PLC Bab 5-6-7-8-9
PLC Bab 5-6-7-8-9
PLC Bab 5-6-7-8-9
HUBUNGAN
GERBANG LOGIKA
DAN
KONTAK-COIL LOGIKA
5.1. TUJUAN
Menyebutkan tujuh tipe gerbang dasar digital logika, menggambarkan symbol
dan menjelaskan fungsi masing masing gerbang.
Menggambarkan hubungan logika kontak-coil relay dan diagram ladder PLC.
Merancang sistem digital, program PLC dan rangkaian relay dari deskripsi
sebuah proses.
Merubah program dari tiga bentuk sistem menjadi dekripsi operasi proses,
Diagram relay logik, diagram PLC logik dan diagram gerbang logika.
Menulis dan memahami persamaan Boolean.
OR NOR
EXNOR
Gerbang AND, bentuk diagram relay logika dan diagram ladder PLC ditunjukan
pada gambar 5.2. Bila input semua berlogic satu atau high maka output akan
berlogic satu atau high, apabila tidak terpenuhi maka OUT12 berlogic 0. Untuk
tipe pemogramman dengan keyboard digital rangkaian operasi kunci adalah
1,and,2,=,12.
OUTPUT
RELAY
12
SW 1 SW 2 IN1 IN2 OUT 12
IN1
LD IN1
AND IN2
OUT 12 OUT 12
IN2
Gerbang OR, bentuk diagram relay logika dan diagram ladder PLC ditunjukan
pada gambar 5.3. Bila input semua berlogic satu atau high maka output akan
berlogic satu atau high, dan sebaliknya bila semua input berlogic nol maka output
berlogic nol, apabila salah satu input berlogic nol maka OUT17 berlogic 1. Untuk
tipe pemogramman dengan keyboard digital rangkaian operasi kunci adalah
1,or,2,or,=,17.
IN2
SW 2
OUT 17
IN2
LD IN1
OR IN2
OUT 17
Gerbang NOT, bentuk diagram relay logika dan diagram ladder PLC ditunjukan
pada gambar 5.4. Bila input berlogic satu atau high maka output akan berlogic nol
atau low, dan sebaliknya Bila input berlogic nol atau low maka output akan
berlogic satu atau high, Untuk tipe pemogramman dengan keyboard digital
rangkaian operasi kunci adalah menyisipkan titik (.) yang tepat pada program.
Logic
SW22 Relay
IN22 OUT
+ LR
OUTPUT
IN22
62 LD IN22
63 RELAY OUT CR62
LR
63
LDNOT CR62
CR62 OUT 63
63
Gerbang EXCLUSIVE OR, bentuk diagram relay logika dan diagram ladder
PLC ditunjukan pada gambar 5.5. Bila IN1 sama dengan IN2 memiliki berlogic
satu atau nol maka OUT1 akan berlogic nol, untuk situasi yaitu IN1 tidak sama
dengan IN2, maka OUT1 berlogic 1. Untuk tipe pemogramman dengan keyboard
digital gerbang EXCLUSIVE OR jarang digunakan..
SW 1 SW 2
OUTPUT
RELAY IN1 IN2 OUT 1
LD IN1
IN1 1 ANDNOT IN2
OUT 1
LDNOT IN1
IN2
IN2 IN1 AND IN2
ORB
OUT 1
OUTPUT
RELAY IN1 IN2 OUT 1
IN1
LD IN1
1 AND IN2
OUT 1
LDNOT IN1
IN2 IN2 IN1 ANDNOT IN2
ORB
OUT 1
Gerbang NAND, adalah rangkaian kombinasi dua buah gerbang AND dan NOT,
bentuk diagram relay logika dan diagram ladder PLC ditunjukan pada gambar 5.7.
Bila input semua berlogic satu atau high maka output akan berlogic nol atau low,
dan sebaliknya. Untuk situasi logic IN1 tidak sama dengan IN2 maka OUT27
berlogic 1. Untuk tipe pemogramman dengan keyboard digital rangkaian operasi
kunci adalah 1,nand,2,=,27.
Logic Relay IN1 IN2 CR62
SW 1 SW 2 LR
IN1
LD IN1
AND IN2
OUT 27
IN2 LR
OUT CR01
OUTPUT RELAY
CR62 OUT 27 LDNOT CR01
27 OUT 27
Gerbang NOR, adalah rangkaian kombinasi dua buah gerbang OR dan NOT,
bentuk diagram relay logika dan diagram ladder PLC ditunjukan pada gambar 5.8.
Bila input semua berlogic satu atau high maka output akan berlogic nol atau low,
dan sebaliknya. Untuk situasi logic IN1 tidak sama dengan IN2 maka OUT62
berlogic 0. Untuk tipe pemogramman dengan keyboard digital rangkaian operasi
kunci adalah 1,nor,2,=,62.
IN1
SW 2 IN2
LD IN1
OR IN2
IN2 OUT 62 OUTPUT
OUT CR03
RELAY OUT 62 LDNOT CR03
LR CR05
62 OUT 62
Untuk lebih memahami gerbang digital logika maka pada tabel 5.1. diperjelasa
situasi yang mungkin terjadi pada input.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0
1 1 0 1 1 0 1 1 1
+ Or 11+12 11 or 12
- Not M Not M
Invert Change
A
X
AND AB = X
B
F
G Y OR F+G = Y
Z NOT R=Z
R
S 106
T
NAND ST =106
11
14 N NOR 11+14 = N
I
N
1
Out
02
I
N
2
MERANCANG
DIAGRAM LADDER
6.1. TUJUAN
Membuat diagram ladder dengan panduan langkah operasional suatu proses
kontrol.
Menyusun langkah langkah dalam pembuatan program PLC untuk proses
kontrol didalam industri.
Menggambarkan materi dari setiap langkah langkah pembuatan program.
Membuat flowchart dari proses kontrol.
L1 SW CR 5 L2
1
3
(a) OUTPUT
L1 SW 1 CR 5 L2
3
OUTPUT
(b)
SW 2
PL 1
SW 2
2
CR7-1 SW 3 CR 8
11 12
3 OUTPUT 2
PL 1
Gambar 6.3. adalah diagram ladder yang keliru, dimana menggunakan komponen
yang sama dengan gambar 6.2. apakah rangkaian tersebut dapat bekerja ?, Apabila
semua saklar tertutup, tegangan sampai ke poin 13, setiap coil hanya mendapatkan
1/3 tegangan, kemungkinan coil coil tidak akan aktif normal dan tidak mampu
untuk membuat kontak tertutup.
L1 SW 1 CR 7 – 1 SW 3 CR 7 CR 8 PL 1 L2
11 12 13 14 15
SW 2
. Power Ladder
Gambar 6.4. Diagram
LINE 10 11
1 3. 5. OUTPUT 1
SW 2
CR 7 - 1 SW 3 CR 8
12 13
3 5. OUTPUT 2
PL 1
CR 7 - 2 SW 3 CR 8 -1 CR 9
5 14 15 16
OUTPUT 3
L1 CR 7 - 3 LS 12 CR 9- 1 CR 10 L2
17 18 19
6 OUTPUT 4
CR 8 - 2
Gambar 6.6. Line Tambahan Untuk Diagram Kontrol Ladder gambar 6.5.
KUBAH
PELINDUNG
PERSEDIAN
VALVE CAT CAT
dan
POMPA
MANDREL
VALVE PNEUMATIC
Langkah–3. Membuat daftar urutan langkah kerja untuk proses. Daftar urutan
langkah langkah operasional harus dibuat dengan detail. Urutan langkah langkah
LSP
LSU
START START
Control STOP STOP
Relay KIRI KANAN
START Dan
STOP Timer
UTAMA Kabinet
L1 Emergency Stop L2
Nomor
Langkah
Program Control Voltage
LINE REF FUNGSI
1, 2 Tertutup Bila Aktif
3, 4
A B, C Sistem
Master
CR 1 - 1 Relay
B Kontak
Relay
Enable Mandrel Start Start
CR 1-2 LSP Kanan Kiri CR 2
4, 5
C D, E, G Relay UP
CR 2-1 CR 3-1
D kontak
Relay
CR 2-2 SU
6, 7
E solenoin
Naik
Manual UP
F Manual
UP
CR 2- 3 LSU Benda Kerja Sampai Ke Puncak TR 1
7, 8
G J Timer
TR 2
Pengecatan
6 secon
8
H K Timer
Turun 7 s
TR 1 – 1 PS
9, 10, 11 J Mulai
Mengecat
TR 2 – 1 CR 3
12 K C Reset.
OVAL
DIAMOND
RECTANGLE
PARALLELOGRAM
PENGHUBUNG
NO
Apakah Benda Kerja
Sudah di Puncak
Operator mengaktifkan
Pompa Dan Pneumatic
mensupply udara
YES
Operator mengaktifkan
SISTEM
NO
Apakah Mandrel dan
Operator Meletakan Benda Kerja Sudah
Benda Kerja Ke Mandrel turun
YES
NO
Apakah Benda Kerja
Sudah Diletakan NO
Apakah Mandrel dan
Benda Kerja Sudah
dibawah
YES
Operator Mengambil
Benda Kerja dari Mandrel
Sistem Restart
SW 3
CR 12 - 1 LS 1 CR 13
CR 13 – 1 LS 2 CR 14
CR 12 - 2 CR 14- 1 SW 4 CR 15
SPRAY
REGISTER DASAR
7.1. TUJUAN
Mendaftar lima jenis register dasar yang ada di PLC.
Menjelaskan dan menggambarkan masing masing fungsi dari 5 jenis register.
Menjelaskan bagaimana ke lima jenis register yang digunakan PLC.
PRESET TS
014 017
REGISTER
HR 101
PRESET DC10
021 7
REGISTER
HR 102
Jumlah holding register pada PLC ukuran kecil 16, dan pada sistem yang
besar kemungkinan memiliki holding register dalam ratussan, semuanya dapat
diakses untuk pemogramman, manipulasi dan analisa visual.
Memberikan
Perintah
Untuk menstransfer
HR 276 ke OG 2
Mneuju
Output Group
OG 1 Dari 1 –16
OG 3 Dari 33 - 48
8.1. TUJUAN
Menguraikan fungsi timer yang bersifat menyimpan (retentive) dan
pengaturan waktu tunda (delay timer).
Mendaftar dan menguraikan delapan fungsi timer, yang digunakan dalam
rangkaian proses.
Menerapkan kedelapan fungsi timer pada rangkaian PLC, untuk
mengendalikan proses.
Menerapkan fungsi timer didalam berbagai permasalahan mempergunakan
kombinasi dua timer atau lebih.
Menerapkan fungsi timer untuk pengontrollan didalam proses industri.
IN001 TS017
4 det
IN001 TS 017
RUN Preset
014
IN002
Enable/
Reset
Reg
HR 101
Gambar 8.3. dengan diagram format coil, keduanya memiliki input masukan
energi dan input reset/ enable, merupakan pilihan lain, IN7 untuk pengatur waktu
RT31=RN, dan IN8 enamble RT31=RS, ketika timer menjadi ON, output 31
(internal) mengatur output 78 menjadi ON. Penghitungan dalam register tidak
digambarkan, di dalam beberapa PLC nilai preset waktu sudah tetap misalnay
timer 5 detik, timer 10 detik dst.
Run
IN 8 RS Timer
31 Reset
Enable/ RT
Reset
31 Timer 14
78
Output
O
Timer Output 78
Gambar 8.4. menunjukan timer dengan tiga input dimana input reset/ enable
dipisah masing masing memiliki saluran input yang berbeda, ini banyak
digunakan pada kasus kasus khusus. Ilustrasi gambar merupakan timer untuk
kasus spesial, dimana line reset dan enable terpisah menjadi dua, konfigurasi ini
digunakan untuk program spesial pengaturan kebutuhan yang tersedia,
IN001 TS 017
RUN Preset
014
IN002
Enable
IN003 Reg
Reset HR 101
1:012t
RTO
Timer T4: 10 EN
Time Base 1.0
10 Preset 180
Accumlator 0 DN
1:017 T4: 10
res
12
LT 1
TDR - 1 LT 2 LT 1 LT 2
TDRt
TS Com Com
CR0017 TS0018 1 17 LT 1
2 P 18
8 det SW 1 L
3 19
4 C 20
R017 LT 2
Count 5 21
HR 001
6 22
LT 1 / CR017
Diagram Waktu 8 de
LT 2 / CR018
SW 1 - IN001 SW 1 - IN001
ON OFF
Diagram Waktu
IN001 CR0017
MOTOR
IN001 TS CR0018
Preset
20 20 det
Reg LOGIC
IN001 HR 161
CR0019
SW 1 - IN001 SW 1 - IN001
ON OFF
Diagram Waktu
IN001 CR020
Output A
IN001 TT CR021
Run Logic TT
Preset
Timer
046
4,6 det
IN002
Reg
ENABL
E HR 053 4,6
det
IN001 CR021 CR022
Output B
Preset
5 IN005
TT 013 Scan
Reg Timer
Output
OR11 TT013
IN001 TS 31 CR0030
IN001 ON
CR0030
CR0030
Preset CR0031
017
IN0011
Actual
HR0107
AIR
UP-DN
PENDINGIN
MANDREL
KIRI KANAN
Up Up
Dn Dn
SILINDER
PNEUMATIC
UP
ON OFF
GRAVITASI
PEGAS
DOWN
Beberapa tampilan pilihan tidak terdapat pada urutan proses diatas yaitu:
Jika diasumsikan pemanas dan pendingin keduanya aktif, pemasangan harus
ditambahkan untuk menyatakan berjalan sepanjang proses.
Bagian cincin yang sama dapat diproses lebih dari satu kali, misalnya di
inginkan cincin akan dipindahkan setelah 12 kali proses.
Apakah suhu yang sesuai telah tercapai?. Suatu sensor thermocouple dapat
dipasangkan untuk memonitor suhu.
Penambahan control manual untuk setting yaitu atas, panas dan dingin.
Perlengkapan keselamatan dapat ditambahkan seperti pelindung keselamatan.
Perlengkapan lain yang diperlukan.
INPUT OUTPUT
0001 Master Stop 0019 Valve solenoid naik
0002 Master Start 0021 Saklar coil panas ON
0003 Stop kiri naik 0023 Solenoid air pendingin menyemprot
0004 Stop kiri turun 0017 Sistem ON
0005 Stop kanan naik 0018 Mesin bekerja.
0006 Stop kanan turun
0007 Tombol limit switch bawah
0008 Tombol limit switch atas
CR017
CR018 CR024
CR018 CR019
IN008 TS CR020
Preset
10 det
CR018
Reg
HR 037
CR020 TS CR022
Preset
8 det
CR018
Reg
HR 030
CR020 CR022 CR023
CR022 TS CR024
Preset
1 det
CR018
Reg
HR 040
INPUT OUTPUT
Com Com
Master Stop
1
17 ON
Start 2 P
Stop 18 RUN
Kiri 3 L
Start 19 Solenoid
4
Stop C 20
UP
5
Kanan
Start 21
6
Heat Coil
22
LSU
7 23
LSPP 8
Solenoid
Pendingin
9.1. TUJUAN
Menjelaskan fungsi-fungsi counter pada PLC
Menyusun dan merencanakan instruksi penghitungan dengan counter
bilamana dipergunakan pada rangkaian proses.
Menerapkan fungsi counter PLC dan menghubungkan rangkaian untuk proses
kontrol.
Menerapkan kombinasi dari counter dan timer untuk proses kontrol.
COUNT Preset
021
IN002
Reg
ENABLE / HR 102
RESET
Count UC
Count 21
IN2 32
ENABLE / UC
RESET
32 74
Output
OT 74
Output Counter
Count UP Preset
021
IN002
Count Down
IN003 Reg
ENABLE / HR 102
RESET
COUNT Preset
… ..
IN002
Reg
ENABLE / ……
RESET
ENABLE
IN003
Reg
HR 102
RESET
UC DC
IN004 CR 021 IN008 CR 022
IN006 IN011
Reg Reg
ENABLE / HR037 ENABLE / HR046
RESET RESET
IN001 CR017
Sistem
Master
IN002 UC Relay
CR018
Logic 6
Preset Count
PART A
006
IN001
Reg
HR075
UC to IN003
IN003 CR019 to IN002
Logic 8
PART B Preset
Count
008
IN004
Reg
HR076
IN001 CR018 CR019 CR020 Pilot
Lamp Conveyor
Output
A+B
Contoh 3. Dua counter digunakan untuk menghasilkan selisih dua hitungan yang
berbeda, gambar 9.7a. menunjukan kombinasi dua counter yang menggunakan
register yang sama reg HR101 untuk counter UP preset diatur maksimum 999
dimana IN002 akan menghitung benda kerja yang masuk ke conveyor dan counter
down preset diatur 0, dimana IN003 akan menghitung benda kerja yang keluar
dari conveyor. Hasil perhitungan ditampilkan dalam mode monitor, diasumsikan
tidak ada benda kerja yang hilang atau bertambah maka penunjukan counter sama
nol. Apabila counter yang dipergunakan Up-Down Counter seperti yang
ditunjukan pada gambar 9.7b. memungkinkan untuk dipergunakan dimana operasi
kerjanya sama.
Sistem
UC
IN002 CR018 Part ON
Count IN001 CR017
Preset
999 Sistem
IN001 IN002 UDC 018
Reg Count
HR101 Logic
UP Preset
Part IN003
DC OFF Count
IN003 CR019 Count Down
Reg
Preset IN001 HR 101
Set
IN001
Reg Inisial
HR101 Count
(a) (b)
Gambra 9.7. Display Counter
IN007 UC001
Count akan
Count COUNT ON setelah
15 Hitungan 15
IN008
UC001 TS002
Timer ON
Timer TIMER
Setelah
25
25 detik
UC001
Enable/ Reset Reg
HR052