Solubilisasi
Solubilisasi
Solubilisasi
Misel adalah suatu kelompok molekul atau ion
surfaktan yang mempunyai ukuran dan besar yang
khas terhadap suatu pelarut.
Misel dapat melarutkan kelarutan zat-zat yang sukar
larut.
Bila suatu surfaktan dilarutkan atau didispersikan ke
dalam air pada konsentrasi yang sangat rendah,
akan terjadi pemekatan pada antar permukaan
udara-cairan, yang selanjutnya akan menutupi
seluruh permukaan tersebut
Pada konsentrasi yang lebih besar, kelebihan
surfaktan tidak dapat diabsorbsi lagi pada antar
permukaan, karena antar permukaan telah jenuh
sehingga kelebihannya akan tertinggal di dalam
cairan dimana molekulnya membentuk kelompokkelompok yang disebut misel
Konsentrasi surfaktan pada saat terbentuk misel
disebut titik CMC (Critical Micelle Concentration)
Surfaktan ( surface active agents) dikelompokkan menjadi :
1. Surfaktan anionik muatan (-)
Golongan surfaktan dimana gugus polar dan nonpolar umum
berkaitan langsung membentuk suatu molekul dengan bagian
aktifnya bermuatan negatif
Misalnya : derivat sulfonat
R-SO3- X+
2. Surfaktan kationik muatan (+)
Golongan surfaktan dimana gugus polar dan nonpolar umumnya
berikatan langsung membentuk suatu molekul dengan bagian
aktifnya bermuatan (+)
Misalnya : garam dengan rantai panjang amina primer, sekunder,
tersier
[ -N-]+ X-
3. Surfaktan amfoterik bisa bermuatan (+) dan (-)
Golongan surfaktan dimana gugus polar dan
nonpolar berikatan langsung membentuk suatu
molekul dengan bagian aktifnya bermuatan (-) dan
(+)
R-NH2+-CH2-COO-
4. Surfaktan nonionik tidak bermuatan
Adalah golongan surfaktan dimana gugus polar dan
nonpolar berikatan langsung membentuk molekul
dengan bagian aktifnya tidak bermuatan
Contoh :
Ikatan ester, contoh : tween, Myrj
Ikatan eter, contoh : Brij, emulgid
Ikatan amida, contoh : ethomida
Hubungan nilai HLB dengan tipe sistem
3-6
emulgator A/M
7-9
zat pembasah
8-18
emulgator M/A
13-15
detergen
15-18
solubilizing agent
Zat pembasah berfungsi untuk memperkecil sudut
kontak sehingga air dan zat aktif lebih dekat.
Bilangan agregasi misel
Jumlah unit molekul surfaktan yang membentuk misel.
Bilangan agregasi misel dari surfaktan nonionik daat
ditentukan dengan menggunakan persamaan:
n = Mm/Mo
N= bilangan agregasi molekul
Mm = berat misel
Mo = Bobot molekul dari surfaktan
Bilangan agregasi misel dipengaruhi oleh tipe
surfaktan, suhu, pelarut dan elektrolit dalam sistem
Sifat dari larutan surfaktan berubah degan
terbentuknya misel.
Faktor yang mempunyai nilai CMC larutan
surfaktan dalam air
a. Struktur surfaktan
b. Penambahan elektrolit
c. Penambahan zat organik
d. Suhu
e. pelarut
Bentuk Misel
Penetapan CMC dapat dilakukan dengan
pengukuran sifat fisikokimia menurut beberapa cara
:
1. Tegangan permukaan
2. Tegangan antar permukaan
3. Tekanan osmotik
4. Konduktifitas ekivalen
5. solubilisasi
Pada sediaan solubilisasi, zat aktif dapat berada
pada :
a. Di dalam inti misel
b. Pada polisade
c. Pada permukaan
d. Pada rantai hidrokarbon
b. Campuran surfaktan
Misel yang terbentuk adalah gabungan dari kedua
surfaktan, tetapi dengan bentuk dan ukuran yang
berbeda dari masing-masing misel
c. Pengaruh solubilisat
Struktur solubilisat dapat menentukan dimana
solubilisat tersolubilisasi di dalam misel, karena
solubilisasi mempunyai bentuk dan ukuran molekul
yag berbeda-beda
d. Pengaruh campuran 2 solubilisat
Bila masing-masing solubilisat menempati tempat yang
berbeda di dalam misel, kemungkinan tidak akan
berpengaruh dalam surfaktan. Tetapi bila solubilisasi
menempati tempat yang sama, sedangkan jumlah
surfaktan tidak cukup, solubilisasiakan terganggu
Wadah
Kerusakan wadah :
a. Kerusakan mekanik, misalnya akibat goncangan,
kompresi, bocor, vibrasi
b. Kerusakan lingkungan, akibat fluktuasi kondisi
yang cukup besar, misalnya : suhu, tekanan,
kelembaban, gas, cahaya, kontaminasi
Sifat bahan untuk wadah :
1. Sifat mekanik mampu menunjukkan sifat
mekanik yang cukup kuat sejak dari penanganan
sampai pada penggunaan untuk konsumen
2. Sifat fisik bahan harus tahan terhadap pengaruh
panas, terutama sekali untuk wadah yang harus
disterilkan, serta harus tahan dalam jangka waktu
lama, serta tahan terhadap pengaruh cahaya dan
radiasi
3. Sifat kimia
Wadah dan penutup wadah tidak boleh bereaksi satu
sama lainnya
4. Sifat biologi
Bahan wadah harus mampu bertahan terhdap serangan
makhluk hidup
Pengujian wadah:
1. Pengujian yang dilakukan terhadap wadah yang
terisolasi
Untuk sistem terisolasi, pengujian dilakukan secara
kimia, secara mekanik, pengujian dari aspek
lingkungan
2. Pengujian wadah secara keseluruhan misalnya
pengujiann efek korositas dari bahan logam
Etiket obat