Laporan Lengkap Resonansi RLC

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Resonansi R-L-C

Andi Riska
Fitria Pebriyanti San, Muh.Ali Resky, Sri Merdekawati J
Fisika 2012
Abstrak
Praktikum Resonansi Rangkaian RLC Seri ini dilakukan 3 kali pengambilan data dengan nilai resistor
yang berbeda-beda yaitu 15 , 56 dan 100 . Praktikum ini memiliki tujuan yaitu (1) menyelidiki
pengaruh perubahan frekuensi sumber terhadap karakteristik rangkaian RLC seri, berbedanya nilai
frekuensi yang digunakan menyebabkan nilai tegangan ikut berubah, semakin tinggi nilai frekuensinya
maka semakin besar pula nilai teganganya hingga mencapai frekuensi resonansi yang menyebabkan
menurunnya nilai tegangan (2) menginterpretasikan kurva respon frekuensi rangkaian RLC seri, yaitu
grafik hubungan antara kuat arus dengan frekuensi yang dipengaruhi oleh perubahan nilai resistor yang
digunakan. Semakin kecil resistansi maka semakin sempit lengkungan grafik dan semakin besar
resistansi maka semakin luas lengkungan grafik yang diperoleh. (3) menentukan frekuensi resonansi
dan faktor kualitas rangkaian RLC seri dan parallel, dengan nilai resistor 15 , 56 dan 100 maka
berturut turut nilai frekuensi resonansi dan factor kualitas yaitu 15600 Hz, 15600 Hz, 15200 Hz dan
13, 4,88 , 3,8.
Kata kunci: Rangkaian RLC, frekuensi resonansi , faktor kualitas, resistansi, kapasitansi dan
induktansi.

gelombang radio yang sangat lebar (Tim

1. Metode Dasar
Rangkaian R L C adalah

elektronika dasar, 2013:18-19)

suatu rangkaian listrik yang terdiri atas

Tinjau sebuah sebuah rangkaian

komponen resistor (R), induktor (L), dan

yang terdiri atas hambatan R, induktansi

kapasitor (C) yang disusun secara seri

L dan kapasitor C yang terhubung secara

atau paralel. Konfigurasi ini membentuk

seri dan dihubungkan dengan sebuah

suatu

sumber tegangan yang berubah terhadap

sistem

osilator

harmonik.

Rangkaian R L C sering disebut

waktu vs (t) seperti pada Gambar 1.

rangkaian penala (tuner) dan rangkaian


resonansi

(Tim

elektronika

dasar,

2013:18).

Arus

VS
, dengan VS adalah
Z

tegangan rms kompleks sumber.

Rangkaian R L C banyak
digunakan dalam perangkat-perangkat
osilator harmonik dan pesawat radio
penerima. Rangkaian R L C berfungsi
untuk memilih suatu rentang frekuensi
yang cukup sempit dari spektrum total
(Abdul haris, dkk, 2008:85)

Dalam
impedansi

rangkaian

total

seri

rangkaian

RLC

Besaran ini dikenal sebagai factor

dapat

kualitas dinyatakan dengan Q (Abdul


haris, dkk, 2008:85)

dituliskan sebagai berikut:


Ztot = R + j (XL XC)

(1.1)

Pada waktu resonansi, sangat mungkin

Dari hubungan ini akan terlihat bahwa

terjadi bahwa tegangan pada L atau pada

reaktansi induktif dan kapasitif selalu

C lebih besar dari tegangan sumbernya.

akan saling mengurangi. Bila kedua

Pembesaran tegangan pada L atau pada C

komponen ini sama besar, maka akan

pada saat resonansi ini didefinisikan

saling meniadakan, dan dikatakan bahwa

sebagai faktor kualitas Q. Makin besar

rangkaian dalam keadaan resonansi.

nilai

Resonansinya adalah resonansi seri. (Tim

resonansinya, dan berarti makin tinggi

elektronika dasar, 2013:19)

kualitas resonansinya. (Q berasal dari

Q,

makin

sempit

lengkung

kata quality) (Tim elektronika dasar,


Keadaan resonansi dicapai pada

2013:19)

saat XL = XC maka Ztot = R merupakan


Zmin, sehingga akan diperoleh arus atau
tegangan yang maksimum pada suatu
harga frekuensi :

a. Variabel manipulasi : Frekuensi (f)


dalam satuan Hz

b. Variabel respon :Tegangan

2. Identifikasi Variabel

(1.2)

LC

(V)

dalam satuan Volt (V) dn arus (I)


dalam satuan ampere (A)

c. Variabel kontol :Induktansi (L) dan

atau

Kapasitansi (C) dalam satuan farad

fo

(1.3)

2 L C

ohm ()

Yang disebut frekuensi resonansi (Tim


elektronika dasar, 2013:19)
0 adalah frekuensi resonansi,
yaitu o

1
LC

0
1
=

(F) serta resistansi (R) dalam satuan

. Akibatnya :

3. Defenisi Operasional Variabel


a. Frekuensi adalah variabel manipulasi
dalam satuan Hz yang nilainya diatur
menggunakan alat Audio Function
Generator.
b. Tegangan adalah variabel respon
dalam satuan volt (V) yang diukur
menggunakan multimeter AC.

c. Arus adalah variabel respon dalam

b.

menghubungkan

rangkaian

Audio

Function

satuan ampere (A) yang diukur

dengan

menggunakan Multimeter AC.

Generator (AFG) pada gelombang

d. Resistansi adalah

output

vi

variabel kontrol

sinus dengan amplitudo 5 Vrms

dalam sattuan ohm () dan dalam

(mengukur secara langsung dengan

praktikum ini nilai resistansi yang

menggunakan digital AC voltmeter).

digunakan yaitu 15 , 56 ,100 .

c.

e. Induktansi adalah variabel kontrol

digital

AC

voltmeter pada keluaran rangkaian

yang di peroleh dengan mengetahui


nilai lilitan pada induktor yaitu 500

Menghubungkan

(titik a dan b).


d.

Untuk mengamati perubahan arus I

lilitan, kemudian dengan menggunkan

(= VR/R) sebagai fungsi frekuensi dan

rumus di ketahui nilai induktansi yang

pada

digunkana yaitu 3,79 x 10-3.

keadaan resonansi, yaitu nilai arus

f. Kapasitansi adalah variabel kontrol

frekuensi

berapa

terjadi

(atau tegangan pada R) menjadi

dalam satuan farad (F) dan dalam

maksimum,

menaikkan frekuensi

praktikum ini nilai kapasitor yang

AFG

digunakan yaitu 22 x 10-9 F.

mengamati besar tegangan pada

dengan

cepat

sambil

digital AC voltmeter, setelah itu


menurunkan kembali ke frekuensi

4. Alat dan Bahan


a. Audio Function generator (AFG), 1

Perlu diingat bahwa : Pada keadaan

buah

resonansi untuk RLC seri, impedansi

b. Multimeter AC, 1 buah

rangkaian menjadi minimum atau

c. LCR Meter, 1 buah

arus menjadi maksimum. Namun

d. Papan Rangkaian, 1 buah

dalam

e. Resistor, 1 buah
f.

100 Hz.

praktek,

lebih

mudah

mengukur tegangan pada rangkaian

Kapasitor, 1 buah

daripada

g. Induktor, 1 buah

mengukur

arus.

Amperemeter AC yang peka sukar

h. Kabel Penghubung

diperoleh

5. Prosedur kerja

apalagi

yang

mampu

bekerja pada frekuensi tinggi.

a. Merakit rangkaian seri RLC berikut


e. Menaikkan frekuensi AFG dengan

di atas papan kit.


+

interval 100 Hz dan mencatat besar

tegangan pada R untuk setiap interval

a
vi

b
_

tersebut hingga

memperoleh nilai

tegangan yang kurang lebih sama


pada saat frekuensi mula-mula.

6. Data/ Analisis Data


a. Tabel pengamatan
n= 500 lilitan
C= 22 x 10-9 F
Data 1
R=15

Tabel 1.1 hubungan antara frekuensi


dengan tegangan

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

f(Hz)

400
800
1200
1600
2000
2400
2800
3200
3600
4000
4400
4800
5200
5600
6000
6400
6800
7200
7600
8000
8400
8800
9200
9600
10000

Vo

I (10-3A)

(10-3V)

(V/R)

5.6
5.8
6
6.2
6.4
6.7
7
7.2
7.5
7.8
8
8.2
8.5
8.7
8.8
9
9.4
9.7
10
10.7
11
11.4
11.9
12.3
13.1

0.37
0.39
0.4
0.41
0.43
0.45
0.47
0.48
0.5
0.52
0.53
0.55
0.57
0.58
0.59
0.6
0.63
0.65
0.67
0.71
0.73
0.76
0.79
0.82
0.87

no
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

f(Hz)
10400
10800
11200
11600
12000
12400
12800
13200
13600
14000
14400
14800
15200
15600
16000
16400
16800
17200
17600
18000
18400
18800
19200
19600
20000
20400
20800
21200
21600
22000
22400
22800
23200
23600
24000
24400
24800
25200
25600
26000
26400

V(mV)
13.9
14.7
15.6
17
18.6
20.7
23.3
26.9
31.9
39.2
50.4
68.9
99.6
125.1
100
66.8
46.7
34.7
27.1
21.8
18.2
15.5
13.5
12
10.8
9.9
9.2
8.6
8.2
7.9
7.5
7.3
7.1
7
6.8
6.8
6
5.9
6
5.7
5.5

I(mA)
0.93
0.98
1.04
1.13
1.24
1.38
1.55
1.79
2.13
2.61
3.36
4.59
6.64
8.34
6.67
4.45
3.11
2.31
1.81
1.45
1.21
1.03
0.9
0.8
0.72
0.66
0.61
0.57
0.55
0.53
0.5
0.49
0.47
0.47
0.45
0.45
0.4
0.39
0.4
0.38
0.37

Data 2
R= 56
Tabel 1.2 hubungan antara frekuensi
dengan tegangan
No

f(Hz)

Vo

(10-3V)

(10-3A)
(V/R)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

400
800
1200
1600
2000
2400
2800
3200
3600
4000
4400
4800
5200
5600
6000
6400
6800
7200
7600
8000
8400
8800
9200
9600
10000
10400
10800
11200
11600
12000
12400
12800
13200
13600
14000

7.2
8.2
9.6
11.2
13
14.9
16.7
18.4
20.1
21.7
23.4
25
26.6
28.1
29.7
31.3
33
34.7
36.5
38.5
39.9
41.8
44.1
42.5
46.1
48.8
51.2
59
62
64.5
70
77.6
95.4
109.4
121.9

0.13
0.15
0.17
0.2
0.23
0.27
0.3
0.33
0.36
0.39
0.42
0.45
0.48
0.5
0.53
0.56
0.59
0.62
0.65
0.69
0.71
0.75
0.79
0.76
0.82
0.87
0.91
1.05
1.11
1.15
1.25
1.39
1.7
1.95
2.18

No
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

f(Hz)
14400
14800
15200
15600
16000
16400
16800
17200
17600
18000
18400
18800
19200
19600
20000
20400
20800
21200
21600
22000
22400
22800
23200
23600
24000
24400
24800
25200
25600
26000
26400
26800
27200
27600
28000
28400
28800
29200
29600
30000
30400
30800
31200
31600

V(mV)
136.7
151.2
160.7
168.4
158.9
141.3
138.7
116.7
99.6
81.3
70.5
61.3
54.2
48.2
42.9
38.3
34.7
31.5
28.7
26.2
24
22.1
20.4
18.9
17.8
16.4
15.4
14.4
13.6
12.7
12
11.4
10.8
10.3
9.9
9.4
9
8.7
8.4
8.1
7.9
7.6
7.4
7.3

I(mA)
2.44
2.7
2.87
3.01
2.84
2.52
2.48
2.08
1.78
1.45
1.26
1.09
0.97
0.86
0.77
0.68
0.62
0.56
0.51
0.47
0.43
0.39
0.36
0.34
0.32
0.29
0.28
0.26
0.24
0.23
0.21
0.2
0.19
0.18
0.18
0.17
0.16
0.16
0.15
0.14
0.14
0.14
0.13
0.13

No
80

f(Hz)
32000

V(mV)
7.2

I(mA)
0.13

Data 3
R=100
Tabel 1.3 hubungan antara frekuensi
dengan tegangan
No f ( Hz)

Vo

I
-3

(10 V)

(10-3A)
(V/R)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

400
800
1200
1600
2000
2400
2800
3200
3600
4000
4400
4800
5200
5600
6000
6400
6800
7200
7600
8000
8400
8800
9200
9600
10000
10400
10800
11200
11600
12000
12400
12800

6.9
10.4
13.9
17.9
21.7
22.5
29.1
32.4
35.7
38.9
42
45
48
51
54
56.9
60
63.1
66.3
69.5
73.3
77.1
81.4
86
91
104.4
106.6
112.8
123.7
133
143.7
158.1

0.07
0.1
0.14
0.18
0.22
0.23
0.29
0.32
0.36
0.39
0.42
0.45
0.48
0.51
0.54
0.57
0.6
0.63
0.66
0.7
0.73
0.77
0.81
0.86
0.91
1.04
1.07
1.13
1.24
1.33
1.44
1.58

No
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76

f(Hz)
13200
13600
14000
14400
14800
15200
15600
16000
16400
16800
17200
17600
18000
18400
18800
19200
19600
20000
20400
20800
21200
21600
22000
22400
22800
23200
23600
24000
24400
24800
25200
25600
26000
26400
26800
27200
27600
28000
28400
28800
29200
29600
30000
30400

V(mV)
170.1
184.4
199.1
215.5
228.2
235.6
234.4
223.9
207.1
186.9
166.6
147.8
130.5
116.1
103.7
93
83.8
75.8
68.9
62.4
57.2
56.5
51.7
48
44.5
41.3
38.3
35.4
33.3
31.1
29.2
27.2
25.6
24.1
22.7
21.4
20.2
19.1
17.9
17.1
16.2
15.4
14.6
13.9

I(mA)
1.7
1.84
1.99
2.16
2.28
2.36
2.34
2.24
2.07
1.87
1.67
1.48
1.31
1.16
1.04
0.93
0.84
0.76
0.69
0.62
0.57
0.57
0.52
0.48
0.45
0.41
0.38
0.35
0.33
0.31
0.29
0.27
0.26
0.24
0.23
0.21
0.2
0.19
0.18
0.17
0.16
0.15
0.15
0.14

No
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94

f(Hz)
30800
31200
31600
32000
32400
32800
33200
33600
34000
34400
34800
35200
35600
36000
36400
36800
37200
37600

V(mV)
13.3
12.7
11.9
10.7
10.2
9.9
9.6
9.2
8.9
8.5
8.2
8
7.7
7.5
7.4
7.2
7.1
6.9

I(mA)
0.13
0.13
0.12
0.11
0.1
0.1
0.1
0.09
0.09
0.09
0.08
0.08
0.08
0.08
0.07
0.07
0.07
0.07

b. Analisis data
N=500 lilitan
=

= 4107

5002 (4104 )
3,4 102

400 3.14107
=
3,4 102
=

1256 5
10
3,4

= 369,6 105
= 3,69 103

c. Analisis grafik
Data 1 (untuk R=15)
9

Imax = 8,34 . 10-3 A

8.5
8
7.5
7
6.5
6

I (10-3A)

5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5

f1

f2

1.5
1

15600 Hz

0.5
0
0

1200 2400 3600 4800 6000 7200 8400 9600 10800 12000 13200 14400 15600 16800 18000 19200 20400 21600 22800 24000 25200 26400 27600 28800

f (Hz)

Tabel 1.1 grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan besarnyan frekuensi (f)

Data 2 (untuk R= 56)


3.2
3

Imax= 3,01. 10-3 A

2.8
2.6
2.4
2.2

I (10-3A)

2
1.8
1.6
1.4
1.2
1

f2

f1

0.8
0.6

15600
Hz

0.4
0.2
0
0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

f (Hz)

\\
Tabel 1.2 grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan besarnya frekuensi (f)

20000

22000

24000

26000

28000

30000

32000

34000

Data 3 (untuk R=100)


2.6

I max = 1,67 10-3 A


2.4
2.2
2
1.8

I (10-3A)

1.6
1.4
1.2
1
0.8

f1

f2

0.6
0.4
0.2

15200 Hz

0
0

2000

4000

6000

8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000 26000 28000 30000 32000 34000 36000 38000 40000

f (Hz)

Tabel 1.3 grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan besarnya frekuensi (f)

Analisis untuk grafik 1.1

= 27,30

Menghitung frekuensi resonansi (fo)

Q secara praktikum

fo secara teori

Mencari lebar pita f

=
=
=

= 0,707 ( )

2
1

= 0,707 (8,34 103 )

2(3,69. 103 )(22. 109 )

= 5,7 103

1
2(3,14)(81,18. 1012 )

maka

1
6,28 (9,01.106 )

f1= 15200 Hz

1
56,58 . 106

f2= 64200 Hz
= 2 1

= 17674

= (16400 15200)
fo secara praktikum
= 1200

fo = 15600 Hz
% = |

% = |


+
2

Jadi
| 100%
=

(17674 15600)
(17674+15600)

| 100%
% =

% = |

% = |

Menghitung faktor kualitas (Q)


% = |

Q secara teori
=

2(17674) 3,69.103
15

6,28 (65217,06. 103 )


15

= 27304,21 . 10

100%

27,30 13
27,30+13
2

| 100%

14,3
| 100%
20,15

% = 70,96%

2(3,14)(65217,06. 103 )
=
15
=

+
2

2074
| 100%
16637

% = 12,47%

15600
=
= 13

1200

Analisis untuk grafik 1.2

Menghitung frekuensi resonansi (fo)


fo secara teori
=

1
2

=
=

= 0,707 (3,01 103 )

2(3,69. 103 )(22. 109 )

= 2,13 103

1
2(3,14)(81,18. 1012 )

maka

1
6,28 (9,01.106 )

f1= 14000 Hz

1
56,58 . 106

f2= 17200 Hz
= 2 1

= 17674

= (17200 14000)
fo secara praktikum
= 3200

fo = 15600 Hz
% = |

% = |


+
2

Jadi
| 100%
=

(17674 15600)
(17674+15600)

| 100%
% =

% = |

% = |

Menghitung faktor kualitas (Q)


% = |

Q secara teori
=

+
2

2074
| 100%
16637

% = 12,47%

15600
=
= 4,88

3200

100%

7,31 4,88
7,31+4,88
2

| 100%

2,43
| 100%
6,095

% = 39,87%

2(17674) 3,69.103
=
56
=

2(3,14)(65217,06. 103 )
56

Analisis untuk grafik 1.3

Menghitung frekuensi resonansi (fo)

6,28 (65217,06. 103 )


=
56

fo secara teori

= 7313,62 . 103

1
2

= 7,31
Q secara praktikum

Mencari lebar pita f


=
= 0,707 ( )

1
2(3,69. 103 )(22. 109 )
1
2(3,14)(81,18. 1012 )

1
6,28 (9,01.106 )

f1= 13200 Hz

1
56,58 . 106

f2= 17200 Hz

= 2 1

= 17674

= (17200 13200)
fo secara praktikum

= 4000

fo = 15200 Hz
Jadi
% = |

% = |


+
2

| 100%
=

(17674 15200)
(17674+15200)

| 100%

15200
=
= 3,8

4000

% =


+
2

% = |

2474
| 100%
16437

% = 15,05%

% = |

Menghitung faktor kualitas (Q)

% = |

Q secara teori
=

2(17674) 3,69.103
100

100%

4,09 3,8
4,01+3,8
2

| 100%

0,29
| 100%
3,945

% = 7,35%

7. Pembahasan
Rangkaian RLC adalah rangkaian

2(3,14)(65217,06. 103 )
=
100

yang terdiri dari komponen resistor (R),

6,28 (65217,06. 103 )


=
100

tersusun

induktor (L) dan kapasitor (C) yang


secara

seri

atau

paralel.

= 4095,63 . 103

Sedangkan keadaan

= 4,09

ketika reaktansi induktif dan kapasitif

Q secara praktikum

sama besar dan saling meniadakan.

Mencari lebar pita f

resonansi yaitu

Pada percobaan ini terdapat 3 tujuan


yang harus dipenuhi yaitu menyelidiki

= 0,707 ( )

pengaruh perubahan frekuensi sumber

= 0,707 (2,36 103 )

terhadap karakteristik rangkaian RLC,

= 1,67 103
maka

mengiterpretasik kurva respon frekuensi


rangkaian

RLC

seri,

menentukan

frekuensi resonansi dan faktor kualitas


rangkaian RLC seri dan pararalel.

Berdasarkan grafik yang buat ingin


diketahui yaitu besarnya nilai frekuensi

Pada percobaan ini dilakukan 3 kali

resonansi dan faktor kualitas secara

pengambilan data dengan menggunakan

praktikum

resistor (R) yang berbeda yaitu R=15,

membandingkannya

R= 56 dan R=100, pada setiap

frekuensi resonansi dan faktor kualitas

resistor

untuk

secara teori. Paada R=15 dan R=56,

memperoleh tegangan keluaran maka

%diff untuk frekuensi resonansi yaitu

frekuensi dimanipulasi dengan besar

12,47%, dan R=100,

rentang frekuensi 400Hz. perubahan

frekuensi

besarnya nilai resistor berpengaruh pada

Sedangkan untuk nilai faktor kualitas,

lengkungan resonansi pada grafik yaitu

R=15 yaitu 70,96%, R=56 yaitu

semakin kecil nilai resistornya makan

39,87% dan R=100 yaitu 7,35.

yang

digunakan

semakin

sempit

resonansinya

ini

lengkungan

diakibatkan

kemudian
dengan

resonansi

nilai

%diff untuk
yaitu

15,05%.

Besarnya nilai kesalahan pada faktor

oleh,

kulaitas (Q) disebabkan oleh hasil dari

semakin kecil nilai resistornya semakin

mencari nilai pitanya yaitu tidak tepat

cepat

tegangan

pada nilai arus (I) yang terdapat pada

semakin

grafik sehingga penujukkan pada f1 dan

besar nilai resistornya maka semakin

f2 hanya berdasar pada nilai lebar pita I

besar

yang mendekati nilai arus yang terdapat

mencapai

maksimumnya.

sebaliknya

lengkungan

resonansi

ini

diakibatkan oleh, semakin besar nilai


resistornya

maka

semakin

pada grafik.

lambat

mencapai tegangan maksimumnya.

8. Kesimpulan

Berdasarkan teori besarnya nilai

Berdaasarkan

tujuan

dan

hasil

resistor tidak mempengaruhi frekuensi

praktikum dapat disimpulkan bahwa

resonansinya

saat

a. Frekuensi resonansi yaitu frekuensi

tegangan mencapai nilai maksimumnya)

saat tegangan mencapai keadaan

dengan kata lain frekuensi resonansinya

maksimum.

(frekuensi

pada

akan selalu sama, tetapi pada praktikum

b. Semakin besar hambatannya maka

ini hanya 2 nilai frekuensi resonansi yang

semakin cepat mencapai frekuensi

sama yaitu ketika menggunakan resistor

resonansi

15 dan 56 yaitu 15600 Hz, tetapi

faktor kulitasnya sedangkan semakin

pada resisitor 100 nilai frekuensi

kecil hambatannya maka semakin

resonansinya yaitu 15200 Hz.

lambat mencapai frekuensi resonansi

dan semakin kecil nilai

dan semakin besar nilai faktor


kualitasnya.
c. Frekuensi resonansi pada R=15
dan R=56 adalah 15600 Hz dan
pada R=100 adalah 15200 Hz.
Faktor kualitas pada R=15 adalah
13 dan R=56 adalah 4,88 serta
pada R=100 adalah 3,8

9. Daftar pustaka
Abdul haris bakri, dkk (2008). Dasardasar

Elektronika.

Makassar:

Badab Penerbit UNM.


Tim Elektronika Dasar. (2013). Penuntun
Praktikum Elektronika Dasar 1.
Makassar:
Elektronika

Laboratorium
&

Init

instrumentasi

jurusan Fisika FMIPA UNM.

Anda mungkin juga menyukai