Kasbes Mata - Kalazion (Lauraharinda)
Kasbes Mata - Kalazion (Lauraharinda)
Kasbes Mata - Kalazion (Lauraharinda)
HALAMAN PENGESAHAN
Melaporkan kasus Oculi Sinistra Kalazion.
Penguji kasus
Pembimbing
Dibacakan oleh
: Laura Harinda
Dibacakan tanggal
Pembimbing
I. PENDAHULUAN
Kelopak mata atau palpebra adalah bagian mata yang sangat
penting.
Kelopak
mata
melindungi
kornea
dan
berfungsi
dalam
merasa tidak nyaman, gatal, seperti ada yang mengganjal pada kelopak mata kiri
atas saat membuka dan menutup mata. Warna benjolan sama dengan kulit sekitar.
Keluhan gatal pada kelopak mata (-), nyeri saat disentuh (-), kemeng (-),
pandangan kabur (-), silau saat melihat cahaya (-), keluar cairan dari mata (-).
Karena dirasa mengganggu, pasien memeriksakan diri ke klinik umum dan
mendapat obat tetes mata cendoxytrol dan lyncomycin serta dianjurkan untuk
melakukan kompres hangat pada mata kiri namun tidak ada perbaikan.
1 hari yang lalu benjolan dirasa tidak ada perbaikan, ukuran benjolan
tidak membesar, warna tidak kemerahan. Keluhan gatal pada kelopak mata (-),
nyeri saat disentuh (-), kemeng (-), pandangan kabur (-), silau saat melihat cahaya
(-), keluar cairan dari mata (-). Karena dirasa mengganggu maka pasien
memeriksakan diri ke RSUP Dr. Kariadi untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat pemakaian kacamata sebelumnya disangkal
Riwayat trauma pada mata sebelumnya disangkal
Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang Mahasiswa yang tinggal di kos bersama kedua temannya.
Biaya pengobatan ditanggung pribadi
Kesan: sosial ekonomi cukup
IV. PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK (20 April 2016)
Status Praesens
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tanda vital
: tekanan darah : 120/80 mmHg
suhu badan
: 36,5oC
nadi
: 84/menit
respirasi
: 20/menit
Pemeriksaan Fisik : kepala
: mesosefal
thoraks
: cor : tidak ada kelainan
paru : tidak ada kelainan
abdomen
: tidak ada kelainan
ekstremitas
: tidak ada kelainan
Visus
dengan
kacamata lama OD : 6/6
Oculus Dexter
6/6
6/6 E
Tidak dilakukan
Gerak bola mata ke segala arah
baik
Tidak ada kelainan
Edema (-), spasme (-)
memakai
OS : 6/6
VISUS
KOREKSI
SENSUS COLORIS
PARASE/PARALYSE
SUPERCILIA
PALPEBRA SUPERIOR
Oculus Sinistra
6/6
6/6 E
Tidak dilakukan
Gerak bola mata ke segala arah
baik
Tidak ada kelainan
Benjolan (+), hiperemis(-),
batas tegas, tepi rata,
ukuran diameter 0,5 cm,
PALPEBRA INFERIOR
CONJUNGTIVA
(-)
Hiperemis (-), sekret (-), edema
PALPEBRALIS
CONJUNGTIVA
(-)
Hiperemis (-), sekret (-),
(-)
Injeksi (-), sekret (-)
Tidak ada kelainan
Jernih
Kedalaman cukup,
Tyndall Effect (-)
FORNICES
CONJUNGTIVA BULBI
SCLERA
CORNEA
CAMERA OCULI
edema(-)
Injeksi (-), sekret (-)
Tidak ada kelainan
Jernih
Kedalaman cukup,
Tyndall Effect (-)
Kripte (+)
Bulat, central, regular,
diameter: 3 mm, RP (+) N
Jernih
(+) cemerlang
Papil N.II: bulat, batas tegas,
ANTERIOR
IRIS
PUPIL
LENSA
FUNDUS REFLEKS
FUNDUSKOPI
Kripte (+)
Bulat, central, regular,
diameter: 3 mm, RP (+) N
Jernih
(+) cemerlang
Papil N.II: bulat, batas tegas,
0,3
Retina: Tigroid (-)
Makula: R. fovea (+) cemerlang
0,3
Retina: Tigroid (-)
Makula: R. fovea (+)
T(digital) normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
TENSIO OCULI
SISTEM CANALIS
LACRIMALIS
TEST FLUORESCEIN
cemerlang
T(digital) normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
V. RESUME
Seorang wanita 19 tahun datang ke poliklinik mata RSUP dr Kariadi
Semarang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri atas. Sejak 2 bulan
yang lalu pasien mengeluhkan timbulnya sebuah benjolan sebesar biji kacang
hijau pada kelopak mata kiri atas. Awalnya pasien hanya merasa tidak nyaman,
gatal, seperti ada yang mengganjal pada kelopak mata kiri atas saat membuka dan
menutup mata. Warna benjolan sama dengan kulit sekitar. Tidak ada keluhan nyeri
. Karena dirasa mengganggu, pasien memeriksakan diri ke klinik umum dan
mendapat obat tetes mata cendoxytrol dan lyncomycin serta dianjurkan untuk
melakukan kompres hangat pada mata kiri namun tidak ada perbaikan.
1 hari yang lalu benjolan dirasa tidak ada perbaikan, warna sama dengan
kulit sekitar, ukuran benjolan tidak membesar. Tidak ada keluhan nyeri. Karena
dirasa mengganggu maka pasien memeriksakan diri ke RSUP Dr. Kariadi untuk
mendapat pengobatan lebih lanjut.
Pemeriksaan Fisik
Status praesens
: dalam batas normal
Status oftalmologi :
Oculus Dexter
Edema (-), spasme (-)
PALPEBRA SUPERIOR
Oculus Sinister
Benjolan (+), hiperemis(-),
batas tegas, tepi rata,
ukuran diameter 0,5 cm,
perabaan keras, mobile (-),
nyeri tekan (-), Spasme (-)
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis Diferensial
Oculi Sinistra : 1. Kalazion
2. Hordeolum internum
3. Hordeolum eksternum
Diagnosis Kerja
Oculi Sinistra Kalazion
VII. PENATALAKSANAAN
- Pembedahan: Insisi dan kuretase
- Farmakologi:
o Doksisiklin 2 x 100 mg
o Gentamisin eye ointment per 6 jam pada mata kiri
VIII. PROGNOSIS
Quo ad visam
Quo ad sanam
Quo ad vitam
Quo ad cosmeticam
OD
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
OS
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
IX. EDUKASI
1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa keluhan yaitu berupa
benjolan pada kelopak mata kiri merupakan pembesaran kelenjar yang ada
pada kelopak mata.
2. Menjelaskan bahwa penyakit ini dapat sembuh dengan terapi farmakologi
non farmakologi, maupun pembedahan.
3. Menjelaskan pada pasien dan keluarga bahwa setelah dilakukan
pengobatan medikamentosa selama >2 minggu ternyata tidak berespon
dengan baik, maka disarankan untuk terapi dengan prosedur pembedahan
(insisi dan kutetase) untuk mengeluarkan isi benjolan yang ada pada
kelopak mata di dokter spesialis mata.
4. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa setelah dilakukan
prosedur pembedahan, akan diberikan obat antibiotik yang diminum 2 kali
sehari dan obat salep yang dioleskan pada mata kiri 4 kali sehari.
5. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan
mata dan kontrol kembali ke poli RSDK.
X. DISKUSI
A. Anatomi Palpebra2,3
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam
terdapat lapisan kulit, lapisan otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar,
B. Kalazion
Definisi
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kronik yang steril dan
idiopatik pada kelenjar meibom, sebagai akibatnya terjadilah suatu
peradangan lipogranuloma kronik kelenjar meibom. Umumnya ditandai
dengan pembengkakan setempat yang tidak terasa sakit dan berkembang
dalam beberapa minggu. 2
Epidemiologi
Kalazion merupakan penyakit yang terjadi pada semua umur.
Kalazion 75% terjadi pada usia 30-50 tahun sedangkan 25% terjadi pada
rentang usia yang lain , sedangkan prevalensi untuk laki-laki dan wanita
perbandingannya sama. Pengaruh hormonal terhadap sekresi sebaseous
dan viskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa
pubertas dan selama kehamilan.3,4
Etiologi
Kalazion dapat timbul secara spontan akibat sumbatan pada orifisium
Patofisiologi
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar,
Manifestasi klinis2
Tanda dan gejala kalazion
1) Edema
2) Tidak ada nyeri tekan
3) Tidak hiperemis.
4) Pseudoptosis.
5) Kelenjar preaurikel tidak membesar.
6) Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata
akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata
tersebut.
7) Keluarnya cairan putih (mirip pasta gigi) bila dilakukan
penekanan pada kelopak mata.
8) Biasanya dihubungkan dengan disfungsi kelenjar sebasea dan
obstruksi di kulit (seperti komedo, wajah berminyak).
Pemerikaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium jarang di minta, namun pemeriksaan
Diagnosis
10
1.
Diagnosis banding
Hordeolum
Hordeolum memiliki tampilan klinis yang paling menyerupai
11
Blefaritis
Blefaritis adalah radang kronik yang sering terjadi pada palpebra
Tumor palpebra
Tumor merupakan suatu pertumbuhan sel yang abnormal pada
Penatalaksanaan2,3,9,10
Pada fase inflamasi akut, terapi pada kalazion meliputi kompres
hangat selama 10-15 menit, minimal 4 kali per hari untuk membantu
drainase dan menjaga higienitas kelopak mata. Selain itu dapat
ditambahkan antibiotik topikal seperti eritromisin, gentamicin, neomycin,
polymixin B, chloramphenicol. Penggunaan antibiotik diteruskan hingga
7-10 hari atau obat anti-inflamasi dapat digunakan, namun hanya berefek
minimal pada penyembuhan kalazion.
12
Komplikasi 2,9
Drainase marginal kalazion dapat menyebabkan terbentuknya
13
Prognosis2,9,10
Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang
baik. Seringkali timbul lesi baru dan rekuren, ini terjadi pada lokasi yang
sama akibat drainase yang kurang baik. Kalazion yang tidak memperoleh
perawatan dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi
peradangan akut intermiten.
XI. ANALISIS KASUS
Pada laporan kasus ini, pasien didiagnosa OS Kalazion berdasarkan data
dasar yang didapatkan melalui anamnesis :
Pasien sudah memeriksakan diri ke klinik umum dan mendapat obat tetes
mata cendoxytrol dan lyncomycin serta dianjurkan untuk melakukan
kompres hangat pada mata kiri namun tidak ada perbaikan.
Sebuah benjolan berukuran diameter 0,5 cm, hiperemis (-), batas tegas,
tepi rata, perabaan keras, nyeri tekan (-)
14
DAFTAR PUSTAKA
1. America Academic of Ophtalmology. External Disease and Cornea.
Singapura.2008-2009. Hal 87-8
2. Ilyas Sidarta H: Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta.2009. Hal 28-9; 94-5.
15
16