Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Icu I Agd
Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Icu I Agd
Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Icu I Agd
Oleh:
Rizka Rahmaharyanti, S.Kep
G4D014001
akut dan menahun. Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai
tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa
hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus
menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium
lainnya.
Pada dasarnya pH atau derajat keasaman darah tergantung pada konsentrasi ion H +
dan dapat dipertahankan dalam batas normal melalui 3 faktor, yaitu:
a. Mekanisme dapur kimia
Terdapat 4 macam dapar kimia dalam tubuh, yaitu:
1. Sistem dapar bikarbonat-asam karbonat
2. Sistem dapar fosfat
3. Sistem dapar protein
4. Sistem dapar hemoglobin
b. Mekanisme pernafasan
c. Mekanisme ginjal
Mekanismenya terdiri dari:
1. Reabsorpsi ion HCO32. Asidifikasi dari garam-garam dapur
3. ekresi ammonia
II. Langkah-langkah untuk menilai gas darah
a. Pertama-tama perhatikan pH (jika menurun klien mengalami asidemia, dengan dua
sebab asidosis metabolik atau asidosis respiratorik; jika meningkat klien mengalami
alkalemia dengan dua sebab alkalosis metabolik atau alkalosis respiratorik; ingatlah
bahwa kompensasi ginjal dan pernafasan jarang memulihkan pH kembali normal,
sehingga jika ditemukan pH yang normal meskipun ada perubahan dalam PaCO 2 dan
HCO3 mungkin ada gangguan campuran)
b. Perhatikan variable pernafasan (PaCO2 ) dan metabolik (HCO3) yang berhubungan
dengan pH untuk mencoba mengetahui apakah gangguan primer bersifat respiratorik,
metabolik atau campuran (PaCO2 normal, meningkat atau menurun; HCO3 normal,
meningkat atau menurun; pada gangguan asam basa sederhana, PaCO 2 dan HCO3
selalu berubah dalam arah yang sama; penyimpangan dari HCO 3 dan PaCO2 dalam
arah yang berlawanan menunjukkan adanya gangguan asam basa campuran)
c. Langkah berikutnya mencakup menentukan apakah kompensasi telah terjadi (hal ini
dilakukan dengan melihat nilai selain gangguan primer, jika nilai bergerak yang sama
dengan nilai primer, kompensasi sedang berjalan).
d. Buat penafsiran tahap akhir (gangguan asam basa sederhana, gangguan asam basa
campuran)
III.
: 7, 35-7, 45
b. PCO2
: 35-45 mmHg
c. PO2
: 80-100 mmHg
d. HCO3
: 22-26 mEq/L
e. TCO2
: 23-27 mmol/L
f. BE
: 0 2 mEq/L
g. Saturasi O2
IV.
: 95 % atau lebih
PH
Total CO2
PCO2
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Normal
Tinggi
Tinggi
Rendah
Normal
Tinggi
Normal
Normal
Rendah
Normal
Normal
Rendah
Rendah
Normal
Tinggi
Tinggi
VII.
Indikasi
Komplikasi
a. Apabila jarum sampai menebus periosteum tulang akan menimbulkan nyeri
b. Perdarahan
c. Cidera syaraf
d. Spasme arteri
X.
Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian
heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak
terpengaruh karena efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman
heparin.
c.Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia
membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel
diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung
diperiksa, dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa jam.
d.
Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya PO 2
dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.
Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis sedangkan nilai PCO 2
yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan antara
tekanan dan saturasi oksigen merupakan faktor yang penting pada nilai oksigenasi
darah
XI.
Persiapan pasien
a. Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
b. Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan akan menimbulkan rasa sakit
c. Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul
d. Jelaskan tentang allens test
XIII.
Persiapan alat
a. Spuit 2 ml atau 3ml dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak-anak) dan
nomor 20 atau 21 untuk dewasa
b. Heparin
c. Yodium-povidin
d. Penutup jarum (gabus atau karet)
e. Kasa steril
f. Kapas alkohol
g. Plester dan gunting
h. Pengalas
i. Handuk kecil
j. Sarung tangan sekali pakai
k. Obat anestesi lokal jika dibutuhkan
l. Wadah berisi es
m. Kertas label untuk nama
n. Thermometer
o. Bengkok
XIV.
Prosedur kerja
DAFTAR PUSTAKA
Price, A & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit (Vol 2).
Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah (8 ed)(Vol 2).
Jakarta: EGC.