Pencemaran Bahan Kimia Dan Efeknya Terhadap Lingkungan
Pencemaran Bahan Kimia Dan Efeknya Terhadap Lingkungan
Pencemaran Bahan Kimia Dan Efeknya Terhadap Lingkungan
TERHADAP LINGKUNGAN
DAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH:
SISKA RAHMADIYANI
MAYA ROSMAIYAR
RANI TRIA SARI
RESHANOVIA RABIATUL A
RIKA NOVITA
DOSEN PEMBIMBING: RAHMI KURNIA GUSTIN, SKM
S- I KESEHATAN MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena penulis telah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Bahan Kimia dan Efeknya terhadap Lingkungan
dan Kesehatan . Tanpa rida dan kasih sayang serta petunjuk dari- Nya mustahil makalah ini
dapat kami rampungkan.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kami pada mata kuliah Epidemiologi
Kesehatan Lingkungan. Juga harapan kami, dengan dirampungkannya makalah ini, akan
mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang bahan kimia beserta dampaknya dalam
kehidupan.
Sesuai kata pepatah tiada gading yang tak retak, kami mengharapkan saran dan kritik,
dari para pembaca, guna kesempurnaan dimasa mendatang.
Bukittinggi,
Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar .. xi
BAB I PENDAHULUAN ..... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan .... 2
1.3 Ruang Lingkup ... 2
BAB II PEMBAHASAN .. 3
2.1 Pencemaran 3
2.2 Definisi Lingkungan .. 4
2.3 Definisi Kesehatan ..... 4
2.4 Efek Bahan Kimia terhadap Lingkungan ... 5
2.5 Bahan Kimia dan Kesehatan .... 10
BAB III PENUTUP .... 18
3.1 Simpulan .. 18
3.2 Saran .... 18
Daftar Pustaka .. 19
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan ini ternyata menyebabkan kita betpikir bahwa pengetahuan tentang hubungan
antara lingkungan, manusia dan penggunaan zat kimia ini sangat penting agar dapat
menanggulangi permasalahan lingkungan dan kesehatan secara terpadu dan tuntas.
1.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat agar kita semua dapat memahami dampak dari penggunaan bahan
kimia di lingkungan dan bagi kesehatan kita. Sehingga, baik pembaca maupun penulis dapat
bekerja sama dalam meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENCEMARAN
2.1.1 DEFINISI PENCEMARAN
Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat
merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbanga
lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu
kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air
dan pencemaran tanah (daratan).
Bahan kimia gas, misalnya asam sulfida, asam sianida dan sebagainya.
b. Faktor eksternal, yaitu karena ulah dan aktivitas manusia. Limbah yang dihasilkan oleh
berbagai aktivitas manusia disebut anthropogenic pollutans, seperti kegiatan pertanian yang
dapat mengurangi kesuburan tanah.
Biasanya, komponen yang dapat menyebabkan pencemaran tanah meliputi kertas 4%,
limbah bahan makanan 21 %, gelas 12 %, besi 10 %, plastik 5 %, kayu 5 %, karet dan kulit 3
%, kain/serat tekstil 2 %, aluminium dan logam lain 1 %. Perbandingan bahan organik dan
anorganik 70 % : 30 %. Bahan organik akan terdegradasi oleh mikroorganisme, bahan
anorganik tidak/susah terdegradasi. Bahan anorganik berbahaya misalnya bahan kimia
beracun yang dibuang bersama limbah industri, limbah pertambangan seperti logam berat dan
logam radioaktif. Bila air membawa limbah mengalir ke sungai, danau atau sawah maka
tanah akan teraliri, sehingga akan terkontaminasi bahan-bahan kimia. Tanah menjadi jelek
dan tumbuhan atau binatang air akan menderita. Bahan-bahan itu akan terkontaminasi dalam
tumbuhan dan hewan, dan akhirnya akan sampai pada manusia.
a)
b)
c)
d)
lama. Sebagai contoh, arsenik biasanya tinggal di dalam tubuh selama 3 hari setelah
seseorang terpapar satu kali. Bahan kimia lainnya seperti pestisida DDT (lihat halaman 150)
dapat tinggal di dalam tubuh selama 50 tahun atau lebih. Bahan kimia yang membebani tubuh
adalah jumlah bahan kimia beracun yang setiap saat ada di dalam tubuh manusia.
Adanya bahan kimia ini di dalam tubuh kita bukan berarti kita akan sakit. Beberapa orang
bisa sakit walaupun mereka mengidap sedikit bahan kimia beracun di dalam tubuh mereka,
sementara orang lain yang mengidap banyak bahan kimia dalam tubuhnya bisa saja tidak
sakit.
Anak-anak seringkali mempunyai bahan kimia beban tubuh yang lebih besar dibanding
orang dewasa. Meskipun waktu terpaparnya mereka lebih pendek mengingat umurnya,
namun tubuh mereka belum mengembangkan cara melindungi diri dari racun atau membuang
racun dari dalam tubuh.
Ada banyak sekali bahan kimia di dalam lingkungan kita sehingga kita tidak tahu lagi
yang mana yang memapar kita atau bagaimana campuran bahan kimia itu mempengaruhi
kita. Campuran bahan kimia ini menyulitkan kita melacak masalah kesehatan seseorang yang
diakibatkan oleh paparan bahan kimia. Dalam banyak kasus, campuran beberapa bahan kimia
akan lebih merusak dibanding bila bahan kimia itu berdiri sendiri-sendiri.
Para ilmuwan mempelajari masing-masing bahan kimia itu untuk melihat bagaimana
dampaknya pada kesehatan seseorang. Tetapi beberapa produk kimia seperti produk-produk
pembersih, bahan pencelup, plastik, cat, dan lem, terdiri dari campuran beberapa bahan
kimia. Sebagai contoh, cat mengandung bahan pelarut, bahan pewarna, dan bahan-bahan
lainnya. Bahan pelarut adalah penyebab satu set gangguan kesehatan dan bahan pewarna
menyebabkan penyakit yang lain. Campuran keduanya akan menimbulkan set ke 3 pada
gangguan kesehatan termasuk penyakit yang tidak dapat ditimbulkan bila bahan kimia itu
berdiri sendiri. Sebagian besar limbah industri seperti asap yang berasal dari cerobong asap
atau limbah bahan kimia yang dibuang di saluran air, adalah juga campuran dari beberapa
bahan kimia.
2.5.2 BAHAN KIMIA DAN ANAK- ANAK
Bagi anak-anak, terutama bayi, bahan kimia dapat lebih mudah menggangu kesehatannya
daripada orang dewasa.
a) Anak kecil lebih dekat dengan tanah dan lebih mungkin untuk memakan, menghirup, atau
menyentuh bahan kimia yang melayang di dekat mereka atau yang dipungut dari permukaan
tanah.
b)
Anak-anak bernapas lebih cepat dari orang dewasa dan lebih mudah sakit akibat polusi
udara.
c) Anak-anak seringkali memasukkan tangan, mainan, dan benda-benda lainnya ke dalam
mulut, dengan demikian kemungkinan besar memakan benda-benda yang dapat
membahayakan mereka.
d) Beberapa organ tubuh orang dewasa yang berfungsi melindunginya dari ancaman racun,
e)
anak-anak.
a. Sebelum Pembuahan
Jika sistem reproduksi atau gen dari ibu atau ayah rusak akibat bahan kimia, maka bayi
mereka akan terpengaruh walaupun paparan terjadi sebelum kehamilan.
b. Di dalam kandungan
Bahan kimia yang sudah ada di dalam tubuh seorang ibu dapat disalurkan pada bayinya yang
sedang berkembang selama masa kehamilan. Sebagai contoh, seorang wanita yang sudah
terpapar oleh timbal sejak masa kecilnya masih menyimpan timbal di dalam tulangtulangnya. Ketika ia hamil, timbal itu disalurkan kepada bayi di dalam kandungannya.
Banyak bahan kimia beracun yang dapat masuk ke tubuh seorang wanita hamil, seperti PCB,
timbal, dan merkuri, dapat berpindah beban pada janin yang sedang tumbuh melalui plasenta
dan akhirnya membahayakan janin.
Merokok, obat-obatan dan alkohol juga bisa membahayakan bayi yang ada dalam rahim dan
c.
apa saja ke dalam mulutnya. Hal ini memudahkan mereka menelan bahan yang berbahaya.
d. Usia 2 sampai 12 Tahun
Ketika anak-anak mulai pergi ke kelompok bermain atau taman kanak-kanak, ada
kemungkinan mereka terpapar oleh banyak bahan kimia baru, contohnya, jika halaman
sekolahnya disemprot dengan pestisida. Anak-anak yang bekerja menyemir sepatu,
memulung di tempat pembuangan sampah, atau dengan cara-cara lainnya untuk mencari uang
sering terpapar oleh beberapa bahan kimia beracun. Selain menyebabkan sakit, racun dapat
pula mengganggu kemampuan anak-anak belajar.
e. Usia 12 sampai 18 Tahun
Masa remaja adalah masa di mana pertumbuhan fisik terjadi sangat cepat dan perubahan yang
disebabkan oleh hormon. Paparan racun secara serius dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk nantinya mempunyai anak-anak yang sehat.
E. MASALAH SARAF
Beberapa bahan kimia beracun dapat merusak sistem saraf kita. Kerusakan pada saraf
akan menyebabkan kebingungan, hilang ingatan, kejang, dan masalah lain yang berkaitan
dengan otak. Kerusakan syaraf dapat pula mengarah pada rusaknya saraf perasa dan mencium
bau, mati rasa, dan kehilangan keseimbangan serta kesulitan berjalan. Beberapa bahan kimia
dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian. Bahan pelarut biasanya digunakan
untuk membersihkan pelumas seperti aceton, benzena, terpentin, dan bensin, merupakan
racun bagi sistem syaraf.
F. MASALAH KULIT
Penyebab utama kerusakan kulit dan penyakit kulit adalah dari bahan kimia yang
digunakan di tempat kerja. Orang juga mengalami ruam, melepuh, dan luka bakar parah
akibat paparanpolusi udara yang beracun karena air dari limbah kimia industri atau pertanian.
G. KEPEKAAN TERHADAP ZAT KIMIA ( MULTIPLE CHEMICAL SENSITIVE
( MSC ) )
Bagi sebagian orang efek dari beberapa bahan kimia atau paparan dari satu bahan kimia
dapat menyebabkan penyakit yang disebut kepekaan terhadap beberapa bahan kimia
(multiple chemical sensitivity=MCS) atau penyakit yang ditimbulkan oleh kondisi
lingkungan. Penderita MCS bereaksi kuat terhadap racun-racun yang umum terdapat dalam
cat, minyak wangi, mobil dan bahan- bahan bangunan.
Tanda-tanda MCS antara lain pilek, mata gatal, sakit kepala, tenggorokan gatal, sakit
telinga, sakit di kulit kepala, linglung atau ngantuk, denyut jantung yang cepat, masalah
perut, mual, kram perut, diare, dan sakit persendian.Karena orang memperlihatkan gejala
MCS yang berbeda-beda banyak petugas kesehatan yang tidak percaya bahwa itu betul-betul
penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia. Sebaliknya, mereka menganggap itu disebabkan
oleh tekanan emosional. MCS juga sering disalahartikan dengan alergi, sementara ini berbeda
dari alergi dengan beberapa alasan :
1) Gejalanya muncul setiap kali orang tersebut terpapar oleh bahan kimia.
2) Efeknya jangka panjang (kronis) dan tidak musiman.
3) Gejalanya muncul walaupun sedikit terpapar.
4) Gejalanya menghilang ketika gejala pemicunya dipindahkan atau dibuang.
5) Gejalanya muncul jika terpapar bahan-bahan lain (misalnya cat dan minyak wangi, atau
plastik dan asap rokok).
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat
merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbanga
lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu
kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air
dan pencemaran tanah (daratan).
Pencemaran dapat dihasilkan oleh bahan kimia yang berada di lingkungan sekitar. Bahan
kimia dalam jumlah yang berlebih dapat menebabkan polusi air, udara dan tanah. Selain itu,
bahan kimia toksik ini juga dapat mengganggu kesehatan, antara lain dapat menyebabkan
gangguan pernapasan, gangguan kulit, gangguan reproduksi, dan sebagaunya.
3.2 SARAN
Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara
manusia. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan
keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. Dampak negatif yang muncul
berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan dan lain-lain.
Pengendalian terhadap bahan kimia berbahaya juga harus dilakukakn dengan lebih tegas
lagi.
http://chik144.blogspot.co.id/2012/07/bahan-kimia_9334.html