna
mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat
makin memudar.
kebudayaan luar. Yang kedua adalah sikap kreatif yakni menjadikan produk kebudayaan luar
sebagai bahan untuk diolah kembali secara kreatif dan disesuaikan dengan kebudayaan
saetempat. Dalam orientasinya sikap yang pertama sejauh ini tidak memberikan hasil apapun,
bahkan semakin memperburuk keadaan seperti hilangnya nyawa dan harta, hal inilah yang
dewasa ini kita kenal dengan terorisme. Adapun yang kedua lebih efektif, karena dengan hal
itu kita bisa bersaing dengan kebudayaan luar meski awalnya kita awali dengan mengambil
budayanya.
Dalam proses kreatif ini, Ki Hajar Dewantara mengemukakan tiga hal yang dikenal
dengan tri-kon, yaitu: konsentrisitas, kontinuitas, dan konvergensi. Dimana yang pertama
bermakna menekankan adanya sesuatu inti (sentrum) dari mana suatu budaya mulai
digerakkan. Dan yang kedua bermakna menunjuk perkembangan suatu kebudayaan dalam
waktu: hari ini adalah lanjutan hari lampau dan akan berlanjut ke hari esok. Adapun yang
ketiga adalah menunjuk gerak kebudayaan dalam ruang, dimana kebudayaan yang berbedabeda akan menuju ke satu kebudayaan dunia yakni kebudayaan umat manusia.
Dengan demikian dalam menyikapi kebudayaan bangsa kita yang beragam ini, perlu
adanya kesadaran diri untuk mencintai budaya sendiri dengan tidak terlalu membudayakan
budaya luar, misalnya dengan menggali nilai-nilai inti atau idiologi bangsa kita, (dalam hal
ini pancasila) guna membentuk sebuah ukuran bermuamalah dari nilai dasar tersebut agar
tercipta sebuah budaya yang mengakar dalam inti ideologi tersebut yang pada hakikatnya
menjadi ruh bangsa Indonesia sendiri.
Solusi Untuk Menyadarkan Masyarakat Akan Kekurangan Dalam Kebudayaan
1.
19
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya berasal dari
jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena
dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Keanekaragaman hayati adalah bagian dari budaya . kekayaan keanekaragaman hayati di
Indonesia ada di keanekaragaman budaya. Jika kepedulian terhadap keanekaragaman hayati
sudah dijadikan gaya hidup, maka kesadaran masyarakat untuk menjaga keanekaragaman
hayati akan tumbuh dengan sendirinya.
Keanekaragaman hayati adalah bagian dari budaya . kekayaan keanekaragaman hayati
di Indonesia ada di keanekaragaman budaya. Jika kepedulian terhadap keanekaragaman
hayati sudah dijadikan gaya hidup, maka kesadaran masyarakat untuk menjaga
keanekaragaman hayati akan tumbuh dengan sendirinya.
Untuk memelihara dan menjaga eksistensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa
melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang
bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan
karena persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita
harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya
segalanya bertolak pada ideology pancasila.
Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai
sikap dan paham yang dapat menikis kesalahpahaman dan membangun benteng saling
pengertian. Gagasan yang menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah
multikulturalisme dan sikap toleransi dan empati.
Tujuh unsur pokok kebudayaan :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi(pertanian, perternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hokum, sistem
perkawinan, dan seterusnya)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan seebagainya)
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem kepercayaan (religi)
Faktor Pembentuk Keragaman Budaya
1. Lingkungan
2. Pertemuan bangsa-bangsa
20
Saran
Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan apresiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda beda.
Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan
kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
Masyarakat harus lebih bisa menyadari penting nya menjaga kebudayaan yang dimiliki
di setiap tradisi adat istiadat yang terletak pada disetiap daerah diindonesia.
Masyarakat harus bisa tetap mempertahankan keragaman budaya indonesia agar tidak
diklaim oleh bangsa luar (contoh : malaysia yang mengakui batik dan alat musik
angklung yang mengakui warisan dari negara mereka)
Kita sebagai generasi muda sudah sepatutnya untuk menjaga kelestarian kebudayaan
yang sangat beranekaragam di Indonesia ini. Dengan mempelajari berbagai macam alat
tradisional, belajar mengetahui apa saja yang pertunjukkan seni, kesenian, tradisi ,
pakaian adat-istiadat, dan berani mencoba bermain dalam seni pertunjukkan agar
kebudayaan kita tidak punah dan dapat diteruskan oleh generasi muda yang akan datang
Jika sudah menjadikan ini sebagai `life style`, kesadaran kepedulian akan
keanekaragaman hayati akan tumbuh dengan sendirinya
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/7-unsur
kebudayaan.htmhttp://ltoeti.wordpress.com/2009/01/31/faktor-faktor-penyebabkeberagaman-budaya/
http://www.anneahira.com/macam-macam-budaya.htm
Fathoni, H.Abdurrahmat, Antropologi Sosial Budaya, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
2006),
h.63.
22
LAMPIRAN
Tarian jaipongan
23
Tradisi Ngaben
Tari Kecak
Wayang jawa
Batik
24
Kain Ulos
25