Makalah Beton Prategang Kelompok 4
Makalah Beton Prategang Kelompok 4
Makalah Beton Prategang Kelompok 4
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
3115040634
3115040636
3115040637
3115040638
3115040639
LJ D4 TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
i
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1.1
LATAR BELAKANG..................................................................................................2
1.2
RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.3
TUJUAN......................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
RANGKUMAN BETON PRATEGANG..................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
BAB I
PENDAHULUAN
beton
prategang
didisain
berdasarkan
konsep
persamaan
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
1.3 TUJUAN
Makalah ini di buat bertujuan untuk mengetahui informasi tentang beton prategang
baik dari sejarah, pengertian, perbedaan maupun cara mendesain.
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
BAB II
RANGKUMAN BETON PRATEGANG
2.1
University,
Merkovoy.
Keberhasilan
beliau
yaitu
mampu
i
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
2.2
2.3
Beton Prategang
Mengalami retak
Tanpa retak
i
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
terhadap lendutan
2.4
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Suatu
penampang
beton bertulang
dimana
penampang
beton yang
diperhitungkan untuk memikul tegangan tekan adalah bagian diatas garis netral
(bagian yang diarsir), sedangkan bagian dibawah garis netral adalah bagian tarik yang
tidak diperhitungkan untuk memikul gaya tarik karena beton tidak tahan terhadap
tegangan tarik. Gaya tarik pada beton bertulang dipikul oleh besi penulangan (rebar).
Kelemahan lain dari konstruksi beton bertulang adalah berat sendiri (self weight)
yang besar, yaitu 2.400 kg/m3 , dapat dibayangkan berapa berat penampang yang
tidak diperhitungkan untuk memikul tegangan (bagian tarik).
Untuk mengatasi ini pada beton diberi tekanan awal sebelum beban-beban
bekerja, sehingga seluruh penampang beton dalam keadaan tertekan seluruhnya,
inilah yang kemudian disebut beton pratekan atau beton prategang (prestressed
concrete).
2.5
2.6
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Untuk memberikan memberikan gaya konsentris pada beton prategang bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu :
a. Pre-tensioned Prestressed Concrete (pratarik), ialah konstruksi dimana tendon
ditegangkan dengan pertolongan alat pembantu sebelum beton mengeras dan gaya
konsentris dipertahankan sampai beton cukup keras.
b. Post-tensioned Prestressed Concrete (pasca tarik), adalah konstruksi dimana
setelah betonnya cukup keras, barulah dberikan gaya konsentris dengan menarik
kabel tendon.
Pre-Tensioning ( Pra Tarik)
Metode ini baja prategang diberi gaya prategang dulu sebelum beton dicor, oleh
karena itu disebut pretension method. Adapun prinsip dari Pratarik ini secara singkat
adalah sebagai berikut :
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Tahap 1:
Siapkan bekisting (formwork) yang telah lengkap dengan lubang untuk kabel tendon
(tendon
duct)
yang
dipasang
melengkung
sesuai
bidang
momen
balok.
Tahap 2 :
Setelah beton di cor dan sudah bisa memikul berat sendiri, tendon atau kabel
prategang dimasukkan ke dalam Lubang Tendong (tendon duct), selanjutnya ditarik
untuk mendapatkan gaya prategang. Metode pemberian gaya prategang adalah dengan
cara mengikat salah satu angker, kemudian ujung angker lainnya ditarik (ditarik dari
satu sisi). Tetapi ada pula yang ditarik dikedua sisinya kemudiang diangker secara
bersamaan.
Tahap 3 :
Setelah diangkur, balok beton menjadi tertekan, jadi gaya konsentris telah ditransfer
kebeton. Karena tendon dipasang melengkung, maka akibat gaya konsentris tendon
memberikan
beban
merata
kebalok
yang
arahnya
keatas.
LJ D4 Bangunan Gedung
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
DAFTAR PUSTAKA
https://sancrot.wordpress.com/kuliah/beton-pratekan/
http://betonprategang.blogspot.co.id/2009/04/pengertian-beton-prategang.html
https://www.academia.edu/9476775/PERKEMBANGAN_BETON_PRATEGANG
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2013/03/jenis-jenis-beton-dalamkonstruksi.html