BAB 2 Pabrik Oksigen, Nitrogen, Argon

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB II.

TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
Udara adalah campuran dari berbagai macam gas, antara lain adalah
Nitrogen, Oksigen, Argon dan berbagai macam gas lainnya dalam jumlah
kecil. Udara yang digunakan adalah udara yang telah dihilangkan kandungan
uap airnya atau disebut udara kering. Komponen-komponen gas penyusun
udara kering disajikan dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komposisi gas dalam udara kering
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Komponen Udara Kering


Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Argon (Ar)
Hidrogen (H2)
Neon (Ne)
Helium (He)
Kripton (Kr)
Xenon (Xe)
Karbondioksida (CO2)
Debu dan kotoran
Jumlah

% Volume
78,0840000
20,9460000
0,9340000
0,0000500
0,0019210
0,0005239
0,0001139
0,0000087
0,0200400
0,0133425
100,0000000
(George T.Austin, 1996)

Udara kering ini memiliki berat molekul 28,97 gr/mol. Komponen


utama penyusun udara adalah gas Nitrogen dan Oksigen. Gas ini memiliki
kadar tertinggi dalam udara.
a. Oksigen
Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di
matahari, dan memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen,Oksigen
lebih larut dalam air dari pada nitrogen. Air mengandung sekitar satu
molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio
atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada
suhu. Pada suhu 0 C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mgL 1,
manakala pada suhu 20 C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mgL 1.
Pada suhu 25 C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mL oksigen
per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter.
Pada suhu 5 C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih

banyak daripada 25 C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih)
per liter untuk air laut.
Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya
didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair juga dapat
dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan
pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus
dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Pada suhu dan tekanan
biasa, oksigen didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia
O2.
b. Nitrogen
Nitrogen adalah unsur kimia dalam table periodik yang memiliki
lambang N dan nomer atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa
warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomic bukan logam
yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi
dengan unsur lainnya.
Nitrogen mengisi 78,08 % atmosfir bumi dan tedapat dalam banyak
jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti
asam amino, amoniak, asam nitrat dan sianida.Nitrogen memiliki sifat
sifat fisik sangat dekat dengan oksigen sehingga menyulitkan dalam proses
pemisahan oksigen dan nitrogen. Nitrogen tidak mendukung pembakaran,
dan karena nitrogen adalah suatu gas yang tergolong asphyxiant, maka
seseorang dalam lingkungan yang kaya akan nitrogen akan sangat cepat
kehilangan kesadaran dan dapat meninggal dunia.Nitrogen pada tekanan
atmosferik adalah gas yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau. Bila
tercairkan, nitrogen 19 % lebih ringan dari air. Titik didih pada tekanan
atmosfer adalah -196C (77 K). dan berat molekulnya 28.013.Liquid
nitrogen berbeda dengan liquid oksigen, karena nitrogen tidak berwarna.
Nitrogen tidak memiliki sifat paragmetik seperti hal nya oksigen.

c. Argon

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1%
dari atmosfer bumi. Argon adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan
dengan huruf Ar. Argon merupakan unsur ketiga dari golongan VIII A pada
sistem periodic unsure. Unsur Argon pertama kali ditemukan oleh seorang
ahli kimia Inggris bernama William Ramsay pada tahun 1894. Dia
mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang
sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida
dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas
yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat
lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti
malas). Argon terdapat pada di atmospher dengan jumlah yang cukup kecil.
Unsur argon terdapat dalam atmospher bumi sebesar 0,93 % yang
merupakan unsur gas mulia yang terbanyak di bumi. Senyawa ini ditemukan
dan dibuat melalui riset dan penelitian pada universitas Helsinki tahun 2000.
Argon dapat berebtuk klathrat dengan air ketika atom-atomnya terikat pada
kisi-kisi molekul air. Perhitungan teori sudah menunjukkan beberapa senyawa
argon dapat menjadi stabil namun dengan sintesis yang tidak gampang dan
diketahui. Dalam air, Argon mempunyai kelarutan yang sama dengan gas
oksigen (O2) dan 2.5 kali lebih besar dari pada gas nitrogen. Argon adalah
unsur yang tidak berwarna, kurang berbau, kurang berasa, dan tidak bersifat
racun dalam bentuk gas dan cairan.
Beberapa manfaat dari unsur Argon yang selama ini telah digunakan
adalah :
- Digunakan dalam pengisian tabung pemadam kebakaran.
- Sebagai gas pengisi dalam bola lampu cahaya listrik, karena argon tidak
-

bereaksi dengan filament cahaya lampu pada temperatur tinggi.


Sebagai gas inert perisai dalam berbagai bentuk dari pengelasan,
termasuk gas inert logam saat pengelasan dan gas pemortongan saat
pengelasan. Sebagai gas inert logam, argon biasanya sering dicampur

dengan CO2
Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam ICP

spectroscopy.
Sebagai perisai yang tidak reaktif pada proses titanium dan unsur rekatif
lainnya
8

2.2 Tinjauan Proses


Gas Industri memiliki peran dan fungsi penting dalam dunia industri,
diantaranya digunakan sebagai bahan baku proses seperti oksigen, nitrogen,
argon dan gas-gas lainnya. Selain itu juga dibutuhkan di hampir seluruh
industri seperti pengerjaan logam, metalurgi, industri kimia dan petrokimia,
industri elektronik, kesehatan dan farmasi, industri makanan dan minuman,
pengolahan air, pengolahan limbah, agribisnis dan lain sebagainya. Proses
pemisahan udara terbagi menjadi beberapa proses yaitu proses kriogenik,
membran, dan PSA (Pressure Swing Adsorption).
2.2.1 Proses Kriogenik
Kriogenik diartikan sebagai operasi yang dilangsungkan dalam
keadaan temperatur yang sangat rendah. Metode distilasi kriogenik dilakukan
untuk memisahakan nitrogen dari udara dalam temperatur yang sangat
rendah. Prinsip dalam metode ini adalah adanya kesetimbangan uap dan cair,
sehingga untuk memisahkannya, udara harus dicairkan terlebih dahulu.
Proses pembuatan oksigen, nitrogen dan argon dengan proses
kriogenik dapat dibuat pada suhu rendah yaitu dibawah -100 oC. Proses ini
ditemukan oleh Carl von Linde pada tahun 1895 yang pada prinsipnya adalah
dengan memurnikan udara bebas. Udara bebas atau udara atmosfer sebagai
bahan

baku

harus

dihilangkan

pengotor-pengotornya

supaya

tidak

mengganggu dalam proses selanjutnya. Pengotor itu antara lain debu, CO2,
H2O dan hidrokarbon.
Proses Pemisahan Udara secara Kriogenik terdiri dari tiga langkah,
yaitu :
1. Purifikasi udara yang masuk untuk menghilangkan partikel-partikel
karbondioksida dan air.
2. Refrigerasi dan ekonomisasi dari nilai refrigerasi yang terkandung pada
aliran produk dan waste.
3. Pemisahan dengan proses destilasi.
Berikut ini adalah flowsheet dari proses pemisahan udara secara
kriogenik dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Proses pemisahan udara secara kriogenik


2.2.2

Proses Membran
Membran ialah sebuah penghalang selektif antara dua fasa yang hanya

dapat dilewati oleh molekul berukuran tertentu atau impermeable untuk


molekul lainnya Membran memiliki ketebalan yang berbeda-beda, ada yang
tebal dan ada juga yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga yang
heterogen. Ditinjau dari bahannya membran terdiri dari bahan alami dan
bahan sintetis. Membran berfungsi untuk memisahkan komponen berdasarkan
ukuran dan bentuk molekul serta sebagai sarana untuk memurnikan.
Pemisahan gas dengan membran untuk memisahkan nitrogen dari udara telah
dilakukan sejak tahun 1980-an. Membran yang pertama digunakan saat itu
adalah dalam bentuk gulungan (spiral wound), tetapi yang saat ini digunakan
merupakan bentuk bundelan (hollow fiber). karena dalam bentuk modul yang
kecil diperoleh luas permukaan aktif membran yang lebih besar.
Membran itu sendiri terdiri dari polimer yang dapat menyerap pada
suhu berbeda dan gas yang berbeda Prinsip umum dalam metode pemisahan
gas dengan membran adalah penyerapan selektif (Selective permeation)
melewati dinding membran nitrogen. Tiap gas mempunyai laju penyerapan
yang khas. Laju penyerapan diukur dari kelarutannya dalam bahan membran
nitrogen untuk membran polimerik nitrogen. Sementara itu laju difusi
bergantung pada volume molekul yang bebas dalam dinding membran
nitrogen. Gas dengan ukuran molekul yang kecil dan menunjukkan kelarutan
yang tinggi dalam membran nitrogen akan menyerap lebih cepat dari pada

10

molekul yang lebih besar dengan kelarutan yang kecil. Membran ini terdiri
dari tabung bundel yang dibuat dari polimer spesial yang terkonfigurasi
dalam metode yang sama dengan tabung heat exchanger.
Gas akan lewat melalui selaput membran sesuai dengan laju
penyerapan (permeation rate). Kekhasan itu menyebabkan fast gas seperti
oksigen (uap air dan karbondioksida) akan keluar lebih cepat melalui dinding
tabung sehingga dapat dipisahkan dari slow gas seperti nitrogen sehingga
produk nitrogen akan keluar dari unit membran. Metode pemisahan gas
dengan membran dianggap biaya yang paling efektif untuk aplikasi pada
skala kecil. Walaupun demikian metode ini juga digunakan pada produksi
yang lebih besar yang memungkinkan perusahaan meningkatkan kapasitas
produksinya. Metode membran tergolong metode yang sederhana, metode ini
memerlukan kompresor yang lebih sedikit dari pada dengan metode
kriogenik, tetapi membutuhkan kompresor yang lebih banyak dari pada
metode adsorpsi (PSA). Berikut ini adalah flowsheet dari proses pemisahan
udara secara membran pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Proses pemisahan udara secara Membran


2.2.3

Proses PSA (Pressure Swing Adsorption)


Adsorpsi merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk

memisahakan gas dari campurannya di bawah tekanan berdasarkan


karakteristik dan daya tarik molekul terhadap bahan adsorben yang
digunakan. Proses ini berlangsung di sekitar temperature ambien, sangat
berbeda dengan proses kriogenik. Bahan adsorben dibuat khusus sabagai
molecular sieve yang dimaksudkan agar mengadsorp target gas pada tekanan
tinggi yang kemudian secara perlahan menjadi rendah tekanannya dengan
penyerapan kembali (desorb) bahan absorben. Semakin tinggi tekanan

11

adsorben, maka semakin banyak gas yang teradsorp. Ketika tekanan


diturunkan, gas akan mengalami penyerapan kembali (desorb).
Pada pemisahan udara, udara dilewatkan melalui bak yang berisi bed
adsorben di bawah tekanan sehingga nitrogen tertarik lebih kuat dibandingkan
oksigen. Nitrogen akan tertinggal dalam bed dan gas oksigen akan keluar dari
bak. Kemudian bed diregenerasi dengan menurunkan tekanan untuk melepas
nitrogen yang teradsorp. Berikut ini adalah flowsheet dari proses pemisahan
udara secara PSA pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Proses pemisahan udara secara PSA


Karakteristik dari masing-masing proses dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Karakteristik Proses Pemisahan Udara
Karakteristik
P
T
Bahan baku
Kemurnian
Produk

Kriogenik
5,9 9,8 atm
< - 100 oC
Udara
Nitrogen 99,9 %
Oksigen 99,6 %
Argon 99, 9 %

Proses
PSA
9-10 bar
-166 oC
Udara
Nitrogen 99,5 %
Oksigen 99,5 %
Argon 99,9 %

Membran
5.315 bar
-176.4 oC
Udara
Nitrogen 99,7 %
Oksigen 99,85 %
Argon 99,9 %

Berdasarkan studi literatur pada bagian sebelumnya, metode yang


efektif digunakan untuk produksi nitrogen, oksigen dan argon dalam skala
industri adalah metode kriogenik. Jika dibandingkan dengan metode lindehampson dan claude, metode kriogenik membutuhkan energi yang tidak
terlalu besar, tetapi metode ini menghasilkan nitrogen, oksigen dan argon
dengan kemurnian yang sangat tinggi, sehingga dengan pertimbangan ini

12

produksi nitrogen, oksigen dan argon menggunakan metode kriogenik akan


memperoleh lebih banyak keuntungan.
2.3 Spesifikasi Bahan Baku, Penunjang dan Produk
2.3.1

Spesifikasi Bahan Baku


Udara adalah campuran dari berbagai macam gas, antara lain adalah

Nitrogen, Oksigen, Argon dan berbagai macam gas lainnya dalam jumlah
kecil. Udara yang digunakan adalah udara yang telah dihilangkan kandungan
uap airnya atau disebut udara kering. Komponen-komponen gas penyusun
udara kering disajikan dalam tabel 2.4.
Tabel 2.4 Komposisi Gas Dalam Udara Kering
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Komponen Udara Kering


Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Argon (Ar)
Hidrogen (H2)
Neon (Ne)
Helium (He)
Kripton (Kr)
Xenon (Xe)
Karbondioksida (CO2)
Debu dan kotoran
Jumlah

% Volume
78,0840000
20,9460000
0,9340000
0,0000500
0,0019210
0,0005239
0,0001139
0,0000087
0,0200400
0,0133425
100,0000000
(George T.Austin, 1996)

1. Spesifikasi Oksigen
Oksigen merupakan unsur yang berbentuk gas, tidak memiliki rasa
pada temperatur ruang dan tekanan 1 atmosfir. Kandungan Oksigen dalam
udara kurang lebih 20% volume. Sifat fisik dan kimia dari Oksigen yaitu :
Sifat fisik :

Tidak berwarna dan berbau


Tidak beracun
Berat molekul : 31,9988 gr/mol
Densitas () gas : 4,475 kg/m3
Densitas () cair : 1141 kg/m3
Panas laten : 50,879 kcal/kg
Titik didih : -182,97C
Titik beku : -218,79 C
Temperatur kritis : -118,39C
13

Tekanan kritis : 51,81 bar


Kalor peleburan : 0,444 kJ/mol
Kalor penguapan : 6,82 kJ/mol
Kapasitas kalor : 29,378 J/mol K
(Wolfgang Gerhartz, 1991)

Sifat kimia :

Merupakan gas yang tidak dapat terbakar dengan sendirinya.


Bersifat oksidator.
Mempercepat proses pembakaran.
Sedikit larut dalam air.
(Perry, 1984)

2. Spesifikasi Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang tidak berbau dan tidak berwarna.
Pada udara, kandungan Nitrogen sekitar 78% volume. Sifat fisik dan kimia
Nitrogen adalah sebagai berikut :
Sifat fisik :
Berat molekul : 28,0134 gr/mol.
Titik didih : -195 0C
Panas laten : 47,459 kcal/kg
Densitas () gas : 4,475 kg/m3
Densitas () cair : 808, 607 kg/m3
Titik beku : -210C
Tekanan kritis : 34,65 bar
Temperatur kritis : -146,90C
Kalor peleburan : 0,72 kJ/mol
Kalor penguapan : 5,56 kJ/mol
Kapasitas kalor : 29,124 J/mol
(Wolfgang Gerhartz, 1991)
Sifat kimia :

Merupakan gas inert


Tidak mudah terbakar
(Perry, 1984)

3. Spesifikasi Argon
Argon merupakan gas yang tidak berasa dan tidak berbau pada
tekanan atmosfer. Kandungan Argon dalam udara yaitu sekitar 0,9% volume.
Sifat fisik dan kimia Argon yaitu :

14

Sifat fisik :

Berat molekul : 39,948 gr/mol


Titik didih : -185,86 0C
Panas laten : 38,409 kcal/kg
Densitas () cair : 1392,8 kg/m3
Densitas () gas : 5,853 kg/m3
Titik beku : -189,37C
Temperatur kritis : -122,29C
Tekanan kritis : 48,98 bar
Kalor peleburan : 1,18 kJ/mol
Kalor penguapan : 6,43 kJ/mol
Kapasitas kalor : 20,786 J/mol K
(Wolfgang Gerhartz, 1991)

Sifat kimia :
Merupakan gas inert
Tidak mudah terbakar
(Perry, 1984)

4. Spesifikasi Karbon Dioksida


Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Kandungan CO2 dalam udara yaitu sekitar 0,0002% volume. Karbon dioksida
tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung
menjadi padat pada temperatur di bawah -78 C. Dalam bentuk padat, karbon
dioksida umumnya disebut sebagai es kering. Sifat fisik dan kimia CO2 yaitu :
Sifat fisik :
Tidak berwarna

Berat molekul : 44,0095 gr/mol


Titik didih : -78 0C
Densitas () padat : 1,600 gr/L
Densitas () gas : 1,98 gr/L
Titik lebur : -57 C (dibawah tekanan)
Kelarutan dalam air : 1,45 gr/L
Viscositas : 0,007 cP pada -78 C

5. Spesifikasi H2O

15

Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K
(0 C). Sifat fisik dan kimia H2O yaitu :
Sifat fisik :
Tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

Berat molekul : 18,0153 gr/mol


Titik didih : 100 0C
Densitas () padat : 0,92 gr/cm3
Densitas () cair : 0,998 gr/cm3 pada 20 oC
Titik lebur : 0 C
Kalor janis : 4184 J/kg K

2.3.2

Spesifikasi Produk

Berikut ini adalah spesifikasi produk pemisahan udara secara kriogenik :


a. Oksigen
- Wujud
: cair
- Kenampakan : tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
- Tekanan
: 150 kg/cm2
- Kemurnian : 99,1 %
b. Nitrogen
- Wujud
: cair
- Kenampakan : tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna
- Tekanan
: 150 kg/cm2
- Kemurnian : 99,1 %
- Standart
: Ultra High Purity max 3 ppm O 2, 3 ppm H2O High
Purity max 6 ppm O2, 5 ppm H2 Industrial grade max 10 ppm O2
c. Argon
-

Wujud
Tekanan
Kemurnian
Standart

: cair
: 150 kg/cm2
: 99,1 %
: Ultra High Purity max 3 ppm O2, 3 ppm H2O

High Purity max 6 ppm O2, 5 ppm H2 Industrial grade max 10


ppm
(H.C. Van Ness,1984)

16

Anda mungkin juga menyukai