Nyeri Orofasial Dapat Didefinisikan Sebagai Rasa Sakit Dan Disfungsi Yang
Nyeri Orofasial Dapat Didefinisikan Sebagai Rasa Sakit Dan Disfungsi Yang
Nyeri Orofasial Dapat Didefinisikan Sebagai Rasa Sakit Dan Disfungsi Yang
mempengaruhi transmisi motorik dan sensorik dalam sistem saraf trigeminal. Nyeri
orofasial merupakan rasa nyeri yang lebih kompleks dibandingkan dengan rasa nyeri
pada bagian tubuh lainnya karena menyangkut banyaknya struktur anatomi dan
fisiologi di dalamnya.
Impuls-impuls saraf dari struktur-struktur orofasial berjalan ke sentral melalui
saraf trigeminus, fasialis, glossofaringeus,segmen kedua dan ketiga servikalis dari
suatu daerah kecil pada sudut mandibula. Masukan dan respon utama diperlihatkan
dalam (Gambar 1). Tempat-tempat penting dari nyeri orofasial adalah kulit dan
mukosa, pulpa dentin, periodonsium, periosteum, dinding pembuluh darah, dan
kapsul sendi temporomandibular. Nyeri orofasial dapat dirangsang oleh faktor-faktor
fisik yaitu tekanan, regangan, tegangan atau perubahan pH. Di samping itu, faktorfaktor kimia yaitu histamin, serotonin, kimia dan asam laktat.
Mengenai faktor-faktor penyebab orofacial pain , dapat dibedakan menjadi dua , yakni
odontogenik dan nonodontogenik. Nyeri odontogenik adalah nyeri yang berasal dari pulpa
gigi , biasanya timbul dari dua macam jaringan , yakni jaringan pulpa dan jaringan
priodontium. Nyeri periodontium merupakan nyeri dalam stomatik. Penyebab nyeri
periodontium bervariasi antara lain inflamasi periodontium akibat seba lokal seperti trauma
beban oklusal yang terlalu berat,atau ada gigi yang impaksi; atau akibat dari
tindakan profilaksis, perawatan endodonsia, orthodonsia, preparasi mahkota, kontur
gigi yang tdaik tepat, atau trauma pembedahan.
Juga bisa disebabkan karena abses periodontium akut, eksaserbasi pada abses periodo
ntiumkronnik akibat infeksi, cidera, impaksi makanan, atau resisitensi yang menurun. Dapat
puladiakibatkan oleh penyebaran inflamasi pulpa baik langsung melalui foramen apikalis atau
melalui kanal tambahan. Sebab lain yang mungkin adalah penyebaran
dari infeksi gigi tetangga (perkontinuitataum) , atau infeksi tulang.
Tan d a n y e r i periodontium yang biasa dijumpai adalah: 1. Kualitasnya tumpul
atau berdenyut; 2. Ada penyebab yang jelas (poket,abses); 3. Respon terhadap
tekanan mekanik adalah proporsional terhadap jumlah tekanan yang diaplikasikan; 4.
Gigi terasa elongasi, dan 5. Anestesi lokal pada daerah periodontiumyang terkena akan
meredakan nyeri (Sumawinata, 2003).
stimulus penyebab nyeri sudah dihilangkan (Prpi- Mehii dan Gali, 2010).
Nyeri periradikular,
biasanya disebabkan oleh adanya penyebaran infeksi dari pulpa menuju jaringan
periapikal, biasanya disertai oleh pulpitis irreversibel. Gejala yangditimbulka
n merupakan gabungan dari gejala pulpitis irreversibel, yakni sensitivitas
padagerakan menggigit, nyeri tumpul, persisten, dan nyeri yang berdenyut.
Adanya prosesinflamasi yang progresif menuju tulang alveolar, gejala yang terjadi
dapat disertai dengantimbulnya demam, malaise, pembengkakan dan rash (PrpiMehii dan Gali, 2010).
Nyeri non-odontogenik adalah nyeri yang terasa pada gigi tetapi disebabkan olehsuatu proses
ditempat lain, bukan pada gigi (Sumawinata, 2003). Nyeri nonodontogenik dapat berasal dari
kelenjar saliva, sinus, hidung, tenggorokan, kelenjar tiroid, mata, telinga, esofageal cardiac
sphincter dan paru-paru. M e n u r u t P r p i M e h i i d a n G a l i ( 2 0 1 0 ) , sindromsindrom nyeri pada rahang yang dapat menyebabkan sakit pada gigi dapat dibedakan
m e n j a d i a k u t ( n e u r a l g i a n . t r i g e m i n i ,cluster headaches,a c u t e o t i t i s m
e d i a ,acutemaxillary sinusitis , cardiogenic jaw-pain ,sialolithiasis) dan kronis (TMJ
disorders dan nyeri otot pipi,atypical facial pain , sinusitis alergika,causalgia,
postherpetic neuralgia, nyerifasial akibat neoplasma maligna).
Macam-macam nyeri odontogenik akut
1.
etmoidal dan spenoidal terasa lebih dalam hingga pada pangkal hidung.
2. Tumor pada sinus dapat juga menyebabkan sakit pada area orofasial jika telah
terjadiinfiltrasi hingga ke nervur trigeminus.(Scully, 1999).