PEDOMAN 1 MUTU Akreditas Puskes Pabelan
PEDOMAN 1 MUTU Akreditas Puskes Pabelan
PEDOMAN 1 MUTU Akreditas Puskes Pabelan
DINAS KESEHATAN
50777,
Telp. (0298) 615066
E-mail: [email protected]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gambaran umum
Puskesmas Susukan terletak di jalan KH Umar Imam Puro
No 96 Susukan 50777 Kecamatan Susukan Kab Semarang
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi
yang
memberikan
kewenangan
kemandirian
oleh
satuan tugas
dinas
operasional
Kesehatan
bahwasanya
Masyarakat,
puskesmas
pada
Pasal
disebutkan
mempunyai
tugas
melaksanakan
di
wilayah
kerjanya
dalam
rangka
mendukung
Susukan
berusaha
memenangkan
persaingan
oleh
Puskesmas
Susukan
merupakan
bisnis
dibawah
bertanggung
jawab
kewenangan
memberikan
pemerintah
pelayanan
daerah
dasar
kepada
yang
menggabungkan
antara
konsep
pelayanan
Terwujudnya
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu
menuju
Misi
a. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan
b. Memberdayakan masy untuk lebih mandiri dalam upaya
kesehatan
c. Mengembangkan sumberdaya layanan yang memadai
d. Membangun kerja sama lintas program dan sektor yang
harmonis
Struktur
Struktur organisasi Puskesmas Susukan mengacu pada Perbup
52 tahun 2009, yakni sebagai berikut:
Kepala
Kepala Sub
Bagian Tata Usaha
Kelompok Jabatan
Fungsional
Dalam
implementasinya,
struktur
organisasi
puskesmas
2014 (terlampir).
MotTo
Tata nilai
Profesional
Bahwa
didalam
melaksanakan
tugas/kewajiban
harus
memperhatikan
keselamatan
pelanggan,
dan
Kesehatan
Masyarakat)
esensial
dan
UKM
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari:
1. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b. Penyelenggaraan
Pelayanan
Klinis
terdiri
atas
kegiatan
NO
SASARAN MUTU
BAGIAN
TARGET
Semua
80%
Pelayanan
2
Pendaftaran
100%
BP Umum
100%
Ruang Tindakan
100 %
BP Gigi
100%
KIA-ANC
85%
Kelengkapan Pengisian RM
mencakup
anamnesa,
Tersedianya
12
diagnostik steril
set
alat
sebelum
pelayanan
6
Kelengkapan
pemeriksaan
pelaksanaan
ANC
Kunjungan Pertama
(Alat
Pengambilan
KIA-KB
90%
KIA-Imunisasi
100%
Ruang Obat
90%
Laboratorium
100%
Konsultasi Gizi
100%
Konsultasi
100%
Bantu
Keputusan)
Termonitoring penyimpanan
vaksin
dalam
suhu
2-8
Pelayanan
obat
sediaan
Waktu
pemeriksaan
Setiap
pasien
yang
berkonsultasi
gizi
mendapatkan
informasi
KADARZI
12
Permintaan
pengambilan
Sanitasi
Kesehatan
1.
Target
Capaian
2016
0
Masyarakat
KIA KB
2.
3.
4.
100.000KH
Cakupan Kunjungan ibu hamil K1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang
95%
90%
100%
5.
Ditangani
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh
99%
Tenaga
6.
7.
8.
Kesehatan
Yang
Memiliki
Kompetensi Kebidanan
Cakupan Pelayanan Nifas
Cakupan Peserta KB Aktif
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000
99%
85,%
15,0
KH
9.
Cakupan Kunjungan Bayi
10. Cakupan Neonatus dengan
91%
80%
11,85
1.000 KH
GIZI
1.
2.
0,20%
100 %
3.
perawatan
Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak
85%
4.
5.
6.
7.
8.
Balita
Balita yang ditimbang BB
Balita 6-59 bln mendapat Vit. A
Bayi 0-6 bln mendapat ASI Eklusif
Ibu Hamil mendapat FE 90 Tab
Rumah tangga yang menggunakan
85%
100%
89%
95%
97%
9.
garam beryodium
Cakupan
Pemberian
makanan 100 %
n Penyakit
Menular
1.
penderita penyakit
Cakupan penemuan dan penanganan
70 %
2.
3.
4.
85 %
90 %
100 %
5.
yang ditangani
Cakupan penderita diare yang
100 %
ditangani
6.
12
7.
8.
100.000 penduduk
Angka Kematian DBD (CFR)
Cakupan Desa/Kelurahan Universal
0
100%
9.
>2
100 %
Pengendali
1.
2.
3.
4.
1.
an Penyakit
73,5%
95%
52%
65%
66,5%
Membuat
dan
Tidak
melaksan
Menular
akan
Membuat
2.
dan
melaksan
Promosi
1.
kesehatan
akan
62 %
Mandiri
dan
pemberday
aan
Pelayanan
2.
100%
3.
4.
70%
100%
1.
100%
2.
100%
Kesehatan
Target 2016
1
2
3
100%
100%
100%
100%
100%
100%
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan
Sistem Manajemen Mutu dan standar akreditasi pukesmas, yang
meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya. Proses pelayanan
yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang
meliputi:
upaya
Pelayanan
promosi
kesehatan,
Pelayanan
upaya
puskesmas
memperhatikan
keselamatan
dan
pelayanan
pasien/pelanggan
klinis
dengan
sistem
penyelenggaraan
manajemen
upaya
mutu
puskesmas
baik
untuk
maupun
untuk
BAB II
LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu
ini adalah:
1. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9 tahun
2014 tentang Klinik
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691
tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun
2013
tentang
Pedoman
Pelaksanaan
dan
Pembinaan
10
BAB III
ISTILAH DAN DEFINISI
a. Dokumen adalah benda berupa barang atau tulisan yang
memuat informasi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
meliputi pedoman, surat keputusan, Kerangka acuan kerja dan
standar operasional prosedur. Biasanya, dokumen ditulis di
kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai
tangan atau memakai media elektronik.
b. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat, berdaya guna
dan berhasil guna
c. Efisiensi adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan cara,
waktu dan sumber daya minimum dengan hasil yang optimum
d. Kepuasan pelanggan adalah perasaan positif pelanggan bahwa
pelayanan yang didapatkannya telah memenuhi harapan
e. Kebijakan mutu adalah azas kebijakan resmi dan tertulis dari
manajemen yang menjadi garis besar dan pondasi rencana
dalam hal mutu dalam aktifitas keseharian organisasi
f. Koreksi adalah pembetulan atau perbaikan
g. Pelanggan adalah individu atau keluarga atau lembaga yang
mengakses pelayanan kesehatan di puskesmas
h. Pasien adalah orang yang menerima pelayanan kesehatan di
puskesmas dengan tujuan meningkatkan kesehatan (promotif),
atau mencegah penyakit (preventif), atau pengobatan penyakit
(kuratif)
i.
maupun
(rehabilitatif)
Pedoman mutu
dalam
adalah
rangka
dokumen
pemulihan
yang
kesehatan
merincikan
sistem
pelanggan
k. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terlesenggaranya proses kegiatan
11
l.
BAB IV
SISTEM MANAJEMEN MUTU
a. Persyaratan umum:
Puskesmas Susukan menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar
akreditasi puskesmas dan standar ISO 9001:2008.
12
Sistem ini
terhadap
proses-proses
penyelenggaraan
penyelenggaraan
pelayanan
itu
sendiri
mulai
dari
terhadap
rencana
yang
disusun,
pelaksanaan
pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasilhasil yang dicapai,
umum
dokumen-dokumen
dalam
sistem
: Kebijakan
Dokumen level 2
: pedoman/manual
Dokumen level 3
Dokumen level 4
dokumen,
pengesahan,
penomoran,
1.
a. Pemegang
program
bersama
koordinator
administrasi
manajemen/upaya kesehatan/klinis
Membuat draft dokumen
Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut
dengan unit terkait
13
Mencetak
agar
terhadap
pemeriksa
dokumen
mendistribusikan
melakukan
yang
hardcopy
telah
dokumen
pemeriksaan
disusun
untuk
dan
diperiksa
2.
Pengesahan Dokumen
setuju,
maka
melakukan
persetujuan
dengan
tidak
setuju,
maka
melakukan
penolakan
dan
14
445
Menyatakan
klasifikasi
surat
puskesmas
XX
SK
SK
menyatakan
dokumen
Surat
Keputusan
AA
menyatakan
Nomor
bab
standar
Akreditasi
BB
Y.Y
menyatakan
dokumen
Standar
Operasional Prosedur
AA
menyatakan
Bab
dalam
standar
Akreditasi
BB
BB
15
MTBS=
Manajemen
Terpadu
Balita
Sakit
KB = Keluarga Berencana
IMUN= Imunisasi
PU= Pemeriksaan Umum
PGM = Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
LAB = Laboratorium
FAR= Farmasi
GZ= Gizi
HS= Sanitasi
RI= Rawat Inap
RB= Ruang Bersalin
BB
XX
16
YY
Dokumen Eksternal
DE/AA/BB/XX/YY DE/VII/RM/01/2016
DE
AA
menyatakan
Bab
dalam
standar
Akreditasi
BB
BB
Manajemen
Terpadu
Balita
Sakit
KB = Keluarga Berencana
IMUN= Imunisasi
PU= Pemeriksaan Umum
PGM = Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
LAB = Laboratorium
FAR= Farmasi
17
GZ= Gizi
HS= Sanitasi
RI= Rawat Inap
RB= Ruang Bersalin
BB
XX
menyatakan
nomor
urut
dokumen
eksternal
YY
eksternal
Level Dokumen
Penanggung
Diperiksa
Disahkan
Surat Keputusan
Jawab
Kasubag TU
Ketua
Ka. Puskesmas
(Paraf sebelah
Akreditasi
kiri)
(Paraf seb
18
kanan)
2
Pedoman/
Ketua Pokja
Ketua
Panduan
(Paraf sebelah
Akreditasi
kiri)
(Paraf seb
Ketua Pokja
kanan)
Ketua
(Paraf sebelah
Akreditasi
kiri)
(Paraf seb
Ketua Pokja
kanan)
-
SOP
KAK
Ka. Puskesmas
Ka. Puskesmas
Ka. Puskesmas
(Paraf sebelah
kanan)
dokumen
yang
sudah
mendapatkan
dokumen
kepada
semua
pemegang
status-status
mana
yang
masih
harus
19
Mencatat
data-data
yang
masih
diperlukan
kedalam
register pemusnahan.
Musnahkan status RM yang sesuai dengan daftar
Membuat berita acara pemusnahan dengan sepengetahuan
Kepala Puskesmas
Pemusnahan
(dua) tahun.
c. Pengendalian rekaman
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
- Pengidentifikasian
rekaman
(jenis-jenis
rekaman
rekaman
dalam
bentuk
elektronik,
bila
dibutuhkan.
20
BAB V
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
a. Komitmen manajemen
Kepala
Puskesmas,
penanggung
jawab
manajemen
mutu,
kepada
seluruh
pegawai
mengenai
dan
misi
Puskesmas
Susukan
serta
sesuai
dengan
21
upaya
puskesmas
dan
pelayanan
klinis,
2.
3.
kepuasan
pelanggan..
Puskesmas Susukan melakukan identifikasi dan menetapkan
dimensi mutu dan kebutuhan pelanggan yang diakomodir pada
pernyataan kebijakan mutu dan sasaran mutu.
Puskesmas Susukan memastikan seluruh pegawai bekerja
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan berusaha
mencapai sasaran mutu yang disepakati dan menerapkan
prosedur secara konsisten, dengan tujuan untuk mencapai
kepuasan pelanggan.
c. Kebijakan mutu:
Kami seluruh karyawan Puskesmas Susukan berkomitmen
untuk
menyelenggarakan
pelanggan,
melakukan
pelayanan
memperhatikan
yang
keselamatan
penyempurnaan
yang
berfokus
pada
pelanggan,
dan
berkelanjutan.
keputusan
Kepala
22
klinis,
indikator
penyelenggaraan
upaya
puskesmas.
Puskesmas Susukan
dan
keselamatan pasien
berisi
f.
puskesmas
berdasarkan
sistem
manajemen mutu
Wewenang:
1. Menunjuk wakil manajemen mutu
2. Menunjuk tim mutu administrasi, upaya kesehatan dan
klinis
Wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu,
Tanggung jawab :
Merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan
penjamin mutu berdasarkan standar sistem manajemen mutu.
Wewenang :
1. Menyusun dan mengembangkan dokumen.
2. Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman.
3. Melakukan penjaminan mutu proses dan hasil.
23
mutu
pada
kegiatan
administrasi
Wewenang:
1. Menyusun jadwal kegiatan administrasi
2. Melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan
3. Mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan
4. Bersama wakil manajemen mutu merumuskan
SOP
administrasi kesehatan
Penanggung jawab upaya puskesmas
Tanggung jawab:
Menerapkan sistem manajemen mutu pada program-program
upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat
Wewenang:
1.
Menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan
2.
Melaksanakan kegiatan upaya kesehatan
3.
Mengevaluasi kegiatan upaya kesehatan
4.
Bersama wakil manajemen mutu merumuskan S0P
upaya kesehatan
Penanggung jawab pelayanan klinis
Tangung jawab:
Menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan klinis di
puskesmas yang berorientasi pada keselamatan pasien
Wewenang:
1. Menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan
3. Mengevaluasi kegiatan klinis
4. Bersama wakil manajemen
mutu
merumuskan
SOP
pelayanan klinis
Seluruh karyawan
Tanggung jawab:
Melaksanakan sistem manajemen mutu di semua unit dan
berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan
Wewenang:
24
Memberi
masukan
kepada
kepala
puskesmas
berkaitan
sistem
manajemen
mutu
ditetapkan,
g. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini loka
karya), pertemuan, breafing pagi, Whats App, diskusi, email,
sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
25
BAB VI
TINJAUAN MANAJEMEN
a. Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap
penerapan sistem manajemen mutu ISO, serta rekomendasi
perbaikan dan peningkatan yang diperlukan untuk efektivitas dan
efisiensi penerapan sistem tersebut. Rapat tinjauan manajemen
dilakukan minimal dua kali dalam setahun. Prosedur ini mencakup
mulai
proses
penentuan
jadwal
dan
peserta,
pembuatan
manajemen
dihadiri
oleh
Kepala
Puskesmas,
sesuai
dokumentasi
sehingga
dapat
diketahui
26
Sistem
perlu
Manajemen
tidaknya
Mutu
mengadakan
balik
pelanggan,
termasuk
hasil
pengukuran
Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
Perubahan terhadap kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen
mutu/sistem pelayanan
peningkatan
efektivitas
system
manajemen
mutu,
27
maupun
pelayanan
klinis.
Untuk
keperluan
kepada
Kepala
Dinas
Kesehatan.
Selanjutnya
dengan
Dengan
Upaya
Kesehatan
disesuaikan
dengan
28
29
risiko
dan
guna
terjadi
keselamatan
penularan
masyarakat
penyakit
di
masyarakat
e) Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
Umum
Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei
kepuasan pelanggan internal dan eksternal. Kepuasan
pelanggan eksternal melibatkan masyarakat yang menjadi
sasaran kegiatan dan lintas sektor. Sedangkan kepuasan
pelanggan
internal
dengan
sasaran
petugas
yang
tim
manajemen
masyarakat.
30
mutu
pelayanan
kesehatan
pelanggan,
dicari
unsur
yang
penyebab
berkelanjutan:
seluruh
petugas
upaya
berkesinambungan
Tindakan
korektif:
diperlukan
agar
tidak
terjadi
kegiatan
pelayanan
klinis
diatur
pada
klinis:
Proses pembelian mengacu pada Perpres 54 tahun 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Verifikasi barang yang dibeli dilakukan oleh tim belanja.
Kontrak dengan pihak ketiga dilakukan pada rekanan yang
menang dalam proses pengadaan barang dan jasa.
d) Penyelenggaraan pelayanan klinis:
Pengendalian proses pelayanan klinis dilakukan oleh tim
mutu
Validasi
proses
pelayanan
dilakukan
secara
31
memiliki
32
Umum
Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei
kepuasan pelanggan internal dan eksternal. Kepuasan
pelanggan eksternal sasaran pasien yang berkunjung ke
puskesmas.
Sedangkan
kepuasan
pelanggan
internal
pelanggan,
dicari
unsur
yang
penyebab
dalam
upaya
perbaikan
yang
berkesinambungan
Tindakan
korektif:
diperlukan
agar
tidak
terjadi
4. PENUTUP
Pedoman mutu ini digunakan sebagai implementasi dari sistem
manajemen mutu ISO dan akreditasi puskesmas. Dengan mematuhi
pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam memberikan
pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang
pada akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.
33