Makalah Beton Prategang
Makalah Beton Prategang
Makalah Beton Prategang
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui informasi tentang beton
prategang beserta konsep dasar maupun metode pemberian gaya prategang pada
betonnya yaitu metode pra tension dan post tension.
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat bermanfaat bagi para
pembaca sehingga apa yang terdapat pada makalah ini dapat menjadi referensi
mengenai beton prategang.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Konsep kedua, Sistem prategang untuk kombinasi baja mutu tinggi dengan
beton. Konsep ini mempertimbangkan beton prategang sebagai kombinasi
(gabungan) dari baja dan beton, seperti pada beton bertulang, dimana baja
menahan tarikan dan beton menahan tekanan, dengan demikian kedua bahan
membentuk kopel penahan untuk melawan momen eksternal (Gambar 1.3).
Pada beton prategang, baja mutu tinggi dipakai dengan jalan menariknya
sebalum kekuatannya dimanfaatkan sepenuhnya. Jika baja mutu tinggi ditanam
pada beton, seperti pada beton bertulang biasa, beton disekitarnya akan
menjadi retak berat sebelum seluruh kekuatan baja digunakan (Gambar 1.4).
oleh karena itu, baja perlu ditarik sebelumnya (pratarik) terhadap beton.
Dengan menarik dan menjangkarkan ke beton dihasilkan tegangan dan
regangan yang diinginkan pada kedua bahan, tegangan dan regangan tekan
pada beton serta tegangan dan regangan pada baja. Kombinasi ini
memungkinkan pemakaian yang aman dan ekonomis dari kedua bahan dimana
hal ini tidak dapat dicapai jika baja hanya ditanamkan dalam bentuk seperti
pada beton bertulang biasa.
Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton
dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditransfer
ke beton, balok beton tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban
kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rataAdapun
prinsip dari metode ini ialah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Metode pratarik
Tahap 1 : Kabel pada tendon diberik gaya tarik terlebih dahulu kenudian
Beton dicetak terlebih dahulu dengan sebelumnya sudah diletakkan saluran untuk
kabel baja dimasukkan ke dalam beton. Saluran ini disebut dengan duct. Karena
alasan transportasi dari pabrik beton ke site, maka biasanya beton prategang
dengan sistem post-tension ini dilaksanakan segmental ( balok dibagi-bagi,
misalnya dengan panjang 1 -1,5 m ), kemudian pemberian gaya prategang
dilaksanakan di site, setelah balok segmental tersebut dirangkai. Berikut
adalah penjelasan tentang metode ini :
Gambar 3.3 Metode pascatarik
Tahap 2 : Setelah beton cukup umur dan kuat menahan gaya prategang,
kemudian kabel baja dimasukkan ke dalam duct/saluran melengkung yang sudah
disediakan. Selanjutnya dilaukan penarikkan dengan menggunakan jack hydraulic.
Penarikkan ini dilaukan pada salah satu sisi, sedangkan pada sisi
mengalami transfer gaya. Karena saluran tendon melengkung, maka balok beton
akan melegkung ke atas (gambar 3.3 (C) ).
Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton
yang dibedakan seperti berikut :
1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi
gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-
tension method. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton
tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah
beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rata
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan beton prategang menyebar secara cepatnya pada tahun 1935 dan
seterusnya, yang dipakai secara luas untuk konstruksi jembatan, atap kulit kerang
dan lain sebagainya.
Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton
yang dibedakan seperti berikut :
1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi
gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-
tension method. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton
tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah
beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rata
3.2 Saran
E1A1 17 044
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul pre-tension dan post
tension ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah struktur beton prategang. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pre-tension dan post tension bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis