Sop Ipal
Sop Ipal
Sop Ipal
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Suatu kegiatan untuk mengetahui jumlah kandungan COD, BOD dan Ph.
TUJUAN
Untuk mengetahui jumlah kandungan bakteri dan bahan kimia di dalam limbah
cair tindak lanjut penanganan lebih lanjut.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1. Instal Watlan
2. Instal Watnap
3. Instal Jangdiagnostik
4. Seksi Penunjang Perawatan
5. Seksi Tata Usaha Urusan Dalam
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
TUJUAN
Melindungi pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit dari penyakit yang
berasal dari rumah sakit (Infeksi nosokomial).
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Farmasi
2. Seksi Tata Usaha Urusan Dalam
3. Seksi Hygiene dan Sanitasi Tim K3
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Melindungi pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit dari penyakit yang
berasal dari rumah sakit (infeksi nosokomial).
KEBIJAKAN
1.
2.
3.
4.
PROSEDUR
5.
6.
7.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
PENGOPERASIAN INCINERATOR
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
TUJUAN
KEBIJAKAN
penularan
penyakit
dan
1.
PROSEDUR
pencemaran,
PENGOPERASIAN INCINERATOR
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
2/2
13. Setelah proses pendinginan selesai maka semua beban mati dan proses
pembakaran selesai.
14. Pastikan semua sisa hasil pembakaran dan abu telah dapat dikeluarkan,
lalu tutup kembali pintu incenerator.
15. Ulangi tahapan kerja yang sama untuk proses incinerasi berikutnya.
16. Setelah selesai pekerjaan semua alat dan APD disimpan di tempat yang
telah ditentukan.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal terbit
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
2/2
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
TUJUAN
KEBIJAKAN
Mesin penghancur spuit (syro) adalah suatu alat untuk menghancurkan jarum
suntik.
Untuk menghindari terjadinya
terhindarnya Infeksi Nosokomial.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
UNIT TERKAIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
penularan
penyakit
dan
PROSEDUR
pencemaran,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No. Revisi
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
TUJUAN
KEBIJAKAN
penyakit
dan
5.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
UNIT TERKAIT
penularan
1.
PROSEDUR
pencemaran,
PEMELIHARAAN GENSET
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Teknis Pemeliharaan :
1. Mesin dijaga oleh 2 (dua) orang operator dengan kualifikasi mesin dan
listrik.
2. Mesin dipanaskan 2 (dua) kali seminggu (tiap hari Selasa dan Jumat).
3. Melaporkan jalannya mesin apabila ada kelainan.
4. Menjaga kebersihan mesin dan sekitarnya.
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Teknis Pemeliharaan :
1. Mesin pengolahan dihidupkan selama jam kerja rumah sakit.
2. Melaporkan jalannya mesin, apabila ada kelainan.
3. Memelihara kebersihan didalam dan sekitar STP.
4. Mesin dijaga oleh 2 (dua) orang operator dengan kwalifikasi mesin dan
listrik.
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Teknis Pemeliharaan :
1. Mesin dijaga oleh 1 (satu) orang operator dengan kualifikasi mesin.
2. Mesin dioperasikan 2 (dua) kali seminggu (tiap hari Selasa dan Jumat).
3. Melaporkan jalannya mesin apabila ada kelainan.
4. Menjaga kebersihan mesin dan sekitarnya.
UNIT TERKAIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
2. Instal Farmasi
3. Instal Jangdiagnostik.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
2. Pengumpulan
a. Limbah padat infeksius dan limbah benda tajam
Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam dari ruang
perawatan dan instalasi setelah penuh atau apabila 2/3 bagian
kantong sudah terisi oleh limbah segera diangkat supaya tidak
menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu,
sebelumnya kantong plastik kuning diikat kuat terlebih dahulu, tidak
boleh dibuka ikatannya sampai ke tempat pemusnahan.
Alat
pengangkut limbah medis benda tajam dan non benda tajam
menggunakan kereta dorong khusus tertutup, anti bocor, anti tusuk,
bertuliskan INFEKSIUS dan tidak mudah dibuka sehingga orang yang
tidak berkepentingan tidak dapat membuka.
b. Limbah padat non infeksius
Limbah padat non infeksius indoor dan outdoor setelah penuh atau
apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah segera diangkut
supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang
pengganggu, sebelumnya kantong plastik hitam diikat kuat.
3. Pemusnahan
a. Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam
Limbah padat benda tajam dan limbah padat infeksius non benda
tajam dibawa ke lokasi pemusnahan sampah infkesius, dimusnahkan
di incenerator dengan suhu kurang lebih 1000C dengan kapasitas
incenerator 0,3 m3, hasil pembakaran berupa residu di masukkan ke
dalam kantong plastik hitam di buang ke TPS (Tempat Pembuangan
Sampah Sementara).
UNIT TERKAIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/3
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/3
1. Penanganan Sampah.
a. Tempat penampungan sampah medis yang berwarna kuning atau
diberi tanda sampah medis dan pada ruangan diberi tempat
penampungan sampah rumah tangga yang diberi plastik warna hitam
dan ditetapkan oleh CS di ruangan.
b. Lakukan pemisahan antara sampah medis dan sampah rumah tangga
ke tempat penampungan masing-masing.
c.
Paling sedikit satu hari atau telah terisi 2/3 bagian kantong plastik,
segera diikat untuk ditampung sementara.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
3/3
UNIT TERKAIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
2. Tim K3RS.
3. Tim PPIN
PENYEHATAN AIR
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
PROSEDUR
4.
1.
2.
3.
2.
3.
UNIT TERKAIT
MEMBERSIHKAN DINDING
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
PROSEDUR
4.
Dinding yang dilapisi keramik atau cat minyak bersihkan dengan lap
basah yang mengandung desinfektan (kaporit perbandingan 10 ml
dicampur dengan 1 liter air bersih).
Dinding yang terbuat dari tembok dibersihkan dengan menggunakan lap
kering atau kemoceng.
Lakukan terus menerus sampai pekerjaan selesai dan diusahakan jangan
sampai debu berterbangan.
Selesai pekerjaan semua alat dibersihkan dan simpan.
1.
2.
3.
2.
3.
UNIT TERKAIT
R
MK
U
IT
MEMBERSIHKAN KACA
No. Dokumen
TK.II dr SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
UNIT TERKAIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
3.
1.
2
3
2.
MEMBERSIHKAN LANGIT-LANGIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
PROSEDUR
2.
3.
4.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Sampah basah adalah sampah yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang
berasal dari Instalasi Gizi, Pantry.
Untuk menghindari terjadinya
terhindarnya Infeksi Nosokomial.
UNIT TERKAIT
penularan
penyakit
dan
1.
PROSEDUR
pencemaran,
Instalasi Gizi
Pantry.
Cleaning Service
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
4.
5.
6.
7.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Sampah non medik adalah sampah berbahaya yang berasal dari kegiatan
rumah sakit yang bukan berasal dari pelayanan medik.
Untuk menghindari terjadinya
terhindarnya Infeksi Nosokomial.
pencemaran,
penularan
penyakit
dan
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
pencemaran,
penularan
penyakit
dan
No. Dokumen
Halaman
SOEPRAOEN
1/3
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
Ruang bangunan adalah semua ruang unit yang ada di dalam batas/pagar
rumah sakit (bangunan fisik dari kelengkapannya) yang dipergunakan untuk
berbagai keperluan kegiatan rumah sakit.
TUJUAN
Menciptakan suatu kondisi ruang dan kontruksi yang nyaman, bersih dan
sehat dilingkungan rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak terhadap
pasien, pengunjung dan personel rumah sakit.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/3
PROSEDUR
3. Penghawaan
a. Untuk penghawaan alamiah, lubang ventilasi diupayakan system
silang dan dijaga agar aliran udara tidak terhalang.
b. Penghawaan ruang operasi harus dijaga agar tekanannya lebih tinggi
dibandingkan ruangan lainnya dan menggunakan cara mekanis.
c. Untuk penghawaan mekanis menggunakan exhaust fan dipasang
pada ketinggian minimal 2 meter dari atas lantai atau 0,20 meter dari
langit-langit.
d. Untuk menghindari kadar kuman dalam udara ruang, supaya
dilaksanakan disinfeksi/sterilisasi ruangan dengan menggunakan
microzid/menggunkann sinar UV.
e. Untuk pemantauan kualitas udara ruang minimal dua kali setahun
dilakukan pengambilan stempel dan pemeriksaan parameter kualitas
udara.
4. Kebisingan
a. Pengaturan dan tata letak ruangan harus sedemikian rupa sehingga
kamar dan ruangan yang memerlukan suasana tentang terhindar dari
kebisingan.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
3/3
UNIT TERKAIT
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Pengepelan lantai ruangan infeksi adalah suatu proses untuk mengepel lantai
dari mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada lantai.
1. Membersihkan lantai dari mikroorganisme dan kotoran
2. Melindungi pasien, keluarga pasien dan petugas rumah sakit
Prasarana pelayanan instalasi pengelolaan limbah dan fasilitas sanitasi di
sediakan sesuai dengan ketentuan, dilakukan pemeliharaan secara berkala
oleh instansi berwenang.
1. Persiapan alat ember disediakan 2 buah :
a. Ember 1 berisi deterjen dan air bersih untuk membersihkan kain pel
kotor.
b. Ember 2 berisi soklin pewangi lantai dan air bersih dengan
perbandingan 5 tutup soklin pewangi lantai ke dalam 3 liter air bersih
sedangkan untuk di luar ruangan/selasar dengan perbandingan 3
tutup botol superpel ke dalam 3 liter air untuk air pengepelan.
2. Setelah lantai bersih dari kotoran kemudian dipel dengan kain pel yang
sudah dimasukkan ke dalam ember yang berisi larutan pewangi lantai yang
mengandung benzalkonium chloride 0,5 % dengan perbandingan 5 tutup
botol superpel (30 ml) ke dalam 3 liter air untuk di dalam ruang sedangkan
untuk diluar ruang/selasar dengan perbandingan 3 tutup botol superpel (20
ml) ke dalam 3 liter air.
3. Kain pel di dorong ke kanan dan ke kiri secara beraturan, bergerak mundur
atau disesuaikan dengan keperluan.
4. Setelah area pengepelan mencapai kurang lebih 5 m kain pel dicuci
dengan air bersih kemudian dimasukkan lagi ke dalam ember yang berisi
larutan pewangi lantai.
5. Lantai yang dipel di dalam ruangan kemudian di luar ruangan.
6. Dibedakan antara kain pel di dalam ruangan dan diluar ruangan.
7. Lakukan terus menerus sampai pekerjaan selesai.
9. Selesai pekerjaan semua alat dibersihkan dan disimpan
Instal Rawat Inap, Instal Rawat Jalan, Instal Gadar, Instalasi Jangdiagnostik,
Tim K3RS, PPIN
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PENGERTIAN
TUJUAN
pencemaran,
penularan
penyakit
dan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) yang telah dipersiapkan antara
lain : sepatu bot, masker, sarung tangan.
2. Dengan memakai serokan petugas membersihkan dari sekat 1, sekat 2
dan sekat 3.
3. Pembersihan PTB Laundry setiap 2 hari sekali.
4. Setelah selesai semua alat dan APD disimpan di tempat yang telah
ditentukan.
UNIT TERKAIT
Unit Laundry
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
Suatu alat untuk memisahkan padatan, lemak sampah yang terbawa dalam
aliran limbah
cair dalam pipa, sehingga dengan demikian dapat
menghindarkan penyempitan atau penyumbatan pipa dan menurunkan beban
polutan yang akan diolah.
Untuk menghindari terjadinya
terhindarnya Infeksi Nosokomial
pencemaran,
penularan
penyakit
dan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) yang telah dipersiapkan antara
lain : sepatu bot, masker, sarung tangan.
2. Dengan memakai serokan petugas membersihkan dari sekat 1, sekat 2
dan sekat 3.
3. Pembersihan PTB Kitchen setiap 2 hari sekali.
4. Setelah selesai semua alat dan APD disimpan di tempat yang telah
ditentukan.
UNIT TERKAIT
Instalasi Gizi
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Serangga dan tikus adalah semua jenis serangga dan tikus yang dapat
menularkan (vector) atau menjadi perantara menularnya beberapa penyakit
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
2. Cara Kimia
a. Untuk mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes aegypti
dilakukan dengan cara abatisasi.
b. Fumigasi atau foging
c. Menggunakan umpan beracun
d. Menggunakan pestisida yang tingkat toxisnya rendah.
3. Cara Lain
a. Memasang alat perangkap tikus dan serangga
b. Ditangkap secara manual untuk menangkap kucing dengan jaring.
UNIT TERKAIT
R
MK
U
IT
TK.II dr SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/3
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal terbit
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/3
selalu
5. Penjamah makanan
a. Penjamah makanan harus sehat dan diperiksa kesehatannya secara
berkala minimal 2 kali setahun oleh dokter yang berwenang.
b. Penjamah makanan tidak boleh menderita atau menjadi sumber
penular penyakit (carrier) berdasarkan keterangan yang diberikan oleh
dokter.
c.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
3/3
6. Peralatan
a. Peralatan agar dicuci segera sesudah digunakan, selanjutnya
didesinfeksi atau dikeringkan dengan bantuan sinar matahari/pemanas
buatan dan tidak boleh dilap dengan kain.
b. Peralatan yang sudah bersih disimpan dalam keadaan kering pada
tempat yang tidak lembab, tertutup/terlindung dari pencemaran dan
binatang pengganggu.
UNIT TERKAIT
PEMANTAUAN RADIASI
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PEMANTAUAN RADIASI
No. Revisi
Halaman
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
2/2
3. Pemantauan Perorangan
a. Harus selalu dilakukan pemantauan perorangan (minimal satu bulan
sekali) untuk melihat tingkat paparan dan selanjutnya membatasi
jumlah paparan yang diterima oleh pekerja. Tingkat pemaparan radiasi
harus diusahakan selalu dibawah NAB.
b. Alat pemantau perorangan tidak membatasi pemaparan pada bagian
tubuh yang lain, maka dalam keadaan tertentu perlu digunakan
dosimeter tambahan.
c. Alat pemantau perorangan harus dipilih sesuai dengan jenis, energi
dan arah radiasi.
d. Dalam pekerjaan yang memungkinkan diterima paparan yang lebih
besar dari 3/10 NAB, semua pekerja harus menggunakan alat
pemantauan perorangan.
e. Walaupun pemaparan yang diterima kurang dari 3/10 NAB, ada
baiknya satu atau dua orang memakai alat pemantau untuk
menyakinkan bahwa pekerja tidak menerima paparan yang melebihi
ketentuan.
4. Pemantauan tempat kerja
Pada saat pemasangan pesawat radiasi, ukuran, bentuk dan intensitas
radiasi dapat diketahui, karena itu dapat ditentukan daerah yang menerima
atau yang bebas dari radiasi. Hal ini dapat memberi petunjuk kuantitatif
tentang paparan radiasi yang diterima dan berapa lama pekerja dapat
berada di tempat itu, dari pemantauan itu akan diketahui pula apakah
dinding pelindung radiasi sudah memadai.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Jangdiagnostik
2. Tim K3RS
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
-
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
1.
2.
PENGERTIAN
3.
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
2.
3.
4.
1. Persiapan personel
a. Kenakan masker dan tutup kepala.
b. Kenakan sarung tangan dan sepatu boot.
c. Kenakan lab jas dan celemek anti air dan tiak berpori.
PROSEDUR
2. Linen kotor
a. Pisahkan linen kotor antara infeksius dan non infeksius.
b. Pisahkan linen kotor berdasarkan warna linen.
c. Pisahkan linen kotor berdasarkan tingkat kekotorannya (berat, sedang,
ringan)
d. Pisahkan linen kotor berdasarkan jenis dan ketebalannya.
3. Pelaksanaan
a. Masukkan linen kotor infeksius ke dalam mesin linen dengan suhu
maksimal 90 C, dengan memprioritaskan linen yang berwarna putih
terlebih dahulu, selanjutnya linen yang berwarna dan disusul linen
yang lebih tebal dengan waktu 45 menit.
b. Proses pencucian
Pre wash 3 menit, lalu pembuangan dilanjutkan pencucian utama
selama 15 menit dengan memasukkan jenis detergen dan alkali.
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
c.
UNIT TERKAIT
1. Unit Laundry
2. K3RS
3. PPIN
STERILISASI RUANGAN
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Agar penanggulangan bencana didalam rumah sakit pada saat jam kerja dapat
ditangani dengan cepat dan tepat.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Bila terjadi bencana didalam rumah sakit pada saat jam kerja yang
bertanggung jawab sebagai Komando adalah Kepala Rumah Sakit.
2. Kepala berkoordinasi dengan Ketua Tim Penanggulangan Bencana.
3. Ketua Tim Penanggulangan Bencana menghubungi Ketua Seksi Tim
Penanggulangan Bencana.
4. Ketua Seksi Penanggulangan Bencana melakukan koordinasi dengan
Paurpam, Kasi Jangum, Kainstal Farmasi, Kasi Yanmed.
5. Bila diperlukan Ketua Tim Penanggulangan Bencana melakukan koordinasi
dengan Pemda, PMI, Dinas Damkar, Kodim dan Dinkes.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
R
MK
U
IT
No. Dokumen
No. Revisi
-
Halaman
1/1
TK.II dr SOEPRAOEN
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Agar penanggulangan bencana didalam rumah sakit pada saat jam kerja dapat
ditangani dengan cepat dan tepat.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Bila terjadi bencana didalam rumah sakit diluar jam kerja yang bertanggung
jawab sebagai Komando adalah Perwira Pengawas Rumah Sakit/Perwira
Piket.
2. Perwira Pengawas berkoordinasi dengan Ketua Tim Penanggulangan
Bencana kemudian melaporkan kejadian bencana kepada Karumkit.
3. Ketua Tim Penanggulangan Bencana menghubungi Ketua Seksi Panitia
Penanggulangan Bencana.
4. Ketua Seksi Penanggulangan Bencana melakukan koordinasi dengan
Paurpam, Kasi Jangum, Kainstal Farmasi, Kasi Yanmed.
5. Bila diperlukan Ketua Tim Penanggulangan Bencana melakukan koordinasi
dengan Pemda, PMI, Dinas Damkar, Kodim dan Dinkes.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Agar penanggulangan bencana yang terjadi di luar rumah sakit dapat ditangani
dengan cepat dan tepat.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Bila terjadi bencana di luar rumah sakit kerja yang bertanggung jawab
sebagai Komando adalah Ketua Tim Penanggulangan Bencana.
2. Ketua Tim Penanggulangan Bencana kemudian melaporkan kejadian
bencana kepada Karumkit dan menghubungi masing-masing Kepala Seksi
di Tim Bencana.
3. Ketua Seksi Penanggulangan Bencana melakukan koordinasi dengan
Paurpam, Kasi Jangum, Kainstal Farmasi, Kasi Yanmed
4. Ketua Tim Penanggulangan Bencana melakukan koordinasi dengan
Pemda, PMI, Dinas Damkar, Kodim dan Dinkes.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
No. Revisi
-
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1. Melaporkan bila mana kejadian bencana alam atau kegiatan P3K baik
sebelum dan sesudah dilaksanakan.
2. Menyiapkan personel yang akan ditugaskan untuk penanganan bencana.
3. Menyiapkan alat dan obat yang diperlukan.
4. Menyiapkan surat-surat yang akan diperlukan untuk melaksanakan tugas.
5. Mengerjakan visum.
1.
2.
3.
PENCAHAYAAN
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Intensitas penyinaran pada suatu bidang kerja yang ada di dalam ruang
bangunan rmah sakit yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efektif.
Sebagai pedoman dalam penyehatan lingkungan Rumkit Tk. II Dr Soepraoen
PENCAHAYAAN
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
Intensitas
Cahaya (lux)
Keterangan
2.
Ruang pasien
a.
Saat tidak tidur
b.
Saat tidur
R. Operasi Umum
100-200
maksimal 150
300-500
3.
Meja Operasi
10.000-20.000
Warna Cahaya
Sejuk
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Anestesi, R. Pemulihan
Endoskopi, Laboratorium
Sinar X
Koridor
Tangga
Administrasi/Kantor
Gudang/R.Alat
Farmasi
Dapur
R. Cuci
Toilet
R. Isolasi khusus penyakit
tetanus
Luka Bakar
300-500
75-100
Minimal 60
Minimal 100
Minimal 100
Minimal 100
Minimal 200
Minimal 200
Minimal 200
Minimal 100
Minimal 100
Malam Hari
0,1-0,5
Warna cahaya
biru
1.
15.
16.
UNIT TERKAIT
100-200
KEBISINGAN
Warna Cahaya
Sedang
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
dr. I Putu Gde Santika, M.Si
Kolonel Ckm NRP. 31887
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KEBISINGAN
RUMKIT TK.II dr
SOEPRAOEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
Ruangan/Unit
1.
Ruang Pasien
a.
Saat Tidak
Tidur
b.
Saat Tidur
Ruang Operasi, Umum
Anestesi, pemulihan
Endoskopi, laboratorium
Sinar X
Koridor
Tangga
Kamar/lobby
Ruang alat/gudang
Farmasi
Dapur
Ruang cuci
Ruang Isolasi
Ruang poli gigi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
UNIT TERKAIT