Modul Praktikum Life Support 222

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 49

MODUL PRAKTIKUM

LIFE SUPPORT

Disusun oleh:
1. Abdul Kholiq, SST, MT
2. Syevana Dita Musvika, SST
3. Sari Luthfiyah S, Kp, M. Kes

Laboratorium Life Support


Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya
Tahun 2016

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM LIFE SUPPORT

Disusun oleh:
1.
2.
3.

Abdul Kholiq, SST, MT


Syevana Dita Musvika, SST
Sari Luthfiyah S, Kp, M. Kes

Laboratorium Life Support


Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya
Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Pujidan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun Petunjuk
Praktikum Life Support tahun ajaran 2016 yang disesuaikan dengan
Kurikulum Jurusan Teknik Elektromedik tahun ini.
Petunjuk praktikum ini mengalami beberapa perubahan dibandingkan
dengan petunjuk praktikum sejenis sebelumnya (tahun ajaran2009-2010).
Perubahan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil pengukuran luaran (outcome)
program studi yang dilakukan oleh Tim Penjaminan Mutu Jurusan.
Perubahan tersebut dilakukan menyangkut penambahan materi dan system
penilaian pada setiap percobaan yang dilakukan. Perubahan terbatas juga
dilakukan pada penjabaran tujuan setiap percobaan untuk mempertegas apa
yang hendak dicapai melalui setiap percobaan dan menyatakannya dengan
pernyataan yang dapat diukur hasilnya.
Sejalan dengan upaya Jurusan Teknik Elektromedik untuk memperoleh
Akreditasi LAM-PT. Tuntutan pekerjaan mahasiswa dalam praktikum ini
lebih tinggi dengan pengharagaan beban sks yang sesuai. Dalam
melaksanakan praktikum ini, mahasiswa dituntut juga untuk menggunakan
Buku Catatan Laboratorium dengan pola pencatatan sesuai baku yang berlaku
sebagai bukti dalam perselisihan terkait pengajuan patendi negara maju guna
melatih mahasiswa menjadi engineer yang baik.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
petunjuk praktikum ini, Secara khusus untuk anggota Tim Penyusun Petunjuk
Praktikum Life Support yang sudah memberikan tenaga, pikiran dan waktunya
untuk perbaikan praktikum pada Jurusan Teknik Elektromedik.
Akhir kata, semoga semua usaha yang telah dilakukan berkontribusi
pada dihasilkannya lulusan Program D4 Studi Teknik Elektromedik sebagai
engineer dengan standar internasional.

Surabaya, Januari 2016


Tim Penyusun Petunjuk Praktikum Life Support
Ketua Tim,

Abdul Kholiq, SST, MT


DAFTAR ISI

ATURAN UMUM LABORATORIUM


Kelengkapan
Setiap praktikum wajib berpakaian lengkap, mengenakan celana
panjang, kemeja, jas lab dan sepatu. Praktikum wajib membawa kelengkapan
berikut:

Modul praktikum
Buku catatan laboratorium
Alat tulis
Nametag
Kartu praktikum

Persiapan
1. Sebelum Praktikum
Membaca dan memahami isi modul Praktikum
Mengerjakan hal hal yang dapat dikerjakan sebelum praktikum
dilakasanakan
Mengerjakan tugas pendahuluan
Mengisi daftar hadir
2. Masuk Laboratorium
Praktikan dan asisten sudah harus masuk laboratorium sebelum
jam praktikum (praktikum pagi, siang maupun sore ) waktu
laboratorium
Selama praktikum pintu laboratorium ditutup
3. Selama Praktikum
Perhatikan dan kerjakan setiap percobaan dengan waktu sebaikbaiknya, diawali dengan kehadiran praktikan secara tepat waktu
dan sebelum praktikum diawali dengan berdoa
Kumpulkan kartu praktikum dan tugas pendahuluan pada asisten
Dokumentasikan pada BCL (lihat petunjuk penggunaan BCL)
tentang hal-hal penting terkait percobaan yang sedang dilakukan
Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan kit peralatan
praktikum yang sudah disediahkan dilaboratorium, dan apabila
ada kekurangan atau terjadi kerusakan silahkan hubungi asisten
atau dosen lab untuk menggantikan dengan yang baru
4. Setelah Praktikum
Rapikan kit dan peralatan praktikum serta bersihkan
laboratorium seperti keadaan semula
Pastikan BCL telah ditanda tanggani oleh dosen pengajar atau
asisten
Mengerjakan laporan dalam bentuk soft copy (lihat panduan
penyusun laporan)
Mengirim file laporan melalui email dalam lampiran ke:
[email protected]. Waktu pengiriman paling lambat
jam 00.00WIB, dua hari setelah waktu praktikum, kecuali ada
kesepakatan lain antara dosen pengajar dan/atau asisten
BCL dikumpulkan setelah semua modul praktikum setelah

dilakukan

PERGANTIAN JADWAL
Kasus Biasa
Lihatlah format Pertukaran Jadwal di http://labelnika.tekmed.ac.id
pada halaman panduan
Setiap praktikan
yang
mengirimkan

bertukar

jadwal harus

e-mail ke:[email protected]

pengiriman paling lambat jam16.30, sehari sebelum praktikum


paling awal yang dipertukarkan
Pertukaran diperbolehkan setelah ada email konfirmasi dari
Lab.Dasar

Kasus Sakit atau Urusan Mendesak Pribadi Lainnya


Praktikan yang hendak mengubah jadwal untuk urusan pribadi
mendesak harus memberitahu staf tata usaha laboratorium
sebelum jadwal praktikumnya melalui email atau sms.
Segera setelah praktikan memungkinkan mengikuti kegiatan
akademik, praktikan mengisi Form Pergantian Jadwal dengan
melampirkan surat keterangan dokter bagi yang sakit atau surat
terkait untuk yang memiliki urusan pribadi. Form Pergantian
Jadwal diserahkan pada TULab.Life Support
Praktikan yang bersangkutan selenjutnya

harus

meminta

jadwal praktikum pengganti keKordas praktikum terkait.

KASUS KEPENTINGAN MASSAL


Kepentingan massal terjadi jika ada lebih dari 1/3 rombongan
praktikan yang tidak dapat melaksanakan praktikum pada satu
hari yang sama karena alasan yang terkait kegiatan akademis
Isi Form Pergantian Jadwal dan serahkan pada TULab. Dasar
secepatnya.Jadwal praktikum pengganti satu hari itu

akan

ditentukan kemudian oleh Kordasi praktikum yang bersangkutan

SANKSI
Pengabaian aturan-aturan diatas dapat dikenakan sanksi sbb:
Praktikan yang terlambat tidak diizinkan mengikuti praktikum
dan dinyatakan TIDAK LULUS
Pelanggaran aturan administrasi dan penggunaan alat, dikenakan
sanksi nilai praktikum percobaan pada hari tersebut sama
dengan NOL
Lain-lain
seperti yang

umum berlaku

di

lingkungan lab elektronika.

PANDUAN UMU KESELAMATAN DAN


PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUN
Keselamatan
Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan
partisipasi seluruh praktikan dan dosen pengajar pada praktikum yang
bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap praktikan terhadap uraian
panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan praktikum yang
aman.

Bahaya Listrik
Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak
dan circuit breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada
kerusakan

yang

berpotensi

menimbulkan

bahaya,laporkanpadaasisten
Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya
listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya
kabel jala-jala yang terkelupas dll.
Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik
pada diri sendiri atau orang lain
Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya, keringat atau
sisa air wudhu
Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas
praktikum
Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat
arus listrik. Berikut ini adalahhal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu
terjadi:
Jangan panik
Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik dimeja
masing-masing dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik
Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari
sumber listrik
Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang
disekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik
Bahaya Api atau Panas Berlebihan
Jangan membawa benda-benda mudah terbakar seperti korek api,
gas dll kedalam ruang praktikum bila tidak diisyaratkan dalam
modul praktikum
Jangan melakuan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api
atau panas yang berlebihan

Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya atau


berlebihan pada diri sendiri atau orang lain
Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas pada setiap akatidtas
praktikum
Berikut adalah hal-hal yang harus diikuti vraktikan jika menghadap
bahaya api atau panas yang berlebihan:
Jangan panic
Beritahukan dan minta bantuan pada dosen pengajar atau asisten,
praktikan lain dan orang lain disekitar anda tentang terjadinya
bahaya api panas berlebihan
Matikan semua peralatan elektronika dan sumber listrik
Menjauh dari ruang praktikum
Bahaya Benda Tajam dan Logam
Dilarang membawa benda tajam seperti pisau, gunting dan sejenisnya
keruangan praktikum bila tida diperlukan untuk pelaksanaan percobaan
Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang
dll
Hindari daerah, benda ataulogam yang memiliki bagian tajam dan dapat
melukai
Lain
Dilarang membawakan makanan dan minuman kedalam ruang
praktikum

KEGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM


Berikut adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alatalat praktikum:
Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk
penggunaan alat itu
Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada alat
badan
Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut hanya untuk aktifitas yang sesuai fungsinya. Menggunakan
alat praktikum diluar fungsi dapat menimbulkan kerusakan pada alat
tersebut dan bahaya keselamatan praktikan
Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah
alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan
alat praktikum di luar

rating

dan

jangkauan

kerjanya

dapat

menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan


praktikan
Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari
benda/ logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut

Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan,


goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang
digunakan.

SANKSI
Pengabaian uraian panduan diatas dapat dikenakan sanksi tidak lulus
mata kuliah praktikum yang bersangkutan

PERCOBAAN 1
INFANT WARMER
A. Tujuan
1. Setelah melaksanakan kuliah praktek infant warmer, diharapkan
mahasiswa

dapat

mengindentifikasi

kondisi

komponen

dan

rangkaian dari alat baby incubator


2. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa mengetahui prinsip dan
cara kerja dari infant warmer
3. Setelah melaksanakan kuliah praktek infant warmer, diharapkan
mahasiswa dapat menganalisa, memperbaiki kerusakan - kerusakan
yang terjadi pada alat.
B. Alat dan Bahan kerja
Tool set elektrik
Kunci set

Multi meter
Selang kombinasi 3 slur
Bahan -bahan pemeliharaan
Cairan pembersih
Sabun cair
Kuas/lap
C. Teori Dasar

Gambar 1. Infant Warmer


Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer
secara bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan
sebagai tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini
hanya sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi
yang lahir dan mengalami hipotermia. Dengan adanya panas (heater) yang
dihasilkan oleh alat ini, maka bayi yang lahir tidak normal (warna biru pada
tubuhnya) dikarenakan suhu tubuh yang kurang akan merasa hangat. Jika suhu
tubuh bayi sudah stabil atau dirasa sudah normal, maka bayi dapat dipindah ke
bed bayi biasa.
Komponen utama dari infant warmer yaitu heater dan kontrol suhu.
Penghangat pada infant warmer menggunakan elemen kering yang diletakkan
diatas bayi yang suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan. Radiasi panas yang
mengenai bayi suhunya antara 35- 37 C. Pada kontrol suhu juga terdapat
sensor yang diletakkan pada bed bayi yang berfungsi menyensor suhu tubuh
bayi. Sensor ini juga berfungsi mengontrol kerja heater agar tidak terjadi over
heat.

Gambar 2. Control Infant Warmer


Pada kontrol dashboard terdapat beberapa tombol pengaturan dan
indikator untuk infant warmer.
Kontrol standard infant warmer:

Setting suhu Auto & Manual, dimana pada mode auto, infant
warmer akan otomatis masuk pada setting pre warming otomatis
dengan parameter default yang sudah tersimpan sebelumnya. Pada
mode manual, output ratio heating sesuai dengan pengaturan
kebutuhan operator dengan menaikkan ataupun menurunkan suhu
heating ratio.

Skin Sensor, optional bisa diaktifkan atau tidak, sesuai dengan


kebutuhan operator. Skin sensor akan dipasang pada bayi yang juga
akan ditampilkan pada menu dimana unit infant warmer akan
menyesuaikan suhu heating dengan suhu bayi.

Air sensor, terletak pada matras bayi yang berfungsi mengontrol


radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan
karena hal tersebut sangat berbahaya. Maka elemen heater akan
berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan
kembali bekerja secara otomatis ketika suhu kembali turun.

Alarm dan timer, sebagai pengingat juga sebagai peringatan apabila


salah satu dari parameter kurang atau melebihi dari setting yang
ditentukan. Alarm bisa berupa bunyi buzzer ataupun backlight
indikator yang terpasang pada unit infant warmer.

Examination

Lamp,

berfungsi

sebagai

lampu

pemeriksaan/penerangan yang ada di atas matras bayi, dan dapat


dinyalakan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan sewaktu-waktu.
D. Cara Kerja Infant Warmer

Sistem kontrol suhu pada infant warmer HKN-9010 ada 3 macam, yaitu
pre-warm mode, manual control, dan skin mode. Pada saat alat di tekan
tombol START maka secara otomatis alat akan masuk pada pemilihan mode
pre-warm. Pada mode pre-warm ini output panas heater (heating ratio) telah
disetting sebesar 25% sampai operator melakukan setting suhu dengan
mode lain sesuai kebutuhan.
Untuk pemilihan mode manual control, operator dapat mengatur suhu
sesuai dengan kebutuhan dengan menaikkan atau menurunkan heating ratio.
Sedangkan apabila operator memilih skin mode, maka secara otomatis alat
akan disetting pada suhu 36 C dengan timer yang dapat disetting.
Setting suhu dan setting timer ditampilkan pada display. Untuk
menaikkan atau menurunkan suhu dan pengaturan timer dipakai tombol up
dan down.

Bagian-bagian InfantWarmer:

Gambar 3. Bagian-bagian Infant Warmer


Keterangan gambar:
1.

I.V.Pole : digunakan untuk menggantung botol infus dengan

beban maksimal 2 kg.


2. Radiant box : dapat digerakkan secara bebas dalam keadaan
horizontal yaitu 00~900.
3. Temperature controller : terdapat alarm sensor, alarm kegagalan
daya, alarm suhu berlebih, alarm penyimpangan, alarm untuk
4.
5.
6.
7.

kegagalan pengaturan dan system.


Infant bed : dapat disetel dalam 00~100.
Wheel : jumlah total 4 buah roda, 2 diantaranya memiliki rem.
Organic glass panel : mencegah pergeseran infant bed
Tray : digunakan untuk menaruh benda-benda yang dibutuhkan
dengan beban maksimal 2 kg saat alat sedang digunakan.

Blok diagram infant warmer

gambar 4. bliok diagram infant warmer


Cara kerja blok diagram
Pada saat pesawat di On kan, maka power supply akan memberikan
supply pada semua rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama
dari kerja seluruh rangkaian. Pertama dilakukan setting timer untuk lama
proses alat bekerja dan setting suhu untuk mengatur output panas yang
dikeluarkan oleh heater untuk menghangatkan bayi. Tampilan setting timer dan
setting suhu ditampilkan pada display. Pada saat tombol START ditekan maka
control unit akan mengontrol kerja timer dan heater sesuai dengan yang telah
disetting. Pada saat heater bekerja, panas yang dihasilkan disensor oleh kontrol
suhu yang diletakkan pada matras bayi. Kontrol suhu ini difungsikan agar
radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal ini
sangat berbahaya. Jadi heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah
terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila
suhu melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit akan
memerintahkan heater untuk berhenti bekerja dan buzzer akan berbunyi. Alat
ini dilengkapi dengan baterai untuk menyimpan memory yang terdapat pada IC
control unit jika suatu waktu terjadi kegagalan system dan alat seketika berhenti
E. Cara Pengoperasian
1. Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.
2. Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan menyala.
3. Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.

4.

Setting suhu 37 C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah


sampai display suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas

(Seted Temperatur). Setelah sama barulah letakkan bayi.


5. Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.
F. Pemeliharaan
1)
2)
3)
4)
5)

Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat


Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor.
bekerja.

PERCOBAAN 2
PRAKTEK ALAT BABY INCUBATOR
A. Tujuan
1. Setelah melaksanakan kuliah praktek photo Baby Incubator,
diharapkan mahasiswa dapat mengindentifikasi kondisi komponen
dan rangkaian dari alat baby incubator
2. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa mengetahui prinsip dan
cara kerja dari baby incubator
3. Setelah melaksanakan kuliah praktek baby incubator, diharapkan
mahasiswa dapat menganalisa, memperbaiki kerusakan - kerusakan
yang terjadi pada alat.
B. Alat dan bahan alat kerja
Tool set elektrik
Kunci set
Multi meter
Selang kombinasi 3 slur
Bahan -bahan pemeliharaan
Cairan pembersih
Sabun cair
Kuas/lap
C. Teori Dasar
Baby incubator adalah alat elektromedik yang digunakan untuk merawat
bayi yang terlahir premature atau mempunyai best badan lahir rendah
(BBLR), alat tersebut seolah sebagai pengganti rahim ibu bagi si bayi,
sehingga faktor temperature dan kelembaban serta oksigen yang stabil
sangat menjadikan perhatian utama sehingga sesuai dengan kondisi saat
didalam kandungan seorang ibu sedang hamil. Alat baby incubator
mempunyai prinsip pemanfaatan papas dari elemen dap kelembaban dan air
serta ruangan yang steril terhadap bakteri yang berkeliaran.

Gambar 5. Baby Incubator


Bagian -bagian dari pesawat baby incubator adalah sbb:
1. Catu daya
2. Charger
3. Baterei
4. Rangkaian control suhu
5. Rangkaian pemanas
6. Rangkaian fan/blower
7. Rangkaian alarm
9. Rangkaian Display.

Gambar 6. Diagram Blok Baby Incubator


Cara Kerja diagram blok baby incubator

Power suplay : Bagian ini merupakan bagian dari pesawat yang


menyediakan tegangan catu daya kepada seluruh rangkaian dalam pesawat

yaitu berupa tegangan yang sudah disearahkan (DC) untuk keperluan


rangkaian elektronika dan untuk tegangan bolak balik

(AC) untuk

keperluan bagian rangkaian pemanas (heater dan blower), bagian ini juga

membatasi arus yang masuk ke pesawat dengan menggunakan fuse.


Setting Suhu Blok ini adalah rangkaian yang menyediakan tegangan
referensi pada blok pengendali suhu di mana besar kecilnya tergantung dari
besar kecilnya suhu yang disetting pada tombol yang terdapat di panel

depan. Blok setting suhu skin (kulit bayi) yaitu suhu badan bayi.
Sensor Suhu, blok ini berfungsi untuk mengukur besar kecilnya suhu yang
terdapat di dalam chamber bayi, yang kemudian menginformasikannya ke
blok panel display dan alarm untuk ditampilkan pada seven segment display,
sama halnya dengan blok setting suhu, blok ini juga terdiri dari 2 jenis sensor

yaitu sensor udara dan sensor skin/kulit bayi.


Manual/Servo Switch. Bagian ini berfungsi melakukan pemilihan atau
pemindahan salah satu dari 2 rangkaian blok yaitu blok sensor dan setting
suhu skin/kulit bayi yang bekerja pada saat itu. Apabila switch di posisikan
ke manual, maka yang bekerja adalah rangkaian setting dan sensor skin/kulit
bayi. Pemilihan ini di lakukan oleh oprator sesuai dengan kebutuhan sang

bayi.
Pengendali panas dan alarm, blok ini diberi nama demikian sesuai dengan
fungsinya yaitu: mengendalikan panas/suhu heater agar stabil sesuai dengan
suhu yang disetting pada blok setting suhu. Blok ini juga akan
menginformasikan apabila terjadi kesalahan pada suhu yang telah disetting,
berupa indikator high temperature dan low temperature disertai dengan suara

buzzer.
Pemanas, blok ini merupakan output utama dari pesawat ini, yang komponen
utamanya adalah heater dan blower sebagai penghasil dan perata panas dan
chamber. Besarnya panas yang di hasilkan pada blok ini adalah tergantung
dari blok sebelumnya yaitu blok pengendali panas yang akan

menghubungkan / memutuskan tegangan ke heater.


Pengaman suhu, blok ini terdiri dari sebuah thermostat yang berfungsi
memutuskan suplai ke heater apabila suhunya melewati batas suhu aman
bagi bayi. Sehingga blok ini berfungsi sebagai pengaman apabila blok setting

suhu mengalami kerusakan (tidak berfungsi).


Panel display dan alarm. Blok ini berfungsi menampilkan informasi tentang
temperature/suhu bayi dan chamber, power ON / OFF indikator,
servo/manual, alarm high temperature dan low temperature, dan indikator

heater.
D. Prosedur Praktikum
a. Persiapan ;
Siapkan perintah kerja
Siapkan formulir laporan kerja
Siapkan dokumen teknis penyerta
Service manual

Gambar rangkaian
Pelaksanaan
b. Melakukan pengukuran :
tegangan catu daya
tegangan Charger tegangan Baterei
tegangan Rangkaian control suhu
Rangkaian pemanas tegangan
Rangkaian fan/blower tegangan
Rangkaian tampilan.
c. Laporan
Pendahuluan
Fungsi alat
Pentatan sesuai dengan hasil pengukuran
Trouble shooting
Pemeliharaan
Evaluasi
Ukur tegangan sesuai dengan tegangan yang ada, analisis
kemungkinan terjadinya selisih tegangan?
Ada pengaruh rangkaian yang satu dengan yang lainnya
sesuai dengan pengukuran saudara

LOGO RS

MENGOPERASIKAN INKUBATOR CONTROL

RS
No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit

Halaman
1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP
.

PENGERTIAN

: Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan incubator control

TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN

: Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya pelayanan yang


baik

PROSEDUR

: langka-langkah yang harus perlu diperhatikan adalah sbb:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)

UNIT TERKAIT:

Tancapkan steker kabel power kedalam stop kontak


Tekan / putar tombol ON/OFF keposisi ON
Perhatikan protap pelayanan
Atur temperature selector sesuai kebutuhan
Pasang skin sensor temperature
Lakukan pelayanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF keposisi OFF
Lepaskan steker kabel power dari stop kontak
Bersihkan alat
Pasang penutup debu
Simpan alat pada tempatnya
Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan
1.
2.

Semua karyawan dan karyawati RS .


Petugas yang sedang jaga/dinas

MELAKUKAN PEMELIHARAAN INKUBATOR CONTROL


LOGO RS
RS .

No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit :

Halaman
1/2

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP

PENGERTIAN

: Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan incubator control

TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN

: Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya pelayanan yang


baik

PROSEDUR

: langka-langkah yang harus perlu diperhatikan adalah sbb:


1)
2)

Tancapkan steker kabel power kedalam stop kontak


Tekan / putar tombol ON/OFF keposisi ON

3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)

Perhatikan protap pelayanan


Atur temperature selector sesuai kebutuhan
Pasang skin sensor temperature
Lakukan pelayanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF keposisi OFF
Lepaskan steker kabel power dari stop kontak
Bersihkan alat
Pasang penutup debu
Simpan alat pada tempatnya
Catat beban kerja alat jumlah pasien/bula

URUTAN TERKAIT:
1)
2)

Semua karyawan dan karyawati RS


Petugas yang sedang jaga/dinas

MELAKUKAN PEMELIHARAAN INKUBATOR CONTROL


LOGO RS
RS .

No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit :

Halaman
1/2

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP

PENGERTIAN

: Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan incubator control

TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN

: Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya pelayanan yang


baik

PROSEDUR

: yang harus perlu diperhatikan adalah


a.

Persiapan

Siapkan surat perintah

Siapkan formulir matrix pemeliharaan

Siapkan dokumen teknis penyerta:


Service manual

Siapkan peralatan kerja:


Tool set
Multimeter
Thermometer
Humidifier

Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu:


Kain lap halus
Contact cleaner
Access cup baby incubator

Pemberitahuan kepada user


b. Pelaksanaan

Bersihkan seluruh bagian alat

Cek fungsi tombol dan indicator

Bersihkan penamping aquades dang anti dengan aquades yang baru

Cek filter bakteri

Cek fungsi roda, perbaiki bila perlu

Lakukan pengukuran kelembaban

Cek fungsi skin probe

Cek fungsi alarm

Cek fungsi kipas

Cek fungsi display indicator suhu setting dan suhu real

Cek kondisi access cup, ganti bila perlu

Lakukan uji kinerja alat

MELAKUKAN PEMELIHARAAN INKUBATOR CONTROL


LOGO RS
No. Dokumen

RS..

c.

d.

e.

Pencatatan

Isi kartu checklist pemeliharaan

Isi formulir matrik pemeliharaan

Use menandatanggani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
Pengemasan

Cek alat kerja, sesuaikan dengan catatan

Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta

Kembalikan alat kerja dan document teknis penyerta ketempat semula


Pelaporan

Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

UNIT TERKAIT
1)
2)

No. Revisi

Seluruh staf IPS medis


Seluruh instansi penunjang medis

PERCOBAAN 3
NEBULIZER

Halaman
2/2

A. Tujuan
1. Setelah melaksanakan kuliah praktek Nebulizer, diharapkan
mahasiswa

dapat

mengindentifikasi

rangkaian dari alat Nebulizer


2. Setelah melaksanakan kuliah

kondisi

praktek

komponen

Nebulizer,

dan

diharapkan

mahasiswa dapat menganalisa, memperbaiki kerusakan - kerusakan


yang terjadi.
3. Setelah melaksanakan ptaktek nebulizer mahasiswa diharapkan
mampu memahami prinsip dasar, cara kerja, dan bisa mengoperasikan
nebulizer dengan baik
B. Alat dan Bahan Kerja

Tool set elektrik

Kunci set

Multi meter

Selang kombinasi 3 slur

Bahan -bahan pemeliharaan

C. Teori

Cairan pembersih

Sabun cair

Kuas/lap/

Gambar 7. Nebulizer
Dalam pengobatan, nebulizer merupakan perangkat pemberian obat
yang digunakan untuk mengelola obat dalam bentuk kabut dihirup ke dalam
paru-paru. Nebulizers biasanya digunakan untuk pengobatan cystic fibrosis,
asma, COPD dan penyakit pernapasan lainnya.
Nebulizer menggunakan oksigen, kompresi udara atau daya ultrasonik
untuk memecah solusi medis dan suspensi menjadi tetesan aerosol kecil yang
dapat langsung dihirup dari corong perangkat. Definisi aerosol adalah
"campuran gas dan partikel cair," dan contoh terbaik dari aerosol alami adalah
kabut, terbentuk ketika menguap partikel kecil air dicampur dengan udara
ambien panas mendingin dan mengembun menjadi awan denda terlihat tetesan
air di udara.
Berdasarkan sistemnya, nebulizer terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Jet / Compressor Nebulizer
2. Ultrasonic Nebulizer

Jet Nebulizer

Ultrasonic Nebulizer

Jenis nebulizer Konvensional


Menggunakan kompresi udara
untuk menghasilkan kabut halus

Menghasilkan

bernacam ukuran
Berisik
Tidak ada batasan obat

partikel dengan

Nebulizer dengan teknologi baru


Menggunakan getaran ultrasonik
melewati air untuk menghasilkan
kabut halus
Menghasilkan

ukuran

sangat konsisten
Tidak berisik
Tidak semua Obat karena panas
dipindahkan ke obat

Compressor Nebulizer
Compressor Nebulizer ini menggunakan compressor (tekanan udara) untuk
mengkompresi udara dengan tekanan tinggi untuk mengubah obat cair
menjadi aerosol (campuran gas dan partikel air) yang kemudian dihirup oleh
pasien.
Bagian - bagian Nebulizer:

Gambar 8. Bagian-bagiab nebulizer


Ulntrasound Nebulizer
Menggunakan Piezoelektrik untuk memecah cairan obat menjadi kabut
yang dikontrol oleh rangkaian oscillator untuk mengatur dosis kabut sesuai
kebutuhan.

partikel

CARA KERJA PESAWAT MENURUT BLOK DIAGRAM

gambar 9. nebulizer
Sebuah nebulizer ultrasonik meliputi ruang pengabutan untuk
memegang cairan akan nebulized, cairan yang dibatasi oleh batas atas di
dalam ruangan itu, dan sumber pengabutan akustik couplable ke cairan
dalam ruangan untuk memberikan dalamnya output ultrasonik pada
amplitudo menyebabkan nebulization. Sumber pengabutan dikontrol
untuk memvariasikan amplitudo output ultrasonik untuk memberikan
periode pengukuran di mana tidak ada pengabutan terjadi, dan langkahlangkah perangkat sonar, selama periode pengukuran, interval waktu
antara emisi pulsa akustik terhadap batas dan deteksi komponen dari
dipancarkan pulsa akustik tercermin dari batas, dan menyediakan sinyal
output tergantung pada interval waktu diukur untuk digunakan dalam
menentukan informasi lokasi dari batas dalam ruangan

Gambar 10. Ilustrasi pemasangan nebulizer

Udara tekan disampaikan melalui tabung dan terhubung ke dasar

cangkir obat nebulizer itu.


Cangkir obat berisi obat cair.
Didorong udara melewati tabung dan nebulizer dan aerosolizes

obat.
Pasien menghirup obat aerosol melalui juru bicara atau sungkup

muka.
Obat dikirim ke paru-paru.

D. Prosedur Praktikum
Persiapan;

Siapkan perintah kerja


Siapkan formulir laporan kerja
Siapkan dokumen teknis penyerta
Service manual
Gambar rangkaia

Pelaksanaan;

Melakukan pengukuran:

tegangan catu daya


tegangan Pada Motor
tegangan Rangkaian oscillator

Pelaporan;

Pendahuluan

Pencatatan penyesuaian pengukuranl trouble shooting/pemeliharaan


penutup

Evaluasi

Ukur tegangan sesuai dengan tegangan yang ada, analisis


kemungkinan terjadinya selisih tegangan?

Apa pengaruh rangkaian yang satu dengan yang lainnya sesuai


dengan hasil pengukuan saudara

LOGO RS

MENGOPERASIKAN NEBULIZER COMPRESSOR

RS
No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit

Halaman
1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP
.

PENGERTIAN

: Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan Nebulizer Compresor

TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN

: Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya pelayanan yang


baik

PROSEDUR

: langka-langkah yang harus perlu diperhatikan adalah sbb:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)

UNIT TERKAIT:

Tempatkan alat pada ruang tindakan


Masukkan cairan yang akan dimasukkan kepasien
Tancapkan steker kabel power kedalam stop kontak
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/off keposisi on
lakukan pemenasan secukupnya
atur posisi pasien
perhatikan protap pelayanan
set timer sesuai kebutuhan
bila telah selesai digunakan
kembalikan tombol keposisi minimum
matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF keposisi OFF
lepaskan masker pada pasien
lepaskan steker kabel power dari stop kontak
berihkan alat
pasang penutup debu
kembalikan alat ketempat penyimpanan
catat beben kerja alat
dalam jumlah jam/bulan
1)
2)

Semua karyawan dan karyawati RS .


Petugas yang sedang jaga/dinas

MENGOPERASI ULTRASONIC NEBULIZER


LOGO RS
RS .

No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit :

Halaman
1/

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP

PENGERTIAN

: Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan Ultrasonik Nebulizer

TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN

: Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya pelayanan yang


baik

PROSEDUR

: langka-langkah yang harus perlu diperhatikan adalah sbb:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)

Tempatkan alat pada ruang tindakan


Masukkan cairan yang akan dimasukkan kepasien
Tancapkan steker kabel power kedalam stop kontak
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/off keposisi on
lakukan pemenasan secukupnya
atur posisi pasien
perhatikan protap pelayanan
set timer sesuai kebutuhan
bila telah selesai digunakan
kembalikan tombol keposisi minimum
matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF keposisi OFF
lepaskan masker pada pasien
lepaskan steker kabel power dari stop kontak
berihkan alat
pasang penutup debu
kembalikan alat ketempat penyimpanan
catat beben kerja alat
dalam jumlah jam/bulan

MELAKUKAN PEMELIHARAAN NEBULIZER COMPRESSOR


LOGO RS
RS .

No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit :

Halaman
1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP

PENGERTIAN : Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan


incubator control
TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar


dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN : Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin


terselenggaranya pelayanan yang baik
PROSEDUR

: yang harus perlu diperhatikan adalah


a) Persiapan

Siapkan surat perintah

Siapkan formulir matrix pemeliharaan

Siapkan dokumen teknis penyerta:


-

Service manual

Siapkan peralatan kerja:


-

Tool set elektronik

Multimeter

Siapkan bahan pemeliharaan, bahan


operasional dan material bantu:
-

Kain lap halus

Contact cleaner

Kuas

corrugated

Pemberitahuan kepada user


b) Pelaksanaan
Bersihkan seluruh bagian alat
Cek fungsi tombol dan indicator
Lakukan pelumasan pada bearing/motor
Ganti corrugated dengan yang baru
Bersihkan wadah obat
Lakukan pengujian kinerja alat
c) Pencatatan
Isi kartu checklist pemeliharaan
Isi formulir matrik pemeliharaan
Use menandatanggani laporan kerja dan
alat diserahkan kembali kepada user
d) Pengemasan
Cek alat kerja, sesuaikan dengan catatan
Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
Kembalikan alat kerja dan document teknis
penyerta ketempat semula
e) Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi
tugas
UNIT TERKAIT
1) Seluruh staf IPS medis..
2) Seluruh instansi penunjang medis

PERCOBAAN 4
SYRINGE PUMP
A. Tujuan
1. Setelah melaksanakan kuliah praktek Syringe Pump, diharapkan
mahasiswa dapat mengindentifikasi kondisi komponen dan rangkaian
dari alat syring
2. Setelah melaksanakan kuliah praktek Syringe Pump, diharapkan
mahasiswa dapat menganalisa, memperbaiki kerusakan - kerusakan yang
terjadi.
3. Setelah melaksanakan kuliah praktikum syring pump mahasiswa mampu
memahami fungsi prinsip kerja syring pump dan bias mengoperaasikan
alat syring pump
B. Alat dan bahan Alat kerja
Tool set elektrik
Kunci set
Multi meter
Selang kombinasi 3 slur
Bahan -bahan pemeliharaan

Cairan pembersih
Sabun cair
Kuas/lap/

C. Teori

Gambar 11. Syring Pump


Syringe pump merupakan peralatan yang berfungsi untuk memasukkan

cairan obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur.
Pada umumnya syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu
rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan
rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang
diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri
tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian
pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan
dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan
meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika
perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika
perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan
mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer
dan dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh
Bagian Bagian Syringe Pump :

Operation panel: Yang didalamnya terdapat beberapa


tombol
untuk

mengoperasikan syringe

pump.
: Berfungsi sebagai penjepit syringe
(suntikan).
: Merupakan celah untuk

Clamp

Slit

menempatkan syringe.
Slider Hook.
Cluth.
Slider
Dial

Panel Pengoperasian (operation panel


Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat
beberapa bagian, antara lain:
1) Power Display, terdiri dari :
[AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe
pump menggunakan sumber AC ataupun DC
[BATTERY] indicator
2) Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan syringe pump.
3) Syringe size Indicator; menunjukkan

ukuran

dari

syringe. Adapun syringe pump type TE-311 ini mampu


mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai
ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml).
4) Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses
pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.

5) Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantaranya:


Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika
terjadi kemacetan pada proses pemasukan cairan

kedalam tubuh pasien.


Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika
cairan yang terdapat dalam syringe (suntikan)

akan habis atau mendekati habis.


Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan
dalam baterai lemah sehingga perlu dilakukan

pengisian kembali (recharge).


(Flow Rate/Delivery Limit/Volume

Delivered)

Display; berfungsi menampilkan aliran rata-rata /


flow rate dalam dalam satuan ml/h.
D. Blok Diagram

Gambar 12. Blok diagram Syring Pump


Cara kerja pesawat menurut blok diagram
Setelah Spluit kita pasang pada syringe pump unit, kita akan melakukan
setting volume dan flow rate (pada blok input section), pada saat tombol start ditekan
maka storage means akan memerintahkan control means untuk bekerja berdasarkan
data dari input section, output dari proses yang sedang berlangsung akan ditampilkan
pada display section.
Input Section:

Tombol Pengaturan Volume

Tombol Pengaturan Flow rate


Tombol Enter
Tombol Reset

Storage Means:
IC Mikrokontroller / CPU
Control Means:

Driver Motor
Sensor Putaran Motor
Sensor Occlusion

Display Section
LCD / Seven Segmen
E. PROSEDUR PRAKTEK
Persiapan ;
1. Siapkan perintah kerja
2. Siapkan formulir laporan kerja
3. Siapkan dokumen teknis penyerta
4. Service manual
5. Gambar rangkaian
Pelaksanaan
Melakukan pengukuran:

Tegangan catu daya


Tegangan Pada Motor
Tegangan Rangkaian Sensor Putaran Motor
Laporan
Pendahuluan
Pencatatan
penyesuaian
pengukuran,

trouble

shooting/pemeliharaan penutup
Evaluasi
Ukur tegangan sesuai dengan tegangan yang ada, analisis

kemungkinan terjadinya selisih tegangan ?


Apa pengaruh rangkaian yang satu dengan yang lainnya sesuai
dengan hasil pengukuan saudara

LOGO RS

MENGOPERASIKAN SYRINGE PUMP

RS
No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit

Halaman
1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP
.

PENGERTIAN

: Pedoman urutan kerja untuk mengoperasikan Syringe Pump

TUJUAN

: Mampu mengoperasikan peralatan medik secara benar dan sesuai dengan prosedur

KEBIJAKAN

: Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya pelayanan yang


baik

PROSEDUR

: langka-langkah yang harus perlu diperhatikan adalah sbb:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)

UNIT TERKAIT:

Tancapkan steker kabel power ke dalam stop kontak


Tekan tombol ON/OFF ke posisi ON
Pasang syringe
Cek fungsi alarm
Perhatikan protap pelayanan
Alirkan cairan syringe set sampai tidak ada gelembung udara.
Tentukan jumlah ml cairan permenit
Set alarm pada posisi ON
Lakukan tindakan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan steker kabel power dari stop kontak
Lepaskan syringe
Pasang penutup debu
Simpan alat pada tempatnya
Catat beban kerja alat dalam jam/bulan

3)
4)

Semua karyawan dan karyawati RS .


Petugas yang sedang jaga/dinas

MELAKUKAN PEMELIHARAAN SYRING PUMP


LOGO RS
RS .

No. Dokumen

Tanggal terbit :

No. Revisi

Halaman
1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur

SOP

PENGERTIAN : Petunjuk teknis dalam melakukan pemeliharaan syring pump


TUJUAN

: alat selalu dalam keadaan siap dan laiak dipakai, sehingga usia teknis
alat dapat dipakai

KEBIJAKAN : Bahwa pengoperasian alat-alat medis menjamin terselenggaranya


pelayanan yang baik
PROSEDUR

: yang harus perlu diperhatikan adalah


1) Persiapan
Siapkan surat perintah
Siapkan formulir matrix pemeliharaan
Siapkan dokumen teknis penyerta:
- Service manual
Siapkan peralatan kerja:
- Tool set elektronik
- Multimeter
Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu:
- Kain lap halus
- Contact cleaner
- Kuas
- corrugated
Pemberitahuan kepada user
2) Pelaksanaan
Bersihkan seluruh bagian alat
Cek fungsi tombol dan indicator
Lakukan pelumasan pada bearing/motor
Ganti corrugated dengan yang baru
Bersihkan wadah obat
Lakukan pengujian kinerja alat
3) Pencatatan
Isi kartu checklist pemeliharaan
Isi formulir matrik pemeliharaan
Use menandatanggani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user
4) Pengemasan
Cek alat kerja, sesuaikan dengan catatan
Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
Kembalikan alat kerja dan document teknis penyerta ketempat
semula
5) Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

UNIT TERKAIT
1. Seluruh staf IPS medis.
2. Seluruh instansi penunjang medis

PERCOBAAN 5
INFUS PUMP
A. Tujuan
1. Setelah melaksanakan kuliah praktek Infus Pump, diharapkan

mahasiswa dapat mengindentifikasi kondisi komponen dan


rangkaian dari alat Infus Pump
2. Setelah melaksanakan kuliah praktek Infus Pump, diharapkan
mahasiswa dapat menganalisa, memperbaiki kerusakan kerusakan yang terjadi.
3. Setelah melaksanakan kuliah praktek infus pump diharap
mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dan fungsi infus pump
serta dapat mengeoperasikan infus pump
B. Alat dan Bahan Kerja

Tool set elektrik

Kunci set

Multi meter

Selang kombinasi 3 slur


Bahan -bahan pemeliharaan

Cairan pembersih

Sabun cair

Kuas/lap/

C. Teori
Infusion Pump adalah peralatan yang di gunakan untuk
pemberian cairan melalui intravenous (IV) dalarn jumlah dan
kecepatan yang lebih besar (0.1 - 999 ml/hr), dan memerlukan
tingkat keakuratan lebih tinggi dibandingkan menggunakan manual.
Contoh penggunaan untuk memberikan cairan yang lebih pekat,
pemberian cairan melaui artery. Infusion pump biasa di gunakan di
OK, ICU, NICU, PICU.
Prinsip Dasar
Pada dasarnya cara kerja infusion pump adalah mengalirkan
cairan ke pasien dengan volume atau drop yang diatur. Berdasarkan
cara kerja mekanisnya, infuse pump terbagi menjadi 2 jenis, yaitu

:
Sistem motor

Gambar 13. Infus Pump dengan sistem motor


Sistem Peristaltik

Gambar 134. Infus Pump dengan sistem peristaltik

Bagian Bagian Infus Pump :

Gambar 14. Bagian-bagian Infus Pump


-

Alarm control

Pump system

Sensor tetesan

Kontrol gelembung udara

Pengatur jumlah tetesan

Display system

Hal yang perlu diperhatikan dari infus pump adalah:


-

Tegangan
Jumlah tetesan / menit
Display
Control system
Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Cara kerja infus pump


Pompa infus merupakan jalur efektif untuk menyampaikan cairan,
darah, dan medicants ke organ vital pasien. Karena suplai darah seluruh dalam
tubuh manusia benar-benar beredar dalam waktu 60 detik, zat diperkenalkan ke
dalam sistem peredaran darah didistribusikan dengan cepat. Sebuah perangkat
infus biasanya terdiri dari tiga komponen utama: fluida reservoir, sistem kateter
untuk mentransfer cairan ke dalam tubuh, dan yang paling penting, sebuah
perangkat yang menggabungkan elektronik dengan mekanisme untuk
menghasilkan dan mengatur aliran. Ini pengaturan konsentrasi obat dalam tubuh
untuk mencapai dan mempertahankan hasil yang diinginkan sangat penting,
terutama jika underinfusion lama atau overinfusion berlangsung. Meskipun
underinfusion tidak dapat memberikan terapi yang cukup, overinfusion dapat
menghasilkan efek samping yang lebih serius beracun.
Infus obat memerlukan akurasi tinggi dan laju aliran aliran
keseragaman. Sensor dapat digunakan untuk menghitung jumlah tetes melewati
ruang drip untuk memberikan umpan balik arus untuk penyesuaian tingkat
otomatis dan untuk mendeteksi adanya oklusi hilir langsung di bawah
mekanisme pemompaan. Namun, akurasi laju alir tetap dibatasi oleh tingkat dan
viskositas tetes serta angulasi yang tidak tepat jika dalam gerakan.
Keseragaman aliran juga dapat menderita pada tingkat aliran rendah dari sifat
diskrit dari detektor drop. Meskipun keterbatasan ini, prosesor dengan
antarmuka pengguna grafis canggih, pengolahan fisiologis cerdas dan real-time,
dan kabel dan nirkabel pilihan konektivitas untuk pemantauan pasien dan
aplikasi data logging memberikan tambahan tingkat keselamatan dengan cepat
mendeteksi komplikasi dan menghasilkan alarm.
Salah satu alternatif untuk sensor drop ruang metering volumetrik.
Sebuah pompa dengan stepper atau dc motor servo yang dikontrol dapat
digunakan untuk memberikan kekuatan pendorong untuk cairan dengan
perpindahan mekanik dari isi ruang volumetrik. Loncatan resolusi bersama
dengan elastisitas ruang dapat mempengaruhi keseragaman aliran. Ketika
volume tidak seragam atas siklus mekanisme itu, kontrol perangkat lunak dapat
digunakan untuk mengkompensasi variasi.

Blok diagram infus pump

Gambar 15. Blok diagram Infus Pump


Fungsi setiap blok dari blok diagram diatas

Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan berbunyi dan

digunakan sebagai sumber alarm.


Motor drive circuit, yang digunakan pada unit ini adalah motor stepper
untuk motor penggerak. Tegangan pada motor akan senantiasa dipilih
pada masing-masing kecepatan digunakan untuk menstabilkan output
putaran. Proses kenaikan tegangan motor dilakukan oleh tipe switching
regulator untuk mengurangi kerugian tegangan yang hilang. Spesifikasi

tegangan dapat dipilih yaitu sebanyak 32 step.


Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse call

relay dari CPU atau signal run out of control stop.


Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan gelembung
pada pipa atau selang pada infus pump, untuk mendeteksi the air in-line

maka diigunakan ultrasonic sensor.


Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa besar
tetesan yang sudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip
chamber dideteksi dengan infra red emitting element yang terletak pada

drop sensor probe.


Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk mendeteksi
terjadinya penyumbatan saat terjadi tekanan internal pada selang
keluaran, dimana pendeteksian secara mekank diatur pada bagian

terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang menggunakan magnet


akan mendeteksi posisi yang berubah dikarenakan oleh bergeraknya

tabung/selang.
Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan
terdeteksi oleh magnet yang dipasang pada pintu dan semua bagian

element dihubungkan pada display circuit.


Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya control
circuit dan display circuit board CPU yang akan digunakan untuk
berkomunikasi dengan bagian lain pada saat status operasi dengan CPU.

D. Prosedur praktikum
a. Persiapan ;
1. Siapkan perintah kerja
2. Siapkan formulir laporan kerja
3. Siapkan dokumen teknis penyerta
4. Service manual
5. Gambar rangkaian
b. Pelaksanaan
Melakukan pengukuran:
1. Tegangan catu daya
2. Tegangan Pada Motor
3. Tegangan Rangkaian Sensor Putaran Motor
c. Pelaporan
1. Pendahuluan
2. Pencatatan

penyesuaian

pengukuranl

trouble

shooting/pemeliharaan penutup
3. Evaluasi
4. Ukur tegangan sesuai dengan tegangan yang ada, analisis
kemungkinan terjadinya selisih tegangan?
5. Apa pengaruh rangkaian yang satu dengan yang lainnya sesuai
dengan hasil pengkuran saudara?

PERCOBAAN 6
DEFRIBILATOR

A. Tujuan
1. Setelah melaksanakan kuliah praktek defribilator, diharapkan
mahasiswa

dapat

mengindentifikasi

rangkaian dari alat defribilator

kondisi

komponen

dan

2. Setelah melaksanakan kuliah praktek Infus Pump, diharapkan


mahasiswa dapat menganalisa, memperbaiki kerusakan - kerusakan
yang terjadi.
3. Setelah melaksanakan kuliah praktek infus pump diharap mahasiswa
dapat memahami prinsip kerja dan fungsi infus pump serta dapat
mengeoperasikan infus pump
B. Alat dan Bahan Kerja

Tool set elektrik

Kunci set

Multi meter

Selang kombinasi 3 slur


Bahan -bahan pemeliharaan

Cairan pembersih

Sabun cair

Kuas/lap/

C. Dasar Teori

Gambar 15. Defribilator


Defibrillator adalah alat untuk memberikan terapi energi listrik
dengan

dosis tertentu ke jantung pasien melalui electrode (pedal)

yang ditempatkan di permukaan dinding dada pasien. Sedangkan


tindakan pengobatan definitif untuk mengancam jantung aritmia-hidup,
fibrilasi ventrikel dan takikardi ventrikel pulseless disebut defibrillasi.
Ini merupakan depolarizes massa kritis dari otot jantung, mengakhiri
aritmia, dan memungkinkan irama sinus normal untuk dibangun
kembali dengan alat pacu jantung alami tubuh, di node sinoatrial
jantung.
Pesawat Defibrilator digunakan untuk membantu para medis
dibagian perawatan jantung untuk mengatasi kelainan pada jantung
(cardioarrytmia). Pada pasien yang mengalami kegagalan jantung
seperti ini disebut fibrilasi ventikuler dan keadaan pasien akan

bertambah parah dalam beberapa menit apabila keadaan ini tidak


diperbaiki, unutk mengembalikan denyutan jantung agar dapat bekerja
sebagaimana mestinya, maka digunakan alat yang disebut defibrilator.
Dengan memberikan ransangan arus listrik pada sel-sel ventrikuler
jantung sehingga semua sel akan diharapkan melewati masa krisis secra
bersamaan dan diharapkan jantung akan mulai berdenyut secara teratur.
D. Elektroda Defibrillator
Salah satu aspek yang paling penting dari suatu sistem
defibrillator adalah elektroda. Hal ini merupakan hal yang esensil
yang membantu kontak yang baik dengan tubuh agar energi yang
berasaldari defibrillator mencapai jantung dant idak
terdisipasi/terbuang di antara interface kulit-elektroda. Bila
energy mengalami disipasi pada interfaceini, dapat
mengakibatkan kebakaran yang serius pada pasien yang
selanjutnya mengalami komplikasi keadaankritis. Untuk menjaga
kontak yang baik, elektroda harus terpasang dengan rapat/pas
pada pasien. Biasanya pada elektroda kita dilengkapi dengan
saklar yang diakatifkan oleh gaya, agar jika elektroda yang
dikenakan pada tubuh tidak cukup gaya tekanannya maka
rangkaian tidak akan bekerja dan pulsa defibrillasi tidak akan
mungkin dilepaskan.
Aspek kedua yang harus selalu dipertimbangkan adalah
keselamatan penggunaan elektroda defibrillator.Elektroda
harus terisolasi dengan baik agar keluaran defibrillator tidak
memungkinkan mengaliri tangan operator. Oleh karena itu
perlu diperhatikan aspek keamanan listrik defibrillator dan
elektrodanya.
Sedikitnya ada empat jenis elektroda yang digunakan
untuk defibrilator, yaitu:
1. Standard anterior electrode
Elektroda jenis ini mempunyai permukaan metal
yang luas dan berbentuk cakram (disk) dan mempunyai
gagang yang terisolasi dan tegak lurus terhadap
permukaan cakram elektroda tersebut. Kabel tegangan
tinggi berada di samping, tombol saklar ibu jari yang
mengendalikan pulsa discharge berada di ujung atas
gagang.Elektroda yang digunakan ada dua biasa disebut
anterior-anterior. Untuk melakukan defibrillasi, satu
elektroda ditempatkan di dada tepat di atas jantung dan
elektroda kedua ditempatkan pada sisikiri dada pasien.
Pasta (jelly) konduktif dibalurkan pada elektroda untuk
menjamin transfer muatan yang efisien dan mengurangi
kebakaran pada kulit.
2. Posterior electrode
Konstruksi elektroda ini datar dan dirancang agar
pasiendapat dilektakkan di atasnya. Posterior paddle
dipasangkan dengan satu anterior-paddle untuk
membentuk pasangan yang disebut anterior-posterior.
3. D-ring anterior electrode.

Anterior paddle yang modern adalah jenis D-ring.


Jenis paddle ini digunakan pada defibrillator model
terbaru dan telah popular pada model-model yang
portable.
1. Paddle
Paddle ini digunakan pada saat melakukan operasi
jantung-terbuka untuk memberikan kejutan listrik
jantung pada myocardium.

Fungsi Alat

Digunakan resusitasi

jantung pada saat jantung pasien mengalami

fibrilasi, dengan memberi kan energi kejut listrik untuk mengaktifkan


kembali aktivitas jantung.
-

Spesifikasi Alat
Nama Alat
Merk
Type
Energi Output
Energi Limit

: DEFIBRILATOR
: Nihon Kohden
: TEC 7100
: 3.5 ,10, 20, 70, 100, 200, 360j
: 50 j (discharge test)

Persiapan Awal
1. Hubungkan battery charger ke jala-jala listrik kemudian
hidupkan.
2. Letakkan pesawat diatas charger.
3. Biarkan sampai lampu indivator dari charger defribllator
menunjukkan bahwa battery pesawat defibrillator telah terisi
penuh.

Blok Diagram

Secara garis besar cara kerja blog diagram diatas adalah tegangan
PLN masuk memberikan tegangan pada blok power supply, outputan
dari power supply digunakan untuk mengisi battery sehingga outputanya
berupa tegangan DC. Tegangan DC ini digunakan pada rangkaian driver

relay dan pembangkit tegangan. Pada blog driver relay berfungsi


sebagai control waktu discharge. Dimana kontrol waktu discharge ini
berfungsi sebagai timer atau lamanya pembuangan muatan pada
kapasitor yang mana akan dibuang menuju padlle atau elektroda.
Sedangkan

pada

blog

pembangkit

tegangan

digunakan

untuk

menguatkan tegangan yang nantinyamasuk pada blog SAG Mutltiplier.


SAG Multiplier ini berfungsi sebagai penyearah, sehingga akan
didapatkan tegangan Dcyang tinggi. Output dari SAG Multiplier berupa
tegangan DC yang tinggi. Dan akan masuk pada blok pengisisan pada
power kapasitor. Kemudian diberikan pada elektroda yang sebelumnya
diatur oleh control waktu discharge tadi. Dan dari elektroda atau padlle
akan di exposure pada pasien efek diberikan discharge kapasitor akan
memberikan impuls yang kuat ke jantung dengan harapan agar aktifitas
jantung yang semula lemas akan timbul aktivitas kembali dengan satuan
joule.

Blok Rangkaian
R11 2R2 2W 5

R3 22K

R4 22K

R20 22K

REL 2A

REL 2B
.

R E L 3 /A

R9 C16

100R

TR1

R8

SA G 5460
CRL
M U L T IP L IE R

LO AD 2

I N -L O A D 1

REL 3B

R7

NO
ON
C I8

IN +

R10

V R5

SG1
L1

T r2

R EL3
ELECTR O DES FR EE
CA SE

C19

FUSE
7 .5 A

LED1

REL4

LED2
R11
2K2
D12

20x1-2V

D9

D10

D14
discharge

D11

SW 1

Tr4
M JE371

T r3
BC184L

R12
1K

R10
1K

SW 2

T R IG G E R B U T T O N S

R15
470K

D13

PB1

REL 1

C17

D16
IN 4 0 0 1

R16
10K

V R2
47K
R17

NO

charge

PB2

IN 4 0 0 1

R EL 2

IN 4 0 0 1 R E L 4 A

D 8 IN 4 0 0 1

IN 4 0 0 1
D17

V R1
C H A R G IN G
CO NTA CTS

D18

R18
100K

Tr5
M JE371

D15
IN 4 0 0 1

Kalibrasi
1. Setelah baterai pesawat telah diisi muatan lakukan
DEF I BR IL L A T OR CIR CU IT pengecekan
DI A GR A M
.

T it le

S iz e
A

D ocum ent N um ber

R ev

dengan melakukan pengisian muatan capasitor pada muatan


D a te :

W e d n e s d a y , J a n u a ry 0 5 , 2 0 0 5

S heet

of

tertentu.
2. Tembakkan pesawat defibrillator ke pesawat chargernya.
3. Apabila lampu indikator pembuangan menyala maka pesawat
defibrillator masih dapat bekerja.
4. Untuk lebih mengetahui lebih presisi besar muatan defibrillator
maka dapat menggunakan defianalyzer dengan penunjukkan
meter.
-

Pengoperasian Defibrillator

1. Hidupkan pesawat defibrillator dengan menekan tombol


ON/OFF.
2. Tekan tombol charger untuk pengisian muatan defibrillator,
3. Perhatikan meter penunjuk, sesuaikan dengan jumlah muatan
yang diinginkan,
4. Setelah itu, permukaan elektroda diberi gel untuk mengurangi
hambatan dari tubuh pasien, letakkan elektroda rapat ketubuh
pasien jangan ada jarak walaupun tipis antara elektroda dengan
tubuh pasien, karena ini akan menyebabkan muatan tidak seratus
persen sampai ketubuh pasien dan selesaikan tembakan.
-

Pemeliharaan Defribrillator
1. Membersihkan pesawat dari debu dan kotoran,
2. Disimpan ditempat yang kering,
3. Pada saat selesai digunakan isi kembali battery pada pesawat,
agar battery pesawat tidak rusak,
4. Habis digunakan diharapkan paddle dalam keadaan bersih dari
bekas gel yang telah digunakan,
5. Melakukan pengecekkan battery setiap setahun sekali, apakah
masih layak digunakan atau tidak,
6. Lakukan pembersihan relay (contact relay) setiap enam bulan
sekali.

Pembersihan Defribrillator
Pastikan alat dalam keadaan mati dan tidak terhubung dengan

listrik. Pembersihan dapat dilakukan dengan cara:


1. Usap penutup dengan menggunakan kian halus dan bersih, beri
cairan disinfektan (alcohol 70%). Pastikan tidak ada cairan yang
masuk dalam alat.
2. Musnahkan aksesoris sekali akai sesegera mungkin untuk
mencegah penggunaan kembali.
3. Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan
disinfektan atau air sabun, pastikan sampai kering.
4. Spoon electroda dapat dibersihkan dengan cara penguapan,
radiasi dan memakai ethylene oxide.
5. Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan disifektan
juga, tapi pastikan celah terlepas dari alatnya.

Anda mungkin juga menyukai