Makalah Mandiri
Makalah Mandiri
Makalah Mandiri
Pendahuluan
Anugerah paling mulia yang dimiliki manusia adalah akal. Dengan adanya
akal maka manusia akan jelas berbeda dari makhluk lannya. Dan dengan akal pula
manusia apat menduduki derajat yang tinggi di sisi Tuhan-Nya. Peranan akal
dalam memperoleh pengetahuan tak bias dipisahkan. Tanpa akal manusia tak akan
Tingkat kekuatan akal tergantung dari si pemilik akal tersebut. Akal pikiran
manusia tidak akan cerdas dan tidak berguna selama tidak diperkenalkan , tidak
Oleh karena itu akal harus selalu dasah, diperdayakan untuk meikirkan apa yang
hidupnya.
mengetahui sejauh mana pandangan dan pemikiran ulama besar abad 11 ini yang
terkenal dengan berbagai ilmunya terutama dalam bidang pendidikan akliah dan
Makalah ini penulis tulis dengan mengambil satu buku rujukan utama dan
Kesimpulan.
1
II. Telaah pustaka
Penulis memilih buku berjudul Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghozali karya
Agustus 1991. Buku ini penulis ambil sebagai buku sumber rujukan dalam
penulisan makalah mandiri. Dikarenakan dalam buku tersebut ada bagian yang
sangat relevan dengan pembahasan dalam tulisan yang penulis ajukan sebagai
referensi pertama dan utama. Untuk itu akan diulas dalam buku sebagai berikut:
hasil-hasil karyanya.
pengetahuan.
2
pndidikan akliah, pendidikan social dan pendidkan
jasmaniyah.
Dalam telaah putaka ini penulis hanya akan mencantumkan hal-hal yang
pendidikan, sub bab mengenai pendidikan akliah inilah yang akan penulis bahas.
menempatkan ilmu pengetahuan pada tempat yang mulia dalam perdaban dan
pengetahuan dapat ditempuh melalui berbagai macam cara, seperti dengan metode
mungkin dengan bertafakur (berfikir merenung) tentang alam semesta yang sangat
Hasil tafakur adalah ilmu pengetahuan, keadaan dan amal. Ilmu merupakan
buah yang terutama apabila ilmu telah masuk ke dalam hati maka berubahlah
Abdullah bin Nuh bahwa ilmu lebih mulia daripada ibadah. Tetapi ibadah
3
III. Pembahasan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
adalah untuk mewujudkan manusia yang sempurna baik dari segi mental spiritual
dimensi-dimensi fisik, akal, akhlak, dan sosial kemasyarakatan yang lebih dinamis
dan saling menunjang satu sama lain. Hal ini tentunya untuk kebahagiaan dirinya
Sedangkan akliah berasal dari kata akal yang dalam bahasa Arab “aqala
berarti mengikat dan menahan. Pada zaman jahiliyah orang yang berakal(“aqli)
adalah daya berfikir yang ada dalam diri manusia yang merupakan salah satu daya
4
Al-Ghozali memaknai akal sebagai sumber ilmu pengetahuan tempat terbit
dan sendi-sendinya. Dalam ilmu pengetahuan itu berlaku dari akal, sebagaimana
berlakunya buah-buahan dari pohon, sinar matahari dan penglihatan dari mata.
mengembangkan daya pikir rasional dan objektif. Dalam hal ini manusia
diharapkan dapat menggunakan akal pikirannya secara baik dan maksimal serta
bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Thusi al-Syafi’I (semoga Allah
Islam. Beliau lahir pada tahun 450 H/1058 M di Ghazalah, Thusia, Khurasan,
Persia. Sejak kecil Al-Ghozali sangat tertarik akan ilmu pengetahuan, terutama
ilmu-ilmu agama. Ia belajar ilmu fiqh kepada seorang faqih Ahmad al-Rajaqani,
Abu al Ma’ali al-Juwaini al-Haramain dalam bidang teologi dan logika, dan dalam
5
berupaya untuk mencari kebenaran melalui indra dan akal. Namun beliau tidak
merasa puas bahwa indra dan akal tidak dapat menjawab semua persoalan yang
tinggalkan semua jabatan di Nazamiyah sebagai sikap jujur terhadap dirinya dan
mencari ketengan batin lewat meditasi dan refleksi yang selama ini ia cari dan
berwawasan luas. Karya-karyanya tidak hanya dapat dinikmati dalam satu bidang
ilmu saja, tetapi juga dalam bidang kajian lain. Menurut para mufassir, karya-
karya al-Ghazali ada sekitar 80 buah buku dan risalah yang meliputi bidang fiqh,
ushul fiqh, ilmu kalam, akhlak, logika, fislafat, dan tasawwuf. Diantara sekian
Mesir dan Iskandariyah untuk mengajar. Setelah itu ia kembali ke daerah asalnya
IV.