Proposal Smk3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

I.

JUDUL
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI AREA
CITIC SERAM ENERGY Ltd. ( Kab. Seram Bagian Timur. Prov. Maluku )

II.

ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Keberadaan industri minyak dan gas bumi di Indonesia bagi kalangan tertentu
mungkin merupakan sektor yang memiliki daya tarik begitu besar yang terkait
dengan keutungan pada produksinya. Tidak dapat di pungkiri lagi, karena sektor
industri migas memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini dapat di buktikan
bila sedikit flashback, Negara Indonesia pernah menjadi pengekspor minyak di dunia
salah satunya adalah PT. Menara Citibank yang mempunyai salah satu anak
perusahaan yaitu CITIC Seram Energy Ltd, tepatnya di Kabupaten Seram Timur
Provinsi Maluku. Sehingga tidak heran berbagai kalangan berlomba-lomba untuk
dapat menjadi bagaian di dalam sebuah industri minyak maupun gas bumi. Namun,
dibalik itu semua industri minyak dan gas bumi padat akan modal dan penuh akan
resiko sehingga untuk menjalankan kegiatan industri minyak dan gas harus mendapat
perhatian khusus terutama dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Industri yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi memiliki risiko
tinggi di sektor hulu. Selain itu pada sektor hilir yaitu pada kegiatan pengolahan dan
distribusi juga memiliki resiko yang hampir sama dengan sektor hulu. Resiko ini
meliputi aspek finansial, kecelakan, kebakaran, ledakan maupun penyakit akibat
kerja dan dampak lingkungan..
Selain itu terdapat pula beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Perkembangan ilmu manajemen yang mempengaruhi ilmu keselamatan
dan kesehatan kerja telah berhasil menurunkan angka

kecelakaan dan penyakit

akibat kerja pada berbagai industri di dunia. Selain bidang keselamatan dan
kesehatan lingkungan, juga diperlukan aspek lingdung lingkungan (LL). K3 dan LL
merupakan aspek organisasi bisnis yang tidak hanya memerlukan pengetahuan
mendalam akan latar belakang maupun tata cara pelaksanaannya, tetapi juga
bagaimana perusahaan menaati peraturan yang berkaitan dengan K3 dan LL.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam hal yang
berkaitan dengan K3 dan LL adalah persepsinya terhadap K3 dan LL serta
pelaksanaannya dalam perusahaan yang bersangkutan. Persepsi ini dipengaruhi oleh
aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal merupakan aspek yang berkaitan
dengan sifat atau karakter individu karyawan atau para pekerja. Sedangkan aspek
eksternal merupakan aspek yang berkaitan dengan kepemimpinan serta pengelolaan
aspek K3 dan LL seperti komitmen pimpinan dan karyawan terhadap pelaksanaan,
kebijakan yang diperlukan, program dan penerapan program K3 dan LL, persepsi
atau bagaimana pandangan penilaian para pekerja terhadap K3 dan LL dalam
perusahaan menjadi semakin penting dalam mewujudkan budaya yang mendukung
K3 dan LL yang akan memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan
performance dan citra peusahaan secara keseluruhan. Selain itu untuk menjamin
keselamatan dan kelancaran para pekerja diperlukan peningkatan pengembangan
sistem dan prosedur keselamatan kerja yang baku. Dalam menunjang kegiatan
operasi disebuah perusahaan maka peranan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
sangatlah penting untuk pencegahan penanggulangan bahaya kecelakaan pada setiap
pekerja atau pun para kontraktor yang bekerja di perusahaan tersebut.
Pada dasarnya keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang dilaksanakan suatu
perusahaan merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap nilai-nilai luhur
kemanusiaan. Penghargaan tersebut diwujudkan dalam bentuk upaya pencegahan
dari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada diri pekerja atau orang lain yang
berada pada suatu lokasi kerja (Sumamur, 1996).
III.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau menerapkan sistem

manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam bidang industri minyak dan gas
bumi dan hasil penelitian ini dapat diterapkan atau jalankan secara teknis, hal ini di
dapat setelah data-data yang dibutuhkan diperoleh, yaitu berupa data-data yang akan
diperoleh dari penyelidikan maupun data penunjang lain.
IV.

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini bagi mahasiswa ialah agar dapat menambah wawasan

yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan yang telah

dipelajari di perkuliahan

dengan praktek di lapangan dan dapat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan


yang akan memperluas bagi pengembangan inovasi atau penemuan baru untuk
kedepannya.
V.

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :


1. Mengetahui penerapan sistem dan pengembangan manajemen keselamatan
kerja dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja di area Citic Seram
Energy Ltd
2. Mengetahui manfaat penerapan sistem manajemen kesalamatan dan kesehatan
kerja dalam upaya mencegahnya terjadinya kecelakaan kerja di area Citic
Seram Energy Ltd
VI.

BATASAN MASALAH
Dari masalah yang telah diuraikan di atas maka masalah tersebut akan dibatasi

dalam penelitian sebagai berikut :


1. Menjelaskan atau memaparkan pengembangan sistem manajemen keselamatan
kerja dalam upaya mencegah kecelakaan kerja di area Citic Seram Energy Ltd
2. Menjelaskan atau memaparkan manfaat sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja dalam upaya mencegahnya kecelakaan kerja di Citic Seram
Energy Ltd
VII.

DASAR TEORI

VII.1

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

a. Teori umum tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan istilah yang sangat populer.
Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih di kenal dengan singkatan
K3 yang artinya keselamatn dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009)
istilah keselamatan dan kesehatan kerja, dapat dipandang mempunyai dua sisi
pengertian. Yang pertama mengandung arti sebagai suatau pendekatan ilmiah
(sceintific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu
terapan atau suatu program

yang mempunyai tujuan tertentu. Karena itu

keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan.
Keselamatn dan kesehatan kerja sebagai suatu program didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya

(hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun


kerugian-kerugian lainnya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis
dalam mengatasi potensi bahaya dan resiko keselamatan dan kesehatan yang
mungkin terjadi. ( Rijanto, 2010 )
b. Pengertian Keselamatan Kerja.
Keselamatan atau safety dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan
sehat baik itu sehat jasmani maupun rohani serta dalam lingkungan yang sehat
pula karena tingkat produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari
pekerja, seperti hubungan yang searah saling menguntungkan satu sama lain,
menguntungkan bagi pekerja menguntungkan juga bagi perusahaan. Dengan
tingkat kesehatan pekerja akan semakin giat dalam melaksanakan tugas dari
perusahaan karena pekerjan akan merasakan hutang budi atas fasilitas yang
telah diberikan oleh perusahaan dengan kata lain loyalitas dari pekerja kepada
perusahaan angkat meningkat, dan itu akan menguntungkan perusahaan.
Kesehatan pekerja disini meliputi kesehatan dari seorang pekerja itu sendiri
baik kesehatan fisik maupun rohani juga kesehatan lingkungan kerja yang
meliputi tempat kerja dan proses kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Kesehatan Pekerja.
Kesehatan pekerja adalah kesehatan yang harus ada pada diri pekerja
seperti layaknya umum pekerja tidak diperkenakan untuk bekerja
apabila dalam keadaan sakit karena bisa mengganggu proses kerja yang
alinnya, apabila pekerja dalam keadaan sakit maka pekerja berhak
untuk meminta cuti istirahat dan perusahaan dalam hal ini harus
membantu dalam proses penyembuhan diri pekerja baik secara moril
maupun materi.

Kesehatan Lingkungan Kerja.


Lingkungan tempat kerja harus salalu dalam keadaan bersih dan sehat
agar dalam melakukan pekerjaannya seorang pekerja merasa aman dan
nyaman, dimana kesehatan dan tempat kerja ini sangat menentukan baik
buruknya tingkat kesehatan bagi pekerja. Tempat kerja yang sehat akan

membuat pekerja jarang terkena penyakit yang dapat mempengaruhi


proses kerja di tempat kerja. Apabila terjadi masalah ditempat kerja
maka seorang pekerja wajib melapor ke perusahaan atau pihak yang
berwenang dalam hal ini Depertemen Tenega Kerja sesuai peraturan
Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia
Keselamatan dan kesehatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan
produktifitas karyawan hal ini atas dasar :
Dengan tingkat keselamatan yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi
sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi sehingga pembiayaan yang
tidak perlu dapat dihindari.
Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan
peralatan kerja yang efesien dengan tingkat produksi dan produktifitas tinggi.
Pada berbagai hal tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi yang
mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja.
Praktek keselamatan tidak dapat di pisahkan dari ketrampilan keduanya
berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan proses
produksi.
Tiga unsur pokok dalam K3 adalah keselamatan, kesehatan dan kerja :
Keselamatan
Dalam setiap melakukan aktivitas kerja, seorang pekerja harus melakukan
tindakan yang susuai dengan keselamatan dirinya agar terhindar dari
kecelakaan kerja.
Kesehatan
Setiap pekerja harus bekerja dalam kondisi dan situai yang sehat baik sehat
jasmani, rohani maupun lingkungan yang sehat.
Kerja
Dengan bekerja pada situasi dan kondisi yang baik serta memperhatikan
keselamatan kerja maka akan terciptanya situasi kerja yang kondusif dan
harmonis yang nantinya akan meningkatkan produktifitas kerja.
c. Pengertian Kecelakaan Kerja.
Kecelakaan kerja merupakan suatu yang paling tidak diinginkan oleh para
pekerja juga oleh perusahaan karena dengan adanya kecelakaan kerja akan
terganggu suatu proses kerja yang bisa mengakibatkan suatu kerugian pada
perusahaan. Kecelakaan kerja terjadi karena berbagai sebab dan kejadian itu

tidak terlepas dari ketiga faktor yaitu faktor manusia sebagai pekerja, alat
untuk melindung dalam keselamatan kerja, dan perusahaan sebagai penyedia
bahan untuk keselamatan kerja. Proses terjadinya kecelakaan kerja telah kita
ketahui seperti pada pokok pembahasan diatas yaitu dari proses insiden
kemudian karena penanganan yang tidak baik bisa mengakibatkan terjadinya
insiden.
d. Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian
dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijakan K3. (OHSAS 18001, 2007). Selain itu SMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan dan penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif.
e. Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Tujuan Sistem Manajemen adalah untuk menciptakan suatu sistem K3 di
tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
lingkungan kerja yang berintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibatk kerja, menciptakan tempat kerja yang aman
terhadap kebakaran, peledakan dan kerusakan yang pada akhirnya akan
melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat.
penyakit akibatk kerja, menciptakan tempat kerja yang aman terhadap
kebakaran, peledakan dan kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi
investasi yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat.
Dalam peraturan perundangan ditetapkannya syarat-syarat keselamatan kerja :
Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran

Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran


atau kejadian-kejadian yang lain.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
Memberi alat-alat perlindungan pada pekerja
Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luaskan suhu
Kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran.
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
f. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
( SMK3 ). Sistem manajemen K3 memiliki manfaat yang dapat dirasakan

langsung oleh karyawan maupun industri terkait.


Perlindungan karyawan.
Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja atau SMK3 adalah memberi perlindungan kepada pekerja.
Bagaimanapun, pekerja adalah asset perusahaan yang harus dipelihara
dan dijaga keselamatannya. Pengaruh positif yang dapat diraih adalah
mengurangi angka kecelakaan kerja. Kita tentu menyadari karyawan
yang terjamin keselamatan dan kesehatan akan bekerja lebih optimal
dibandingkan karyawan yang terancam keselamatan dan kesehatan
kerjanya. Dengan adanya jaminan keselamatan, keamanan dan
kesehatan selama bekerja, mereka akan tentu memberikan kepuasan dan
meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan.

Mengurangi biaya.
Sistem manajemen K3 juga melakukan pencegahan terhadap ketidak
sesuaian. Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat mencegah
terjadinya kecelakaan, kerusakan sakit saat bekerja. Dengan demikian
kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang timbul akibat terjadinya
kejadian

tersebut.

Memang

dalam

jangka

pendek

kita

akan

mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam menerapkan sebuah


sistem manajemen K3. Apalagi jika kita juga malakukan proses
sertifikasi dimana setiap enam bulannya akan dilakukan audit yang
tentunya juga memerlukan biaya yang harus dibayar, akan tetapi jika

menerapkan sistem manajemen K3 dilaksanakan secara efektif dan


penuh komitmen, nilai uang yang dikeluarkan tersebut jauh lebih kecil
dibandingkan dengan biaya yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja.

Membuat sistem manajemen yang efektif.


Tujuan perusahaan beroperasi adalah mendapatkan keutungan ang
sebesar-besarnya. Hal ini akan dicapai dengan adanya sistem
manajemen perusahaan yang efektif. Banyak variabel yang ikut
membantu pencapaian sebuah sistem manajemen yang efektif
disamping mutu, lingkungan, keuangan, teknologi, informasi dan K3.
Salah satu bentuk nyata yang kita lihat dari penerapan sistem
manajemen K3 adalah adanya prosedur yang terdokumentasi. Dengan
adanya prosedur maka segala aktifitas dan kegiatan yang terjadi akan
terorganisir, terarah dan berada dalam koridor yang teratur. Rekamanrekaman

sebagai

bukti

penerapan

sistem

di

samping

untuk

memudahkan pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidak


sesuaian. Persyaratan dan perencanaan, evaluasi dan tindak lanjut
merupakan bentuk bagaimana sistem manajemen yang efektif.
g. Prinsip-prinsip Dasar Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja
SMK3.
Menurut Direktorat Pengawas Norma K3 Dirjen Pembinaan Pengawas
Ketenagakerjaan, Depnakertrans RI (2006). Prinsip dasar SMK3 terdiri
dari lima poin yang dilaksanakan secara berkesinambungan, kelima prinsip

tersebut adalah:
Komitmen.
Komitmen dibagi menjadi 3 hal yaitu kepemimpinan dan komitmen,
tinjauan awal K3 dan kebijakan K3. Pentingnya komitmen untuk
menerapkan SMK3 di tempat kerja dari seluruh pihak yang ada
ditempat kerja, terutama dari pihak pengurus dan tenaga kerja dan
pihak-pihak lain wajib untuk berperang serta dalam penerapan ini.

Perencanaan.
Perencanaan dibuat oelh perusahan harus efektif dengan memuat
sasaran yang jelas indikator kinerja serta harus menjawab kebijakan K3.

Hal yang perlu di perhatikan dalam perencanaan adalah identifikasi


sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko serta hasil tinjauan
awal terhadap K3.

Implementasi.
Setelah membuat komitmen dan perencanaan maka kini telah tiba pada
tahap penting yaitu penerapan SMK3. Pada tahap ini perusahaan perlu
memperhatikan antara lain : adanya jaminan kemampuan, kegiatan
pendukung, identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian
risiko.

Evaluasi/Pengukuran.
Evaluasi dan pengukuran merupakan alat yang berguna untuk :
mengetahui keberhasilan penerapan SMK3, melakuka identifikasi
tindakan perbaikan, mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja
SMK3.

Peninjauan ulang dan perbaikan.


Tinjauan ulang harus meliputi : evaluasi terhadap penerapan kebijakan
K3, tujuan sasaran dan kinerja K3, hasil temuan uadit SMK3, evaluasi
efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk mengubah SMK3.

h. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(SMK3).
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja. Dalam Undang-Undang
Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain :
setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja agar tidak
terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
di sekitarnya.

Penerapan

SMK3

dilaksanakan

oleh

setiap

perusahaan

yang

mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau mengandung potensi


bahaya yang di timbulkan oleh karakteristik proses atau bahan prduksi yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan SMK3. Pelaksanaan
SMK3 dilakukan oleh pengurus, pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai
suatu kesatuan. Ketentuan-ketentuan yang wajib dilaksanakan dalam penerapan
SMK3 yang tefantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun
1996 adalah :
Menetapkan Kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap

penerapan sistem manajemen K3.


Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan

K3.
Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan
kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk
mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan

kerja.
Memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja

serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.


Meninjau secara teratur dan meningkatkan peleksanaan Sistem
Manajemen

K3

secara

berkesinambungan

dengan

tujuan

meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.


Menurut Suardi (2007), Tahapan dan langkah-langkah yang harus dilakukan suatu
untuk memudahkan dalam menerapkan pengembangan SMK3. Secara umum terbagi
dalam dua bagian yaitu :
Tahapan Persiapan
Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan suatu perusahaan.
Langkah ini melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personil, mulai dari
menyatakan komitmen sampai dengan menetapkan kebutuhan sumber daya yang
diperlukan. Adapun tahap persiapan ini antaranya :
Komitmen manajemen
Menentukan ruang lingkup
Menetapkan cara penerapan
Membentuk kelompok penerapan
Menetapkan sumber daya yang diperlukan
Tahap Pengembangan dan Penerapan.

Sistem dalam tahapan ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
organisasi/perusahaan dengan melibatkan banyak personil. Langkah-langkah tersebut

adalah :
Menyetakan komitmen.
Penerapan Sistem Manajemen tidak akan berjalan tanpa adanya komitmen
terhadap sistem manajemen tersebut. Manajemen harus benar-benar menyadari
bahwa merekalah yang paling bertanggung jawab terhadpat keberhasilan dan
kegegalan penerapan SMK3.

Menetapkan cara penerapan.


Perusahan dapat menggunakan jasa konsultan ataupun personel perusahaan
yang mampu untuk mengorganisasikan dan mengerahkan orang untuk
menerapkan SMK3.

Membentuk kelompok kerja penerapan.


Jika perusahaan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok
kerja tersebut terdiri dari seorang wakil dari setiap unit kerja, biasanya manejer
unit kerja. Hal ini penting karena mereka yang paling bertanggung jawab
terhadap setiap unit kerja yang bersamgkutan

Kegiatan penyuluhan.
Kegiatan penyuluhan ini harus diarahkan untuk mencapai tujuan, antara lain :
- Menyamakan persepsi dan motivasi terhadap pentingnya penerapan SMK3
-

bagi kinerja perusahaan.


Membangun komitmen menyeluruh mulai dari direksi, manejer, staf dan
seluruh jajaran dalam perusahaan untuk bekerja bersama-sama dalam
menerapkan standar sistem.

Peninjauan sistem.
Kelempok kerja yang telah terbentuk meninjau sistem yang sedang
berlangsung dan membandingkannya dengan persyaratan yang ada dalam K3.

Penyusunan jadwal kegiatan.


Jadwal kegiatan disusun

setelah

melakukan

peninjauan

dengan

mempertimbangan ruang lingkup pekerjaan, kemampuan wakil manajemen dan


keberadaan proyek.

Pengembangan sistem.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengembangan sistem adalah


dokumentasi, pembagian kelompok, penyusunan bagan alir, penulisan manual
SMK3, prosedur dan instruksi kerja.

Penerapan sistem.
Penerapan sistem harus dilaksanakan sedikitnya tiga bulan sebelum pelaksaan
audit internal. Waktu tiga bulan diperlukan untuk mengumpulkan bukti-bukti
(dalam

bentuk

apapun)

secara

memadai

dan

untuk

melaksanakan

penyempurnaan sistem.
VIII.

METODOLOGI PENELITIAN
Didalam melaksanakan penelitian ini, penulis memberikan gambaran

penerapan sistem manajemen K3 dan menggabungkan antara teori dengan data-data


lapangan, sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah.
1. Study Litelatur.
Di lakukan dengan cara mencari atau mengumpulkan data-data dan bahanbahan yang berhubungan dengan penelitian ini, melalui :
a. Buku
b. Artikel
c. Skripsi atau penelitian yang sudah dilakukan
d. Brosur brosur
e. Grafik dan tabel
2. Penelitian di Lapangan.
Penelitian ini di lakukan untuk :
a. Survei ke lelokasi
b. Melakukan pengamatan secara langsung
c. Mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang
akan dibahas.
d. Mencocokan data-data dengan perumusan masalah yang bertujuan agar
penelitian yang dilakukan tidak meluas dan data yang diambil tepat
digunakan

secara efektif.

3. Pengambilan Data.
Pada tahapan pengambilan data ini dilakukan pengumpulan / pengambilan data
data di lapagangan yang diperlukan sebagai bahan yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
4. Keakuratan Akuisisi Data.
a. Pengelompokan data
b. Jumlah data
c. Uji realitas

5. Pengolahan Data.
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :
a. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari pengukuran di lapangan dan analisis di
laboratorium.
b. Data sekunder
Data sukunder data yang di dapatkan dari instansi terkait dan beberapa
literatur yang berhubungan dengan tema penelitian.
6. Analisa Hasil Pengolahan Data.
Data - data yang di peroleh dari lapangan kemudian diolah atau di kembangkan
sehingga diperoleh hasil penelitian.
7. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh kemudian dijadikan kesimpulan sebagai
bahan masukan atau rekomendasi untuk pihak perusahaan sebagaimana untuk
menentukan jalan keluar dari masalah yang terjadi dilapangan.
Diagram alir metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar VIII.I
Persiapan
Lapangan
Data Primer
Mengetahui penerapan
sistem manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja

Pengambilan
Data

Data Sekunder

Peta lokasi perusahaan


Profil perusahaan
Tinjauan pustaka
Referensi hasil
penelitian

Pengolahan Data
Penerapan sistem keselamatan dan
manfaat keselamatan dan
kesehatan kerja
Analisa Hasil Pengolahan Data
Menurut Suhardi (2007), tahapan atau langkahlangkah yang harus dilakukan suatu untuk
memudahkan
dalam
menerapkan
pengembangan SMK3. Terbagi atas dua bagian:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengembangan dan penerapan

Kesimpulan
Gambar VIII.I Diagram Alir
IX.

RENCANA JADWAL PENELITIAN


Rencana jadwal penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu dua bulan di
laksanakan pada perusahaan Citic Seram Enegry Ltd dan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Kegiatan
Survei lapangan
Pengambilan data dan
pengumpulan data
Survei penggunaan dan
penerapan prosedur teknis
Pengolahan data
Finalisasi pedoman teknis
pemerikasaan
Pembuatan laporan

X.

RENCANA DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I.
A.

PENDAHULUAN

Minggu Ke
I

II

III

IV

VI

VII

VIII

B.
BAB II. TINJAUAN MASALAH
A.
B.
BAB II. TINJAUAN MASALAH
C.
D.
BAB III. DASAR TEORI
A.
B.
BAB IV. METODE PENELITIAN
A.
B.
BAB V. HASIL PENELITIAN
A.
B.
BAB VI. PEMBAHASAN
A.
B.
BAB VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
XI.

RENCANA DAFTAR PUSTAKA


1. Budiono, sugeng, jusuf. 2003. Edisi kedua (Revisi) keselamatan kerja. Badan
penerbit Universitas Diponegoro
2. http://kesmas-unsoed.com/2011/04/studi-penerapan-sistem-manajemen-

3.
4.
5.
6.

keselamatankerja-smk3-contoh-laporan-magang-k3.html.
http://www.academia.edu/proposal_penelitian_skripsi.
http://kecelakaankerja.wordpress.com
http://mobile.migas.esdm.go.id
http://tripconsultant.blogspot.com/2011/08/ohsas-180012007-sistemmanajemen.html?m=1

7. wwwa.wikipedia.org/wiki/kesehatan_dan_keselamatan_kerja.html
8. Suardi, Rudi. 2007. Sistem Manajemen Keselaamatan dan Kesehatan Kerja.
PPM,Jakarta
9. wwwa.wikipedia.org/wiki/kesehatan_dan_keselamatan_kerja.html

Anda mungkin juga menyukai