Akad Sharf, Wadiah, Wakalah, Kafalah, Hawalah & Qardul Hasan merupakan beberapa jenis akad dalam akuntansi syariah. Akad tersebut mencakup definisi, unsur-unsur, dan ketentuan syariah masing-masing akad seperti pelaku, objek, dan ijab kabul. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan pengakhiran masing-masing akad.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
412 tayangan4 halaman
Akad Sharf, Wadiah, Wakalah, Kafalah, Hawalah & Qardul Hasan merupakan beberapa jenis akad dalam akuntansi syariah. Akad tersebut mencakup definisi, unsur-unsur, dan ketentuan syariah masing-masing akad seperti pelaku, objek, dan ijab kabul. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan pengakhiran masing-masing akad.
Akad Sharf, Wadiah, Wakalah, Kafalah, Hawalah & Qardul Hasan merupakan beberapa jenis akad dalam akuntansi syariah. Akad tersebut mencakup definisi, unsur-unsur, dan ketentuan syariah masing-masing akad seperti pelaku, objek, dan ijab kabul. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan pengakhiran masing-masing akad.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
Akad Sharf, Wadiah, Wakalah, Kafalah, Hawalah & Qardul Hasan merupakan beberapa jenis akad dalam akuntansi syariah. Akad tersebut mencakup definisi, unsur-unsur, dan ketentuan syariah masing-masing akad seperti pelaku, objek, dan ijab kabul. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan pengakhiran masing-masing akad.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
Akuntansi Akad Sharf, Wadiah,
Wakalah, Kafalah, Hawalah &
Qardul Hasan Disusun untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Syariah
Oleh :
RAFIKA EPSILANI CYMBIDIANA (0810230122)
1URUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWI1AYA MALANG 2011 EFINISI
Akad SharI adalah penambahan, penukaran, penghindaran atau transaksi jual beli. SharI adalah transaksi jula beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Akad Wadiah adalah akad penitipan dari pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapanpun titipan diambil pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan tersebut, dan yang dititipi menjadi penjamin pengembalian barang titipan. Akad Wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad Al-kaIalah adalah perjanjian pinjaman yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung. "ardhul Hasan adalah pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar sebesar pokok utangnya).
RUKUN AN KETENTUAN SYARIAH
Akad SharI E Rukun transaksi 1. Pelaku terdiri atas pembeli dan penjual 2. Obyek akad berupa mata uang 3. Ijab Kabul/serah terima E Ketentuan syariah 1. Pelaku harus cakap hukum dan baligh 2. Objek akad Nilai tukar atau kurs mata uang telah diketahui oleh kedua belah pihak 'aluta yang diperjualbelikan telah dikuasai, baik oleh pembeli maupun penjual, sebelum keduanya berpisah Apabila mata uang yang diperjualbelikan itu dari jenis yang sama, maka jula beli mata uang itu harus dilakukan dalam kuantitas yang sama, sekalipun model dari mata uang itu berbeda Tidak boleh ada hak khiyar syarat bagi pembeli Tidak boleh terdapat tenggang waktu antara penyerahan mata uang yang salind dipertukarkan
Akad Wadiah E Rukun transaksi 1. Pelaku terdiri atas pemilik barang/pihak yang menitip dan pihak yang menyimpan 2. Objek wadiah merupakan barang yang dititipkan 3. Ijab Kabul/serah terima E Ketentuan syariah 1. Pelaku harus cakap hokum, baligh, serta mampu menjaga serta memelihara barang titipan 2. Obyek wadiah, benda yang dititipkan tersebut jelas dan diketahui spesiIikasinya oleh pemilik dan peyimpan 3. Ijab Kabul/serah terima adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak-pihak pelaku akad
Akad Al-Wakalah E Rukun transaksi 1. Pelaku terdiri atas pihak pemberi kuasa dan pihak yang diberi kuasa 2. Objek akad berupa barang dan jasa 3. Ijab Kabul/serah terima E Ketentuan syariah 1. Pelaku a. Pihak pemberi kuasa ~~ pemilik sah ~~ Orang mukalaI b. Pihak penerima kuasa ~~ Harus cakap hokum ~~ Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan 2. Obyek yang dikuasakan ~~ Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili ~~ Tidak bertentangan dengan syariah Islam ~~ Dapat diwakilkan menurut syariah Islam ~~ ManIaat barang/jasa harus bisa dinilai ~~ Kontrak dapat dilaksanakan 3. Ijab Kabul adalah pernyataan ridha/rela dari masing-masing pihak
Akad Al-KaIalah E Rukun transaksi 1. Pelaku terdiri atas pihak penjamin, pihak yang berutang, dan pihak yang berpiutang 2. Obyek akad berupa tanggungan pihak yang berutang, baik berupa barang, jasa, maupun pekerjaan 3. Ijab Kabul/serah terima E Ketentuan syariah 1. Pelaku a. Pihak penjamin ~~ Baligh dan berakal sehat ~~ Berhak penuh untuk melakukan tindakan hokum b. Pihak orang yang berutang ~~ Sanggup menyerahkan tanggungannya ~~ Dikenal oleh penjamin c. Pihak ornag yang berpiutang ~~ Diketahu identitasnya ~~ Dapat hadir pada waktu akad ~~ Berakal sehat 2. Objek Penjaminan ~~ Merupakan tanggungan pihak/orang yang berutang ~~ Bisa dilaksankan oleh penjamin ~~ Harus merupakan utang pengikat ~~ Harus jelas nilai, jumlah dan spesiIikasinya ~~ Tidak bertentangan dengan syariah 3. Ijab Kabul adalah pernyataan ridha/rela dari masing-masing pihak
"ardhul Hasan E Rukun 1. Pelaku terdiri atas pemberi dan penerima pinjaman 2. Obyek akad berupa uang yang dipinjamkan 3. Ijab Kabul E Ketentuan 1. Pelaku harus cakap hokum dan baligh 2. Obyek akad a. Jelas nilai pinjamannya dan waktu pelunasannya b. Peminjam diwajibkan membayar pokok pinjaman c. Apabila ada kesulitan, maka waktu peminjamn bisa diperpanjang 3. Ijab Kabul adalah pernyataan ridha/rela dari masing-masing pihak
BERAKHIRNYA AKA
Akad Wakalah 1. Salah satu pelaku meninggal dunia atau hilang akal 2. Pekerjaan yang diwakilkan telah selesai 3. Pemutusan oleh orang yang mewakilkan 4. Wakil mengudurkan diri 5. Orang yang mewakilkan sudah tidak memiliki status kepemilikan
Akad KaIalah 1. Ketika utang telah diselesaikan 2. Kreditor melepaskan utangnya kepada orang yang berutang 3. Ketika ada pengalihan utang, orang yang berutang atau pihak penjamin terlepas dari tuntutannya 4. Ketika penjamin meyelesaikan utang dengan arbitrase 5. Kreditor dapat mengakhiri kontrak kaIalah walaupun penjamin tidak menyetujuinya