Tinjauan Pustaka Kolelitiasis Fitri
Tinjauan Pustaka Kolelitiasis Fitri
Tinjauan Pustaka Kolelitiasis Fitri
CASE REPORT
Dosen pengampu : ANI MARYANI, SKp., ETN.,M.KEP.,SP.KMB
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :Teori Keperawatan Medikal Bedah II
Disusun oleh :
FITRI RAHAYU
NPM : 220120130041
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Kolelitiasis adalah adanya batu yang terdapat didalam kandung empedu
atau saluran empedu (duktus koledokus) atau keduanya (Muttaqin dan Sari,
2011). Batu empedu bisa terdapat pada kantung empedu, saluran empedu ekstra
hepatik, atau saluran empedu intra hepatik. Bila terletak di dalam kantung empedu
saja disebut kolesistolitiasis, dan yang terletak di dalam saluran empedu ekstra
hepatik (duktus koleduktus) disebut koledokolitiasis, sedang bila terdapat di
dalam saluran empedu intra hepatik disebelah proksimal duktus hepatikus kanan
dan kiri disebut hepatolitiasis. Kolesistolitiasis dan koledokolitiasis disebut
dengan kolelitiasis.
B. ETIOLOGI
Etiologi batu empedu masih belum diketahui secara pasti. Kolelitiasis dapat
terjadi dengan atau tanpa faktor resiko dibawah ini. Namun, semakin banyak
faktor resiko yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan untuk
terjadinya kolelitiasis. Faktor resiko tersebut antara lain: jenis kelamin, usia
obesitas, statis bilier, obat-obatan, diet, keturunan, infeksi bilier, gangguan
Intestinal, aktifitas fisik, nutrisi intravena jangka lama.
C. MANIFESTASI KLINIS
Asimtomstik, rasa nyeri dan kolik bilier, ikterus, perubahan warna urin dan
feses, defisiensi vitamin (Sjamsuhidajat, 2002)
D. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi pembentukan batu empedu atau disebut kolelitiasis pada
umumnya merupakan satu proses yang bersifat multifaktorial. Kolelitiasis
merupakan istilah dasar yang merangkum tiga proses litogenesis empedu utama
berdasarkan lokasi batu terkait; Kolesistolitiasis (litogenesis yang terlokalisir di
kantung empedu); Koledokolitiasis (litogenesis yang terlokalisir di duktus
koledokus); Hepatolitiasis (litogenesis yang terlokalisir di saluran empedu dari awal
percabangan duktus hepatikus kanan dan kiri)
Dari segi patofisiologi, pembentukan batu empedu tipe kolesterol dan tipe
berpigmen pada dasarnya melibatkan dua proses patogenesis dan mekanisme yang
berbeda sehinggakan patofisiologi batu empedu turut terbagi atas:
1. Patofisiologi batu kolesterol
Pembentukan batu kolesterol merupakan proses yang terdiri atas 4 defek
utama yang dapat terjadi secara berurutan atau bersamaan: Supersaturasi
Seorang wanita berusia 53 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan keluhan
nyeri pada abdomen bagian atas (mid epigastrium). Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan menyebar pada punggung dan bahu kanan. Pasien mengatakan kolik pada
mid epigastrium saat makan. Pasien mengatakan nyeri mulai tiba-tiba dan biasanya
memuncak dalam 30 menit. Pasien mengatakan mual dan muntah setelah makan.
Pasien mengatakan tidak nafsu maka. Pasien mengatakan badannya tersa lemah.
Pasien mengalami penurunan BB 5 Kg, yang sebelumnya 85 Kg menjadi 80 Kg,
tinggi badan : 162 cm. pasien mengatakan perutnya terasa kembung pasien
PEMBAHASAN KASUS
1
Pola Gordon
Pola persepsi
dan
pemeliharaan
kesehatan
Komponen Pengkajian
Definisi sehat menurut klien, kebiasaan
diet, olahraga, riwayat penyakit keluarga,
data genogram, persepsi tentang sehat dan
sakit, screening penyakit, pelayanan
kesehatan/pertolongan yang digunakan jika
sakit, konsumsi obat-obatan modern
maupun konvensional, riwayat kesehatan
dahulu.
Temuan Data
Diagnosa Keperawatan
Pasien mengatakan tidak tau harus Pemenuhan informasi
berbuat apa dan tidak tau tentang
tindakan apa yang akan dilakukan
terhadap penyakitnya pasien juga
mengatakan
tidak tau tentang
perawatan yang akan dilakukan setelah
tindakan.
Pasien
mengatakan
sebelumnya belum pernah mengalami
gejala atau penyakit yang sama seperti
sekarang yang dialaminya, pasien juga
mengatakan belum pernah di rawat di
rumah sakit sebelumnya.
Pola
nutrisi Kebiasaan makan dan minum sebelum
dan
MRS, diit RS, intake makanan, adanya
metabolism
mual, muntah, kesulitan menelan,keadaan
yang mengganggu nutrisi, status gizi yang
berhubungan dengan keadaan tubuh:
postur tubuh, BB, TB, IMT pengetahuan
tentang nutrisi terkait penyakitnya, intake
cairan, tanda-tanda kelebihan cairan,
perubahan
intake
makanan
terkait
penyakit, budaya, stress, adanya kelainan
psikologis terkait makan
Pola eliminasi
Pola
waham,
kemampuan
keputusan,
kemampuan
tingkat pendidikan, luka.
mengambil
komunikasi,
Pola
Masalah seksual, deskripsi perilaku
seksualitas dan seksual, pengetahuan terkait seksualitas
reproduksi
dan reproduksi, efek status kesehatan
terhadap seksualitas, penggunaan alat
kontrasepsi. Masalah menstruasi, riwayat
gangguan fisik dan psikologis terkait
seksualitas.
Pola toleransi Apakah memiliki stressor selama ini, sifat
koping-stress
stressor, apa yang dilakukan untuk
mengatasi, strategi koping yang dipakai
dan efektivitasnya, kehilangan dan
perubahan hidup yang pernah atau sedang
10
11
ANALISA DATA
No
1
Data
Patofisiologi
Masalah Keperawatan
Data Subjektif:
Nyeri akut
obesitas.
saat makan.
Pasien mengatakan nyeri mulai tiba-tiba dan
yang
dirasakan
Obesitas
dapat
menyebabkan
obstruksi
duktus
sistikus,
x/menit, S : 38,5 C.
- hasil pemeriksaan lab. Leukosit : 14.0000 mg/dl,
Bilirubin 0,8 mg/dl,
2
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan mual dan muntah setelah makan.
faktor
penyebab
Obesitas
kolelitiasis
dapat
menyebabkan
- pasien mengatakan semenjak di rawat di RS hanya membentuk batu kolesterol sehingga terjadi
menghabiskan 3 sendok makanan dari porsi kolelitiasis. Dengan adanya kolelitiasis maka
makannya
batu
terdorong
menuju
duktus
sistikus,
Data Objektif:
- Klien tampak lemah
dan
perubahan
hemodinamika,
timbulah
peningkatan
edema
tekanan
sehingga
intra
terjadi
abdomen
kaadaan
ketidakseimbangan
3
nutrisi
membuat
kurang
dari
kebutuhan tubuh.
Dengan adanya gejala yang diderita pasien,
Data subjektif:
-
tersebut
Pasien mengatakan tidak tau harus berbuat apa pasien tidak tau apa yang harus dilakukan.
dan tidak tau tentang tindakan apa yang akan Pasien jua tidak mengetahui tindakan dan
yang
dialaminya,
pasien
juga
pasien
tidak
tau
tentang
penyakitnya
Pasien tidak tau tindakan dan perwatan yang akan
dilakukan
Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya
Pemenuhan informasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d respon inflamasi bilier
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang kurang adekuat
3. Pemenuhan informasi b.d adanya rencana pembedahan dan rencana perawatan rumah
NCP
No
1
Diagnosa
keperawatan
Nyeri akut b.d
Setelah dilakukan
respon inflamasi
bilier
dan noninvasive
Tujuan
Intervensi
-
Rasional
-
nyeri pasien
menurun
muncul
muncul
nyeri
Analgetik
Intervensi bedah
mengharuskan
Mwmvalidasi dan menetapkan
Ketidakseimbangan
akan mempertahankan
kurang adekuat
nutrisi
untuk memenuhi
situasi individu
menunjukkan
peningkatan BB
makan
Diet yang diterapkan segera setelah
tingkat toleransi
Suplemen
bubuk
tinggi
lemak,
dilumatkan,
kentang
sayuran
yang
yang
tidak
terhadap
makanan
Pemenuhan
penerimaan informasi
rencana pembedahan
dan rencana
perawatan rumah
pendidikan kesehatan
-
yang diberikan
Pasien termotivasi untuk
melaksanakan
kriteria evaluasi :
:
- Pasien mampu
menjelaskan kembali
yang diberikan.
Pasien dengan batu empedu tanpa
gejala harus dididik untuk mengenali
dan melaporkan gejala kolik bilier.
Gejala awal termasuk nyeri
epigastrium yang terus menerus
diberikan
kolesistektomi
penyakit.
Pasien dan keluarga harus diberitahu
waktu dimulainya pembedahan.
sebelum pasien.
Setiap pasien diajarkan sebagai
preoperatif
meliputi :
Persiapan puasa
pasien
pascakolesistektomi, meliputi :
Jelaskan bahwa setelah dilakukan
kolesistektomi pasien bisa
mengalami gejala nyeri seperti kolik
bilier atau mengalami diare
empedu
Kerusakan aliran empedu
muncul
Beritahu pasien dan keluarga apabila
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Mendikal Bedah volume 2 edisi 8. Jakarta: EGC
Herdman, T.Heather. 2010. NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2009-2011. Jakarta : EGC
Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika
Price A. Sylvia, lorraine M Wilson.2005. Patofisiologi konsep-konsep klinis proses-proses penyakit,
edisi 6, volume 1. Jakarta: EGC
Sudarmaji, Walid.2007.Hand out KMB 3.Asuhan Keperawatan Batu Empedu. Jakarta: AKPER
RSPAD Gatot soebroto
Smeltzer, Suzanne C. (2001) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, alih
bahasa: Agung Waluyo (et. al.), vol. 1, edisi 8, Jakarta: EGC
Syamsuhidajat, M dan Wim De Jong, 2002. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.