Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • 78 tayangan

    Sajak Perpisahan

    Diunggah oleh

    Fajar Jayusman
    Sajak ini menggambarkan hasrat sang penyair untuk menanamkan ilmu pada murid-muridnya meski dirinya sudah lelah. Sajak berikutnya menasihati murid untuk bersiap menghadapi masa depan dengan menggunakan pengalaman dan kemampuan yang telah diberikan oleh sang guru.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Sajak Perpisahan

    Diunggah oleh

    Fajar Jayusman
    78 tayangan2 halaman
    Sajak ini menggambarkan hasrat sang penyair untuk menanamkan ilmu pada murid-muridnya meski dirinya sudah lelah. Sajak berikutnya menasihati murid untuk bersiap menghadapi masa depan dengan menggunakan pengalaman dan kemampuan yang telah diberikan oleh sang guru.

    Deskripsi Asli:

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Sajak ini menggambarkan hasrat sang penyair untuk menanamkan ilmu pada murid-muridnya meski dirinya sudah lelah. Sajak berikutnya menasihati murid untuk bersiap menghadapi masa depan dengan menggunakan pengalaman dan kemampuan yang telah diberikan oleh sang guru.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
    78 tayangan2 halaman

    Sajak Perpisahan

    Diunggah oleh

    Fajar Jayusman
    Sajak ini menggambarkan hasrat sang penyair untuk menanamkan ilmu pada murid-muridnya meski dirinya sudah lelah. Sajak berikutnya menasihati murid untuk bersiap menghadapi masa depan dengan menggunakan pengalaman dan kemampuan yang telah diberikan oleh sang guru.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
    dari 2

    Sajak untuk muridku...

    anak-anakku...
    dapatkah kusemai benih
    di ladang benakmu...
    dapatkah kusiram tanah
    di ladang kalbumu...
    dapatkah kupupuk ilmu
    di urat nadimu...
    sementara...
    dahagaku tak terkira
    menyita benak...
    kalbu....
    urat nadiku....

    AJAK BUAT ANAK MURIDKU


    Sepeda yang lama kugayuh
    kini telah usang
    dimakan usia
    terik matahari
    dan
    tetes air hujan
    yang selalu menemani
    kini tiada lagi
    kaki dan tangan
    kaku
    dan tak berdaya lagi
    anakku
    hanya ini yang bisa aku berikan
    celoteh celoteh tak berarti
    yang membuat telingamu pedih
    anakku
    bukalah telapak tanganmu
    disitu terukir jelas
    akan nasibmu
    anakku
    singsingkanlah lengan bajumu
    disitu tampak jelas
    urat tanganmu
    ayunkan
    mengibas dera dan derita
    pada masa
    yang akan kau lalui

    anakku
    bibir dan lidah ini
    telah membeku
    tak bisa terbuka lagi
    kepadamu kuserahkan suara ini
    untuk bicara lantang
    dan menantang badai
    kehidupanmu
    .......... amin

    Anda mungkin juga menyukai