Laporan Praktikum Sistem Integrasi - Traffic Light Menggunakan PLC Siemens S7-1500
Laporan Praktikum Sistem Integrasi - Traffic Light Menggunakan PLC Siemens S7-1500
Laporan Praktikum Sistem Integrasi - Traffic Light Menggunakan PLC Siemens S7-1500
Disusun Oleh:
HENDRA SAKTIYASA
NRP. 1310151017
4 D4 T. Elektro Industri A
Dosen Pengampu:
Syechu Dwitya Nugraha, S.ST, MT
I. TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami fungsi software TIA PORTAL dalam
merancang suatu sistem kontrol dengan PLC.
2. Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami cara menngoperasikan software TIA
PORTAL.
3. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan software TIA PORTAL pada plant
sesungguhnya.
Programmable Logic Controller ( PLC ) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang
khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dicontrol ini
dapat berupa regulasi variable secara kontiniu seperti pada sistem-sistem servo, atau
melibatkan kontrol dua keadaan ( ON/OFF ) saja, tetapi dilakukan secara berulang-ulang
seperti umum dijumpai pada mesin pengeboran, system conveyor, dan lain sebagainya.
PLC merupakan sebuah peralatan yang sangat mudah digunakan, berbasiskan mikro
prosesor, merupakan suatu komputer khusus yang berisi fungsi kontrol dari berbagai jenis
dan level secara kompleksitas. PLC dapat diprogram, dikontrol dan dioperasikan oleh
seseorang yang tidak begitu mahir dalam pengoperasian PC, operator PLC pada dasarnya
menggambar garis dan peralatan dari diagram tangga ( ladder diagram ). Hasil
penggambaran di komputer menggantikan eksternal wiring yang dibutuhkan untuk
pengontrolan sebuah proses rangkaian. PLC akan mengoperasikan semua system yang
memiliki out put device yang menjadi ON ataupun OFF, juga dapat mengoperasikan
segala system dengan variable out put. PLC dapat dioperasikan pada sisi input dengan
peralatan ON/OFF (switch) atau dengan variable input.
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini banyak industri yang
menggunakan PLC sebagai proses sekuensial, mengingat cara kerja PLC yang sangat
praktis dan mudah digunakan. Secara umun PLC terdiri dari tiga komponen utama yang
menyusun PLC yaitu :
1. Central Processing Unit ( CPU )
2. Sistem antar muka input / out put.
3. Programming divice
Gambar 2.1. Blok diagram PLC
Unit pemroses pusat ( CPU ) adalah jantung dari system PLC. CPU adalah sistem
yang didasarkan prosesor-mikro yang mengganti relai pengendali, pencacah, timer dan
pembuat urutan. Pemroses muncul hanya satu kali pada PLC, ini dapat satu-bit atau
pemroses kata. Pemroses satu – bit baik untuk menangani operasi logika. PLC dengan
pengolah kata digunakan apabila pemrosesan teks dan data numeric, penghitungan,
gauging ( pengukuran ), pengontrolan, dan perekaman, juga sinyal pemrosesan sederhana
dalam kode biner diperlukan.
Fungsi dari CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga
komponen utama penyusun CPU ini :
1. Prosesor
2. Memori
3. Power Supply
Interaksi dan menerangkan proses terjadinya antara ketiga komponen ini dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
Modul memori prosesor adalah bagian utama dari CPU. Memori adalah rencana
pengendali atau program yang dilakukan atau disimpan pada pengontrol. Informasi yang
disimpan pada memori berhubungan dengan data input dan output harus diproses. CPU
dari sebuah PLC dibangun dari sebuah mikkroprosesor sebagai rangkaian pemroses data
yang bentuknya kecil dan terdapat dalam sebuah chip silicon tunggal selama prosesnya
CPU melakukan 3 proses utama :
1. Membaca data masukan dari perangkat luar via modul input
2. Mengeksekusi program kontrol yang tersimpan di memori PLC
3. Meng-update atau memperbaharui data pada modul output
Ketiga proses tersebut diatas dinamakan proses scanning, seperti terlihat pada Gambar
2.3.
Unit I/O pada sebuah PLC terdiri dari modul input dan modul output system I/O
membentuk interface dengan peranti medan yang dihubungkan pada pengontrol. Tujuan
interface ini adalah untuk kondisi berbagai sinyal yang diterima dari atau dikirim ke
peranti medan external. Peranti input seperti push buttom, limit switch, sensor, selector
switch,yang diberi pengawatan kuat keterminal pada modul input. Peranti output seperti
motor kecil, starter motor, keran solenoid, dan lampu indicator, diberi pengawatan yang
kuat ke terminal pada modul output. Peranti tersebut juga ditunjuk sebagai input dan
output medan atau real world, istilah ini digunakan untuk membedakan peranti external
yang sesungguhnya yang muncul dan harus dihubungkan dengan kawat secara fisik dari
program pemakai internal yang meniru fungsi adari rilai, timer, dan pencacah. Beberapa
pengontrol yang dapat deprogram mempunyai modul terpisah untuk input dan output,
yang lain mempunyai I/O yang dihubungkan sebagai bagian integral dari pengontrol, dapat
dilihat pada Gambar 2.4a, Ketika modul diluncurkan pada rak, membuat hubungan listrik
dengan sederetan kontak yang disebut backplane yang diletakkan pada bagian belakang
rak. Prosesor PLC juga dihubungkan dengan blackplane dan dapat berkomunikasi pada
semua modul pada rak, dapat dilihat pada Gambar 2.4b.
Gambar 2.4b. Modul I/O Terhubung ke prosesor PLC melalui system rack.
Unit program divice adalah suatu unit untuk memasukkan bahasa program ke
dalam memori PLC, secara teknis, program pada memori PLC yang digunakan untuk
mengontrol perlatan, dimasukkan dengan menggunakan perangkat pemrograman, yaitu
unit miniprogrammer atau console atau menggunakan computer via perangkat lunak yang
menyertainnya. Misalnya, cx-programmer untuk produksi PLC omron, KGL untuk PLC
produksi LG, dan lain sebagainnya.
V. LANGKAH PERCOBAAN
3. Setelah file baru telah terbuka, maka akan muncul tampilan awal.
4. Pilih menu Device & Networks, lalu pilih opsi Add New Device. Pilih CPU
dari PLC Siemens S7-1500 sesuai dengan kode dari modul PLC yang tertera.
5. Lembar kerja awal akan muncul. Pada awalnya hanya akan muncul modul CPU
yang telah dipilih pada sebelumnya. Untuk menambahkan modul power supply,
I/O, komunikasi, dan lainnya dapat diambil pada kolom Hardware Catalog
pada sebelah kanan layar.
6. Masukkan keseluruhan modul tambahan secara urut sesuai dengan tipe yang
tertera pada modul PLC yang ada.
7. Setelah keseluruhan CPU, power supply, I/O, komunikasi, dan modul lainnya
telah terancang, berikutnya pilih menu Default Tag Table di sebelah kiri layar
untuk memulai merancang ladder diagram. Pada menu Default Tag Table ini,
beberapa address I/O akan diaktifkan dan dialamatkan dengan label (tag) nama
baru sesuai dengan keinginan pengguna. Pada percobaan ini digunakan 3 input
dan 2 output, yaitu:
Fungsi I/O Address Keterangan
Tombol Putar Kiri INPUT I0.0 Push Button
Tombol Putar Kanan INPUT I0.1 Push Button
Tombol Stop INPUT I0.2 Push Button
Motor Putar Kanan OUTPUT Q0.0 Lampu
Motor Putar Kiri OUTPUT Q0.1 Lampu
Pada percobaan ini akan dibuat program motor putar kanan-kiri dengan 3 input
push button dan output motor yang diwujudkan dalam bentuk lampu. Saat
motor akan diberi perintah putar kanan, tombol putar kanan harus ditekan dan
motor kanan akan menyala dan motor kiri akan mati. Saat motor akan diberi
perintah putar kiri, tombol putar kiri harus ditekan dan motor kiri akan menyala
dan motor kanan akan mati. Untuk mematikan motor, maka tombol stop harus
ditekan dan kedua motor akan mati.
8. Setelah label nama telah dibuat, pilih menu Program Blocks >> Main untuk
memulai membuat ladder diagram. Buatlah ladder diagram yang sesuai dengan
cara kerja program yang telah dijelaskan pada poin 7.
9. Setelah ladder diagram telah dibuat, lakukan simulasi untuk mengecek
kebenaran dari cara kerja program.
10. Apabila program telah dapat berjalan dengan baik, langkah selanjutnya adalah
menguji program pada modul PLC yang ada. Hubungkan PC dengan PLC
dengan menggunakan kabel Ethernet, lalu download program yang ada melalui
setting seperti gambar di bawah.
1. Pada awal mula modul dinyalakan, kondisi seluruh output masih belum aktif.
2. Ujikan fungsi motor putar kanan. Tekan tombol putar kanan dan amati apakah
lampu putar kanan menyala dan lampu putar kiri mati.
Tombol PB.01 adalah tombol putar kanan, Lamp.01 adalah motor putar kanan
dan Lamp.02 adalah motor putar kiri. Dapat diketahui ketika tombol PB.01
ditekan maka Lamp.01 akan menyala dan Lamp.02 mati.
3. Ujikan fungsi motor putar kiri. Tekan tombol putar kiri dan amati apakah
lampu putar kiri menyala dan lampu putar kanan mati.
Tombol PB.02 adalah tombol putar kiri, Lamp.01 adalah motor putar kanan
dan Lamp.02 adalah motor putar kiri. Dapat diketahui ketika tombol PB.01
ditekan maka Lamp.02 akan menyala dan Lamp.01 mati.
4. Ujikan fungsi motor stop. Tekan tombol stop dan amati apakah kedua lampu
mati.
Tombol PB.04 adalah tombol stop, Lamp.01 adalah motor putar kanan dan
Lamp.02 adalah motor putar kiri. Dapat diketahui ketika tombol PB.04 ditekan
maka Lamp.01 dan Lamp.02 mati.