Turunan Bab8
Turunan Bab8
Turunan Bab8
TURUNAN
VIII
Tujuan Pembelajaran
Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dari tanah dengan kecepatan awal 80m/
detik. Jika arah positif diambil ke atas, persamaan gerak diberikan oleh
s = 16t2 + 80t
Misalkan t menyatakan waktu sejak bola dilemparkan dinyatakan dalam detik, dan s jarak
bola dari titik awal dinyatakan dalam meter, pada saat t detik. Berapakah kecepatan dan
percepatan sesaat bola setelah 2 detik. Berapakah waktu yang diperlukan bola untuk mencapai
titik tertinggi? Dan berapakah waktu dan kecepatan yang diperlukan bola untuk menyentuh
tanah kembali?
Pemecahan dari masalah ini erat hubungannya dengan konsep turunan fungsi. Turunan
adalah bahasan awal sebelum orang berbicara tentang kalkulus diferensial, yang merupakan
pembahasan lanjutan secara mendalam dari limit. Oleh karena itu, sebelum menyelesaikan
masalah ini secara khusus, sebaiknya kamu harus sudah menguasai bab sebelumnya terutama
fungsi, trigonometri, dan limit fungsi.
Contoh 8.1.1
Carilah turunan fungsi f ( x) = 3 x − 5 x + 2 di bilangan c.
2
Penyelesaian:
Dari Definisi 8.1 kita mempunyai
f (c + h ) − f (c )
f '(c) = lim
h → 0 h
[3(c + h) 2 − 5(c + h) + 2] − [3c 2 − 5c + 2]
= lim
h → 0 h
3c + 6ch + 3h − 5c − 5h + 2 − 3c 2 + 5c − 2]
2 2
= lim
h → 0 h
6ch + 3h − 5h
2
= lim
h → 0 h
= lim 6c + 3h − 5
h → 0
= 6c − 5
Jadi, turunan fungsi f ( x) = 3 x 2 − 5 x + 2 di bilangan c adalah f '(c) = 6c − 5 .
W
Contoh 8.1.2
Untuk fungsi f (x) = 3x2 + 8, carilah turunan f di 2 dengan tiga cara:
a. gantikan x dengan 2 dalam f '( x ) ,
b. gunakan rumus (8.1),
c. gunakan rumus (8.2).
Penyelesaian:
a. Dari contoh 8.1.2 (b), diperoleh f '( x ) = 6 x . Oleh karena itu,
f '(2) = 12
b. Dengan rumus (8.1),
W
Penggunaan notasi f ' untuk turunan fungsi f diperkenalkan oleh Josep Louis
Lagrange (1736 1813) seorang matematikawan Perancis. Notasi ini menekankan fungsi
f ' diturunkan dari fungsi f dan nilainya di x adalah f '( x ) .
Jika titik (x, y) terletak pada grafik fungsi f, yaitu x memenuhi persamaan y = f (x), maka
dy
notasi f ' dapat digantikan dengan y ' atau . Notasi ini diperkenalkan pertama kali
dx
oleh matematikawan Jerman bernama Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 1716). Dua
notasi lain untuk turunan suatu fungsi f adalah
d
[ f ( x)] dan Dx [ f ( x)]
dx
Contoh 8.1.3
2−x dy
Jika diketahui y = , tentukan .
3+ x dx
2−x−h 2−x
−
f ( x + h) − f ( x)
= 3+ x + h 3+ x
h h
(2 − x − h)(3 + x ) − (3 + x + h)(2 − x)
=
h(3 + x + h)(3 + x )
(6 − x − xh − 3h − x 2 ) − (6 − x − xh + 2 h − x 2 )
=
h(3 + x + h)(3 + x )
−5h −5
= =
h(3 + x + h)(3 + x) (3 + x + h)(3 + x)
Jadi,
dy f ( x + h) − f ( x) −5 −5
= lim = lim = .
dx h →0 h h→0 (3 + x + h)(3 + x) (3 + x ) 2
W
Contoh 8.1.4 (Pengayaan)
Diketahui f ( x) = x .
a. Tunjukkan bahwa f tidak mempunyai turunan di x = 0.
b. Gambarkan sketsa grafik f.
Penyelesaian:
a. Dengan rumus (8.2),
f ( x) − f (0) x
f '(0) = lim = lim
x →0 x−0 x →0 x
Tetapi untuk x > 0 ,
x x
lim+ = lim+ =1
x →0 x x →0 x
sedangkan untuk x < 0 ,
x −x
lim = lim− = −1
x →0 − x x →0 x
Karena limit kanan tidak sama dengan limit kiri, maka kita simpulkan bahwa
f '(0) tidak ada. Namun demikian, fungsi f kontinu di x = 0, karena
lim f ( x ) = 0 = f (0) .
x →0
5 y= x
4
3
2
1
x
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Tugas Kelompok
Secara umum, jika fungsi mempunyai grafik di titik c bersifat patah (lancip), maka
di titik tersebut f tidak mempunyai turunan. Lihat Gambar 8.1 di titik x = 0. Dari Contoh
8.1.5 dan 8.1.6, dapat kita simpulkan bahwa kekontinuan fungsi tidak menjamin
eksistensi turunan dari f. Akan tetapi eksistensi turunan di suatu titik akan
mengakibatkan kekontinuan di titik tersebut. Sebagaimana tertuang dalam teorema
berikut.
Teorema 8.1
Jika fungsi f mempunyai turunan di c, maka f kontinu di c.
Bukti:
Untuk h ≠ 0 ,
f (c + h) − f (c )
lim [ f (c + h) − f (c )] = lim ⋅h
h →0 h →0 h
f (c + h ) − f (c )
= lim ⋅ lim h = f '(c) ⋅ 0 = 0
h →0 h h →0
Latihan 8.1
x
a. f ( x) = 1 + x − 3 x 2 c. f ( x) = e. f ( x) = 2 x + 1
2x − 3
x 3
b. f ( x) = 3 x 3 + x d. f ( x) = f. f ( x) =
x2 − 4 2− x
2. Setiap limit menyatakan turunan suatu fungsi f di suatu bilangan c. Nyatakan f
dan c untuk setiap kasus.
a. lim
1+ h −1
c. lim
x8 − 1
e. lim
(
sin π2 + t − 1 )
h →0 h x →1 x −1 t →0 t
(2 + h)3 − 8 cos x + 1 5x − 1
b. lim d. lim f. lim
h →0 h x →3π x − 3π x →0 x
⎧ x − 2 , untuk x ≥ 2
5. Diketahui f ( x) = ⎨ . Tunjukkan bahwa f '(2) tidak ada.
⎩2 − x , untuk x < 2
Gambarkan grafiknya.
6. Tentukan nilai a dan b agar fungsi f mempunyai turunan di x = 2, jika
Teorema 8.2
Jika fungsi f (x) = k , dengan k adalah konstanta, maka f '( x ) = 0 .
Bukti:
Langsung dari definisi,
f ( x + h) − f ( x )
f '( x ) = lim
h →0 h
k −k
= lim = lim 0 = 0
h →0 h h→ 0
Bukti:
Disini kita perlu menguraikan ( x + h) 2 dengan menggunakan Teorema Binomial,
f ( x + h) − f ( x)
f '( x ) = lim
h →0 h
( x + h) n − x n
= lim
h→0 h
n ( n −1)
( x n +nx n −1h + 2
x n −2 h2 + K + h n ) − x n
= lim
h →0 h
n −1 n ( n −1)
= lim ( nx + 2
x n − 2 h + K + h n -1 )
h→0
= nx n −1
karena semua suku, kecuali yang pertama, mempunyai faktor h dan akibatnya mendekati 0.
W
Meskipun tidak dibuktikan di sini, faktanya Teorema 8.3 masih berlaku apabila n
bilangan rasional.
Contoh 8.2.1
Tentukan f '( x ) jika:
1
a. f (x) = x7 c. f ( x) = e. f ( x) = 2 x
x2
4
b. f (x) = 5x10 d. f ( x) = f. f ( x) = 3 x 2
x6
Penyelesaian:
Dengan Teorema 8.3,
4
a. f (x) = x7 d. f ( x) = = 4 x −6
x6
f '( x ) = 7 x 7 −1 = 7 x 6 f '( x ) = ( −6) ⋅ 4 x −6 −1 = −24 x −7 = − 24 x 7
1
b. f (x) = 5x10 e. f ( x) = 2 x = 2 x 2
1 1 −1 −1
f '( x ) = 10 ⋅ 5 x10 −1 = 50 x 9 f '( x ) =
2
⋅ 2x 2 = x 2 = 1 x
1
= x −2
2
c. f ( x) = f. f ( x) = 3
x2 = x 3
x2
2 −1 −1 2
f '( x ) = 3 x =3x =
2 2
f '( x) = (−2) x−2−1 = −2x−3 = − 2 x3
3 3
33 x W
Bukti:
Dari Definisi 8.1,
f ( x + h) − f ( x )
f '( x ) = lim
h→0 h
ku ( x + h) − ku ( x )
= lim
h →0 h
u ( x + h) − u ( x)
= lim k
h →0 h
u ( x + h) − u ( x)
= k lim
h →0 h
= ku '( x )
W
Sebagai contoh sederhana, jika f (x) = 8 x5, maka
f '( x ) = 5 ⋅ 8 x 4 = 40 x 4
Teorema 8.5
Misalkan u dan v dua fungsi, dan f fungsi yang didefinisikan oleh f (x) = u(x) + v(x).
Jika u dan v mempunyai turunan, maka
f '( x ) = u '( x ) + v '( x )
Bukti:
f ( x + h) − f ( x )
f '( x ) = lim
h→0 h
[u ( x + h) + v( x + h)] − [u ( x ) + v( x )]
= lim
h→0 h
[u ( x + h) − u ( x )] + [v ( x + h) − v ( x )]
= lim
h →0 h
u ( x + h) − u ( x ) v( x + h) − v( x)
= lim + lim
h →0 h h→0 h
= u '( x ) + v '( x )
W
Contoh 8.2.2
Tentukan f '( x ) , jika f (x) = 7x5 3x4 8x2 + 5.
Penyelesaian:
Sebagai akibat dari Teorema 8.5,
f '( x) = 7.5x4 3.4x3 8.2x + 0 = 35x4 12x3 16x
W
Contoh 8.2.3
x3 3
Tentukan f '(2) jika f (x) = + .
3 x3
Penyelesaian:
x3 −3
Kita tuliskan f (x) = + 3x , sehingga
3
−4 9
f '( x ) = 3 ⋅ 3 x + ( −3) x = x 2 − 9 x −4 = x − 4
1 2 2
x
9 9 55
Jadi, f '(2) = 2 − 4 = 4 − =
2
.
2 16 16
W
Teorema 8.6
Misalkan u dan v dua fungsi, dan f fungsi yang didefinisikan oleh
f (x) = u(x)v(x). Jika u dan v mempunyai turunan, maka
Bukti:
Karena v mempunyai turunan di x, maka menurut Teorema 8.1, v kontinu di x, yaitu
lim v ( x + h) = v( x )
h →0
Akibatnya,
f ( x + h) − f ( x )
f '( x ) = lim
h→0 h
u ( x + h )v ( x + h ) − u ( x )v ( x )
= lim
h →0 h
u ( x + h )v ( x + h ) − u ( x )v ( x + h ) + u ( x )v ( x + h ) − u ( x )v ( x )
= lim
h →0 h
⎛ u ( x + h) − u ( x ) v( x + h) − v( x) ⎞
= lim ⎜ ⋅ v( x + h) + u ( x) ⋅ ⎟
h →0
⎝ h h ⎠
= u '( x )v ( x) + u ( x )v '( x)
W
Tugas Kelompok
Teorema 8.7
Misalkan u dan v dua fungsi, dan f fungsi yang didefinisikan oleh
u ( x)
f ( x) = , v( x) ≠ 0
v( x)
Jika u dan v mempunyai turunan, maka
u '( x)v( x) − u ( x)v '( x)
f '( x) =
v 2 ( x)
Bukti:
Karena v mempunyai turunan di x, maka menurut Teorema 8.1 v kontinu di x. Tetapi
v ( x ) ≠ 0 , sehingga
1 1
lim =
h→0 v( x + h) v( x)
u ( x + h)v ( x ) − u ( x ) v ( x ) + u ( x ) v ( x) − u ( x ) v ( x + h)
= lim
h→0 hv ( x + h)v ( x )
⎛ u ( x + h) − u ( x ) v( x) u ( x) v( x + h) − v ( x ) ⎞
f '( x ) = lim ⎜ ⋅ − ⋅ ⎟
h→0
⎝ h v ( x + h )v ( x ) v( x + h)v( x) h ⎠
v( x) u ( x)
= u '( x ) 2
− v '( x )
v ( x) v 2 ( x)
u '( x )v ( x ) − u ( x)v '( x)
=
v 2 ( x)
W
Contoh 8.2.5
2 x2 + 5x − 6
Tentukan y' untuk y = .
x2 + 4
Penyelesaian:
2 x2 + 5x − 6
⇒ u = 2x + 5x − 6 → u ' = 4x + 5
2 2
y= 2
x +4
v = x2 + 4 → v ' = 2x
u ' v − uv '
y' =
v2
(4 x + 5)( x 2 + 4) − (2 x 2 + 5 x − 6)(2 x)
=
( x 2 + 4) 2
4 x 3 + 5 x 2 + 16 x + 20 − 4 x 2 10 x 2 + 12 x
=
( x 2 + 4) 2
−5 x 2 + 28 x + 20
=
( x 2 + 4) 2
W
f '( x ) 1 1 1
= + +
f ( x) x−a x−b x−c
= 10x (2 x + 1)
4
Tugas Mandiri
d
1. Carilah f '( x ) jika diketahui bahwa [ f (2 x)] = x 2 .
dx
2. Misalkan fungsi f mempunyai turunan sehingga f ( g ( x )) = x
dengan f '( x ) = 1 + [ f ( x )] .
2
1
Tunjukkan bahwa g '( x ) = .
(1 + x 2 )
d2 f d2y
dari f, dinotasikan dengan f " atau y " atau atau . Dengan cara yang sama,
dx dx 2
turunan ketiga dari f didefinisikan sebagai turunan pertama dari f " , dan dinotasikan
dengan
d3 f d3y
f "' atau y "' atau atau
dx 3 dx 3
Secara umum, turunan ke-n dari fungsi f, ditulis f ( n ) , adalah turunan pertama dari
turunan ke-(n1) dari f, dengan n bilangan asli yang lebih besar dari 1. Simbol lain
untuk turunan ke-n dari f adalah
dn
n
[ f ( x )] dan Dxn [ f ( x)]
dx
Latihan 8.2
2x
e. f (x) = x4 7 + x -2 + x -4 m. f ( x) =
x+4
x2 − 2 x + 1
f. f (x) = (3x + 4)
2 2
n. f ( x) =
x2 + 2 x + 1
x3 + 8
g. f (x) = (2x2 + 3)(5x 8) o. f ( x) =
x3 − 8
h. f (x) = (5x4 3)(2x3 + 6x)
dy
2. Tentukan untuk setiap y yang diberikan.
dx
4 − 3x − x2 x2 − a2
a. y = (x2 + 3x +2)(2x3 1) d. y= g. y=
x−2 x2 + a2
x 2x 2x + 1
b. y= e. y= h. y= (3x − 1)
x−2 1 + 5x 2
3x + 4
2x + 1 x4 − 2x2 + 5x + 1 x3 + 1
c. y= f. y= i. y= ( x2 + 1)
3x + 4 x 4
x +3
3
d ⎡⎛ t − 7 ⎞ ⎤
2
d
b. [(3u + 5) (3u − 1) ]
2 3 2
e. ⎢⎜ ⎟ ⎥
du dt ⎣⎢⎝ t + 2 ⎠ ⎦⎥
d ⎛ x2 − 1 ⎞ d ⎡⎛ 2 y 2 + 1 ⎞ ⎤
2
c. ⎜ ⎟ f. ⎢⎜ ⎟ ⎥
dx ⎜⎝ x ⎟
⎠ dy ⎢⎝ 3 y 3 + 1 ⎠ ⎥
⎣ ⎦
5. Tentukan turunan untuk setiap fungsi yang diberikan.
⎛ 2x − 1 ⎞
3
( x 2 + 3)3 4x + 6
a. f ( x) = ⎜ ⎟ b. g ( x) = c. h( x) =
⎝ 3x + x − 2 ⎠
2
(5 x − 8) 2
x + 3x + 4
2
6. Tentukan turunan pertama dan kedua dari setiap fungsi yang diberikan.
a. f (x) = x5 +2x3 x d. F ( y) = 3 2 y3 + 5
2− z
b. g(t) = t3 t2 + t e. G( z) =
2+ z
c. h( x) = x + 1 2
Teorema 8.9
1. Jika f (x) = sin x, maka f '( x) = cos x
2. Jika f (x) = cos x, maka f '( x) = − sin x
=
h
cos( x + 2 h) sin 2 h
1 1
= 1
2
h
1
sin 2 h
= cos( x + 2 h) ⋅
1
1
2
h
Dengan demikian,
f ( x + h) − f ( x )
f '( x ) = lim
h →0 h
1
sin 2 h
= lim cos( x + 2 h) ⋅
1
h →0 1
2
h
= cos( x + 0) ⋅ 1
= cos x
W
Dengan menggunakan hasil pada Teorema 8.9 dan turunan hasil bagi dua fungsi, kita
peroleh teorema berikut.
Teorema 8.10
1. Jika f (x) = tan x, maka f '( x ) = sec 2 x
2. Jika f (x) = cot x, maka f '( x ) = − csc 2 x
3. Jika f (x) = sec x, maka f '( x ) = sec x tan x
4. Jika f (x) = csc x, maka f '( x) = − csc x cot x
Contoh 8.3.1
Tentukan f '( x ) dari fungsi-fungsi berikut.
a. f(x) = 3cos x sin x + 5 c. f(x) = 5 sinx cos x
b. f(x) = x3 sin x
Penyelesaian:
a. f '( x ) = 3.(sin x) cos x + 0 = 3sin x cos x
b. Dengan aturan turunan perkalian dua fungsi,
f '( x ) = 3x2 sin x + x3 cos x
c. Dengan aturan turunan perkalian dua fungsi
f '( x ) = 5cos x cos x + 5 sin x (sin x) = 5( cos2 x sin2 x) = 5cos2x W
(1 − cos x )
dy 1 −1
= 2 2
( −2 cos x )( − sin x)
dx 2
sin x cos x
= 1
(1 − cos 2 x) 2
sin x cos x
=
1 − cos 2 x
W
Sebagai akibat berlakunya aturan rantai, maka kita mempunyai sifat berikut.
Teorema 8.11
Misalkan u = u(x) fungsi yang mempunyai turunan.
1. Jika f (x) = sin u, maka f '( x) = cos u ⋅ u '( x )
2. Jika f (x) = cos u, maka f '( x) = − sin u ⋅ u '( x )
Contoh 8.3.3
Tentukan f '( x ) jika
f (x) = sin(3x + 5) + cos (x2 + 1)
Penyelesaian:
Dengan Aturan Rantai,
f '( x ) = sin (3x + 5).(3) sin (x2 + 1).(2x) = 3 sin (3x + 5) 2x sin (x2 + 1) W
d ⎛ sin x − 1 ⎞ d ⎛ ⎞
t2 + t
a. ⎜ ⎟ d. ⎜ ⎟
dx ⎝ cos x + 1 ⎠ dt ⎝ cos(2t + 5) ⎠
d ⎡⎛ sin x − 1 ⎞ ⎤
2
d ⎛ tan z + 1 ⎞
b. ⎜ ⎟ e. ⎢⎜ ⎟ ⎥
dz ⎝ tan z − 1 ⎠ dx ⎣⎢⎝ cos x + 1 ⎠ ⎦⎥
d
c. [( x − sin x)( x + cos x )]
dx
3. Hitunglah f '(c) untuk nilai c yang ditentukan.
1
a. f (x) = x2 tan x ; c = π d. f ( x) = ; c = 3π 4
cot x − 1
cos x
b. f ( x) = ; c =π 2 e. f (x) = x2 sin x + 2x cos x 2sin x ; c = π 4
x
c. f (x) = tan x + sec x ; c = π
f(c + h) - f(c)
P(c, f(c))
h
0 c c+h x
Menurut Definisi 8.1, ini sama seperti turunan f '(c) . Oleh karena itu, kita dapat
mengatakan pengertian berikut ini.
Garis singgung pada kurva y = f (x) di titik (c, f (c )) adalah garis yang melalui
dengan kemiringannya sama dengan f '(c) .
Jika kita menggunakan bentuk titik-kemiringan dari persamaan garis, maka garis
singgung pada kurva di titik (c, f (c )) adalah
y f (c) = f '(c) (x c)
Contoh 8.4.1
Diketahui suatu kurva yang mempunyai persamaan y = x3 3x + 4.
a. Periksalah apakah titik (2, 6) terletak pada kurva.
b. Jika titik tersebut terletak pada kurva, tentukan persamaan garis singgung di titik
tersebut.
c. Gambarkan kurva y tersebut beserta garis singgung di titik (2, 6).
Penyelesaian:
a. Titik (2,6) terletak pada kurva y = x3 3x + 4, karena jika kita subtitusikan x = 2 ,
maka dipenuhi
y = 23 3(2) + 4 = 6
12
-2 -1 1 2 3 x
-4
-8
Gambar 8.4
W
Contoh 8.4.2
Carilah persamaan garis singgung pada kurva y = x − 3 yang tegak lurus garis
6x + 3y 4 = 0.
Penyelesaian:
Jika (x, y) titik singgung pada kurva, maka kemiringan garis singgung di titik itu adalah
1
m1 = y ' =
2 x−3
Garis 6x + 3y 4 = 0 dapat dituliskan dengan y = 2x + 4
3 , sehingga kemiringan garis ini
adalah m2 = −2 . Dua garis saling tegak lurus jika
m1 m2 = 1 ⇔ m1 (2) = 1
1
⇔ m1 = 2
Oleh karena itu,
1 1 1
m1 = y ' = ⇔ =
2 x−3 2 2 x−3
1
⇔ =1
x−3
⇔ x3=1
⇔ x=4
Subtitusi untuk x = 4, memberikan y = 4 − 3 = 1 . Jadi, koordinat titik singgung adalah
(4, 1), dan persamaan garis singgungnya adalah
1 1
y1= (x 4) atau y = x 1
2 2
W
1. Carilah persamaan garis singgung kurva yang diberikan oleh persamaan berikut
di titik yang ditentukan.
10
a. y = 2x2 1 di (4, 31) c. y= di (4, 5)
14 − x 2
8
b y = 2x4 x2 di ( −1 2, −1 8) d. y= di (2, 1)
x +4
2
perpindahan f (c + h ) − f (c )
kecepatan rata-rata = =
waktu h
0 s
f (c + h) - f (c)
f (c)
f (c + h)
Gambar 8.5
Misalkan kita hitung kecepatan rerata selama selang waktu yang semakin pendek
[c, c + h] . Dengan kata lain, kita ambil h mendekati 0. Selanjutnya kita definisikan
kecepatan atau kecepatan sesaat v(c) pada saat t = c sebagai limit kecepatan rerata ini:
f (c + h ) − f ( c )
v(c) = lim
h →0 h
Tampak bahwa jika limit ini ada, maka limit ini tidak lain adalah f '(c) . Dengan
kata lain, f '(c) secara fisis memberi tafsiran kecepatan sesaat gerak benda pada saat
t = c. Sedangkan, laju sesaat gerak benda didefinisikan sebagai nilai mutlak besarnya
kecepatan sesaat. Dengan kata lain, laju adalah v .
Kecepatan sesaat mungkin bernilai positif atau negatif, tergantung pada apakah
benda bergerak dalam arah positif atau negatif. Jika kecepatan sesaat sama dengan nol,
maka benda berada dalam keadaan diam.
dv d 2s
a= =
dt dt 2
Dari definisi ini kita dapat menyimpulkan bahwa: jika a > 0 , maka v bertambah,
dan jika a < 0 , maka v berkurang. Jika a = 0, maka v tak berubah. Karena laju benda
Contoh 8.5.1
Suatu benda bergerak sepanjang garis mendatar mengikuti persamaan
s = t3 6t2 + 9t + 4
dengan s diukur dalam sentimeter dan t dalam detik. Dari persamaan gerak itu, tentukan:
a. kecepatan dan percepatannya dalam t
b. interval waktu saat benda bergerak ke kanan dan saat benda bergerak ke kiri
c. saat benda berbalik arah
Penyelesaian:
Dari persamaan gerak yang diberikan kita peroleh
ds dv
v= = 3t2 12t + 9 dan a = = 6t 12
dt dt
Selanjutnya,
v = 3t2 12t + 9 = 0 ⇔ 3(t 1)(t 3) = 0
⇔ t = 1 atau t = 3
dan
a = 6t 12 = 0 ⇔ t = 2
Kita tentukan nilai dari s, v dan a untuk t = 1, 2, 3. Juga kita tunjukkan tanda dari s, v dan
a di dalam interval dari t di sekitar titik-titik itu. Hasilnya kita berikan dalam tabel 8.1.
s v a Kesimpulan
Tabel 8.2
Tabel 8.2
t=4
t s v
0 4 9 t=3 t=2
1 8 0 t=0 t=1
2 6 -3
3 4 0 –
4 8 9 0 2 4 6 8
Contoh 8.5.2
Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dari tanah dengan kecepatan awal 80m/
detik. Jika arah positif diambil ke atas, persamaan gerak adalah
s = 16t2 + 80t
Misalkan t menyatakan waktu sejak bola dilemparkan dinyatakan dalam detik, dan s
jarak bola dari titik awal dinyatakan dalam meter, pada saat t detik. Tentukan:
a. kecepatan dan percepatan sesaat bola setelah 2 detik
b. waktu yang diperlukan bola untuk mencapai titik tertinggi
c. waktu dan kecepatan yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah kembali
Penyelesaian:
Misalkan v(t) dan a(t) masing-masing adalah kecepatan sesaat dan percepatan sesaat
bola pada t detik,
v(t) = 32t + 80 dan a(t) = 32
a. Dari rumus v,
v(2) = 32(2) + 80 = 16
sehingga setelah 2 detik bola naik dengan kecepatan sesaat 16 meter/detik. Sedangkan
a(2) = 32, sehingga setelah dua detik percepatan adalah 32 meter/detik2.
b. Bola mencapai titik tertinggi apabila v(t) = 0,
32t + 80 = 0 ⇔ t = 2,5
Jadi, waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi adalah 2,5 detik.
c. Bola menyentuh tanah kembali apabila s = 0,
s = 0 ⇔ 16t2 + 80t = 0
⇔ 16t(5 t) = 0
⇔ t = 0 atau t = 5
Jadi, waktu yang diperlukan untuk menyentuh tanah kembali adalah 5 detik, dengan
kecepatan sesaat v(5) = 32(5) + 80 = 80 meter/detik. Tanda () negatif menunjukkan
bahwa arah bola jatuh dari atas ke bawah.
t = 2,5
100
Tabel 8.3
t s v
96
t=3 t=2
0 0 80
1 64 48
2 96 16 t=4 t=1 64
2,5 100 0
3 96 -16
4 64 -48
5 0 -80
0
t=5 t=0
Gambar 8.7
Contoh 8.5.3
Suatu perusahaan telah menaksir bahwa biaya (dalam ribuan rupiah) memproduksi x
barang adalah
C ( x) = 10.000 + 5 x + 0, 01x 2
a. Tentukan fungsi biaya marginal.
b. Carilah C '(500) dan jelaskan maknanya. Apa yang diperkirakannya?
c. Bandingkan C '(500) dengan biaya memproduksi barang ke-501.
Penyelesaian:
a. Fungsi biaya marginal adalah
dC
= C '( x) = 5 + 0, 02 x
dx
b. Biaya marginal pada tingkat produksi sebanyak 500 barang adalah
C '(500) = 5 + 0, 02(500) = 15 ribu/barang
Ini memberikan laju pada saat biaya bertambah besar terhadap tingkat produksi
pada waktu x = 500, dan memperkirakan biaya barang ke-501.
c. Biaya memproduksi sebenarnya dari barang ke-501adalah
C(501) C(500) = [10.000 + 5(501) + 0, 01(501) 2 ] − [10.000 + 5(500) + 0, 01(500) 2 ]
= 15, 01 ribu
Tampak bahwa C '(500) ≈ C (501) − C (500) .
W
Latihan 8.5
2t
a. s = 3t2 + 1; t1 = 3 c. s= ; t1 = 0
4 + t
1 3
b. s = 2t3 t2 + 5; t1 = 1 d. s= s = + ; t1 = 2.
t t2
2. Suatu benda bergerak sepanjang garis mendatar menuruti persamaan yang
diberikan, di mana s cm adalah jarak berarah pertikel dari suatu titik tetap pada
t detik. Untuk setiap persamaan gerak benda berikut, tentukan v dan a. Buatlah
tabel yang serupa Tabel 8.1 yang memberikan posisi dan gerak partikel.
a. s = 12 t 3 − 2t 2 + 6t − 2 b. s = 13 t 3 − 32 t 2 + 2t + 1
asalkan lim g ( x ) ≠ 0 .
x →c
Terdapat berbagai situasi di mana teorema ini tidak dapat kita terapkan, yaitu
apabila jika lim g ( x ) = 0 . Pertama, kita perhatikan kasus apabila lim f ( x ) = 0 dan
x →c x →c
Contoh lagi, kita mempunyai lim sin x = 0 dan lim x = 0 , tetapi menurut Teorema 7.7
x →0 x →0
sin x
lim =1
x → 0 x
Definisi 8.2
f
Jika f dan g dua sehingga lim f ( x ) = lim g ( x ) = 0 , maka fungsi g dikatakan
x →c x →c
0
memiliki bentuk tak tentu di c.
0
x2 − 9 0
Dari definisi ini, maka memiliki bentuk tak tentu di 3 dengan
x−3 0
x2 − 9
lim =6
x →3 x−3
sin x
Demikian pula, sin x x memiliki bentuk tak tentu 0/ 0 dengan lim = 1.
x → 0 x
Sekarang kita akan mempelajari suatu metode yang lebih umum untuk menentukan
0
limit fungsi dari bentuk tak tentu , jika limit ini ada. Sebenarnya, terdapat beberapa
0
∞ ∞
bentuk tak tentu yang lain, yaitu , 0.∞ , 00, 1 , ∞ 0 dan ∞ − ∞ . Akan tetapi semua
∞
0 ∞
bentuk tak tentu itu dapat kita reduksi menjadi bentuk tak tentu atau . Oleh
0 ∞
karena itu, kita fokuskan pembahasan kepada dua bentuk tak tentu ini.
f '( x )
lim f ( x) = lim g ( x) = 0 dan lim = L , maka
x →c x →c x →c g '( x)
f ( x)
lim =L
x →c g ( x)
Teorema ini juga berlaku jika semua limitnya adalah limit kiri atau limit kanan.
Jika kita terapkan Aturan LHopital terhadap dua contoh di atas, maka
x2 − 9 2x sin x cos x
lim = lim = 6 dan lim = lim =1
x →3 x−3 x →3 1 x → 0 x x → 0 1
Contoh 8.6.1
Hitung limit yang diberikan berikut (jika ada).
tan x − x 1 − cos 2 x 2 x 2 − 3x
a. lim b. lim c. lim
x →0 x − sin x x →0 x x →0 sin 2 x
Penyelesaian:
a. Kita terapkan Aturan LHopital dua kali,
tan x − x sec 2 x − 1
lim = lim
x →0 x − sin x x →0 1 − cos x
2 tan x sec 2 x sin x
= lim ( tan x = )
x →0 sin x cos x
2
= lim =2
x→0 cos3 x
b. Langsung dari aturan LHopital,
2 x 2 − 3x 4x − 3 3
c. lim = lim =−
x →0 sin 2 x x →0 2 cos 2 x 2
W
Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 12, tentukan limitnya jika ada.
5 cos x x
1. limπ 7. lim
x→ 2 2x − π x →+∞
1 + x2
x
2. lim 8. lim(csc 2 x − x −2 )
x →0 tan x x →0
2− x
3. lim 9. lim x csc x
x→2 sin π x x → 0+
sin( 2x )
4. lim 10. lim ( x − x 2 + x )
x →+∞ 1 x →+∞
x
x − sin x x cos 3 x
5. lim 3
11. lim−
x →0 tan x x → π2 cos 2 x
1 + cos 2 x
6. lim 12. lim( x − 2) tan π4 x
x →π 1 − sin x x →2
sin 3 x + ax + bx 3
lim =0
x →0 x3
14. Tentukan a dan b sehingga
a sin x − x (1 + b cos x)
lim =1
x →0 x3
A. Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 15, pilihlah satu jawaban
yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!
sin x − cos x
1. Jika f ( x) = , maka f '( π ) = K .
sin x 3
A. 2 D. 1
4 1
B. E.
3 4
3
C.
4
A. (1 − x)(3 x + 2) D. 2( x − 1)(3 x + 2)
B. ( x − 1)(3 x + 2) E. 2(1 − x )(3 x + 2)
C. 2(1 + x )(3 x + 2)
3. Turunan fungsi y = 4
(2 x 2 − 3)3 adalah
.
x
A. − D. −3 4 2 x 2 − 3
4
2x − 3 2
3x
B. E. 3x 4 2 x 2 − 3
4
2x − 3 2
16 x
C.
3 2 x2 − 3
4
A. 22 D. 16 1
2
B. 19 E. 13
C. 17 1
2
9 11
A. D.
16 16
7 13
B. E.
16 16
7
C.
16
27
6. Persamaan garis singgung di titik dengan x = 2 pada kurva y =
5x − 1
adalah ....
A. 5x + 2y 28 = 0 D. x 2y + 16 = 0
B. x + 2y 20 = 0 E. 2x y + 5 = 0
C. 5x 2y 8 = 0
1
A. cos3 x D. −4 cos3 x sin x
4
1
B. − cos3 x E. 4 cos3 x sin x
4
C. −4 cos3 x
8. Jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam waktu t diberikan oleh fungsi
s (t ) = − 13 t 3 + 3t 2 − 5t
Kecepatan mobil tertinggi dicapai pada waktu t = ... .
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
π
C.
2
A. 1 10
1
D. 1 2
5
B. 1 15
1
E. 1 53
C. 1 103
12. Suatu roda berputar pada sumbunya. Pada waktu t setiap jari-jari roda itu sudah
menjalani sudut sebesar ω = 72t − 3t . Kelajuan perubahan kecepatan sudutnya
2
A. selalu makin tinggi
B. selalu makin rendah
C. makin tinggi hanya pada t < 12
D. makin rendah hanya pada t > 12
E. paling tinggi pada t = 24
15. Garis k menyinggung kurva y = x − 4 x di titik (1, 3 ) dan memotong kurva di titik ...
3
A. (2, 0) D. (1, 3)
B. (1, 0) E. (3, 15)
C. (2, 0)
sin(3 + x ) 2 − sin 9
16. Hitung lim .
x →0 x
17. Tentukan nilai b agar fungsi f mempunyai turunan di x = b, jika
⎧ x 2 − 7 , untuk 0 < x ≤ b
⎪
f ( x) = ⎨ 2
⎪⎩ x , untuk x > b
Soal Analisis
Q(t ) = t 3 − 2t 2 + 6t + 2
Berapakah kuat arus listrik pada waktu t = 0,5 dan t = 1 detik? Apa satuannya?
Kapan arus terrendah?
3. Gaya yang diperlukan untuk menarik benda seberat W sepanjang bidang datar
diberikan oleh persamaan
μW
F=
μ sin θ + cos θ
dengan θ adalah sudut yang terbentuk antara tali dan bidang datar, dan μ
adalah konstanta koefisien gesekan. Lihat kembali contoh 3.2.4.
⎛ 2π t ⎞
B (t ) = 4, 0 + 0,35sin ⎜ ⎟
⎝ 5, 4 ⎠
Lihat kembali soal nomor 13 sub-bab 3.1.
d. Carilah laju perubahan kecemerlangan setelah t hari.
e. Dengan menggunakan kalkulator, carilah sampai dua desimal, laju
pertambahan setelah satu hari.
dengan P(t) jumlah populasi ikan setelah t hari, dan β adalah persentase populasi
yang dipanen.
dP
a. Berapa nilai yang berpadanan terhadap populasi stabil.
dt
b. Jika laju pemanenan adalah 4%, carilah tingkat populasi stabil.
c. Apa yang terjadi jika β diperbesar menjadi 5%?
Aktivitas
Nama :
.. Tanggal :
.
Kelas : XI Materi Pokok : Turunan
Kelompok :
.. Semester : 2 (dua)
Kegiatan : Survei data populasi penduduk suatu kelurahan
Tujuan : Menentukan laju perubahan penduduk
B. Cara kerja
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 siswa.
2. Carilah data jumlah penduduk dari kelurahan terdekat dengan tempat tinggal
Anda, untuk kurun waktu tahun 1993 2007 untuk periode dua tahunan.
Masing-masing kelompok harus mensurvei kelurahan yang berbeda.
3. Catat data jumlah penduduk P(t) untuk setiap tahunnya, dan isikan pada tabel
di bawah.
Tahun (t) 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007
P(t)
C. Analisis
1. Buat grafik dari data yang diperoleh di atas dengan bantuan komputer.
P(t ) - P(2003)
2. Untuk setiap tahun t buat tabel .
t - 2003
3. Tentukan laju perubahan penduduk pada kelurahan survei Anda pada tahun
2003.
4. Tafsirkan hasil di atas sebagai pendekatan limit fungsi P(t) di t = 2003.
5. Tuliskan hasil di atas dengan notasi turunan.
6. Perkirakan jumlah penduduk pada thun 2009 pada kelurahan survei Anda.