Fullpapers Jpkse2933be0f2full
Fullpapers Jpkse2933be0f2full
Fullpapers Jpkse2933be0f2full
68
PENDAHULUAN
Indonesia sendiri merupakan negara
berkembang yang berada di wilayah benua Asia.
Namun disisi lain Indonesia merupakan negara
dengan risiko besar terdampak berbagai bencana
alam. Badan nasional penanggulangan bencana
dalam (Liud, 2012) menjelaskan bahwa secara
geografis Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia,
Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Beberapa penjelasan tersebut
menjelaskan bila Indonesia adalah negara yang
rawan terkena bencana alam. Bencana masih
menjadi ancaman yang nyata dimana sebanyak
1.525 kejadian bencana yang menyebabkan 566
jiwa tewas, 2,66 juta mengungsi, dan lebih dari
51 ribu rumah dan ratusan bangunan umum rusak (BNPB, dalam metrotvnews, 1/11/2014). Pada
awal tahun 2014 terjadi 2 kali erupsi gunung berapi yang dampaknya cukup besar yaitu Gunung
Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Kelud
di Jawa Timur. Kerugian dari dua erupsi gunung
berapi tersebut ditaksir mencapai 1,87 triliun rupiah yang meliputi kerusakan lahan pertanian,
kematian hewan ternak, serta kerugian lainnya
seperti kerusakan infrastruktur daerah terdampak
erupsi kedua gunung tersebut (Kerugian Erupsi
Sinabung dan Kelud Rp 1,87 Triliun, Menkokesra.
go.id, 4/4/2014)
Melihat dampak yang begitu besar penanganan bencana erupsi gunung Kelud terbilang
sukses. Pujian terkait penanganan pun datang
dari berbagai pihak termasuk pihak asing. Salah
satu pujian yang datang adalah dari Prof Tanaka
dari Jepang yang sangat terkejut dengan penanganan kelud yang terbilang sukses dalam waktu
dua minggu, padahal korban yang harus ditangani berjumlah 12.000 orang. Selain itu berdasarkan penjelasan pemerintah kabupaten Kediri
dalam web resminya penanganan gunung kelud
juga menjadi ajang promosi dan studi banding
oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Jawa Tengah yang ingin belajar dengan
pemerintahan kediri dalam penanganan dampak
erupsi gunung kelud (Kelud Ajang Promosi Dan
Study Banding kedirikab.go.id, 26/12/2014). Penanganan bencana erupsi gunung Kelud juga akan
dijadikan contoh ditempat lain mengenai penanganan evakuasi masyarakat menjelang erupsi
terjadi, dimana penanganan tersebut berhasil
Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial
Vol. 04 No. 02, Agustus 2015
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subyek penelitian secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
(Moleong, 2004). Penulis menganggap tipe penelitian deskriptif adalah tipe penelitian yang paling
sesuai dengan topik yang dibahas karena dengan
memakai tipe penelitian deskriptif penulis beranggapan bila akan mendapat data yang jelas dan
lengkap mengenai garis besar pengurangan risiko
69
Gambaran Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Daerah Terdampak Erupsi Gunung Kelud
Gambaran Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Daerah Terdampak Erupsi Gunung Kelud
PUSTAKA ACUAN
BNPB Rancang Rencana Sisten Induk Komunikasi Bencana. (2014). http //www.metronews.com diak
ses pada 26 desember 2014 dari http:// news.metrotvnews.com/read/2014/11/01/312946/bnpb-
rancang-rencana-sisten-induk-komunikasi-bencana
Boyatzis E. R. (1998). Tranforming Qualitive Information: Thematic Analysis and code Development.
Sage: London
Kelud Ajang Promosi Dan Study Banding. (2014). http//www.kedirikab.go.id diakses pada 26 desember
2014 dari http://www.kedirikab.go.id/index.php?option=com_ content&view=article&d=1666
%3Akelud-ajang-promosi-dan-study banding&catid =17%3 Apariwisata& Itemid=857&lang=en
Yin K, Robert. (2002). Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Kerugian Erupsi Sinabung dan Kelud Rp 1,87 Triliun (2014). http//www.menkokesra.go .id. Diakses
pada tanggal 04 April 2014 dari http://www.menkokesra.go.id/content/ kerugian-
erupsi-sinabung-dan-kelud-rp-187-triliun
Liud. I.Y. (2012) Resiliensi Pada Penyintas Erupsi Gunung Merapi Dari Latar Belakang Budaya
Jawa Usia Dewasa Madya Akhir. Diakses pada tanggal 2 April 2014 dari http://www.
lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-20319957.pdf
Lassa, dkk (2009). Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Jakarta: PT. Gramedia Widyasa
rana Indonesia.
Moleong, Lexy. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Myers, David. G. (2012). Psikologi Sosial (Social Psychology) Jilid 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba
Humanika.
PNPM.(2012). Pedoman Teknis Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRB-BK). Jakarta:
Direktorat Jenderal Cipta Karya- Kementrian Pekerjaan Umum
Sears, David. O., Freedman, Jonathan, L., dan Peplau, L. A. (1985). Psikologi Sosial Jilid 2 Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga.
566 Orang Tewas Karena Bencana Alam Selama 2014 (2014). http//www.metronews.com diakses pada
26 desember 2014 dari http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/31/ 339149/566-orang-
tewas-karena-bencana-alam-selama-2014
72