Tujuan Pendidikan Seumur Hidup Dalam Islam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Konsep Pendidikan Seumur Hidup Dalam Islam

Bismillahirrohmanirrohiim Pendidikan adalah suatu proses yang mengandung spirit agar peserta didik dapat memperoleh harapan-harapannya. Sudah diakui bahwa manusia memiliki keinginan-keinginan yang baik agar menjadi manusia yang lebih baik. Dalam hal ini, pendidikan merupakan proses yang efektif dalam meraih keinginan-keinginannya. Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk menghadapi kehidupan, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat nanti. Dalam Islam, pendidikan tidak terikat waktu, melainkan berlangsung sepanjang masa. Seperti sabda Rasululloh SAW, Yang artinya tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Anggapan masyarakat mengenai pendidikan adalah bahwa pendidikan itu hanya berlangsung di sekolah saja, sehingga terdapat kesenjangan antara orang yang mengenyam pendidikan dan yang tidak. Lebih parahnya, masyarakat menganggap tujuan pendidikan setinggi-tingginya adalah mendapat gelar kependidikan yang akan meningkatkan status sosialnya dalam masyarakat. Islam juga telang mengajarkan umatnya untuk mempelajari tidak hanya ilmu pengetahuan saja, tetapi juga kejadian-kejadian di sekitar kita, contohnya masalah sosial yang terjadi. Pendidikan seumur hidup merupakan proses yang kontinu (berkelanjutan). Proses pendidikan ini mencakup proses pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan dapat diperoleh melalui 2 jalur, yakni jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. a. Jalur pendidikan sekolah, diselenggarakan di sekolah-sekolah (pendidikan formal), terdiri dari tiga tingkatan, yaitu pendidikan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. b. Alur pendidikan luar sekolah, terdiri dari pendidikan nonformal untuk mengasah ketrampilan melalui kursus-kursus dan pendidikan informal, yaitu pembelajaran mandiri yang terjadi di dalam keluarga atau masyarakat.

Pada dasarnya, pendidikan bertujuan untuk membentuk kepribadian, sehingga selain berilmu, seseorang juga diharapkan menjadi pribadi yang baik.

PRINSIP PRINSIP PENDIDIKAN DALAM ISLAM Prinsip- prinsip pendidikan dalam Islam ada empat, yaitu : a. Prinsip Integrasi, Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa dunia ini merupakan jembatan menuju kampung akhirat. Karena itu, mempersiapkan diri secara utuh merupakan hal yang tidak dapat dielakkan agar masa kehidupan di dunia ini benar benar bermanfaat untuk bekal yang akan dibawa ke akhirat. Perilaku yang terdidik dan nikmat Tuhan apapun yang didapat dalam kehidupan harus diabdikan untuk mencapai kelayakan-kelayakan terutama dengan mematuhi keinginan Tuhan. Allah Swt Berfirman, Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah kanu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi... (QS. Al Qoshosh: 77). Ayat ini menunjukkan kepada prinsip integritas di mana diri dan segala yang ada padanya dikembangkan pada satu arah, yakni kebajikan dalam rangka pengabdian kepada Tuhan. b. Prinsip Keseimbangan. Karena ada prinsip integrasi, prinsip keseimbangan merupakan suatu keharusan, sehingga dalam pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada kepincangan dan kesenjangan. Keseimbangan antara material dan spiritual, unsur jasmani dan rohani. Pada banyak ayat al-Quran Allah menyebutkan iman dan amal secara bersamaan. Tidak kurang dari enam puluh tujuh ayat yang menyebutkan iman dan amal secara besamaan, secara implisit menggambarkan kesatuan yang tidak terpisahkan. Diantaranya adalah QS. Al Ashr: 1-3, Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh. . c. Prinsip Persamaan. Prinsip ini berakar dari konsep dasar tentang manusia yang mempunyai kesatuan asal yang tidak membedakan derajat, baik antara jenis kelamin, kedudukan sosial, bangsa, maupun suku, ras, atau warna kulit. Sehingga budak sekalipun mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan. Nabi Muhammad Saw bersabda Siapapun di antara seorang laki laki yang mempunyai seorang budak perempuan, lalu diajar dan didiknya dengan ilmu dan pendidikan yang baik kemudian dimerdekakannya lalu dikawininya, maka (laki laki) itu mendapat dua pahala (HR. Bukhori). d. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup. Sesungguhnya prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan dasar manusia dalam kaitan keterbatasan manusia di mana manusia dalam sepanjang hidupnya dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang dapat menjerumuskandirinya sendiri ke jurang kehinaan. Dalam hal ini dituntut kedewasaan manusia berupa kemampuan untuk mengakui dan menyesali kesalahan dan kejahatan yang dilakukan, disamping selalu memperbaiki kualitas dirinya. Sebagaimana firman Allah, Maka siapa yang

bertaubat sesuadah kedzaliman dan memperbaiki (dirinya) maka Allah menerima taubatnya.... (QS. Al Maidah: 39). e. Prinsip Keutamaan. Dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah hanya proses mekanik melainkan merupakan proses yang mempunyai ruh dimana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan kepada keutamaan-keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut terdiri dari nilai nilai moral. Nilai moral yang paling tinggi adalah tauhid. Sedangkan nilai moral yang paling buruk dan rendah adalah syirik. Dengan prinsip keutamaan ini, pendidik bukan hanya bertugas menyediakan kondisi belajar bagi subjek didik, tetapi lebih dari itu turut membentuk kepribadiannya dengan perlakuan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh pendidik tersebut. Nabi Saw bersabda, Hargailah anak anakmu dan baikkanlah budi pekerti mereka, (HR. Nasai). TUJUAN DAN SASARAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM Ghozali melukiskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi petunjuk akhlak dan pembersihan jiwa dengan maksud di balik itu membentuk individu-individu yang tertandai dengan sifatsifat utama dan takwa. Dengan ini pula keutamaan itu akan merata dalam masyarakat. Hujair AH. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya sebenarnya pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu Rohmatan Lil Alamin. Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis pendidikan Islam lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup multi dimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka membangun kehidupan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan lestari sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam al Quran. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, sebab visi dan misinya adalah Rohmatan Lil Alamin, yaitu untuk membangun kehidupan dunia yang yang makmur, demokratis, adil, damai, taat hukum, dinamis, dan harmonis. Munzir Hitami berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia, biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-keinginan lainnya. Bila dilihat dari ayat-ayat al Quran ataupun hadits yang mengisyaratkan tujuan hidup manusia yang sekaligus menjadi tujuan pendidikan, terdapat beberapa macam tujuan, termasuk tujuan yang bersifat teleologik itu sebagai berbau mistik dan takhayul dapat dipahami karena mereka menganut konsep konsep ontologi positivistik yang mendasar kebenaran hanya kepada empiris sensual, yakni sesuatu yang teramati dan terukur.

Qodri Azizy menyebutkan batasan tentang definisi pendidikan agama Islam dalam dua hal, yaitu; a) mendidik peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam; b) mendidik peserta didik untuk mempelajari materi ajaran Islam. Sehingga pengertian pendidikan agama Islam merupakan usaha secara sadar dalam memberikan bimbingan kepada anak didik untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan memberikan pelajaran dengan materi-materi tentang pengetahuan Islam.

KESIMPULAN Pendidikan seumur hidup mengandung pengertian proses pembelajaran tanpa henti, terus menerus, dan tidak terbatas oleh waktu. Proses pendidikan bisa melalui dua jalur, yaitu pendidikan formal (pendidikan resmi yang dilaksanakan di sekolah/ perguruan tinggi) dan pendidikan nonformal (pendidikan melalui proses pembelajaran dalam kehidupan bermasyarakat atau pembelajaran yang didapat dari kursus-kursus tertentu). Pendidikan seumur hidup dalam Islam memiliki lima prinsip, yaitu prinsip integrasi, prinsip keseimbangan, prinsip persamaan, prinsip pendidikan seumur hidup, dan prinsip keutamaan. Lima prinsip tersebut merupakan pedoman dasar dalam pendidikan Islam agar pendidikan tersebut tidak menyimpang dari tujuannya. Tujuan dari pendidikan seumur hidup dalam Islam adalah untuk mendidik manusia supaya benar-benar menjalankan tugasnya di dunia, yaitu menjadi khalifah-khalifah di bumi, serta mendidik manusia agar bersiap diri menjalani kehidupan setelah mati. Istilah yang sering digunakan dalam hal ini adalah sukses dunia akhirat. Dengan terdidiknya manusia, maka seluruh kehidupan di dunia akan menjadi seimbang dan tidak ada kerusakan, sehingga akan tercipta kesejahteraan dan kedamaian. Sebagai umat muslim, sudah seharusnya kita menjadi umat yang pintar dan berakhlak, agar kita tidak tertinggal dari bangsa lain yang tampaknya lebih maju dari Islam. Islam sendiri merupakan ajaran yang sempurna, sehingga jika kita benar-benar belajar berdasarkan ajaran Islam, tentu kita akan menjadi umat yang benar-benar layak menjadi khalifah Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai