RA Dr. Ricko

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PNS


PROFESI DOKTER UMUM
DI RSUD SEKADAU
KABUPATEN SEKADAU
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN
CPNS GOLONGAN III
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

NAMA
NIP

: dr. RICKO SADLI SUJANA


: 19830930 201403 1 001

ANGKATAN : VIII
NO. ABSEN : 02

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2015

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS


PROFESI DOKTER UMUM DI RSUD SEKADAU

Nama

: dr. Ricko Sadli Sujana

NIP

: 19830930 201403 1 001

No. Absen

: 02 / DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN VIII DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

Jabatan

: Dokter Pertama

Unit Kerja

: RSUD Sekadau, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan


Barat

Telah diperiksa dan disetujui:

Pontianak, 4 Mei 2015

Coach,

Peserta,

Syarif Faisal I. Alkadri, S.STP, MM


NIP. 19820103 200012 1 002

dr. Ricko Sadli Sujana


NIP. 19830930 201403 1 001

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini.
Rancangan Aktualisasi ini berjudul Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar PNS Profesi Dokter Umum Di RSUD Sekadau. Tentunya dalam
penulisan rancangan ini banyak pihak yang ikut berperan serta

dalam

memberi bimbingan, dan motivasi. Pada kesempatan ini penulis ingin


mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Bapak Syarif Faisal I. Alkadri, S.STP, MM. selaku coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan.
2. Bapak Aloysius Ashari, A.Md.Kep

selaku

mentor

yang

telah

memberikan bimbingan dan motivasi.


3. Rekan peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VIII yang telah
sama-sama berjuang.
Seperti umumnya sebuah karya manusia, penulis menyadari bahwa
Rancangan Aktualisasi ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.
Sekadau, 2 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.............................................................................................. i
Lembar Pengesahan..................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Daftar Tabel.................................................................................................. v
Daftar Bagan................................................................................................. vi
Bab I Pendahuluan..................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................. 1
1. Keadaan RSUD Sekadau...................... 1
2. Visi dan Misi RSUD Sekadau.....................................................1
3. Struktur Organisasi RSUD Sekadau.................... 1
4. Tugas dan Fungsi RSUD Sekadau............................................ 1
5. Uraian Tugas Dokter Umum...................... 2
B. Tujuan Aktualisasi.......................... 3
Bab II Nilai-nilai Dasar Profesi PNS............................................................. 4
A. Identifikasi Nilai Dasar...................................................................... 4
B. Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan........................................ 8
C. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar.......................................................... 3
Bab III Rancangan Aktualisasi...................................................................... 3
A. Jadwal Implementasi.................. 30
B. Jadwal Konsultasi dengan Coach................ 32
C. Jadwal Konsultasi dengan Mentor............... 34
Bab IV Penutup............................................................................................. 4
A. Simpulan............... 35
B. Analisa Dampak Jika Tidak Sesuai ANEKA..................................... 36
Daftar Pustaka.............................................................................................. 5

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.

Identifikasi Nilai-Nilai Dasar............. 13


Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dengan Kegiatan.. ..................... 17
Tehnik-Tehnik Aktualisasi Nilai dasar.................................. 28
Jadwal Implementasi.............30
Jadwal Konsultasi dengan Coach.................................32
Jadwal Konsultasi dengan Mentor.............. 34
Analisa Dampak Jika tidak Melaksanakan ANEKA................. 35
Rencana Antisipasi Kendala................... 40

DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 1.

Struktur Organisasi............................................ 9

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS


PROFESI DOKTER UMUM DI RSUD SEKADAU
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

Nama Peserta

: dr. Ricko Sadli Sujana

Angkatan/No. Absen

: VIII / 02

Jabatan

: Dokter Umum

Unit Kerja

: RSUD Sekadau

Sumber Kegiatan

: Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

1. Keadaan RSUD Sekadau


RSUD Sekadau, yang berdiri pada tahun 2010, beralamatkan di
Jl. Merdeka Timur Km. VI, Kabupaten Sekadau. Area tempat RSUD
Sekadau berdiri cukup luas sehingga masih mungkin dilakukan
pengembangan di masa depan.
RSUD Sekadau merupakan rumah sakit tipe C, yang sudah
memiliki berbagai fasilitas, meliputi

poli, IGD, rawat inap, ruang

operasi, laboratorium, radiologi, gizi, rehabilitasi medik, dan instalasi


pengolahan limbah padat dan cair sendiri. Dalam melakukan
pelayanan, RSUD mempersiapkan tenaga dokter spesialis, dokter
umum, perawat, bidan, tenaga tata usaha, dan tenaga lainnya yang
berkompeten dalam bidangnya masing-masing.
2. Visi dan Misi RSUD Sekadau
i.
Visi
Visi RSUD Sekadau

adalah

melaksanakan

upaya

kesehatan secara berdaya guna.


ii.

Misi
Misi RSUD Sekadau adalah dapat diuraikan sebagai
berikut:
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya

peningkatan dan pencegahan


melaksanakan upaya rujukan
melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai Standar
Pelayanan Rumah Sakit

3. Struktur Organisasi RSUD Sekadau


Struktur organisasi RSUD Sekadau tergambar pada bagan
berikut ini:

Bagan 1. Struktur Organisasi RSUD Sekadau

4. Tugas dan Fungsi RSUD Sekadau


Dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang ada, RSUD
Sekadau memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:
Penyusunan rencana dan program di bidang pelayanan
kesehatan perorangan sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku
Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana

kerja tahunan di bidang pelayanan kesehatan perorangan


Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang

pelayanan kesehatan perorangan


Penyusunan perjanjian kinerja di bidang pelayanan kesehatan

perorangan
Penyelenggaraan pelayanan medis
Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non-medis
Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan
Penyelenggaraan pelayanan rujukan
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
Penyusunan analisa jabatan
Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, dan
Sistem

Informasi

Rumah

Sakit

(SIRS),

rumah

perlengakapan, hukum, dan publikasi


Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

tangga,

Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan di bidang pelayanan

kesehatan perorangan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
dan fungsinya

5. Uraian Tugas Dokter Umum


Tugas dokter umum yang termasuk dalam staf medik fungsional
adalah

menegakkan

diagnosis,

memberikan

pengobatan,

pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,


pendidikan dan pelatihan, peningkatan dan pengembangan mutu
pelayanan berdasarkan standar pelayanan kesehatan. Adapun tugas
tersebut diuraikan menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sederhana
3. Melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sedang
4. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
6. Melakukan tindakan darurat Medik/P3K Tingkat sederhana
7. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
8. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
9. Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit : mengumpulkan
data
10.Melakukan penyuluhan medik
11.Membuat catatan medik pasien rawat inap
12.Membuat catatan medik pasien rawat jalan
13.Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
14.Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
15.Menguji kesehatan individu
16.Menjadi tim penguji kesehatan

17.Melakukan visum et repertum tingkat sederhana


18.Menjadi saksi ahli
19.Melakukan tugas jaga panggilan/on call
20.Melakukan tugas jaga di tempat / RS
21. Memimpin satuan unit kerja pelayanan kesehatan

B. Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat tugas masingmasing serta mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar
tersebut tidak diimplementasikan.

BAB II
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar

Sebagaimana yang tercantum dalam konsideran Undang-Undang


No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa dalam
rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu

melaksanakankan

kebijakan

publik,

menyelenggarakan

pelayanan publik bagi masyarakat, dan menjalankan peran sebagai


unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk mencapai terciptanya

aparatur sipil

negara seperti yang

disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi


PNS semenjak dilakukannya diklat prajabatan.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Pola Baru, peserta diklat
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada
tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan manfaatnya
secara langsung. Nilai dasar tersebut merupakan seperangkat prinsip
yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar
tersebut diantaranya adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut informasi kegiatan profesi
peserta diklat yang relevan dengan nilai-nilai dasar tersebut.

No
1
1

ANEKA:

Stakeholder
3
Masyarakat

Tabel 1. Identifikasi Nilai-nilai Dasar


Informasi yang Relevan dengan Nilai Dasar
Tugas Unit
Tugas Organisasi
Poli Umum dan IGD
4
5
Visi: melaksanakan

a. Akuntabilitas

berharap

upaya kesehatan

(jujur, transparan,

kepada PNS

tanggung jawab,

profesi dokter

netral)
b. Nasionalisme

umum agar

secara berdaya guna


Misi:
mengutamakan

Indikator Nilai
Dasar
2

(tidak diskriminatif,
bermusyawarah,
religius, disiplin,
beramanah,
membela
kebenaran)
c. Etika Publik
(sopan, hormat,
cermat, menjaga
rahasia)
d. Komitmen Mutu
(efisien,

Kebutuhan

melaksanakan
tugas dengan
jujur,
transparan,
tanggung jawab,
netral, tidak
diskriminatif,

upaya
penyembuhan dan
pemulihan yang
dilaksanakan
secara serasi dan
terpadu dengan
upaya peningkatan

dan pencegahan
bermusyawarah, melaksanakan
religius, disiplin,
upaya rujukan
beramanah,

melaksanakan

membela

pelayanan yang

kebenaran,

bermutu sesuai

Tugas Pegawai
6
1. Melakukan
pelayanan
medik umum
rawat jalan
tingkat
pertama
2. Melakukan
tindakan
khusus
dokter umum
tingkat
sederhana
3. Melakukan
tindakan
khusus
dokter umum
tingkat
sedang
4. Melakukan
tindakan

Daftar Kegiatan
7
1. Melakukan pelayanan
medik umum rawat
jalan
2. Melakukan tindakan
khusus tingkat
sederhana oleh dokter
umum (penjahitan luka
robek)
3. Melakukan kunjungan
(visite) kepada pasien
rawat inap
4. Membuat catatan medik
rawat jalan
5. Membuat catatan medik
rawat inap
6. Menerima konsultasi
dari dalam
7. Melakukan visum
tingkat sederhana

berorientasi mutu,

sopan, hormat,

Standar

efektif)
e. Anti Korupsi

cermat,

Pelayanan Rumah

menjaga

Sakit

(tanggung jawab,
jujur, adil, mandiri,
disiplin, berani)

rahasia, efisien,
berorientasi
mutu, efektif,
adil, mandiri,
disiplin, dan
berani.

spesialistik
tingkat
sederhana
5. Melakukan
tindakan
spesialistik
tingkat
sedang
6. Melakukan
tindakan
darurat
Medik/P3K
Tingkat
sederhana
7. Melakukan
kunjungan
(visite) pada
pasien rawat
inap
8. Melakukan
pemulihan
fisik tingkat
sederhana
9. Melakukan

8. Melakukan tugas jaga


di rumah sakit

pengamatan
epidemiologi
penyakit :
mengumpulk
an data
10. Melakukan
penyuluhan
medik
11. Membuat
catatan
medik pasien
rawat inap
12. Membuat
catatan
medik pasien
rawat jalan
13. Melayani
atau
menerima
konsultasi
dari luar atau
keluar
14. Melayani
atau

menerima
konsultasi
dari dalam
15. Menguji
kesehatan
individu
16. Menjadi tim
penguji
kesehatan
17. Melakukan
visum et
repertum
tingkat
sederhana
18. Menjadi saksi
ahli
19. Melakukan
tugas jaga
panggilan/on
call
20. Melakukan
tugas jaga di
tempat / RS

21. Memimpin
satuan unit
kerja
pelayanan
kesehatan

B. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan

Penerapan beberapa nilai-nilai dasar tersebut di atas yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja, tertera pada tabel di
bawah ini.
No
Kegiatan
1. Melakukan pelayanan

Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan


Nilai Dasar
Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Akuntabilitas-JUJUR Dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya akan menjabarkan keluhan

medik umum rawat jalan

pasien apa adanya, tidak menambahkan atau mengurangi, ke dalam rekam medis.
Artinya dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya melakukannya
dengan jujur (mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indikator jujur).
Analisis Dampak: Jika saya tidak jujur dalam menjabarkan keluhan pasien, pasien akan
merasa tidak diperhatikan dan kecewa.
Nasionalisme-TIDAK

Dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya akan memeriksa pasien

DISKRIMINATIF

sesuai urutan antrian tanpa membedakan jenis kelamin, jabatan, ataupun umur. Artinya
dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya melakukannya dengan tidak
diskriminatif

(mengaplikasikan

nilai

nasionalisme

pada

indikator

tidak

diskriminatif).
Analisis Dampak: Jika saya diskriminatif, maka pasien akan merasa kecewa atau marah
sehingga dapat mengganggu pemeriksaan pasien yang lain.

Etika Publik-SOPAN

Dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya akan selalu tersenyum,
bertanya jawab dengan suara halus dan jelas, serta meminta izin sebelum melakukan

pemeriksaan lebih lanjut. Artinya dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan,
saya melakukannya dengan sopan (mengaplikasikan nilai etika publik pada
indikator sopan).
Analisis Dampak: Jika saya tidak sopan, maka pasien akan merasa tersinggung atau
marah, bahkan sampai menuntut.
Komitmen Mutu-

Dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya akan melakukan

EFISIENSI

pemeriksaan secara sistematis berurutan dari kepala ke kaki, tidak acak-acakan, untuk
menghemat waktu pemeriksaan. Artinya dalam melakukan pelayanan medik umum
rawat jalan, saya melakukannya dengan efisien (mengaplikasikan nilai komitmen
mutu pada indikator efisiensi).
Analisis Dampak: Jika saya tidak efisien, maka pemeriksaan akan berlangsung lama
dan pasien yang lain akan menunggu lama.

Anti Korupsi-

Dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya akan datang tepat waktu

TANGGUNG JAWAB

dan pulang sampai dengan waktu pelayanan selesai atau sampai pemeriksaan pasien
terakhir selesai. Artinya dalam melakukan pelayanan medik umum rawat jalan, saya
melakukannya dengan tanggung jawab (mengaplikasikan nilai anti korupsi pada
indikator tanggung jawab).
Analisis Dampak: Jika saya tidak bertanggung jawab, maka pasien akan menunggu
lama, kemudian merasa kecewa atau marah.

2.

Melakukan tindakan khusus Akuntabilitas-JUJUR

Dalam melakukan penjahitan luka robek, saya akan melakukan pencatatan luka robek

tingkat sederhana oleh

sesuai dengan keadaan luka yang tampak. Artinya dalam melakukan penjahitan luka

dokter umum (penjahitan

robek, saya akan menulis pelaporannya dengan jujur (mengaplikasikan nilai

luka robek)

akuntabilitas pada indikator jujur).


Analisis Dampak: Jika saya tidak jujur, maka apabila nanti rekam mediknya akan
digunakan sebagai visum/bukti penyidikan, saya akan kesulitan untuk menjabarkan
lukanya kembali.
Nasionalisme-

Dalam melakukan penjahitan luka robek, daripada memaksakan langsung kehendak

MUSYAWARAH

saya, saya akan mendiskusikan dahulu kepada pasien tentang betapa penting
penjahitan ini untuk penyembuhan lukanya dan dampak apabila lukanya tidak dijahit.
Artinya dalam melakukan penjahitan luka robek, saya akan bermusyawarah dulu
(mengaplikasikan nilai nasionalisme pada indikator musyawarah).
Analisis Dampak: Jika saya tidak bermusyawarah, pasien akan merasa tidak dihargai,
tidak mengerti tantang kondisi lukanya, dan bisa saja kecewa/marah.

Etika Publik-

Dalam melakukan penjahitan luka robek, saya akan menunggu keputusan pasien

HORMAT

tentang mau/tidak lukanya dijahit; apabila pasien tidak mau dijahit, saya akan
menghormati keputusannya. Artinya dalam melakukan penjahitan luka robek, saya akan
bersikap hormat (mengaplikasikan nilai etika publik pada indikator hormat).
Analisis Dampak: Jika saya tidak hormat, maka pasien akan merasa dilanggar haknya

dan kecewa/marah.
Komitmen Mutu-

Dalam melakukan penjahitan luka robek, karena ada banyak teknik menjahit luka, maka

BERORIENTASI

saya akan melakukan penjahitan luka dengan teknik terbaik yang sesuai dengan lokasi

MUTU

dan bentuk luka. Artinya dalam melakukan penjahitan luka robek, saya akan berorientasi
mutu (mengaplikasikan nilai komitmen mutu pada indikator berorientasi mutu).
Analisis Dampak: Jika saya tidak berorientasi mutu, maka hasil penjahitan akan tidak
baik dan hal ini akan mempengaruhi proses penyembuhan luka tersebut.
Dalam melakukan penjahitan luka robek, saya akan meresepkan jumlah bahan dan obat

Anti Korupsi-JUJUR

sesuai dengan jumlah yang digunakan; tidak dilebih-lebihkan. Artinya dalam melakukan
penjahitan luka robek, saya akan menuliskan resepnya dengan jujur (mengaplikasikan
nilai anti korupsi pada indikator jujur).
Analisis Dampak: Jika saya tidak jujur, maka biaya pengobatan pasien akan

3.

Melakukan kunjungan

Akuntabilitas-

membengkak.
Dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan menjelaskan kepada

(visite) kepada pasien

TRANSPARAN

pasien tentang penyakit yang diderita sejelas-jelasnya dan komplikasi yang akan dialami

rawat inap

apabila perawatan diteruskan atau dihentikan. Artinya dalam melakukan kunjungan


kepada pasien rawat inap, saya akan memberi penjelasan secara transparan
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indikator transparan).
Analisis Dampak: Jika saya tidak transparan, maka pasien akan merasa bingung

mengenai alasan dia dirawat dan merasa dibohongi.


Nasionalisme-

Dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan mengingatkan

RELIGIUS

kepada pasien untuk selalu tetap berdoa karena kesehatan tetap bersumber dari Tuhan.
Artinya dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan bersikap
religius (mengaplikasikan nilai nasionalisme pada indikator religius).
Analisis Dampak: Jika saya tidak religius, maka pasien akan cenderung bergantung
pada kemampuan dokter saja, dan tidak menyadari bahwa kesehatan kita bersumber
dari Tuhan.

Etika Publik-CERMAT Dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan menangani keluhan
pasien dengan menilai ulang hasil tanya jawab, pemeriksaan fisik dan laboratorium
secara teliti, mencari pokok permasalahan yang menyebabkan pasien mengeluh. Artinya
dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan bersikap cermat
(mengaplikasikan nilai etika publik pada indikator cermat).
Analisis Dampak: Jika saya tidak cermat, maka keluhan pasien akan lambat ditangani,
pasien bisa kecewa, bahkan bisa saja keluhan bertambah buruk.
Komitmen Mutu-

Dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan medengarkan

BERORIENTASI

keluhan pasien dengan baik, memeriksa dengan teliti, dan memberikan terapi yang

MUTU

sesuai. Artinya dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan

berorientasi

mutu

(mengaplikasikan

nilai

komitmen

mutu

pada

indikator

berorientasi mutu).
Analisis Dampak: Jika saya tidak berorientasi mutu, maka keluhan pasien tidak
tertangani dengan baik, keluhan bertambah buruk, dan pasien merasa tidak puas.
Anti Korupsi-ADIL

Dalam melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap, saya tidak akan membedakan
pelayanan berdasarkan kelas perawatan yang ada; saya akan tetap melayani semua
pasien dengan sepenuh kemampuan dan keahlian saya. Artinya dalam melakukan
kunjungan kepada pasien rawat inap, saya akan bersikap adil (mengaplikasikan nilai
anti korupsi pada indikator adil).
Analisis Dampak: Jika saya tidak adil, maka pasien lain yang dirawat bersama akan

Membuat catatan medik

Akuntabilitas-

merasakan ketidakadilan selama perawatan dan bisa saja marah.


Dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan menulis keluhan, hasil

rawat jalan

TANGGUNG JAWAB

pemeriksaan, diagnosa, dan terapi pasien secara lengkap apa adanya karena itu
kewajiban saya. Artinya dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan
memenuhi tanggung jawab saya (mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indikator
tanggung jawab).
Analisis Dampak: Jika saya tidak bertanggung jawab, maka data yang tertuang dalam
rekam medik tidak lengkap, sehingga pada saat pasien berkunjung lagi, pasien akan
menunggu lama karena saya harus mengulangi lagi dari awal.

Nasionalisme-

Dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan menulis keluhan, hasil

DISIPLIN

pemeriksaan, diagnosa, dan terapi pasien secara berurutan sesuai dengan format yang
ada. Artinya dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan bersikap disiplin
(mengaplikasikan nilai nasionalisme pada indikator disiplin).
Analisis Dampak: Jika saya tidak disiplin, maka data yang tertuang dalam rekam medik
tidak nyaman untuk dibaca, sehingga dokter lain yang membacanya akan kesulitan
untuk mengerti rekam medik pasien tersebut.

Etika Publik-

Dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya tidak akan memaparkan hasil

MENJAGA RAHASIA pencatatan saya kepada pihak lain; kalaupun diperlukan, data identitas pasien akan
saya samarkan. Artinya dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan menjaga
rahasia (mengaplikasikan nilai etika publik pada indikator menjaga rahasia).
Analisis Dampak: Jika saya tidak menjaga rahasia, maka pasien bisa saja tersinggung
sampai bisa menuntut saya karena telah membocorkan rahasia.
Komitmen Mutu-

Dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan mencatat data pasien dengan

BERORIENTASI

tulisan yang mudah dibaca dan pencatatan datanya saya urutkan sesuai dengan

MUTU

prosedur pemeriksaan yang ada. Hal ini saya lakukan agar rekam medic yang ada
menjadi rekam medic yang bermutu. Artinya dalam membuat catatan medik rawat jalan,
saya akan berorientasi mutu (mengaplikasikan nilai komitmen mutu pada indikator

berorientasi mutu).
Analisis Dampak: Jika saya tidak membuat catatan medik yang bermutu, maka pada
saat pasien berkunjung kembali, saya tidak bisa memberikan pelayanan yang cepat
karena kesulitan membaca catatan yang ada.
Anti Korupsi-

Dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya akan membuat catatan dengan

TANGGUNG JAWAB

berurutan sampai rekam medik ini benar-benar selesai, baru saya akan melayani pasien
selanjutnya (mengaplikasikan nilai anti korupsi pada indikator tanggung jawab).
Analisis Dampak: Jika saya tidak bertanggung jawab menyelesaikan rekam medik,
maka rekam medik yang belum selesai akan, dan pada saat saya akan mengerjakannya
ulang nanti, ada kemungkinan saya akan lupa dengan hasil pemeriksaan yang telah

5.

Membuat catatan medik

Akuntabilitas-

saya lakukan.
Dalam membuat catatan medik rawat inap, saya akan mengisi daftar isian yang ada

rawat inap

TANGGUNG JAWAB

dengan data yang selengkap-lengkapnya sampai selesai. Kalau belum selesai, saya
tidak akan menunda-nundanya. Artinya dalam membuat catatan medik rawat inap saya
akan bertanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indikator
tanggung jawab)
Analisis dampak: Dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan bertanggung
jawab. Jika saya tidak bertanggung jawab, maka rekam medik yang sudah saya buat
tidak akan mudah dipahami oleh dokter spesialis yang bertanggung jawab di ruang
rawat inap, dan tentunya akan menghambat pemeriksaan pasien selanjutnya oleh

dokter spesialis.
Nasionalisme-

Dalam membuat catatan medik rawat inap, saya akan menulisnya dengan data yang

AMANAH

sebenar-benarnya dan selengkap-lengkapnya, karena pencatatan rekam medik adalah


tugas seorang dokter. Artinya dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan
melakukannya karena itu adalah amanah saya (mengaplikasikan nilai nasionalisme
pada indikator amanah).
Analisis dampak: Dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan melakukannya
karena itu adalah amanah saya. Jika saya tidak menganggapnya sebagai amanah,
maka rekam medik yang ada akan menjadi rekam medik yang tidak bermutu.

Etika Publik-CERMAT Dalam membuat catatan medik rawat inap, saya akan membuat catatan yang teliti,
dengan susunan yang baku, dan mencatat selengkap-lengkapnya dan sebenarbenarnya. Artinya dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan cermat
(mengaplikasikan nilai etika publik pada indikator cermat).
Analisis dampak: Dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan cermat. Jika
saya tidak cermat, maka rekam medik yang saya buat akan membuat dokter yang lain
akan sulit membacanya karena urutan penulisannya yang tidak baik.
Komitmen Mutu-

Dalam membuat catatan medik rawat inap, saya akan menuliskan data pasien yang

BERORIENTASI

berkualitas, dengan data yang selengkap-lengkapnya dan sebenar-benarnya, urutan

MUTU

pencatatan yang baik, serta tulisan yang jelas. Artinya dalam membuat catatan medik

rawat inap saya akan berorientasi mutu (mengaplikasikan nilai komitmen mutu pada
indikator berorientasi mutu).
Analisis dampak: Dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan berorientasi
mutu. Jika saya tidak berorientasi mutu, maka rekam medis tersebut akan sulit dipahami
dan mempengaruhi kinerja dokter spesialis di ruangan.
Anti Korupsi-

Dalam membuat catatan medik rawat inap, saya akan mengerjakannya seorang diri

MANDIRI

mengingat hasil dari tanya jawab dan tanya jawab hanya saya yang tahu bagaimana
caranya mencatatnya (mengaplikasikan nilai anti korupsi pada indikator mandiri).
Analisis dampak: Dalam membuat catatan medik rawat inap saya akan mandiri. Jika
saya tidak mandiri, maka hasil pencatatan akan mudah diketahui oleh orang yang tidak

6.

Menerima konsultasi dari

Akuntabilitas-

berkepentingan, dan hal ini akan merugikan pasiennya.


Dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan membuat catatan atas seluruh

dalam

TANGGUNG JAWAB

tindakan yang telah saya lakukan, daripada sekedar memberikan terapi via telepon.
Artinya dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan bertanggung jawab
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indicator tanggung jawab).
Analisis Dampak: Jika saya tidak bertanggung jawab, maka pasien akan merasa
kecewa dan keluhan pasien tidak tertangani dengan baik.

Nasionalisme-TIDAK

Dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan mendatangi, memeriksa, dan

DISKRIMINATIF

memberikan terapi pasien tanpa membedakan kelas perawatan pasien. Artinya dalam
menerima konsultasi dari dalam, saya akan tidak diskriminatif (mengaplikasikan nilai

nasionalisme pada indikator tidak diskriminatif).


Analisis Dampak: Jika saya diskriminatif, maka antar pasien akan muncul kecemburuan,
dan bisa saja pasien kecewa akan pelayanan saya.
Etika Publik-SOPAN

Dalam menerima konsultasi dari dalam, jam berapa pun saya dipanggil, saya akan
datang dalam keadaan tersenyum dan tetap berkomunikasi dengan bahasa yang halus
dan jelas. Artinya dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan berlaku sopan
(mengaplikasikan nilai etika publik pada indikator sopan).
Analisis Dampak: Jika saya tidak sopan, maka pasien akan tersinggung dan marah
kepada saya.

Komitmen Mutu-

Dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan memeriksa pasien dengan teliti,

BERORIENTASI

apabila ada kesulitan, saya akan berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis yang

MUTU

bersangkutan, sehingga keluhan pasien dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Artinya
dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan berorientasi mutu (mengaplikasikan
nilai akuntabilitas pada indikator tanggung jawab).
Analisis Dampak: Jika saya tidak berorientasi mutu, maka bisa saja keluhan pasien tidak
tertangani bahkan bisa bertambah buruk.

Anti Korupsi-

Dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan langsung pergi, tidak menunda-

DISIPLIN

nunda memeriksa pasien yang dikonsultasikan. Artinya dalam menerima konsultasi dari
dalam, saya akan disiplin (mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indikator

disiplin).
Analisis Dampak: Jika saya tidak disiplin, maka keluhan pasien akan lambat ditangani,
7.

Melakukan visum tingkat

Akuntabilitas-

keluhan bertambah buruk, dan pasien akan merasa kecewa dengan saya.
Dalam melakukan visum, setelah melakukan visum, saya akan membuat catatan visum

sederhana

NETRAL

sesuai dengan pemeriksaan luka yang yang didapat pada korban, tanpa melihat
kepentingan korban, polisi, ataupun tersangka. Artinya dalam membuat laporan visum,
saya akan bersikap netral (mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada indikator
netral).
Analisis dampak: Jika saya tidak netral, maka saya akan melanggar kode etik saya, dan
salah satu dari pihak korban ataupun tersangka akan merasa dirugikan.

Nasionalisme-

Dalam melakukan visum, saya akan memeriksa korban dengan seksama, sehingga

MEMBELA

saya dapat membuat kesimpulan yang obyektif. Artinya dalam membuat laporan visum,

KEBENARAN

saya akan membela kebenaran (mengaplikasikan nilai nasionalisme pada indikator


membela kebenaran).
Analisis dampak: Jika saya tidak membela kebenaran, maka visum yang saya buat akan
berat sebelah, sehingga merugikan pihak-pihak terkait dan saya bisa dituntut karena
membuat visum yang tidak sesuai.

Etika Publik-

Dalam melakukan visum, saya tidak akan membeberkan hasil visum saya kepada pihak

MENJAGA RAHASIA korban/tersangka/keluarganya, saya hanya akan memaparkan hasil pemeriksaan visum
dalam bentuk surat kepada pihak polisi yang menangani kasus ini saja. Artinya dalam

melakukan visum, saya akan bersikap netral (mengaplikasikan nilai etika publik pada
indikator menjaga rahasia).
Analisis dampak: Jika saya tidak menjaga rahasia, maka saya melanggar kode etik
saya, dan saya bisa dituntut oleh pihak korban/tersangka karena merasa dirugikan.
Komitmen Mutu-

Dalam melakukan visum, saya akan memeriksa luka secara sistematis, dari kepala ke

EFEKTIFITAS

kaki, dari kiri ke kanan, sehingga waktu pemeriksaan tidak lama, dan korban dapat
segera diobati. Artinya dalam melakukan visum, saya akan mengutamakan efektifitas
(mengaplikasikan nilai komitmen mutu pada indikator efektifitas).
Analisis dampak: Jika saya tidak mengutamakan efektifitas, pemeriksaan dapat
berlangsung lama, dan luka korban akan lambat ditangani sehingga merugikan pasien.

Anti Korupsi-BERANI

Dalam melakukan visum, saya akan tidak segan menolak pemberian uang/barang oleh
korban/tersangka untuk mengubah hasil visum dan tetap memaparkan hasil
pemeriksaan visum yang sebenar-benarnya. Artinya dalam melakukan visum, saya akan
bersikap berani (mengaplikasikan nilai anti korupsi pada indikator berani).
Analisis dampak: Jika saya tidak berani, maka ada pihak yang dirugikan dan bisa saja

8.

Melakukan tugas jaga di

Akuntabilitas-

saya dituntut oleh salah satu pihak.


Dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya akan selalu mengisi absensi yang ada

rumah sakit

TANGGUNG JAWAB

setiap kali saya jaga, tidak merapel absensi pada akhir bulan. Artinya dalam melakukan
tugas jaga di rumah sakit, saya akan bertanggung jawab (mengaplikasikan nilai

akuntabilitas pada indikator tanggung jawab).


Analisis dampak: Jika saya tidak bertanggung jawab mengisi absensi, maka pada saat
perhitungan tugas jaga bisa saja terjadi salah perhitungan, dan saya dapat terkena
sanksi karena dianggap tidak melakukan tugas jaga yang diberikan.
Nasionalisme-KERJA Dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya akan menjalin komunikasi yang baik
SAMA

antara saya dan perawat ruang IGD, ruang rawat inap, serta bidan yang juga bertugas
jaga. Artinya dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya membina kerja sama
(mengaplikasikan nilai nasionalis pada indikator kerja sama).
Analisis dampak: Jika saya tidak bekerja sama, dan ada pasien yang perlu
dikonsultasikan pada ruangan tersebut, maka pasien tersebut akan tertangani dengan
lambat, dan pasien bisa saja kecewa dengan pelayanan yang ada.

Etika Publik-DISIPLIN Dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya akan tetap menunggu di rumah sakit
selama tugas jaga itu, tidak berkeliaran ke luar rumah sakit/tidur di rumah. Artinya dalam
melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya akan disiplin (mengaplikasikan nilai etika
public pada indikator disiplin).
Analisis dampak: Jika saya tidak disiplin dan ada pasien datang berobat, maka pasien
tersebut akan menunggu lama dan bisa saja batal berobat.

Komitmen Mutu-

Dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya akan mengatur waktu antara periksa

EFEKTIFITAS

pasien, menjawab konsul dari dalam, dan tidur sebaik mungkin, sehingga saya bisa
tetap melakukan pelayanan dengan kondisi fisik yang baik. Artinya dalam melakukan
tugas jaga di rumah sakit, saya akan bekerja secara efektif (mengaplikasikan nilai
komitmen mutu pada indikator efektifitas).
Analisis dampak: Jika saya tidak efektif mengatur waktu, maka bisa saja saya kelelahan
dan tidak maksimal dalam melakukan pemeriksaan terhadap pasien, dan hal ini akan
membuat pasien kecewa dengan pelayanan saya.

Anti Korupsi-JUJUR

Dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, saya akan melaporkan jumlah tugas jaga
saya kepada koordinator jaga apa adanya, tidak melebih-lebihnkannya untuk
mendapatkan uang piket lebih banyak. Artinya dalam melakukan tugas jaga di rumah
sakit, saya akan bersikap jujur (mengaplikasikan nilai anti korupsi pada indikator
jujur).
Analisis dampak: Jika saya tidak jujur, maka sebagai pegawai di rumah sakit saya bisa
diberikan sanksi teguran atau administratif oleh atasan saya.

C. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


Dalam melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS terdapat beberapa
teknik yang digunakan, teknik tersebut diuraikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Nilai Dasar Dan Teknik
No.
Dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain Dan Perwujudan
Aktualisasi
Visi Organisasi
1. ANEKA dengan teknik
Dalam melakukan pelayanan medik umum rawat
komunikasi efektif,

jalan, setelah menerima dan menyapa pasien, saya

observasi, pemeriksaan

akan bertanya jawab dengan pasien mengenai

IPPA, dan analisis dalam

keluhannya

kegiatan melakukan

sederhana

pelayanan medik umum

melakukan teknik pemeriksaan inspeksi (melihat ada

rawat jalan

masalah/tidak), perkusi (mengetuk daerah berongga

dengan
dan

menggunakan

jelas;

kemudian

bahasa

saya

akan

untuk menilai ada perubahan suara/tidak), palpasi


(meraba bagian tubuh untuk menilai ada perubahan
bentuk/tidak), dan auskultasi (mendengarkan dengan
alat

stetoskop

untuk

menilai

ada

perubahan

suara/tidak) untuk menilai masalah yang ada pada


pasien; hasil pemeriksaan akan saya analisis,
shingga saya dapat menegakan diagnosa; setelah
melakukan pemeriksaan, saya akan melakukan
pencatatan hasil pemeriksaan saya ke dalam rekam
medik yang ada. Dengan adanya teknik semua itu,
maka dalam melakukan pelayanan medik umum
rawat jalan, saya akan berkerja secara efektif dan
efisien sesuai prosedur, berlangsung cepat, sehingga
2.

ANEKA dengan teknik

pasien puas dengan pelayanan saya.


Dalam
melakukan
penjahitan
luka

robek,

komunikasi efektif,

sebelumnya

tujuan

hecting, dan observasi

penjahitan, prosedur yang akan saya gunakan, biaya

dalam melakukan

untuk penjahitan tersebut, dan membiarkan pasien

tindakan khusus tingkat

bertanya kepada saya tentang proses penjahitan ini;

sederhana oleh dokter

apabila

umum (penjahitan luka

keputusan, saya akan melakukan penjahitan dengan

saya

pasien

akan

sudah

menjelaskan

mengerti

dan

membuat

robek)

memilih teknik menjahit yang terbaik menurut dengan


jenis luka yang ada pada pasien; selama melakukan
penjahitan,

saya

akan

melihat

dan

menilai

ada/tidaknya perdarahan, komplikasi, jahitan yang


tidak baik, agar bisa dilakukan perbaikan langsung.
Dengan melakukan teknik-teknik tersebut, maka
pasien akan termotivasi untuk menjahit lukanya, dan
hasil penjahitan luka pun menjadi baik, sehingga
3.

ANEKA dengan teknik

proses penyembuhannya cepat.


Dalam melakukan kunjungan (visite) kepada pasien

koordinasi dan

rawat inap, saya akan menyampaikan kepada

komunikasi efektif, dan

perawat

dokumentasi sistematis

kedatangan saya untuk visite, sehingga mereka

dalam melakukan

dapat mempersiapkan rekam medik pasien yang

kunjungan (visite)

akan diperiksa, kemudian setelah saya bertanya

kepada pasien rawat

jawab dan memeriksa pasien, saya akan mencatat

inap

hasil visite saya mengenai keadaan pasien ke dalam

di

ruang

rawat

inap

mengenai

jam

rekam medik rawat inap secara berurutan mulai dari


keluhan utama dan tambahan, hasil pemeriksaan
fisik yang menonjol, kemudian menegakan diagnosa
atas keluhan pasien, dan menulis pengobatan yang
akan diberikan kepada pasien. Dengan melakukan
teknik ini, maka perawat di ruangan tidak akan
merasa panik atas visite saya, kunjungan dapat
berjalan tertib dan cepat, dan pasien akan merasa
4.

ANEKA dengan teknik

puas akan pelayanan yang ada.


Dalam membuat catatan medik rawat jalan, setelah

dokumentasi sistematis

saya menerima pasien di poli, menyapanya, bertanya

dalam membuat catatan

jawab

medik rawat jalan

menuangkannya ke dalam rekam medik dengan

dan

memeriksa

pasien,

saya

akan

mencatat mulai dari keluhan utama dan tambahan,


keadaan umum dan tanda vital pasien, hasil
pemeriksaan fisik secara menyeluruh, kemudian
menegakan diagnosa atas keluhan pasien, dan
menulis pengobatan yang akan diberikan kepada

pasien. Dengan melakukan teknik dokumentasi


sistematis, maka apabila pasien datang berkunjung
kembali untuk control, maka rekaman catatan
pemeriksaan

sebelumnya

mudah

dipahami,

sehinggap pelayanan terhadap pasien dapat berjalan


5.

ANEKA dengan teknik

optimal dan pasien merasa puas


Dalam membuat catatan medik rawat inap, setelah

dokumentasi sistematis

saya datang ke ruangan, menyapa, bertanya jawab

dalam membuat catatan

dan memeriksa pasien, saya akan menuangkannya

medik rawat inap

ke dalam rekam medik dengan mencatat mulai dari


keluhan saat ini, keadaan umum dan tanda vital
pasien, hasil pemeriksaan fisik yang menonjol,
kemudian menegakan diagnosa keluhan pasien, dan
menulis pengobatan yang akan diberikan kepada
pasien. Dengan melakukan teknik dokumentasi
sistematis, maka apabila ada pemeriksaan terhadap
pasien oleh dokter spesialis/dokter umum lainnya,
mereka akan dapat lebih mudah menilai kemajuan
pengobatan yang telah diberikan, untuk kemudian
memutuskan mengurangi/menambahkan/mengganti

6.

ANEKA dengan teknik

pengobatan sebelumnya.
Dalam menerima konsultasi dari dalam, saya akan

komunikasi efektif,

menerima konsultasi dengan mendengarkan dahulu

koordinasi, dan

konsulan dari perawat tentang keluhan pasien,

pemeriksaan IPPA dalam

kemudian

menerima konsultasi dari

perawat lakukan dengan segera sambil menunggu

dalam

saya datang ke tempat pasien; setelah saya tiba di


tempat

memberikan

pasien,

saya

instruksi

akan

singkat

melakukan

untuk

teknik

pemeriksaan inspeksi (melihat ada masalah/tidak),


perkusi (mengetuk daerah berongga untuk menilai
ada perubahan suara/tidak), palpasi (meraba bagian
tubuh untuk menilai ada perubahan bentuk/tidak),
dan

auskultasi

(mendengarkan

dengan

alat

stetoskop untuk menilai ada perubahan suara/tidak)


untuk menilai masalah yang ada pada pasien,

kemudian

memberikan

pengobatan/berkonsultasi

ulang kepada dokter spesialis yang bertanggung


jawab atas ruang rawat inap tersebut. Dengan
melakukan teknik tesebut di atas makapasien akan
merasa puas akan pelayanan saya dan masalah
7.

ANEKA dengan teknik

yang ada pasien dapat diatasi dengan baik.


Dalam melakukan visum tingkat sederhana, saya

komunikasi efektif,

akan menyampaikan kepada pasien mengenai tujuan

pemeriksaan IPPA, dan

dan prosedur visum yang akan dilakukan; kemudian

dokumentasi sistematis

saya akan melakukan teknik pemeriksaan inspeksi

dalam melakukan visum

(melihat ada masalah/tidak), perkusi (mengetuk

tingkat sederhana

daerah berongga untuk menilai ada perubahan


suara/tidak), palpasi (meraba bagian tubuh untuk
menilai ada perubahan bentuk/tidak), dan auskultasi
(mendengarkan dengan alat stetoskop untuk menilai
ada perubahan suara/tidak) untuk menilai masalah
yang

ada

pada

pasien;

setelah

melakukan

pemeriksaan, saya akan melakukan pencatatan


terhadap hasil pemeriksaan saya mulai dari kepala
sampai kaki secara berurutan, untuk kemudian
menuangkannya menjadi sebuah visum. Dengan
adanya teknik semua itu, maka dalam melakukan
visum, pasien akan mengerti apa yang akan
dilakukan

kepadanya,

visum

akan

berlangsung

efektif, dan bisa didapatkan hasil visum yang baik


8.

ANEKA dengan teknik

dan akurat.
Dalam melakukan tugas jaga di rumah sakit, ketika

koordinasi dan

baru

komunikasi efektif dalam

menyampaikan secara langsung kepada perawat

melakukan tugas jaga di

IGD dan ruang rawat inap, serta bidan di ruang

rumah sakit

persalinan, bahwa saat itu saya yang bertugas jaga


dan

datang

meminta

saat

bertugas

mereka

untuk

jaga

saya

jangan

akan

ragu-ragu

menghubungi saya di ruang jaga dokter atau ke


telepon

genggam

langsung.

Dengan

adanya

koordinasi dan komunikasi efektif, maka apabila di

ruangan ada pasien yang bermasalah, maka perawat


yang

bertugas

jaga

akan

dapat

langsung

menghubungi saya, sehingga keluhan yang dialami


pasien dapat ditangani dengan cepat.

BAB III
RENCANA AKSI
A. Jadwal Implementasi

Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel di


bawah ini.
Tabel 4. Jadwal Implementasi
dr. Ricko Sadli Sujana
RSUD Sekadau
RSUD Sekadau
Tanggal
No.
Kegiatan
Nilai Dasar
Pelaksanaan
1. Melakukan pelayanan medik umum
Akuntabilitas
15 Mei 2015
Nama Peserta
Instansi
Tempat Aktualisasi

rawat jalan

Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen
Mutu

2.

Anti Korupsi
Melakukan tindakan khusus tingkat Akuntabilitas
sederhana

oleh

dokter

umum Nasionalisme

(penjahitan luka robek)

Etika Publik
Komitmen
Mutu

3.

Melakukan kunjungan (visite) kepada

Anti Korupsi
Akuntabilitas

pasien rawat inap

Nasionalisme

10 Mei 2015

Etika Publik
Komitmen
Mutu
4.

Membuat catatan medik rawat jalan

Anti Korupsi
Akuntabilitas

15 Mei 2015

Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen
Mutu
5.

Membuat catatan medik rawat inap

Anti Korupsi
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen
Mutu

10 Mei 2015

Output

6.

Menerima konsultasi dari dalam

Anti Korupsi
Akuntabilitas

10 Mei 2015

Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen
Mutu
7.

Melakukan visum tingkat sederhana

Anti Korupsi
Akuntabilitas

Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen
Mutu
8.

Melakukan tugas jaga di rumah sakit

Anti Korupsi
Akuntabilitas

10 Mei 2015

Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi

B. Jadwal Konsultasi Dengan Coach


Tabel di bawah ini menggambarkan kegiatan konsultasi mengenai rancangan
aktualisasi bersama coach.
Nama Peserta
Unit Kerja
Tempat Aktualisasi
No.

Tanggal

1.

1 Mei 2015

Tabel 5. Jadwal Konsultasi dengan Coach


dr. Ricko Sadli Sujana
RSUD Sekadau
RSUD Sekadau
Kegiatan

Output

Media

Membuat

Peserta mengerti tentang

Komunikasi
Pertemuan

Rancangan

teknik dan konsep dalam

langsung

Aktualisasi

membuat rancangan
aktualisasi; menyerahkan

draft awal rancangan


2.

2 Mei 2015

Konsultasi

aktualisasi
Peserta mendapatkan

Pertemuan

Rancangan

koreksian atas rancangan

langsung

Aktualisasi

aktualisasi yang diserahkan


sebelumnya dan
memperbaiki rancangan
tersebut

3.
C. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Tabel di bawah ini merupakan gambaran kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama mentor.
Nama Peserta
Unit kerja
Tempat Aktualisasi
No.
Tanggal
1.

Tabel 6. Jadwal Konsultasi dengan Mentor


dr. Ricko Sadli Sujana
RSUD Sekadau
RSUD Sekadau
Kegiatan
Output

Paraf Mentor

D. Rencana Antisipasi Kendala


Tabel di bawah ini menggambarkan rencana antisipasi kendala yang mungkin
terjadi dalam kegiatan aktualisasi.
No.
1.
2.

Tabel 7. Rencana Antisipasi Kendala


Kendala Yang Mungkin Terjadi
Strategi Mengatasi Kendala
Ada penugasan lain dari pimpinan
Melakukan koordinasi dengan atasan
Keterbatasan waktu dalam melakukan

langsung
Memanfaatkan waktu semaksimal

kegiatan

mungkin dan membuat skala prioritas

BAB IV
PENUTUP

Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini merupakan langkah yang
harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam
rancangan ini diterapkan nilai dasar bagi PNS dalam melakukan tugasnya sebagai
pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah sebagai berikut melakukan
pelayanan medik umum rawat jalan, melakukan tindakan khusus tingkat sederhana
oleh dokter umum (penjahitan luka robek), melakukan

kunjungan (visite) kepada

pasien rawat inap, membuat catatan medik rawat jalan, membuat catatan medik rawat
inap, menerima konsultasi dari dalam, dan melakukan visum tingkat sederhana.
Kegiatan-kegiatan tersebut direncanakan untuk dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2015
sampai tanggal 27 Mei 2015 dengan pembimbingan dan arahan dari coach serta
mentor, dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan akan dipresentasikan pada tanggal 4
Juni 2015.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Pola Baru: Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Pola Baru: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Pola Baru: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Pola Baru: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Pola Baru: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Pola Baru: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau. (2014). Peraturan Bupati Sekadau Nomor 39
Tahun 2014 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sekadau. Sekadau: Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau.

Anda mungkin juga menyukai