Sap CA Serviks
Sap CA Serviks
Sap CA Serviks
KANKER SERVIKS
DI RUANG INAP MERAK RSUD Dr. SOETOMO
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
131523143063
131523143051
131523143056
131523143061
131523143043
Sasaran
Hari/Tanggal
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga pasien
di ruang inap Merak RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengerti dan
memahami tentang penyakit kanker serviks
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit
diharapkan keluarga paien di ruang inap Merak RSUD Dr. Soetomo
Surabaya mampu:
1) Memahami tentang pengertian kanker serviks
2) Menyebutkan penyebab dan faktor resiko kanker serviks
3) Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks
4) Memahami pemeriksaan yang dilakukan pada kanker serviks
5) Memahami penanganan kanker serviks
6) Memahami pencegahan kanker serviks
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian kanker serviks
2. Penyebab dan faktor resiko kanker serviks
3. Tanda dan gejala kanker serviks
4. Pemeriksaan yang dilakukan pada kanker serviks
5. Penanganan kanker serviks
6. Pencegahan kanker serviks
C. Metode
1
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Powerpoint
2. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
No
1.
2.
3.
Tahapan dan
Kegiatan Pendidikan
Waktu
5 menit sebelum Petugas
menyiapkan
acara penyuluhan daftar hadir, ruangan dan
tempat untuk peserta
penyuluhan.
Pembukaan
5 1. Mengucapkan salam
menit
dan memperkenalkan
diri.
2. Menyampaikan
tujuan dan maksud
penyuluhan.
3. Menjelaskan kontrak
waktu.
4. Menyebutkan materi
penyuluhan.
Pelaksanaan
1. Menggali
kegiatan
15
pengetahuan
dan
menit
pengalaman sasaran
penyuluhan tentang
penyakit
kanker
serviks
2. Menjelaskan materi
yaitu :
1) Pengertian kanker
Kegiatan Peserta
dilakukan
pada
kanker serviks
5) Penanganan
kanker serviks
6) Pencegahan
kanker serviks
4.
Penutup 5 menit
3. Memberikan
kesempatan peserta
untuk
mengajukan
pertanyaan.
4. Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
peserta penyuluhan.
1. Menanyakan kembali 1. Peserta menjawab
materi yang telah
pertanyaan
diberikan.
penyaji.
2. Penyaji
2. Peserta
menyimpulkan materi
mendengarkan
yang
telah
kesimpulan materi
disampaikan.
yang
telah
3. Penyaji membagikan
disampaikan.
leaflet
kepada 3. Peserta menerima
peserta.
leaflet.
F. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik
2. Pembimbing Klinik
3. Penyaji
4. Moderator
5. Observer
6. Fasilitator
G. Pembagian Tugas
1. Penyaji
1) Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit kanker serviks
3
LCD
I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
1) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara.
2) Pengumpulan SAP 1 hari sebelum acara.
4
Pengertian
Ca Servix adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak
antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).
Etiologi
a. Infeksi HPV
Penelitian
epidemiologi
memperlihatkan
bahwa
infeksi
HPV
dibawa ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga. Produk
sampingan (by-products) rokok seringkali ditemukan pada mukosa serviks
dari para wanita perokok.
c. Infeksi HIV
HIV
(human
immunodeficiency
virus)
adalah
virus
yang
menyebabkan penyakit AIDS- tidak sama dengan HPV. Ini dapat juga
menjadi faktor resiko kanker serviks. Memiliki HIV agaknya membuat sistem
kekebalan tubuh seorang wanita kurang dapat memerangi baik infeksi HPV
maupun kanker-kanker pada stadium awal.
d. Diet :
Apa yang Anda makan juga dapat berperan. Diet rendah sayuran dan
buah-buahan dapat dikaitkan dengan meningkatnya resiko kanker seviks.
Juga, wanita yang obes/gemuk berada pada tingkat resiko lebih tinggi.
e. Pil KB:
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker serviks. Riset menemukan bahwa resiko kanker serviks
meningkat sejalan dengan semakin lama wanita tersebut menggunakan pil
kontrasepsi tersebut dan cenderung menurun pada saat pil di-stop.
f. Memiliki Banyak Kehamilan:
Wanita yang menjalani 3 atau lebih kehamilan utuh memiliki
peningkatan resiko kanker serviks. Tidak ada yang tahu mengapa ini dapat
terjadi.
g. Hamil pertama di usia muda:
Wanita yang hamil pertama pada usia dibawah 17 tahun hampir selalu
2x lebih mungkin terkena kanker serviks di usia tuanya, daripada wanita yang
menunda kehamilan hingga usia 25 tahun atau lebih tua
h. Penghasilan rendah:
Wanita miskin berada pada tingkat resiko kanker serviks yang lebih
tinggi. Ini mungkin karena mereka tidak mampu untuk memperoleh
perawatan kesehatan yang memadai, seperti tes Pap Smear secara rutin.
i. Riwayat Keluarga:
Kanker serviks dapat berjalan dalam beberapa keluarga. Bila Ibu atau
kakak perempuan Anda memiliki kanker serviks, resiko Anda terkena kanker
ini bisa 2 atau 3x lipat dari orang lain yang bukan. Ini mungkin karena
wanita-wanita ini kurang dapat memerangi infeksi HPV daripada wanita lain
pada umumnya.
Manifestasi Klinis
Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas. Namun,
kadang bisa ditemukan gejala-gejala sebagai berikut :
1. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari
vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis
jaringan.
2. Perdarahan setelah sanggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut
menjadi perdarahan yang abnormal.
3. Timbulnya perdarahan setelah masa menopause.
4. Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau
dan dapat bercampur dengan darah.
5. Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
6. Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang
panggul. Bila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan
terjadi hidronefrosis. Selain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat-tempat
lainnya.
7. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema
kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah
(rektum), terbentuknya fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul
gejala-gejala akibat metastasis jauh.
Pemeriksaan Klinis
1. Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan
pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher
rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut
laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah
mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil
dari leher rahim dan kemudian dilihat di
dengan
baik.
Untuk
deteksi
tumor
ganas
bahan
diambil dengan spatel Ayre atau dengan kapas lidi dari dinding samping
vagina dan dari serviks. Bahan dari kanalis servikalis agak kedalam diambil
dengan kapas lidi atau dengan Cytobrush. Kemudian dibuat sediaan hapus di
kaca benda yang bersih dan segera dimasukkan kedalam botol khusus
(cuvette) berisi etil alkohol 95%. Setelah sekitar satu jam, kaca benda
dikeluarkan dan dalam keadaan kering dikirim ke laboratorium. Di
laboratorium sediaan dipulas menurut Papanicolau.
Hasil pemeriksaan sitologi Pap smear normal dan Hasil pemeriksaan sitologi Pap
smear abnormal :
9
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Waktu
yang baik untuk pemeriksaan adalah beberapa hari setelah selesai menstruasi.
Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak
coitus 1 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan
obat obatan vaginal.
Interval penapisan. Wanita dengan tes Pap negatif berulang kali diambil
setiap 2 tahun, sedang wanita dengan kelainan atau hasil abnormal perlu
evaluasi lebih sering.
Pada usia 70 tahun atau lebih tidak diambil lagi dengan syarat hasil 2 kali
negatif dalam 5 tahun terakhir.
10
2. Thin Prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear
hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin
prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya
akan jauh lebih akurat dan tepat.
Kelebihan Thin Prep
ThinPrep Test, sel-sel yang telah diambil tidak diletakkan dan diratakan
di preparat kaca, tetapi dimasukkan ke dalam tabung yang berisi cairan yang
berfungsi menstabilkan dan menjaga kondisi sel-sel tersebut agar pada saat
diperiksa akan tetap sama dengan kondisi saat diambil. Prosedur ini
memastikan agar sebanyak mungkin sel dapat disimpan untuk dibawa
laboratorium pemeriksaan dan dalam kondisi sangat baik.
3. Uji Colposcopy
Jika pada saat pap smear ditemukan ketidaknormalan pada serviks,
maka langkah selanjutnya adalah dilakukan colposcopy. Colposcopy adalah
11
4. IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat.
Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak
ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.
Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat
dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan,
maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
12
5. Tes Schiller
Tes Schiller atau tes pengecatan dengan yodium ialah tes yang
digunakanuntuk
mengenal
kanker
serviks
lebih
dini.
Tes
ini
13
biopsi
yang
lebih
besar
dibutuhkan
untuk
mendiagnosis kanker serviks. Pada kasus ini, maka dapat dipilih biopsi
kerucut. Selama biopsi kerucut, sebuah kerucut yang tajam akan
digunakan untuk mengambil jaringan dan pada prosedur ini dibutuhkan
anestesi umum. Biopsi kerucut juga digunakan untuk membuang jaringan
pra-kanker dari serviks. Loop Electro Surgical Excision Procedure (LEEP)
atau Prosedur Pembedahan Eksisi dengan Loop Elektro adalah prosedur
yang dilakukan dengan anestesi local untuk mengangkat jaringan dari
serviks. LEEP menggunakan listrik untuk membuang contoh jaringan.
Metode ini umumnya digunakan untuk mengobati kanker stadium tinggi
dari pada hanya untuk mendiagnosis kanker serviks.
8. Konisasi
Konisasi serviks ialah pengeluaran sebagian jaringan serviks
sedemikian rupa sehingga yang keluarkan berbentuk kerucut (konus), dengan
kanalis servikalis sebagai sumbu kerucut. Untuk tujuan diagnostik, tindakan
konisasi harus selalu dilanjutkan dengan kuretase. Batas jaringan yang
14
DAFTAR PUSTAKA
Jong WD, Syamsuhidayat R. 2002. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. EGC. Jakarta
Cotran RS, Kumar V, Robbins SL. 1996. Pathologic Basis of Disease 5th Ed. WB
Saunders Co.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
16
No
Tahapan
dan Waktu
Kegiatan Pendidikan
1.
5
menit Petugas menyiapkan daftar hadir,
sebelum
ruangan dan tempat untuk peserta
acara
penyuluhan.
penyuluhan
2.
Pembukaan 5
menit
3.
Pelaksanaan
1. Menggali
pengetahuan
dan
kegiatan 15
pengalaman sasaran penyuluhan
menit
tentang kanker serviks
2. Menjelaskan materi yaitu :
Pengertian kanker serviks
Penyebab dan faktor resiko
kanker serviks
Tanda dan gejala kanker serviks
Pemeriksaan yang dilakukan
pada kanker serviks
1. Mengucapkan
salam
dan
memperkenalkan diri.
2. Menyampaikan tujuan dan maksud
penyuluhan.
3. Menjelaskan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi penyuluhan.
17
Penilaian
Ya
Tidak
Penutup
menit
Saran :
Pertanyaan :
Jawaban :
18
Hari/tanggal
Waktu
: 30 menit
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
19
20