Bentuk Dan Ukuran
Bentuk Dan Ukuran
Bentuk Dan Ukuran
Oleh:
Nama : Riando Simbolon
NPM : 240110080040
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 28 September 2010
Sift/Kelompok : II/5
Co. Ass : Asri Widyasanti, STP.
S. Rossalinda, STP.
Dalam bentuk acuan dikenal beberapa istilah yang dapat digunakan untuk
memeriksa suatu objek. istilah objek dari bentuk acuan dapat dilihat di tabel yang
tertera dibawah ini :
N BENTUK DISKRIPSI
O
1 Bundar (round) Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)
2 Oblate Datar pada bagian pangkal dan pucuknya
3 Oblong Diameter vertikal > diameter horizontal
4 Conic Meruncing kearah bagian puncak
5 Ovate (bulat telur) Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal
6 Lopsided Sumbu yang menghubungkan pangkal dan puncak
tidak tegak lurus melainkan miring
7 Obovate Bulat telur terbalik
8 Elliptical Menyerupai bentuk (bulat panjang)
9 Truncate Kedua ujungnya mendatar / persegi
(kerucut terpotong)
10 Unequal Setengah bagian > dari yang lain (tidak seimbang)
11 Ribbed Sisi-sisi pada potongan melintang menyerupai sudut-
sudut
12 Regular (teratur) Bagian horisontalnya menyerupai lingkaran
13 Irregular Potongan horisontalnya tidak berbentuk lingkaran
Source : (Mohsenin, 1980)
Komparasi visual bentuk suatu produk terhadap bentuk standar adalah
sangat mudah tetapi tidak lepas dari kesalahan, tergantung dari subyektivitas
pengamat. Karenanya, dalam kasus dimana teknologi proses sangat dipengaruhi
oleh bentuk, penggunaan indek pengukuran yang obyektif sangat disarankan.
Bentuk suatu produk mempengaruhi koefisien pengepakan kedalam
kontainer. Gambar 3 memperlihatkan beberapa cara yang memungkinkan posisi
suat item terhadap item lain. Koefisien pengepakan λ didefinisikan sebagai rasio
Ap
Roundness ( Rd ) =
Ac
Dimana:
Ap = luas permukaan proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas.
Ac = luas permukaan lingkaran terkecil yang membatasi.
Persamaan 2:
Dimana :
r = jari-jari lengkungan, N = jumlah sudut yang ada, R = jari-jari
lingkaran maksimum.
Dimana :
di = diameter lingkaran terbesar di dalam objek
dc = diameter lingkaran terkecil yang membatasi objek
π
V= h r + r .r +r
3 ( 12 1 2 2 2 )
1
2 2
[
S=2 ( r 1 +r 2 ) h + ( r 1 −r 2 ) ]2
BAB III
METODOLOGI
Oblate Spheroid/OS)
4
V = ( π a2 b )
3
2 1
b
e= 1−[ ( )]
a
2
b2 1+ e
2
S=2 π a +2 π ln
e 1−e ( )
Kerucut Berputar atau Silinder (P)
Keterangan :
V= ( π3 ) h( r +r r + r )
2
1 1 2
2
2
r 1 = Jari-jari bagian dasar kerucut
1 r 2 = Jari-jari bagian puncak kerucut
2 2
S=π ( r 1 +r 2 ) [ h 2+ ( r 1−r 2 ) ] h = Tinggi benda
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Tabel Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk &
Ukuran)
2
Ap ŕ 1 Dimana
Roundness ( Rd ) = = 2
Ac r 2 r 1 = Diameter dalam
r 2 = Diameter luar
1. Kentang
2,039 2
Roundness ( Rd ) = =0,292
3,7712
2. Telur
1,22
Roundness ( Rd ) = =0,09
3,93352
1
( abc ) 3 Dimana
Sphericity=
a a= sumbu terpanjang/mayor
b= sumbu pertengahan/intermediet
c= sumbu terpendek/minor
1. Tomat
1
( 5,905 .5,276 .4,843 ) 3 5,324
Sphericity= = =0,9
5,905 5,905
Bulat Membujur ( Oblate Spheroid/OS)
4 4
V = ( π a2 b ) = ( π ( 5,905 cm )2 .4,843 cm) =707,36 cm 3
3 3
2 1 2 1
b 4,843 cm
[ ( )] [ (
e= 1−
a
2
= 1−
5,905 cm ) ] =0,572
2
2
b 1+ e
S=2 π a2 +2 π
e
ln
1−e ( )
( 4,843 cm )2 1+ 0,572
S=2 π ( 5,905 cm)2 +2 π
0,572
ln (
1−0,572 )
¿ 219,1 cm2+ ( 335,18 cm2 )
¿ 554,28 cm2
2. Kentang
1
3
( 8,55 .6,55 .6,05 ) 6,97
Sphericity= = =0,8
8,55 8,55
Bulat Memanjang(Prolate Spheroid/PS)
4 4
V = ( πa b 2) = ( π .8,55 cm . ( 6,05 cm)2 ) =1310,89 cm3
3 3
2 1 2 1
b 5,75 cm
[ ( )] [ (
e= 1−
a
2
= 1−
8,55 cm ) ] =0,71
2
ab −1
S=2 π b2 +2 π sin e
e
8,55 cm .6,05 cm −1
¿ 2 π . ( 6,05 cm )2+2 π sin .0,71
0,71
¿ 229,98 cm2+ 20706,98 cm2=20936,96 cm2
b2 1+ e
S=2 π a2 +2 π
e ( )
ln
1−e
a) Volume
4
V= ( π . ( 6,595 cm )2 .5,411 cm ) =985,8 cm3
3
2 1 2 1
b 5,411 cm
e= 1−[ ( )] [ (
a
2
= 1−
6,595 cm ) ] =0,572
2
b) Luas Permukaan
( 5,411cm )2 1+0,572
S=2 π . ( 6,595 cm ) +2 π 2
0,563
ln (
1−0,572 )
¿ 273,28 cm2+ 425,1 cm2
¿ 698,38 cm2
2. Wortel
Kerucut Berputar atau Silinder (P)
Keterangan :
V= ( π3 ) h( r +r r + r )
2
1 1 2
2
2
r 1 = Jari-jari bagian dasar kerucut
1 r 2 = Jari-jari bagian puncak kerucut
2 2
S=π ( r 1 +r 2 ) [ h 2+ ( r 1−r 2 ) ] h = Tinggi benda
a) Volume
¿ 19 cm ( 352,177 cm2 )
¿ 6691,37 cm 3
b) Luas Permukaan
1
2 2 2
S=π ( 3,7 cm+2,45 cm ) [ ( 18,15 cm ) + ( 3,7 cm−2,45 cm ) ]
1
2
¿ 19,32 cm [ 329,422 cm2+1,56 cm2 ]
¿ 351,488 cm2
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan menunujukkan bahwa kentang dan telur
memiliki kebundaran (roundness) yang masih jauh dari 1, untuk kentang
29,2% dan telur 9%.
Kentang memiliki tingkat kebundaran paling tinggi dibandingkan dengan
telur karena ketajaman sudut pada kentang lebih besar dari pada telur.
Berdasarkan hasil perhitungan menunujukkan bahwa tomat dan kentang
memiliki kebulatan (sphericity) yang mendekati nilai 1, dimana nilai 1
menunjukkan atau menyatakan bahwa objek atau bahan tersebut memiliki
sifat bentuk bulat penuh. Untuk tomat 90% dan kentang 80%.
Tomat memiliki kebulatan yang lebih besar dari pada kentang karena
perbandingan antara diameter luar (dc) dan diameter dalam (di) pada tomat
lebih besar dibandingkan dengan kentang.
Volume Jeruk yaitu 985,8 cm3 dan luas permukaanya
698,38 cm2, volume Wortel yaitu 6691,37 cm3dan luas permukaannya yaitu
351,488 cm2, volume Kentang yaitu 1310,89 cm3 dan luas permukaannya
yaitu 20936,96 cm2, volume Tomat yaitu
707,36 cm3dan luas permukaannya 554,28 cm2 .
Volume dan luas produk akan semakin besar apabila nilai poros terpanjang
,poros pendek, diameter dan tinggi benda semakin besar.
Kentang dan Telur termasuk kedalam bentuk geometri Bulat memanjang
(prolate spheroid)
Jeruk dan Tomat termasuk kedalam bentuk geometri bulat membujur
(oblate spheroid)
Wortel termasuk kedalam bentuk geometri Kerucut berputar atau silinder.
Perlakuan pengukuran bentuk dan ukuran pada kelima bahan masih
kurang, karena ada beberapa bahan yang belum diukur untuk perhitungan,
baik itu untuk kebundaran (roundness), kebulatan (sphericity) dan volume
dan luas permukaan.
6.2 Saran
Diperlukannya alat otomatis/electrik untuk melakukan praktikum, supaya
hasil yang diinginkan tercapai dan mengurangi titik kritis pada saat melakukan
pengukran. Hasil perhitungan bentuk dan ukuran didapat tentulah tidak 100%
benar, yang menentukan persentase kebenaran dari perhitungan adalah ketelitian
dalam menentukan dan mengukur nilai koefisien a,b,dan c. Semakin teliti maka
tingkat kebenarannya semakin tinggi. Oleh karena itu ketepatan dalam membaca
jangka sorong juga harus benar-benar teliti. Kerjasama antar tim atau kelompok
sangat diperlukan dalam praktikum kali ini, karena akan sangat berpengaruh pada
efektivitas dan efisiensi kerja.
DFTAR PUSTAKA
Rusendi, Dadi.,et al. 2010. Penuntun Praktikum MK. Teknik Penanganan Hasil
Pertanian. Jatiangor : Unpad.
Rusendi, Dadi dan Asri Widyasanti. 2010. Karakteristik Bahan Hasil Pertanian.
FTIP.
Wilhelm. Luther R, Dwayne A. Suter, and Gerald H. Brusewitz. 2004. Physical
Properties of Food Materials. Chapter 2 in Food & Process Engineering
Technology, 23-52. St Joseph, Michigan : ASAE.(C) American Society of
Agricultural Engineers. (Rev.Aug.2005)
Mohsenin, N.N. 1980. Physical Properties of Plant and Animal Materials.
Gordon and breach Science Publishers, New York. Comments are closed.
Anonim. 2010. Sifat-sifat Fisik Bahan-Bahan Pertanian.