Sosiologi Hukum
Sosiologi Hukum
Sosiologi Hukum
Prof. Dr. Tb. Ronny Rahman Nitibaskara Dr. Bambang Widodo Umar
BUKU ACUAN :
A.A.G. Peters & Koesriani. 1988. Hukum & Perkembangan Sosisl.I, II, III. Pustaka Sinar Hrapan. Jakarta. Alvin S. Johnson. Sosiologi Hukum. Rineka Cipta. Jakarta. Kelly H. Delos.1979. Deviant Behavior. St. Marti s Press. New York. Soerjono Soekanto. 1994. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. PT. Raya Grafindo Persada . Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Catatan Kriminalitas. Jayabaya University Press. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Ketika Kejahatan Berdaulat. Peradaban. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2002. Paradoksal Konflik dan Otonomi Daerah. Peradaban. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, 2006. Tegakan Hukum, Gunakan Hukum, Gramedia. Jakarta.
MODUL BELAJAR
1.Pemahaman Sosiologi Hukum 2.Pendekatan Sosiologi Hukum 3.Hukum & Moralitas 4.Hukum Modern & Rasional 5.Hukum & Keadilan Sosial 6.Hukum Dalam Konteks Perubahan Sosial 7.Teori-teori Sosiologi Hukum 8.Realita Penegakan Hukum 9.Supremasi Hukum
Ilmu pengetahuan ttg interaksi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan bermasyarakat.
PEMAHAMANNYA :
Interaksi Manusia mengandung tiga unsur, yaitu : Tindakan (act), sesuatu (thing), dan makna (meaning). Hukum yg dimaksud bukan saja hukum dlm arti tertulis tetapi juga yg tidak tertulis, baik menyangkut falsafah, intelektualitas, maupun jiwa yg melatar belakangi penerapan hukum.
MASYARAKAT
NILAI
MENTALITA (AKTIVITAS JIWA, CARA BERFIKIR, BERPERASAAN) YG TERBENTUK DR PERILAKU MANUSIA MENJADI SEJUMLAH ANGGAPAN
NORMA
UKURAN TTG SEJUMLAH PERILAKU YG DITERIMA & DISEPAKATI SECARA UMUM OLEH MASYARAKAT (VOLKWAYS, MORES, CUSTOMS, LAWS).
BENTUK-BENTUK INTERELASI INDIVIDU DLM MASYARAKATAT: KERJASAMA (COOPERATION), PENYESUAIAN (ACCOMODATION), PERSAINGAN (COMPETATION), PERTENTANGAN (CONFLICT), PENGUASAAN (DOMINATION).
Merupakan himpunan moralitas & wahana utk mencapai cita2 sosial (Durkheim). Masa itu hk dianggap satu-satunya perekat sosial. Hukum sbg alat paksa pemegang kekuasaan, dipengaruhi olh kepentingan ideal, material, dan kepentingan kelompok-2 dlm masyarakat shg menjadi struktur sosial (Weber). Masyarakat sll berubah, keberadaan hukum hrs mengabdi kpd kepentingan rakyat utk menekan kaum borjuis (Karl Marx).
Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis/tdk tertulis) di dlm ngr/masyarakat. Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam masyarakat. Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat. Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di masyarakat. Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan masalahdengan penerapan hukum di masyarakat.
PENGEMBANGAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORMATIF DAN SOSIOLOGIS. DALAM KENYATAAN KEDUA MODEL TSB SALING TERKAIT, SALING MELENGKAPI, DAN SALING KONTRADIKSI DLM APLIKASI
Hukum memiliki jangkuan luas dlm kehidupan. Pakar/ oraktisi hukum cenderung berorientasi ke quit juris (kebenaran normatif). Masyarakat potensi harmoni konflik. Pakar sosiologi cenderung nerorientasi ke quid facti (kebenaran empiris). Kebenaran : ditentukan olh kekuasaan atau disahkan olh sistem politik. Kebenaran sosiologi hkm: kesesuaian antara fakta empiris dg teori yg dijadikan ukuran utk melihat kebenaran.
STRUKTUR Pengembangan & Pemeliharaan FUNGSI/TUGAS UNITY Kekompakan LEMBAGA PENEGAK HUKUM KEPATUHAN HUKUM
PRESSURE Desakan
OBYEKTIF
PENDEKATAN SOSIOLOGIS
SUBYEKTIF
PERILAKU
KRITIS KREATIF
TERPOLA INSTRUMENTAL
PERILAKU SOSIOLOGIS
(Emile Durkheim)
Mengarahkan Mengubah Mengendalikan
POTENSI MANUSIA
SISTEM HUKUM (Friedman) Adl seperangkat operasional hukum yg meliputi subsubsistem hk, struktur hukum, & budaya hukum Substansi hukum meliputi : aturan, norma, & pola perilaku (hk yg tertulis & hk yg berlaku hidup dalam masyarakat). Struktur Hukum meliputi : tatanan daripada elemen lembaga hukum (kerangka organisasi & tingkatan dr lembaga kepolisian, kejaksaan, kehakiman, pemasyarakatan, kepengacaraan). Budaya hukum meliputi : nilai-nilai, norma-norma & nilainormalembagalembaga-lembaga yg menjadi dasar daripada sikap perilaku hamba hukum.
Civil law (Eropa Kontinental) : hukum berdasarkan kode sipil yg terkodifikasi. Common law (Anglo Saxon) : hukum berdasarkan kebiasaan. Islamic Law (Timur Tengah) : hukum berdasarkan Syariah Islam yg bersumber dari Al-Quran & Hadis. AlSocialist law : hukum yg mendasari kepentingan umum. Far East law (Timur Jauh) : hukum berdasarkan perpaduan antara civil law, cammon law, dan hukum Islam.
INTERDEPENDENSI HUKUM
1. 2. 3.
ORGANISASI
INDIVIDU
kesejahteraan > 0
MASYARAKAT
INDIVIDU
kesejahteraan < 0
MASYARAKAT
Masyarakat milieu
Moralitas
Otoritas
Disiplin Ilmu
Otonomi
MEKANIS Masy.sederhana
Masyarakat segmental KESADARAN KOLEKTIF (Collective Conscience)
ORGANIS
Masyarakat modern
HUKUM REPRESIF
HUKUM RESTITUTIF
MASALAH SOSIAL
NETRALITAS HUKUM
PEMBANGUNAN NAS
Hak atas non-diskriminasi (atas dasar jenis kelamin, nongender, dan /atau kemampuan melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst) Hak atas perlakuan sama antara laki-laki dan lakiperempuan (dalam bidang khusus, seperti lapangan kerja, sistem peradilan dll) Hak untuk bebas dari kekerasan Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul, mengelaurkan pendapat dll) Hak atas pembagian waris bagi wanita. Perubahan tata-nilai dlm kesenian (musik) tataPerkawinan sesasama jenis. dll
HUKUM SBG ALAT KEJAHATAN Law as a tool of crime, perbuatan jahat dg menggunakan hukum sbg alatnya sulit dilacak karena diselubungi olh hk dan berada dlm hukum.
Judicial
activism
Kecendrungan hakim mengembangkan atau memperluas pengertian hukum & peraturan konstitusi yg berlaku dgn gunakan interpretsi hukum mnrt pendapatnya
Kecendrungan
para penegak hukum utk mengarah ke upaya memperluas/mempersempit pengertian peraturan hkm & ketetapan konstitusi diluar kehendak pembuat peraturan hukum & ketetapan tsb
Judicial crime Kejahatan yg dilakukan aparat penegak hukum, hukum, yg salah guanakn jabatan yg buat org bersalah atau tidak. tidak. Criminal lawyer, jadi langganan para penjahat &penjahat terorganisir. =>merekayasa alibi, terorganisir. =>merekayasa pengaruhi polisi dlm buat berita acara, acara, menakuti saksi, menyuap hakim, ancam saksi, hakim
Lembaga yg terbentuk krn ketidakpuasan masy thdp kinerja penegak hukum Masy tdk percaya integritas moral para penegak hkm krn aparat tlah lakukan salgun wewenang
MASALAH SOSIAL
Secara umum masalah sosial merupakan penyimpangan perilaku individu maupun lembaga di dalam masyarakat yg dirasakan mengganggu, berbahaya dan merugikan bagi kepentingan orang banyak atau masyarakat umum. umum. BIDANGBIDANG-BIDANG PERMASALAHAN SOSIAL : SOSIAL
1. 2. 3. 4.
Perangkat peran - Fungsi lembaga. lembaga. Perilaku peran - Peran lembaga. lembaga. Kegagalan berperan - Pros pelembagan. pelembagan. Konflik peran - Kepentingan lembaga. lembaga.
ALIENASI
(Ketidakberdayaan, ketidakberartian, Ketidakberdayaan, ketidakberartian, ketiadaan norma, keterpencilan, norma, keterpencilan, keterasingan, keterasingan, ketidakseimbangan diri) diri) Keterasingan diri atas karyanya di dlm masyarakat atau kelompok, kelompok, disertai perasaan tanpa norma, tanpa arti, tanpa norma, arti, daya, daya, tanpa kemampuan, tanpa perhatian, kemampuan, perhatian, merasa rendah diri, terisolasi, dan tersingkir diri, terisolasi, dlm kehidupan. kehidupan.
ANOMI
Kondisi masyarakat yang tidak memiliki seperangkat norma dan sistem nilai yang dihayati kebenarannya, berlaku scr konsisten, kebenarannya, konsisten, dan digunakan sebagai pedoman oleh warga masyarakatnya. masyarakatnya. NilaiNilai-nilai lama telah ditinggalkan sedangkan nilai baru belum terbentuk. terbentuk. Cara menerapkan nilai lama tidak sesuai dengan perkembangan, sedangkan cara baru perkembangan, belum ada. ada.
ANOMALI
Anomali adalah proses penyimpangan fungsifungsifungsi lembaga dalam masyarakat yg tdk segera diperbaiki peranannya sehingga menimbulkan kegalauan atau keadaan anomi. anomi. Bentuknya berupa pelanggaran thd normanormanorma sosial yg tlh melembaga atau mapan, tidak ada sanksi yg efektif, & tidak melakukan perubahan scr substansial cara utk mengatasi masalah. masalah.
INVOLUSI
Involusi adalah kemunduran, kemerosotan kebudayaan kr ketidakseimbangan yang terjadi di dalam kehidupan sosial sudah mencapai bentuk yang pasti, namun tidak berhasil diseimbangkan atau diubah menjadi suatu pola baru, justru terus berkembang hingga menjadi semakin rumit. rumit. Bentuknya berupa peningkatan teknik melangsungkan kehidupan atas dasar ketertutupan (exclucivisme), dlm exclucivisme), konteks mekanisme daya tahan masyarakat (defencedefencemechanisme), mechanisme), hingga sikap sosial mengalami dehumanisasi, kepekaan sosial menghilang, persepsi sosial menjadi kabur, kebanggan hanya pada lambanglambanglambang kesuksesan, mabuk kekuasaan, materi dan panik
POLARISASI
Proses terjadinya dua lapisan dalam masyarakat (lapisan atas dan lapisan bawah) yang menunjukkan perbedaan sikap dan kemampuan dalam merespon ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hasil hasilpembangunan sedemikian rupa, sehingga tingkat kesejahteraan dan kemampuan kedua lapisan itu jauh berbeda. berbeda. Bentuk a.l adl kesenjangan dlm pendidikan, akses dlm berpolitik dll. dll. kesejahteraan,
STEREOTIPE
Kesan (pandangan salah, prasangka) tentang ciriciriciri tertentu (khusus) kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat. masyarakat. Citra kaku tentang suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut. tersebut. Kecenderungan bahwa sesuatu yang dipercayai orang besifat terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap fakta obyektif. obyektif. Stereotype mungkin ada benarnya, tetapi tidak seluruhnya benar. benar.
PATOLOGI SOSIAL
Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesedarhanaan, moralitas, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal (Penyakit Masyarakat). Perkembangan tdk seimbang dr macam-2 bag kebudayaan, shg melahirkan kesenjangan sosial, kelambatan kultural (cultur lag), disorganisasi sosial, hingga disintegrasi sosial. Inter-dependensi antara disorganisasi sosial dan lingkungan budaya yg buruk merupakan rangsangan bagi orang normal menjadi sakit sosial (sosiopatik). Bentuknya : Kemiskinan, Kejahatan, Pelacuran, Alkoholisme, Narkotika, Perjugian, Pelacuran
EROSION PATRON-CLIENT BOND PATRONPengikisan hubungan ketergantungan antara Klien (yang dipimpin, dilindungi, anggota) terhadap Patron (Pelindung, Pemimpin) disebabkan oleh menguatnya nilai kesadaran rasional di satu sisi, di sisi laian melemahnya nilai ketauladanan dan rasa tanggungjawab) Patron sbg pengaruh dr orientasi materi yg menonjol, serta berfikir dan bertindak scr ekonomis. ekonomis.
KRISIS
Krisis adalah proses melemahnya daya pengikat sosial berupa nilai-nilai, lembaganilailembagalembaga, fungsi-fungsi, status-status, perananfungsistatusperananperanan, mekanisme, cara-cara hidup dalam caramasyarakat Bentuknya berupa kontradiksi-kontradiksi sikap kontradiksidan tindakan dlm bentuk arogan, brutal, agresif, anarkhi di masyarakat dalam menghadapi setiap kebijakan yg dianggap tidak selaras dengan pendapat umum
CRIME
criminal justice
Tindakan yang bertentangan dg rasa solidaritas kelompok (Thomas). (Thomas). Pelanggaran thd perasaan ttg kasihan dan kejujuran (Garofalo). (Garofalo). Konsep kejahatan sering dilihat dr aspek kegarangan tindakan (Feloni = kejahatan serius; Misdemeanor = serius; kejahatan yg kurang serius)
Organized Crime : Suatu tindak kejahatan yg dilakukan oleh sekelompok orang scr sistematis (semacam modus operandi). operandi). Criminal Organization : Suatu organisasi yg didirikan oleh para penjahat utk mengoptimalkan pencapaian tujuan (punya struktur organisasi yg jelas, memiliki keanggotaan tetap, menggunakan peralatan teknologi, memiliki aksi kejahatan yang berkelanjutan, menggunakan akumulasi kekuasaan State Organized Crime : tindakan yg menurut hk ditentukan sbg kejahatan & dilakukan olh pejabat pmrth dlm menunaikan tugas dr negara. negara. Crime againts humanity : 1) kejahatan perang; 2) perang; pembersihan etnik (genocide; 3) perbudaan dll. (genocide; dll.
Penyelundupan (smuggling) sbg bentuk kejahatan smuggling) konvesional yg berdimensi baru, memanfaatkan teknologi komunikasi, transpotasi (kapal curah, container, cargo air transportation, diplomatic bag dll). dll). Penyebaran hama & penyakit mll bahan makanan import kadaluarsa, baik berasal dr ngr pengeksport yg kondisi alat angkutnya buruk, maupun yg tertahan di pelabuhan tujuan. tujuan. Pasar gelap (black market) barang-2 terlarang spt market) barangmakanan, minuman, drug mll pengemasan & peredaran yg tdk konvensional (pembuangan limbah 3B, debt collector) collector).
Pemalsuan merk dagang terkenal & pembajakan hak paten. paten. Penggelapan pajak, pemalsuan restitusi pajak. pajak. Penyalahgunaan credit card, pecurian pulsa telp, money laundry. laundry. Pelecehan sex dan child abused, kejahatan yg bersumber dr tekanan psikologis akibat kerja berat & diburu wakt. wakt. Cyber crime (kejahatan maya. maya. Kejahatan asuransi. asuransi.
TERORISME
Strategi untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kekerasan atau ancaman kekerasan utk memaksa pemerintah, penguasa & rakyat dengan menimbulkan rasa takut. takut. Digunakan olh kelompok yg hanya memperoleh dukungan kecil, tetapi memiliki keyakinan yang teguh atas kebenaran tujutannya. tujutannya. Berbagai tujuan terorisme : menarik perhatian dunia, mengacaukan stabilitas pemerintahan, mendukung revolusi, dan balas dendam. dendam.
CiriCiri-2 WCC menurut Laura Snider : - Dilakukan dlm konteks kewenangan. - Berlindung di balik jabatan. - Akibat yg ditimbulkan meluas. - Menguntungkan diri sendiri maupun kelompok. - Dilakukan dlm konteks sindikat. Label yg mengandung pesan moral & politik utk kejahatan yg dilakukan olh orang-2 yg memiliki kedudukan sosial tinggi & orangterhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha & eksekutif). Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi. WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal adl orangorang-2 yg berasal dr kelas sosial & ekonomi rendah.
PENCEGAHAN KEJAHATAN
Perasaan takut thd pelaku kejahatan (karena niat & peluang berbuat jahat longgar), shg perasaan aman masyarakat terganggu. terganggu. Akar masalah kejahatan menyangkut Faktor Korelatif Kriminogen. Kriminogen. Pencegahan kejahatan adalah upaya bersama yang dilakukan oleh aparat dan masyarakat umum dalam menjaga kelembagaan sosial, sistem sosial, dan peranperan-peran masyarakat melalui mekanisme yg telah melembaga untuk mewujudkan perasaan aman. aman.
Pencegahan = antisipansi sebelum masalah terjadi, penanganan kejahatan pada hulu permasalahan. permasalahan. Mencegah orang menjadi penjahat & menjadi korban kejahatan. kejahatan. Mengendalikan keadaan dimanfaatkan utk berbuat jahat. jahat. agar tidak
Pengenalan metode penanganan kejahatan, serta peluang terjadinya kejahatan sejak dini (sejak anak-anak melalui pembinan terhadap anakkenakalan remaja. remaja.
JUDICIAL ACTIVISM
Kecenderungan hakim mengembangkan atau memperluas pengertian hukum dan peraturan konstitusi yang berlaku dengan menggunakan interpretasi hukum mnrt pendapatnya. pendapatnya. Kecenderungan para penegak hukum untuk mengarah ke upaya memperluas atau mempersempit pengertian peraturan hukum dan ketetapan konstitusi di luar kehendak pembuat peraturan hukum dan ketetapan tersebut. tersebut.
JUDICIAL CRIME
Kejahatan yang dilakukan olh aparat penegak hukum dlm konteks jabatan dan kekuasaannya untuk menetapkan seseorang atau sekelompok orang salah atau tdk salah dg cara menyimpangkan perkara dari tujuan hukum, dengan menguntungkan diri sendiri & merugikan fihak lain yg berperkara serta merusak tatanan hukum. hukum.
CRIMINAL LAWYER
Aktivitas lawyer yang menjadi langganan para penjahat khususnya penjahat yg terorganisir. terorganisir. Pekerjaan mereka a.l : merekayasa alibi, mengatur pertemuan yb bersifat tersembunyi, mempengaruhi polisi dlm membuat berita acara, menakutmenakut-nakuti saksi, mengaburkan peristiwa/ perkara melalui mass media, menyuap aparat gakkum, hingga mengancam hakim. hakim.
Lembaga yg terbentuk kr ketidakpuasan masyarakat atas kinerja para penegak hukum. hukum. Masyarakat tdk mempercayai integritas moral para penegak hukum kr aparat tlah melakukan penyalahgunaan wewenang & memberi perlindungan thd praktek-2 kejahatan. praktek- kejahatan. Masyarakat mengganggap tindakannya mrpkn tindakan suci (mahatma) & mrpkn hk positif. positif. Masyarakat melakukan upaya penegakan hukum menurut pandangan & cara-cara mereka carasendiri. sendiri.
PERILAKU KOLEKTIF
(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)
Tindakan yg dilakukan scr bersama olh sejumlah orang, bersifat temporer (tdk bersifat rutin), tdk terorganisasi. terorganisasi. Cenderung tdk terkendali. terkendali. Sebagai tanggapan atas rangsangan tertentu atau dipicu olh suatu rangsangan yg sama (peristiwa, benda, ide), sangat dimungkinkan merusak dan berlaku kriminal. kriminal. Contoh : Kerumunan berubah menjadi penjarahan. penjarahan. Penjarahan di New York 1977, Los Angeles 1977, 1992, 1992, 10 Mei 1963 di Bandung, 13-15 Mei 1998 di 13Jakarta. Jakarta. Perlu disiapkan teknik pengendalian kerumunan. kerumunan.
PANIK
Kondisi emosional yg diwarnai olh keputus-asaan & keputusketakutan yg tdk terkendali, disertai penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh sikap histeris. histeris. Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr tekanan jiwa (stress) berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berbahaya & hanya memiliki kemungkinan membebaskan diri scr terbatas. terbatas. Setiap orang menempuh cara utk melindungi dirinya sendiri. sendiri. Peran kepemimpinan sangat penting dlm suasana kepanikan (mengorganisasi agr kerjasama; hilangkan kerjasama; ketidak pastian dg cara memberi arahan & bangun percaya diri). diri).
DESASDESAS-DESUS
Berita yang menyebar secara cepat & tidak berdasarkan fakta (kenyataan), dr soal moral hingga soal negara. negara. Disebarkan kr dasarnya orang perlu & suka. suka. Tercipta manakala terjadi ketegangan sosial. sosial. Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan tujuan, lemahkan semangat digunakan utk propaganda. propaganda. Tdk dpt dibantah scr efektif dg menggunakan penjelasan yg benar. benar. DesasDesas-desus yg berlangsung lama & diterima sbg kebenaran bisa menjadi legenda. legenda.
GERAKAN SOSIAL
Perilaku kolektif yg melakukan kegiatan dg kadar kesinabungan tertentu utk menunjang atau menolak perubahan yg terjadi di masyarakat atau kelompok. kelompok. Awal mula gerakan dilakukan olh suatu kelompok yg merasa tdk puas thd suatu keadaan; pribadi kecewa; keadaan; kecewa; penyaluran kegagalan; atau mereka yg merasa hidup kegagalan; kurang berarti. berarti. Semula bentuk gerakan tidak terorganisasi, terarah dan terencana selanjutnya terorganisasi. terorganisasi. Contoh: Contoh: Gerakan perpindahan, gerakan ekspresif, gerakan utopia, gerakan reformasi, gerakan revolusioner, KAMI 1966, Reformasi 1998. 1966, 1998. Gerakan ini setelah satu - dua dasawarsa mengalami penurunan
CIVIL DISOBEDIENCE
Pembangkangan sipil adl penyimpangan hk secara umum dan terbuka karena terdorong oleh kata hati serta pandangan moral, disertai dengan kesediaan menerima sanksi hukum. hukum. Aksi tsb merupakan teknik paksaan tanpa paksaan yang menggunakan tuntutan dr sejumlah orang yang rela menderita demi menegakkan suatu pandangan moral. moral.
Pembangkangan sipil disebabkan kr munculmunculnya kasus-2 yang berkaitan dengan adanya kasusperasaan kurang puas atas sistem hukum yang tidak adil. adil. Aksi ini merupakan tindakan politik yang bukan merupakan tindakan kekerasan dengan tujuan untuk mengubah hukum atau kebijakan pemerintah. pemerintah. Pembangkan sipil diilhami oleh pemikiran bhw keadilan yg berlaku di masyarakat hanya untuk golongan tertentu saja dan kurang memperhatikan golongan yang lain. lain.
Pembangkangan sipil bisa mencapai tuntutan yang dikehendaki apabila memiliki disiplin diri yg kuat dari para pelaku, dan tdk mengarah ke tindakan kekerasan. kekerasan. Cara ini umumnya berlaku di negara-negara negarademokrasi di mana para pelaku telah memiliki kesadaran cukup tinggi dlm hidup bernegara. bernegara. Dengan kata lain tuntutannya benar-benar utk benarkepentingan bangsa dan negara. negara.
Social disobidience = Paksaan tanpa kekerasan (nonviolent coercion) sbg teknik perlawanan coercion) (non resistance) atau perlawanan pasif (pasif resistance) resistance) resistance). Sasarannya ialah membangkitkan perasaan simpati masyarakat dan mempermalukan partai dominan agar partai dominan mau membuat kelonggaran. kelonggaran. Ada masa dan situasi tertentu di mana aksi kekerasan lebih sering berhasil daripada aksi tanpa kekerasan. kekerasan.
HUMAN SECURITY
(Keamanan Manusia)
MULTI FASET KEAMANAN MANUSIA : Keamanan kultural & agama. Keamanan harta milik. Keamanan hak-hak manusia. hak Keamanan perempuan. Anak dan lansia. Keamanan kerja. Keamanan keluarga & Kediaman. Keamanan makanan. Keamanan perjalanan. Keamanan informasi. Keamanan hak cipta. Keamanan pendidikan. Keamanan kesehatan. Jiwa & bencana.
PENDEKATAN DLM KEAMANAN MANUSIA : Pengusangan perang. Pengusangan kekerasan. Demokratisasi politik, ekonomi & hukum (peradilan) Keadilan hukum. Pelestarian lingkungan. Penyelesaian konflik scr damai. Perubahan umur kerja. Multikulturalisme & multirelijionisme. Hak manusia dg relativism kultural. Ekoteknologi.
INDUSTRI KEAMANAN : (pendidikan, usia lanjut, rumah, Asuransi kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan, perjalanan). perjalanan). Pengawalan, patroli, jaga malam. malam. Detektif swasta. swasta. Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm, mata elektronik, senjata api, foto kamera). kamera). Praktek dokter. dokter. Akutansi. Akutansi.
TANTANGAN KEAMANAN MANUSIA MASA DEPAN : Pangan, air, tanah, udara. Ekologi. Informasi. Kemiskinan mayoritas. Hak intelektual. Bencana alam. Perpecahan keluarga. Kesehatan. Radikalisasi agama. Terorisme. Trans-nasitional crime. Trans Keseimbangan biomassa.
Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi persenjataan (armament and disarment) Masalah Hak Asasi Manusia Alih teknologi, inflasi, tawar-menawar secara kolektif tawar(collective bargaining) Biaya pemerintahan (government budgeting), Inovasi kelembagaan (institutional innovation), Restrukturisasi sosial (social restructuring) Keikutsertaan buruh dalam mengelola perusahaan, juga dalam hal penentuan kebijaksanan (codetermination) serta keterlibatan buruh dlm manajemen (worker s self management)
MASALAH KELEMBAGAAN
MASALAH ORGANISASI
LOWER THEORY
MASALAH INDIVIDU
Masalah Makro : - Hak Atas Kekayaan Intelektual. - Fungsi Lembaga Arbritase. - Sistem Kepolisian Nasional. Masalah Messo : - Persaingan Usaha. - Kepailitan Perusahaan. - Transaksi Bisnis Nasional Internasional. - Peranan lembaga. - Perbankan. Masalah Mikro : - Perlidungan konsumen. - Perlindungan wanita. - PHK. - Kenakalan remaja.
Contoh:
Hak Atas Kekayaan Intelektual berdasarkan UU No.7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta (Tinjauan dari teori fungsional). Eksistensi Badan Arbritase Nasional Indonesia Dalam Penyelesaian Sengketa (Tijauan dari teori konflik ). Sistem Kepolisian Nasional Indonesia Dalam Kerangka Penegakan Hukum (Tinjauan dari teori konflik ). Konspirasi Tender Dalam Hukum Persaingan Usaha (tinjauan dari teori konspirasi). Tanggungjawab Kepailitan Perusahaan (Tijauan dari teori differential association) differential association)
Kontrak Investasi Antara Perusahaan Nasional dengan Investor (Tinjauan dari teori funsional) Peranan KPK Dalam Mendinamisir CJS Guna Mengoptimalkan Pemberantasan Korusi di Indonesia Tinjauan dari teori fungsional). Koordinasi Kerja Antara Polri dan BC Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Penyelundupan di (Tinjauan dari teori fungsional). Transfer Dana Secara Elektronik Melalui Kartu Kredit (tinjauan dari teori pertukaran) Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Pengguna Produk (Tinjauan dari teori konflik )
Perlidungan Hukum Terhadap Wanita Korban Kejahatan Perkosaan Tinjauan dari teori social reality of crime). PHK Terhadap Karyawan Yang Melanggar Perjanjian Kerja (tinjauan dari teori konflik ). Keputusan Hakim Atas Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak-anak (Tinjauan dari teori social Anakreality of crime). Tindak Pidana Aborsi Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Tinjauan dari teori kontrol sosial). Penanggulangan Narkotika Di Lingkungan Remaja Berdasarkan UU No.22 Tahun 1991 Tinjauan dari teori kontrol sosial).
Sikap Para Gelandangan Terhadap perilaku Seks (Tinjauan dari teori differential assosiation). Konflik Ambon Ditinjau dari teori Konflik . Fenomena Inul Daratista Dalam Konteks Pornoaksi Ditinjau dari teori Anomi. Analisis Terorisme Di Indonesia (Ditinjau dari teori konflik ). Ada Tommy Di Tenabang Ditinjau dari teori funsionalist R.K Merton. Kiprah Ustad Abu Ba asir Ditinjau dari teori labeling.
Tawuran Antar Warga Masyarakat Desa Gabus Dan Dese Jatimulyo (Tinjauan dari teori anomi R.K. Merton). Pemberian Release & Discharge Ditinjau dari Teori Social Reality of Crime. Kejahatan Carding Ditinjau Dari Teori Differential Association. Tindak Pidana Korupsi Yang Melibatkan Akbar Tanjung Ditinjau Dari Teori Labeling. Rudy Ramli Dalam Kasus Bank Bali Ditinjau Dari Teori Differential Association.
Analisis Kasus Teluk Buyat Ditinjau Dari Teori Konflik. Kelompok Kapak Merah Ditinjau Dari Teori Differential Association. KKN H.M Soeharto Ditinjau Dari Teori Social Reality Of Crime. Eksistensi Hukum Internasional Pasca Agreasi Amerika Serikat Ke Irak (Tinjauan dari teori konflik). Pegawai Tengah Karier Sebagai Change Leader The Telkom Way 135 Menuju Transformasi Customer Centric Company (Tinjauan dari teori pertukaran).
Grand Theory
TEORI FUNGSIONAL
Kohesi sosial dalam masyarakat : Di setiap masyarakat senantiasa dijumpai suatu keterkaitan (kohesi). Dalam masyarakat seperti itu (kohesi). terdapat pengelompokan intermedier atas lembagalembaga-lembaga kemasyarakatan, sehingga di dalamnya ada semacam struktur tertentu. tertentu. Jika dalam pengelompokan membagi nilai dengan normanorma-norma yang sama, maka masyarakat memiliki aturan dalam pergaulan hidup, di mana orang-orang orangmempunyai ikatan erat dalam pengelompokan intermedier, sehingga mereka mengindahkan nilainilai-nilai dan norma pergaulan hidup tersebut. tersebut.
Grand Theory
TEORI KONFLIK
Konflik merupakan fenomena yg normal dan natural. Konflik dpt menimbulkan keadaan tidak enak, meresahkan, menegangkan, menakutkan namun syarat bagi suatu perubahan. Konflik sosial merupakan pertentangan antara dua pihak atau lebih yang menyangkut masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan agama, ras.
Lower Theory
TeoriTeori-teori Under Control atau teori-teori untuk teorimengkaji perilaku jahat seperti teori Disorganisasi Sosial, teori Netralisasi dan teori Kontrol Sosial. Teori Sosial. ini secara umum membahas mengapa ada orang melanggar hukum meskipun kebanyakan orang tidak demikian. demikian. TeoriTeori-teori Kultur, Status dan Opportunity seperti teori Status Frustasi, teori Kultur Kelas dan teori Opportunity yang menekankan mengapa adanya sebagian kecil orang menentang aturan yang telah ditetapkan masyarakat di mana mereka tinggal. tinggal. Teori Over Control yang terdiri dari teori Labeling, teori Konflik Kelompok dan teori Marxis. Teori ini Marxis. lebih menekankan kepada masalah mengapa orang bereaksi terhadap kejahatan. kejahatan.
ANOMI
(Emile Durkheim) Anomi adalah keadaan deregulation dalam masyarakat, karena tidak ditaatinya aturan-aturan aturanyang telah mapan (aturan lama ditinggalkan sedangkan aturan baru belum ada), kehidupan menjadi seolah-olah tanpa pedoman, orang sulit seolahmanangkap apa yang diharapkan dari orang lain baik untuk bersikap maupun bertindak, sehingga keadaan menjadi galau atau membingungkan. membingungkan.
ANOMI
(R.K.MERTON) Innovation (pembaharuan) adalah keadaan di mana tujuan dalam masyrakat diakui dan dipelihara, akan tetapi tdk terjadi perubahan sarana yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. tujuan. Masyarakat masih ada yang percaya dengan cara-cara lama carauntuk mencapai tujuan, namun beralih menggunakan sarana baru jika menemui halangan terhadap cara yang digunakan untuk mencapai kesusksesan. kesusksesan. Conformity (menyetujui) adalah suatu keadaan di mana warga masyarakat menerima tujuan dan sarana-sarana baru sarana(legitimate mean) yang berkembang di masyarakat karena mean) ada tekanan sosial. Di sisi lain meskipun masyarakat memiliki sosial. sarana yang terbatas tetapi tidak melakukan penyimpangan, mereka melanjutkan pencapaian tujuan hidup dan percaya atas legitimasi sarana-sarana konvensional dengan mana saranakesusksesan akan dicapai. dicapai.
Ritualism (tatacara keagamaan) yaitu keadaan di mana warga masyarakat yang telah menerima tujuan dan sarana-sarana saranabaru, namun saranasarana baru tidak kunjung diadakan. diadakan. Masyarakat meredakan ketegangan dengan menurunkan skala aspirasi sampai pada batas yang bisa mereka capai daripada mengejar tujuan budaya kesuksesan yg hanya ilusi. ilusi. Retreatism (penarikan diri) yaitu keadaan di mana warga masyarakat melepaskan tujuan budaya sukses dan saranasaranasarana sah. Warga masyarakat mulai menyesuaikan diri dari sah. menurut cara-cara sendiri, misalnya dengan mabok-mabokan, caramabokpecandu narkoba hingga puncaknya bunuh diri. diri. Rebellion (pemberontakan) yaitu keadaan di mana tujuan dan sarana yang terdapat dalam masyarakat ditolak, berusaha untuk mengganti atau mengubah seluruhnya. Meraka juga seluruhnya. menginginkan utk mengubah sistem melalui social disobidien (pembangkangan sosial). sosial).
PremisPremis-premisnya : Pertukaran sosial tidak simetris, ttp dilandasi olh sistem stratifikasi berdasarkan kekuasaan dan wewenang. wewenang. Perbedaan status dlm masyarakat berakibat adanya perbedaan transaksi dalam pertukaran antar warga, status yg rendah ditentukan olh status yg tinggi. tinggi. Legitimasi pemimpin dlm masyarakat tdk menjamin para anggota merasa puas thd kepemimpinannya, atau memahami apa yang diharuskan olh pimpinan, karena setiap pertukaran salalu diikuti oleh pamrih atau balasan. balasan. Kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat sangat tergantung pd hasil perbandingan cost dan reward yg menguntungkan semua pihak. pihak. Dalam organisasi hubungan yg asimetris dilestarikan melalui kekuasaan yg memaksa. memaksa.
Menurut Nye, manusia diberi kendali supaya tidak melakukan pelanggaran, proses sosialisasi yang adequat (memadai) akan mengurangi terjadinya delinkuensi. delinkuensi. Pendidikan terhadap seseorang untuk melakukan pengekangan keinginan (impulse). selain (impulse). itu, kontrol intemal dan ekstemal harus kuat utk membangun ketaatan terhadap hukum (law-abiding). (law-abiding). Premis teori Kontrol Sosial : 1. Harus ada kontrol intemal maupun ekstemal. 2 . Manusia diberikan kaidah-kaidah supaya tidak kaidahmelakukan pelanggaran. 3. Proses sosialisasi yang ade quat (memadai) akan mengurangi terjadinya delinkuen. 4. Ketaatan thd hukum (law abiding).
TEORI LABELING
(Micholowsky)
PremisPremis-premis teori Labeling sebagai berikut : 1. Kejahatan merupakan kualitas dari reaksi masyarakat atas tingkah laku seseorang. seseorang. 2. Reaksi itu menyebabkan tindakan seseorang dicap sebagai penjahat. penjahat. 3. Umumnya tingkah laku seseorang yang dicap jahat menyebabkan orangnya juga diperlakukan sebagai penjahat. penjahat. 4. Seseorang yang dicap dan diperlakukan sebagai penjahat terjadi dalam proses interaksi, di mana interaksi tersebut diartikan sebagai hubungan timbal balik antara individu, antar kelompok dan antar individu dan kelompok. kelompok. 5. Terdapat kecenderungan di mana seseorang atau kelompok yang dicap sebagai penjahat akan menyesuaikan diri dengan cap yang disandangnya. disandangnya.
Teori Labeling Howard S. Becker menekankan dua aspek: (1) Penjelasan tentang mengapa dan bagaimana orangorang-orang tertentu sampai diberi cap atau label sebagai penjahat; dan (2) Pengaruh daripada label itu penjahat; sebagai konsekuensi penyimpangan tingkah laku, perilaku seseorang bisa sungguh2 menjadi jahat jika sungguh2 orang itu di cap jahat. jahat. Edwin Lemert membedakan tiga penyimpangan, yaitu: yaitu: (1) Individual deviation, di mana timbulnya penyimpangan diakibatkan oleh karena tekanan psikis dari dalam; (2)Situational deviation, sebagai hasil stres dalam; atau tekanan dari keadaan; dan (3) Systematic keadaan; deviation, sebagai pola-pola perilaku kejahatan polaterorganisir dalarn sub-sub kultur atau sistem tingkah sublaku. laku.
Pada dasarnya teori labeling menggambarkan: (1) Tidak ada satupun perbuatan yang pada dasarnya bersifat kriminal; (2) Predikat kejahatan dilakukan oleh kriminal; kelompok yang dominan atau kelompok penguasa; (3) penguasa; Penerapan aturan tentang kejahatan dilakukan untuk kepentingan pihak yang berkuasa; (4) Orang tidak berkuasa; menjadi penjahat karena melanggar hukum, tetapi karena ditetapkan demikian oleh penguasa; dan (5) penguasa; Pada dasarnya semua orang pernah melakukan kejahatan, sehingga tidak patut jika dibuat kategori orang jahat dan orang tidak jahat. Premis tersebut jahat. menggambarkan bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang bisa dikatakan jahat apabila tidak terdapat aturan yang dibat oleh penguasa untuk menyatakan bahwa sesuatu tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang diklasifikasikan sebagai kejahatan. kejahatan.
4. Ketika perilaku kejahatan dipelajari, maka yang dipelajari termasuk: (a) teknik melakukan kejahatan, (b) termasuk: motifmotif-motif, dorongan-dorongan, doronganalasan-alasan alasanpembenar dan sikap-sikap tertentu). sikaptertentu). 5. Arah dan motif dorongan itu dipelajari melalui definisidefinisi-definisi dari peraturan hukum. Dalam suatu hukum. masyarakat, kadang seseorang dikelilingi oleh orangorang-orang yang secara bersamaan melihat apa yang diatur dalam peraturan hukum sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan dan dipatuhi, namun kadang ia dikelilingi orang-orang yang melihat aturan hukurn orangsebagai sesuatu yang memberikan peluang dilakukannya kejahatan. kejahatan. 6. Seseorang menjadi delinkuen karena ekses pola-pola polapikir yang lebih melihat aturan hukurn sebagai pernberi peluang melakukan kejahatan daripada melihat hukurn sebagai sesuatu yang harus diperhatikan dan dipatuhi)
7. Asosiasi Diferensial bervariasi dalam frekuensi, durasi, prioritas serta intensitasnya. 8. Proses mempelajari perilaku jahat diperoleh lewat hubungan dengan pola-pola kejahatan dan polamekanisme yang lazim terjadi dalam setiap proses belajar secara urnum. 9. Sementara itu perilaku jahat merupakan ekspresi dari kebutuhan nilai umum, namun tidak dijelaskan bahwa perilaku yang bukan jahatpun merupakan ekspresi dari kebutuhan dan nilai-nilai nilaiumum yang sama.
Premis 1: Definisi ttg tindak kejahatan (perilaku yg melanggar hukum) adalah perilaku manusia yang diciptakan oleh para pelaku yang berwenang dalam masyarakat yang terorganisasi secara politik, atau kualifikasi atas perilaku yang melanggar hukum dirumuskan oleh warga-warga masyarakat yang wargamempunyai kekuasaan. Premis 2: Kejahatan adalah gambaran perilaku yang bertentangan dengan kepentingan kelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk membentuk kebijakan publik, atau perumusan pelanggaran hukum merupakan perumusan tentang perilaku yang bertentangan dengan kepentingan pihakpihak-pihak yang membuat perumusan.
Premis 3: Definisi tindak kejahatan diterapkan di dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk membentuk pelaksanaan dan administrasi hukum pidana. Kepentingan penguasa ikut mencampuri di semua tahap dimana kejahatan itu diciptakan. Premis 4: Pola aksi tindakan melanggar hukum atau tidak tergantung pada faktor : (1) kesempatan dalam masyarakat; (2) pengalaman belajar; (3) identifikasi pada pihak-pihak lain; (4) konsep diri. pihakPremis 5: Pemahaman ttg tindak kejahatan dibentuk dan diserap ke dalam kelompok-kelompok kelompokmasyarakat lewat sarana komunikasi.
SUBSUB-CULTURE THEORY
Teori sub-culture membahas kenakalan remaja subserta perkembangan dari berbagai tipe gang anakanak-anak di AS. AS. Teori sub-culture dipengaruhi oleh kondisi subintelektual (intelectual heritage) aliran Chicago, konsep anomie Robert K. Merton dan Solomon Kobrin yang melakukan penelitian terhadap hubungan antara gang jalanan dengan orang lakilaki-laki yang berasal dari komunitas kelas bawah (lower class). Hasil penelitiannya menunjukkan class) ada kaitan antara hierarki politis dengan kejahatan teroganisir. teroganisir.
Teori Delinquent Sub-Culture SubAlbert K. Cohen dalarn bukunya Delinquent Boys (1955) berusaha memecahkan masalah kenakalan 1955) remaja dengan meggabungkan teori Disorganivasi Sosial dari Shaw dan McKay, teori Differential Association Edwin H. Sutherland dengan teori Anomie R.K. Merton. Cohen menyimpulkan bahwa Merton. kondisi tsb menyebabkan terjadinya peningkatan perilaku delinkuen kalangan remaja di daerah kumuh (slum). Konklusinya menyebutkan bahwa perilaku slum) delinkuen di kalangan remaja kelas bawah merupakan cermin ketidak puasan warga terhadap norma dan nilai kelompok kelas menengah yang mendominasi kultur Amerika. Amerika.
Teori Differential Opportunity (Perbedaan kesempatan) Teori ini dikernukakan oleh Richard A.Cloward dan Leyod E. Ohlin yang membahas perilaku delinkuen remaja (gang) di Amerika. Menurut Cloward, deviasi perilkau remaja itu Amerika. terjadi karena ada perbedaan kesernpatan yang dimiliki anakanak-anak untuk mencapai tujuan hidupnya. hidupnya. Tiga tipe gang kenakalan remaja: (1) Criminal Subremaja: SubSulture, Sulture, bilamana masyarakat terintegrasi dg baik, mk gang akan berlaku sebagai kelompok yang belajar dari orang dewasa. Aspek itu berkorelasi dengan organisasi dewasa. Sub-culture, kriminal; kriminal; (2) Retreatist Sub-culture, remaja tidak memiliki struktur kesempatan shg banyak melakukan perilaku menyimpang (mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkoba, (mabukdan lain sebagainya); (3) Conflict Sub-culture, terdapat sebagainya); Subdalam masyarakat yang tidak terintegrasi sehingga para remaja menunjukkan perilaku bebas. Ciri khas gang ini adl bebas. kekerasan, perampasan harta benda, dan perilaku menyimpang lainnya. lainnya.
Kekerasan Kolektif Primitif pada dasarnya non politis, ruang lingkupnya terbatas pada st komunitas lokal (contoh : pengeroyokan thd pencopet yg tertangkap tangan). tangan). Kekerasan Kolektif Reaksioner merupakan reaksi thd penguasa, pelaku dan pendukungnya tdk semata-mata semataberasal dr st komunitas lokal, melainkan siapa saja yg merasa sesuai dg tujuan kolektif atau tdk setuju dg sistem yg tdk adil (contoh : demonstrasi buruh) Kekerasan Kolektif Modern merupakan sarana utk mencapai tujuan politis atau ekonomis dlm masyarakat (contohnya: (contohnya: kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta). Jakarta).
TEORI KONSPIRASI
(Mathias Brockers)
Mutasi dlm kehidupan tdk saja terjadi atas dsr pertarungan atau persaingan soal keberadaan, ttp juga persekutuan & kerjasama yg justru memungkinkan terjadinya evolusi. evolusi. Dlm kehidupan A bersepakat dg B tanpa diketahui C utk memperoleh keuntungan adl wajar. wajar. Konspirasi mengandung bujukan atau rayuan, bukan sekedar bernada sama. Kata-kata yg saling terkait sama. Katamembuat hal-hal yg rumit menjadi sederhana. halsederhana. Jika tidak ada bukti yg difinitif, kebenaran harus diuji scr berulang-ulang. berulang-ulang.
Kecenderungan melempar tggjwb mslh yg rumit & menyengsarakan merupakan ciri perilaku manusia. manusia. Misteri yg tdk mampu dijelaskan scr logika akan dilarikan kpd sdh kehendak Tuhan sbg Sang Pencipta. Pencipta. Konspirasi membuat masalah yg rumit menjadi sederhana, dan menjadi alat ideal utk propaganda. propaganda. Syak wasangka adl suatu keraguan, kritik dpt dijadikan bukti bagi realitas utk kemajuan. kemajuan.
REALITAS HUKUM
(Law on books & Law in action)
Terjadinya perbedaan karena :
Apakah pola tingkah laku sosial tlh mengungkapkan materi hk yg diumuskan dlm peraturan. Apakah keputusan pengadilan sama dg apa yg diharuskan dlm peraturan. Apakah tujuan yg dikehendaki hukum sama dg efek peraturan itu dlm kehidupan masyarakat.
* SIKAP AMBIVALEN MERUPAKAN PENGHALANG BAGI TEGAKNYA HUKUM * KEKUASAAN YG TDK BERPARADIGMA HK MERUPAKAN PELUANG TERJADINYA PELANGGARAN HAM (D.L KIMBAL)
CIVIL LAW (Eropa Kontinental) Peranan ngr dlm pembuatan UU dominan Hk tertulis sbg andalan bagi kepastian hk
PERSPEKTIF HUKUM
KOMPONEN CAMMON LAW Partisipatif dg mengundangkan seluas-luasnya parmas baik scr individu maupun kelompok CIVIL LAW Sentralistik karena pembuatannya lbh banyak ditentukan olh lbg-2 ngr trtm pemerintah
PEMBUATAN
ORIENTASI
MASYARAKAT
FUNGSI
Aspiratif, memenuhi kehendak masyarakat yg dkontestasikan scr demokratis
CAMMON LAW (Anglo Saxon) Hk tertulis & konvensi Mendapat tempat yg penting Hakim dpt membuat hk mll Vonis-2 tanpa hrs terikat pd hk tertulis KEADILAN DIUTAMAKAN
Positivis instrumen talis dlm arti isinya lbh mencerminkan kehendak atau alt justifikasi atas pro gram yg akan dilakukan pmrth Interpretatif krn hanya memuat mslh-2 pokok utk ditafsirkan dg prtn rendah yg dibuat olh pemrth, dmn interpretasi sekedar menyangkut hal-2 teknis
PELUANG
Limitatif karena memuat kttn prinsip scr rinci & ketat shg tdk dpt diinterpretasikan scr sepihak olh pmrth, kecuali hal-2 teknis
PENGEMBANGAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORMATIF DAN SOSIOLOGIS. DALAM KENYATAAN KEDUA MODEL TSB SALING TERKAIT, SALING MELENGKAPI, DAN SALING MEMBERIKAN SUMBANGAN DLM APLIKASI
Hukum memiliki daya mengatur jika scr reltif sdh dipersatukan dlm kelompok-2 sosial, apalagi dlm kelompoksistem sosial. Hukum bersifat memaksa ttp paksaan itu bukanlah merupakan syarat utama, kemanfaatanlah yang menjadi ukuran utama. Pemaksaan itu lebih utk melindungi sistem sosial daripada hukum. Obyek Sosiologi hukum : karakteristik hukum masyarakat, ideologi, kelembagaan sosial, organisasi formal dan sosial, dan dinamika sosial.
FILSAFAT
KEBENARAN : Absolut (kitab suci). Otoriter (kekuasaan, kedudukan : Presiden, Panglima, Gubernur dll). Mistik (Dewa, paranormal, dukun dll). Logika rasional (pemikiran manusia=wisdom). Ilmiah (pakar, ilmuwan). Indrawi BENAR Fakta sosial Filsafat mempertentangkan Materi/Bentuk PERUBAHAN Sifat apa mengapa bagaimana