Ideologi Liberalisme
Ideologi Liberalisme
Ideologi Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh
dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan
mayoritas.
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik
(Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai
dasar Liberalisme tadi:
*Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia
mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam
menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya
masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang
mutlak dari demokrasi.
*Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai
hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalahmasalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan
dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan dimana hal ini sangat penting
untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)
*Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.
(Government by the Consent of The People or The Governed)
*Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi
pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan
atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka
untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang),
persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.[2]
*Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)[2]
*Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang
digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran
Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya
sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela
masyarakat telah mengalami kegagalan.
*Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini
disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 1704) yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah
berubah.
keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat
tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada
masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan
laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari
keuntungan
6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan
yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada
perseorangan lembaga atau pemerintah.
7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
Kelemahan ideologi liberalisme :
3. IDEOLOGI KOMUNIS
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang
pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal
abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah
bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam
perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut
komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara
perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang
disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau
Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia.
sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin
sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi
melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau
yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family ), namun pengorganisasian Buruh hanya
dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai
think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat
pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu.
pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh
alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai
komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan
merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak
perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme
Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan
demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap
candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi
lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan
inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negri berjalan dengan lancer.
3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kelemahan ideologi Komunis :
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai nilai komunis
2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
2. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan
berpikir bagi para individu. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas,
ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu
sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan
individu
Negara penganut Liberalisme yaitu:
Amerika Serikat, Argentina, YUnani, Rusia, Zimbawe, Australia, Jerman, Spanyol, Swedia dll.
3. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang,
yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini
dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi
kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi
masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling
penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (ModalComodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena
uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith
memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand),
maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah
hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan
Perancis.
9. Demokrasi
Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan dari dua kata :
demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan
rakyat.Sebenarnya pemikiran untuk melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak
zaman dahulu. Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini, seperti di
Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber kepemimpinan ialah
kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan Aristoteles menjelaskan macammacam pemerintahan, dengan berkata,ada tiga mcam pemerintahan: kerajaan, aristokrasi,
republik, atau rakyat memagang sendiri kendali urusannya.
1. inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip
demokrasi, yaitu: a. ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini
dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi
berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi, c. opini umum dan
pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri lewat dewan
perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau eksekutif.
Demokrasi, menurut definisi, adalah sistem politik di mana kekuasaan tertinggi terletak pada rakyat yang memiliki hak
untuk memilih wakil mereka.
Terdapat dua jenis demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
Dalam demokrasi langsung, rakyat mengambil bagian aktif dalam pembuatan undang-undang dan keputusan pemerintah
lainnya.
Dalam demokrasi perwakilan, wakil yang dipilih oleh rakyat diberi mandat membuat undang-undang dan keputusan lain.
Berikut akan dibahas berbagai hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan demokrasi.
Kelebihan Demokrasi
1. Melindungi kepentingan rakyat
Demokrasi merupakan sistem yang melindungi kepentingan rakyat. Kekuasaan yang sesungguhnya terletak di tangan orangorang yang mewakili rakyat banyak.
Para wakil rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya. Dengan cara ini, kepentingan sosial,
ekonomi dan politik rakyat menjadi lebih terjamin di bawah demokrasi.
2. Berdasarkan prinsip kesetaraan
Demokrasi didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum.
Semua rakyat memiliki hak sosial, politik dan ekonomi yang sama dan negara tidak boleh membedakan warga negara atas
dasar kasta, agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.
3. Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan
Demokrasi dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan efisien. Pemerintahan berjalan stabil karena didasarkan pada dukungan
publik.
Dalam demokrasi perwakilan, wakil rakyat mendiskusikan masalah negara secara menyeluruh dan mengambil keputusan
berdasarkan aspirasi rakyat.
Di bawah sistem monarki, elit kerajaan mengambil keputusan sesuai keinginannya sendiri. Sedangkan di bawah
kediktatoran, diktator tidak melibatkan rakyat sama sekali dalam pengambilan keputusan.
4. Pendidikan politik kepada rakyat
Demokrasi bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan politik bagi rakyat. Rakyat akan ikut terdorong untuk mengambil
bagian dalam urusan negara.
Pada saat pemilihan umum, partai politik mengusulkan kebijakan dan program untuk dinilai oleh rakyat. Hal ini pada
akhirnya menciptakan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
5. Sedikit peluang revolusi
Karena demokrasi didasarkan pada kehendak publik, terdapat kemungkinan kecil terjadi pemberontakan rakyat. Para wakil
dipilih oleh rakyat untuk melakukan urusan negara dengan dukungan rakyat.
Jika mereka tidak bekerja dengan baik atau tidak memenuhi harapan rakyat, para wakil bisa saja tidak dipilih lagi dalam
pemilu berikutnya. Dengan cara ini, rakyat tidak perlu melakukan pemberontakan saat menginginkan perubahan.
6. Pemerintahan stabil
Demokrasi didasarkan pada kehendak rakyat sehingga penyelenggaraan negara berjalan didasarkan atas dukungan rakyat.
Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih stabil daripada bentuk pemerintahan lain.
7. Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik
Keberhasilan demokrasi terletak pada bertumbuhnya warga negara yang baik.
Demokrasi menciptakan lingkungan yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan menumbuhkan kebiasaan yang baik.
Dalam demokrasi, rakyat dilatih untuk memahami hak dan kewajiban mereka.
Sikap positif terhadap budaya demokrasi dapat kita lakukan dengan cara sebagai berikut:
Menghormati hak, kewarganegaraan serta tugas tanggung jawab sendiri, sesama masyarakat dan lembaga
masyarakat serta negara
Saling menghargai pikiran dan pendapat orang lain kita harus menyadari dalam bermusyawarah ,beda pendapat
itu wajar, asalkan masing-masing berpegang teguh pada norma yang berlaku, tidak ingin menang
sendiri,menggunakan kata-kata yang sopan.
Menghormati pemimpin dan lembaga-lembaga sosial serta negara merupakan kesadaran setiap warga negara
untuk melestarikannya.
Salah satu bentuk kegiatan badan usaha yang bersifat demokratis adalah koperasi. Sejalan dengan semangat
demokrasi, koperasi terkenal dengan semboyannya dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Dalam pasal
5 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi dinyatakan tentang prinsip-prinsip koperasi sebagai
berikut:
1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
4. pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
5. kemandirian
Pemilu atau pemilihan umum adalah salah satu sarana untuk memilih anggota DPR dan MPR yang akan
melaksanakan kedaulatan rakyat. Pemilu adalah aktivitas atau cara melakukan pemilihan anggota badan
perwakilan rakyat oleh seluruh rakyat melalui tata cara tertentu. Pemilu adalah sarana pelaksanaan demokrasi
Pancasila secara konkret. Pemilu adalah pesta demokrasi. Pemilu merupakan hak rakyat, sebab dengan pemilu
rakyat dapat melaksanakan hak demokrasinya. Pemilu masuk dalam salah satu syarat suatu negara dan
pemerintahan yang demokrasi di bawah rule of law,
Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara, berarti hak-hak warga negara itu dilindungi
oleh konstitusi atau Undang Undang Dasar.
Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak, artinya badan atau lembaga itu tidak dapat
dicampurtangani oleh lembaga manapun, termasuk pemerintah, serta bertindak adil.
Pemilihan umum yang bebas, artinya pemilihan umum yang dilakukan sesuai dengan hati nurani, tanpa tekanan
atau paksaan dari pihak manapun.
Kebebasan untuk menyatakan pendapat, adalah kebebasan warga negara untuk menyatakan pendapatnya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik secara lisan maupun tulisan.
Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi, kebebasan berorganisasi adalah kebebasan warga negara untuk
menjadi anggota organisasi politik maupun organisasi kemasyarakatan. Kebebasan beroposisi adalah kebebasan
untuk mengambil posisi di luar pemerintahan serta melakukan kontrol atau kritik terhadap kebijakan
pemerintah.
Pendidikan kewarganegaraan, dimaksudkan agar warga negara menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga
negara, serta mampu menunjukkan partisipasinya dalam kehidupan bernegara.
Praktik demokrasi dapat dilihat sebagai gaya hidup serta tatanan masyarakat. Dalam pengertian ini, suatu
masyarakat demokratis mempunyai nilai-nilai sebagai berikut:
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Dalam alam demokrasi, perbedaan
pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar. Perselisihan harus diselesaikan dengan perundingan
dan dialog, untuk mencapai kompromi, konsensus, atau mufakat.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan dalam masyarakat secara damai atau tanpa gejolak. Pemerintah
harus dapat menyesuaikan kebijaksanaannya terhadap perubahan-perubahan tersebut dan mampu
mengendalikannya.
3. Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara teratur. Dalam masyarakat demokratis, pergantian
kepemimpinan atas dasar keturunan, pengangangkatan diri sendiri, dan coup detat (perebutan kekuasaan)
dianggap sebagai caracara yang tidak wajar
4. Menekan penggunaan kekerasan seminimal mungkin. Golongan minoritas yang biasanya akan terkena
paksaan akan lebih menerimanya apabila diberi kesempatan untuk ikut merumuskan kebijakan.
5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman. Untuk itu perlu terciptanya masyarakat yang
terbuka dan kebebasan politik dan tersedianya berbagai alternatif dalam tindakan politik. Namun demikian,
keanekaragaman itu tetap berada dalam kerangka persatuan bangsa dan negara.
6. Menjamin tegaknya keadilan. Dalam masyarakat demokratis, keadilan merupakan cita-cita bersama,yang
menjangkau seluruh anggota masyarakat.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Demokrasi:
~ Kelebihan demokrasi antara lain sebagai berikut:
Penguasa sepenuhnya dipilih berdasarkan keinginan rakyat.
Mencegah akan terjadinya monopoli kekuasaan.
Kesetaraan hak dapat membuat setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam sistem politik.
~ Kekurangan demokrasi antara lain sebagai berikut:
Kepercayaan rakyat sangat mudah digoyahkan oleh pengaruh media.
Menurut beberapa ahli Kesetaraan hak dianggap tidak wajar karena pengetahuan politik setiap
orang tidaklah sama.
Fokus pemerintah yang sedang berkuasa akan berkurang saat menjelang pemilihan umum
berikutnya.
http://mojok.co/2015/05/panduan-mudah-untuk-menjatuhkan-jokowi/
1.
Liberalisme
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran yang terkandung di
dalamnya, sebagai berikut:
1. inti pemikiran : kebebasan individu
2. perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara yang absolut,
pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan ketat melalui berbagai undangundang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudipekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan bersifat memaksa
terhadapnya.
4. system pemerintahan (harus): demokrasi.
2.
Komunisme
Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Partai Bolshevik
di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international yang tumbuh sampai sekarang boleh
dikatakan merupakan perkembangan dari Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin
1. inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara
hanya sasaran antara.
2. landasan pemikiran : a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas ataupun
tidak, b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, c. berisi resep
perbaikan untuk masa depan dan, d. rencana-rencana tindakan jangka pendek yang
memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang berbeda-beda.
3. system pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator.
3.
Sosialisme
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme, adalah:
1.
inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)
2.
filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan bahwa pengaturan agar setiap orang
diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja,
pemerataan kesempatan berusaha,dll)
3.
landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan
bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak
kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara
4.
system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
4.
Pancasila
Ideologi Pancasila memiliki arti bahwa pancasila adalah penjelmaan filsafat pancasila itu sendiri.
Maka pancasila sebagai ideologi negara dalam arti cita-cita negara, atau cita-cita yang menjadi
basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia pada
hakikatnya merupakan asas kerokhanian, yakni asas yang memiliki derajat tertinggi sebagai nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Maka dengan demikian Pancasila yang merupakan asas kerokhanian harus menjadi pandangan
dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
PERBEDAANIDEOLOGI
Perbedaan Pancasila dan Ideologi Lain Di dunia , terdapat 2 ideologi yang terkenal , yaitu
ideology Liberalisme dan ideology Sosialisme . adapun Negara-negara yang menganuti deology
Liberalisme dan ideology Sosialisme.
Negara yang menganut ideology Liberalisme adalah Negara-Negara bagian Barat seperti , Amerika
serikatdan Negara-Negara Eropa seperti , Inggris , Belanda ,Spanyol , Italia dll .Sedangkan , Negara
yang menganut ideology Sosialisme adalah Uni Soviet ( sekarang Rusia ) , Cina , Korea Utara,
Vietnam .
1.
Ideologi Liberalisme
1.
Negara sebagai penjaga malam . Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk
berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tata tertib hukum .
2.
Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan daripada kepentingan Negara . Negara
didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga Negara.
3.
Negara tidak mencampuri urusan agama . Agama menjadi urusan pribadi setiap
warganegaranya .Negara terpisah dengan agama . Warganegara bebas beragama , tetapi bebas
juga tidak beragama.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Seorang warga Negara bebas melakukan hubungan intim dengan syarat mereka telah
berumur 18 tahun keatas(karena orang tersebut dianggap sudah dewasa setelah berumur 18
tahun).
2.
Seorang warga Negara di perbolehkan memakai/menyimpan senjata berbahaya seperti pistol
dengan tujuan untuk berjaga jaga/untuk melindungi diri mereka.terkecuali mereka berada di dalam
tempat keramayan seperti di pesawat terbang(bandara),didalam kereta api,dll.
3.
Seorang warganegara bebas untuk berkreasi sesuai dengan kemauan meraka walaupun hal
itu jika di Indonesia tergolong perbuatan yang sangat dilarang, sebagai contoh seseorang
membuat website tentang video2 porno online yang sangat banyak kita temui di situs-situs luar
negri seperti Negara amerika, namun hal tersebut di Negara mereka tidak dilarang karena menurut
pandangan Negara pekerjaan tersebut tidak melanggar undang-undang dan tidak pernah yang
merasa rugi dengan adanya situs tersebut.
2.
Ideologi Sosialisme
1.
Mementingkan kekuasaan dari kepentingan Negara
2.
Kepentingan Negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga Negara.
3.
Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan Negara
4.
Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara .warga negara bebas beragama , bebas tidak
beragama dan bebas pula untuk propaganda (anti-agama) .
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Apabila seorang warga Negara merasa tidak yakin akan semua agama karena mereka lebih
meyakini kepercayaan mereka bebas untuk tidak beragama karena disini Negara tidak mengurus
seorang warga Negara untuk harus memiliki satu agama.
2.
Apabila dalam ada suatu warga Negara yang keadaannya terpuruk karena kemiskinan dan
mereka menderita penyakit parah Negara bisa menolong dengan program berobat gratis tapi
Negara tersebut akan mempertimbangkan apakah ada kepentingan Negara yang lebih dianggap
penting untuk mengeluarkan dana,jika ada maka Negara akan di utamakan terlebih dahulu setelah
itu baru suatu warga Negara.
3.
Ideologi Pancasila
1.
Hubungan antara warga Negara dengan Negara adalah seimbang Artimya, tidak
mengutamakan Negara tetapi juga tidak mengutamakan warganegara.
2.
Kepentingan Negara dan warganegara sama-sama di pentingkan.
3.
Agama erat hubungannya dengan Negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasannya
untuk memilih salah satu agama yang ada dan di akui oleh pemerintah .Setiap orang harus
beragama, tetapi agama yang dipilih di serahkan kepada masing-masing warganegara. Atheis atau
tidak mengaku adanya tuhan tidak diperbolehkan.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Seorang warga Negara di Indonesia harus memiliki agama sesuai dengan agama yang telah
di akui oleh pemerintah.
2.
Setiap warganegara diberikan jaminan keamanan dan hak untuk hidup tentram dengan
syarat setiap warganegara tersebut juga harus memenuhi apa yang telah di programkan atau
peraturan-peraturan pemerintah seperti setiap warganegara wajib untuk membayar pajak bumi
dan bangaunan.
4.
IdeologyLiberalisme
1.
Politik liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi dan nasionalisme
atas bangsa-bangsa di dunia. Setiap individu mempunyai hak untuk menjalankan kepentingan
yang diwujudkan dalam sistem demokrasi liberal sehingga melahirkan fungsi parlemen sebagai
lembaga pemerintahan rakyat. Seterusnya, pemilihan umum dilakukan untuk memilih para
anggota parlemen, dan setiap orang berhak memberikan satu suara. Dalam pemilu sering terjadi
persaingan mencari kekuasaan politik. Masuknya seseorang menjadi anggota parlemen otomatis
akan berpengaruh terhadap penetapan undang-undang atau jatuh bangunnya sebuah kabinet.
2.
Bagi bangsa yang sedang terjajah, liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham
nasionalisme yang sama-sama menginginkan terbentuknya negara yang berpemerintahan sendiri.
Kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya
sendiri.
3.
Dalam bidang agama, penerapan paham liberalisme berarti bahwa setiap individu bebas
memilih dan menentukan agamanya sendiri. Hal ini sangat berbeda, misalnya situasi pada masa
sebelum terjadinya Reformasi Gereja masyarakat Eropa diwajibkan untuk memeluk agama yang
dianut rajanya. Selain itu, liberalisme di bidang agama ini menghendaki adanya kebebasan berfikir
individu. Artinya, individu mempunyai hak untuk mengungkapkan ekspresinya dan bukan berdasar
atas kehendak gereja. Gejala tersebut pada akhirnya melahirkan Reformasi Gereja yang kemudian
memunculkan agama baru, yaitu Kristen Protestan.
4.
Di bidang pers, politik liberalis memungkinkan seorang wartawan bebas memuat berita apa
pun yang ia ketahui, sementara para sastrawan bebas mengeluarkan pendapat dan ungkapan
hatinya. Masyarakat umum berhak membaca dan menilai sendiri tulisan-tulisan para wartawan dan
sastrawan tersebut. Demikian artikel yang menjelaskan definisi, ciri-ciri dan perkembangan paham
liberalisme di dunia.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Apabila sekumpulan warganegara atau disuatu daerah merasa pemerintahan tidak
memperhatikan mereka maka mereka berhak untuk membentuk suatu Negara baru atau untuk
memisah dengan Negara tersebut dan menyatu dengan Negara lain dengan syarat penduduk di
daerah tersebut menyetujui dan Negara yang akan di jadikan Negara baru mereka juga menerima
mereka.
2.
seorang wartawan/pers bebas memuat suatu berita baik itu berita yang berbau porno
maupun berita-berita yang bohong sebagai contoh di amerik serikat ada seorang yang memuat
berita-berita bohong seperti mengabarkan tentang hidup kembali raja pop dunia yaitu micheal
Jackson dan banyak lagi dimuat hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan dan situs web itu
sangat popular dinegaranya dan bahkan di Indonesia juga sering membuka situs itu dengan tidak
disengaja maupun disengaja dan membaca berita bohong tersebut,namun dalam Negara tersebut
tidak pernah membatasi apa yang mereka muat tersebut.
1. Bom Bali 1 - 2002
Bom Bali 1 yang terjadi pada tahun 2002 merupakan rangkaian tiga peristiwa pengeboman terusmenerus yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi
di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi
di dekat Kantor Konsulat Kedubes Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.
Tercatat 202 korban jiwa meninggal dan sedikitnya 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan
korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat
wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terbesar dalam sejarah
Indonesia.
2. Bom Hotel JW Marriott - 2003
Peristiwa ledakan bom ini terjadi di hotel JW Mariott di kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada
Selasa, 5 Agustus 2003. Ledakan itu berasal dari bom bunuh diri dengan menggunakan mobil
Toyota Kijang yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Sebanyak 12 orang tewas dan 150 orang
cedera dalam kejadian ini.
Ledakan ini merupakan aksi teror bom bunuh diri.. Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup
selama 5 minggu.
3. Bom Kedubes Australia - 2004
Ledakan besar terjadi tepat di depan kantor Kedutaan Besar Australia, kawasan Kuningan, Jakarta.
Terror Bom ini meledak pada tanggal 9 September 2004 silam. Aksi teror ini merupakan rentetan
serangan terorisme yang ditujukan terhadap Australia. Untuk jumlah korban jiwa tidak begitu jelas,
versi dari petugas Indonesia 9 orang, sementara versi Australia 11 orang tewas.
4. Bom Bali 2 - 2005
Untuk yang kedua kalinya, aksi teror di Pulau Dewata Bali kembali terjadi pada 1 Oktober 2005.
Ledakan bom berada di R.AJAs Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di
Nyoman CafeJombaran.
Terjadi tiga pengeboman berurutan, satu di Kuta dan dua di Jimbaran.Meski lebih kecil dari bom
Bali pertama, peristiwa ini menewaskan 22 orang dan 102 orang mengalami luka-luka.
5. Bom Hotel JW Mariott dan Ritz-Carlton - 2009
Peristiwa bom bunuh diri terjadi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada 17 Juli 2009, lebih
tepatnya di hotel JW Mariott dan Ritz-Carlton. Peristiwa ini menewaskan 9 orang korban dan
melukai lebih dari 50 orang lainnya, korban dari warga Indonesia maupun warga asing.
Peristiwa ini terjadi sembilan hari sesetelah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta dua
hari sebelum rencana kedatangan tim sepak bola Manchester United di Hotel Ritz-Carlton yang
akan melakukan pertandingan melawan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009.
6. Bom Mapolresta Cirebon - 2011
Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di Masjid Mapolresta Cirebon saat akan melakukan Salat
Jumat pada 15 April 2011 silam. Berbeda dari aksi lainnya, bom bunuh diri ini ditujukan untuk
menyerang Polisi. Tercatat ada 25 orang mengalami luka-luka dan menewaskan satu pelaku.
Bom meledak ketika salat Jumat akan dimulai sekitar pukul 12.15 WIB dan terdengar hingga radius
2 kilometer dari Mapolresta Cirebon.
7. Bom Plaza Sarinah - 2016
Bom Sarinah merupakan serentetan peristiwa bom sebanyak enam ledakan dan juga teror
penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta pada tanggal 14 Januari
2016.Ledakan terjadi di dua tempat, Ledakan pertama terjadi tempat parkir Menara Cakrawala,
gedung sebelah utara Sarinah dan sebuah Pos Polisi di depan Plaza Sarinah tersebut.
Sedikitnya delapan orang, empat dari pelaku penyerangan teror dan empat warga sipil dilaporkan
tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini. Tujuh orang terhitung terlibat sebagai pelaku
penyerangan Bom Sarinah dan organisasi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengklaim
bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan Teror di Kawasan Sarinah ini.
Terorisme bertentangan dengan Ideologi Pancasila
2.Terorisme mencoreng pemeluk agama dan ajaran agama tertentu
3.Terorisme mencoreng citra Indonesia sebagai negara yang harmonis dan menjunjung tinggi
toleransi
4.Terorisme melemahkan perekonomian Indonesia
5.Terorisme mengganggu kedaulatan negara
Banyak yang mengatakan aksi terorisme bersumber dari pemahaman agama yang radikal, juga
ada yang menyatakan aksi teror tidak ada hubungannya dengan agama tertentu.
1. Joyce Ann Brown
Baca juga: 5 polisi paling jahat dalam sejarah dan ibu yang dipenjara karena anaknya
sering membolos
3. Adolf Beck
Pada tanggal 16 Desember 1895, polisi menangkap Adolf Beck atas tuduhan perampokan. Meskipun
Beck mengaku tidak bersalah, polisi tetap menahannya ketika 10 orang wanita lain juga mengaku
sebagai korban Beck. Polisi juga menuduh Beck adalah seorang buronan bernama John Smith yang pada
tahun 1877 pernah dipenjara selama 4 tahun karena kasus yang sama. Akhirnya dalam persidangan
Beck dihukum penjara selama tujuh tahun.
Beck dibebaskan bersyarat pada tahun 1901, tetapi ditangkap lagi karena seorang wanita lain mengaku
Beck telah merampas perhiasannya. Beck pun kembali ke penjara. Namun kali ini nasib baik rupanya
berpihak padanya, ketika John Smith yang asli tertangkap saat sedang beraksi di tempat lain. Rupanya
Beck memang sangat mirip dengan Smith. Beck pun segera dibebaskan dan mendapat kompensasi atas
kejadian salah tangkap itu.
4. Bernard Pagano
Pada awal tahun 1979, lima orang pengusaha dari Wilmington telah dirampok oleh pelaku yang sama.
Penjahat itu kemudian dikenal dengan sebutan The Gentleman Bandit karena selalu berlaku sopan
kepada para korbannya. Ketika sketsa pelaku diumumkan oleh polisi, beberapa laporan tentang jati diri
pelaku pun mulai masuk hingga akhirnya polisi menahan pendeta Bernard Pagano, seorang asisten
pastur sebuah gereja katolik.
Pada tanggal 27 Februari tahun yang sama, Bernard pun menjalani persidangan meskipun sempat
diprotes oleh jemaah gereja katolik tersebut. Untungnya sebelum hukuman dijatuhkan, the gentleman
bandit menyerahkan diri karena merasa bersalah. Penjahat yang bernama Roland Clouser itu
rupanya memiliki wajah dan bentuk badan yang sangat mirip dengan pendeta Bernard yang segera
dibebaskan dari tahanan dan menerima permintaan maaf resmi dari pihak kepolisian.
5. Stephen Waldorf
Pada bulan Januari 1983, seorang editor film bernama Stephen Waldorf sedang berkendara pelan di
jalanan kota London ketika seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya tiba-tiba masuk ke kursi
belakang mobil. Waldorf yang terkejut pun menghentikan mobilnya ketika tiba-tiba dua orang polisi
menembaki mobilnya. Setelah kehabisan peluru, polisi itu kemudian mendekat dan memukul kepala
Waldorf dengan sebuah pistol. Waldorf yang terluka parah kemudian diborgol dan dibawa ke rumah
sakit.
Rupanya polisi menyangka Waldorf adalah seorang buronan bernama David Martin yang baru saja
kabur dari penjara. Selain wajah dan bentuk badannya mirip dengan David Martin, wanita
bernama Susan Stephens yang menyerobot mobilnya ternyata adalah pacar dari David Martin. Karena
kesalahan itu, dua orang polisi yang menangkap Waldorf harus menjalani sidang karena percobaan
pembunuhan, sementara Waldorf mendapat uang kompensasi sebanyak 120.000 pounds.
Jakarta - Kemenkum HAM akhirnya mengubah besaran uang pengganti bagi korban salah tangkap atau
rekayasa hukum. Ganti ruginya kini naik 200 kali lipat.
Sebelumnya, kasus korban salah tangkap sudah diatur dalam PP 27/1983. Dalam PP itu korban salah tangkap
hanya berhak menerima ganti rugi senilai Rp 5.000 sampai Rp 1 juta.
"Kalau sekarang, kita ubah menjadi Rp 500 ribu sampai Rp 100 juta," ucap Yasonna di kantornya, Jl Rasuna
Said, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Yasonna menjelaskan, untuk korban salah tangkap yang mengalami kekerasan oleh penyidik hingga
menyebabkan luka maka besaran ganti ruginya berbeda.
"Untuk korban salah tangkap yang menderita luka berat mendapat ganti rugi Rp 25 juta sampai Rp 300 juta,"
ucapnya.
Lantas bagaimana bila korban salah tangkap mengalami kekerasan hingga meninggal dunia? Yasonna
mengatakan, bagi korban salah tangkap hingga meninggal dunia akan mendapat kompensasi maksimal Rp 600
juta.
"Kalau meninggal, dia mendapat Rp 50 juta sampai Rp 600 juta," ujarnya
Daftar selebriti-politikus yang dibawah ini yang menjabat sebagai pejabat pemerintah sebagai
berikut:
#
Nama
Jabatan
Masa
periode
Partai
politik
Dede Yusuf
2008-2013
PAN
Partai
Demokrat
Deddy Mizwar
2013-2018
PAN
Zumi Zola
2011-2015
2016-
PAN
Rano Karno
2008-2011
2012-2014
2014-
PDI
Perjuangan
Dicky Chandra
2009-2011
Independen
2016-
PAN
Nama
Jabatan
Masa
periode
Partai
politik
Nurul Arifin
2009-2014
Golkar
Okky Asokawati
2009-2014
2014-2019
PPP
Dedi Gumelar
2009-2014
PDI P
Tetty Kadi
2009-2014
Golkar
Inggrid Kansil
2009-2014
Demokrat
Adjie Massaid
2004-2009
2009-2011
Demokrat
Venna Melinda
2009-2014
2014-2019
Demokrat
Jamal Mirdad
2009-2014
2014-2019
Gerinda
Nurul Qomar
2004-2009
2009-2014
Demokrat
10
2009-2014
2014-2019
PDI P
11
2009-2014
2014-2019
Gerinda
12
Mangara M. Siahaan
2004-2009
2009-2014
PDIP
13
Ruhut Sitompul
2009-2014
2014-2019
Demokrat
14
Angelina Sondakh
2009-2013
Demokrat
15
Guruh Soekarnoputra
2004-2009
2009-2014
PDI P
Nama
Jabatan
Masa
periode
Partai
politik
16
2009-2014
Demokrat
17
Primus Yustisio
2009-2014
2014-2019
PAN
18
Tantowi Yahya
2009-2014
2014-2019
Golkar
19
Meutya Hafid
2009-2014
Golkar
20
2009-2014
2014-2019
PAN
21
Desy Ratnasari
2014-2019
PAN
22
Dede Yusuf
2014-2019
Demokrat
23
Krisna Mukti
2014-2019
PKB
24
Lucky Hakim
2014-2019
PAN
25
Nico Siahaan
2014-2019
PDIP
26
Anang Hermansyah
2014-2019
PAN
[JAKARTA] Maraknya artis menjadi calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2014 mendapat sorotan banyak
pihak.
Masyarakat Indonesia sudah sakit kalau memilih artis yang tidak memiliki rekam jejak yang pantas untuk menjadi
seorang politisi, karena politik itu menyangkut kualitas, bukan popularitas.
Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengatakan, partai politik yang banyak mengusung artis menjadi caleg,
menunjukkan proses rekrutmen dan regenerasi di partai politik tersebut tidak berjalan baik.
"Apalagi kalau mengusung sekuter (selebriti kurang populer) atau artis yang rekam jejaknya kurang baik," kata
Pramono dalam diskusi bertema Caleg Artis Mampukah Tingkatkan Kualitas Parlemen, di Gedung
MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (2/4).
Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah artis yang menjadi caleg dari PDI-P Yessy Gusman dan pakar
komunikasi politik Prof Dr Tjipta Lesmana.
Menurut Pramono, ada artis yang menjadi caleg setelah menjalani proses rekrutmen dan kaderisasi di partai
politik, tetapi ada juga yang langsung diusung sebagai caleg tanpa melalui proses regenerasi.
"Artis yang langsung direkrut untuk diusung sebagai caleg, saya khawatir jangan-jangan tata tertib di partai politik
tersebut saja tidak hafal," katanya.
Karena itu, kata dia, wajar saja jika pada masa uji publik saat ini, ada sejumlah orang yang mengolok-olok
beberapa artis dengan menampilkan foto-foto dengan busana bikini, maksudnya untuk menunjukkan rekam
jejaknya yang tidak jelas.
"Namun, ada saja masyarakat yang tetap memilihnya sebagai anggota legislatif," katanya.
Doktor ilmu politik dari Universitas Pajajaran Bandung itu mengkhawatirkan, jika masyarakat hanya memilih artis
menjadi anggota legislatif hanya dengan pertimbangan popularitas, maka kualitas DPR akan menurun.
Realitasnya, kata dia, dari 18 artis yang jadi anggota DPR RI pada periode 2009-2014, tidak semuanya bisa
menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di DPR RI dan menyuarakannya kepada masyarakat.
Ada beberapa artis yang berkualitas saat ini di DPR RI seperti, Tantowi Yahya, Ruhut Sitompul, Nurul Arifin,
Rieke Diyah Pitaloka, Dedi Miing Suwandi, Vena Melinda, dan beberapa lagi.
Pramono mengakui, mengusung artis yang sudah populer menjadi caleg merupakan jalan pintas bagi partai
politik tersebut untuk memperoleh kursi di DPR RI, tapi mengabaikan kualitas.
Menurut dia, karena sudah populer sehingga biaya yang dikeluarkan seorang artis untuk menjadi anggota DPR
RI relatif lebih murah yakni sekitar Rp300 juta hingga Rp800 juta, sedangkan pengusaha untuk menjadi anggota
DPR RI harus mengeluarkan bgiaya kampanye sekitar Rp1,5 miliar hingga Rp6 miliar.
Prof Tjipta Lesmana mengatakan, masyarakat kita sudah sakit kalau tetap memilih artis yang tidak memiliki
rekam jejak yang jelas menjadi anggota DPR RI.
Menjadi politisi itu bukan karena popularitas, tetapi kualitas. Apa jadinya DPR ini kalau diisi oleh artis yang tidak
berkualitas, katanya. [L-8]
Saya masih di Jawa Timur," tulis anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah melalui pesan pendek
ketika dihubungi, Senin (29/8) lalu.
Penulis coba menghubunginya terkait wacana pengetatan syarat menjadi calon legislatif 2019. Tak
ada lagi komunikasi setelah itu selain muncul komentarnya di media. Politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) ini mengaku setuju dengan adanya usulan pemerintah.
"Saya setuju aturan tersebut berlaku untuk seluruhnya," katanya kepada media di Jakarta, Rabu
(24/8).
Wacana pengetatan syarat menjadi caleg DPR 2019 dalam Rancangan Undang-Undang Pemilu
2016 ini mendadak ramai. Pemerintah menggagas ide agar artis, pengusaha dan figur publik harus
menjadi anggota parpol sekarang-kurangnya satu tahun sebelum mencalonkan diri sebagai caleg.
Selain bermaksud meningkatkan kualitas orang-orang di Senayan, tujuan pengetatan syarat ini tak
lain agar mereka tidak tiba-tiba muncul begitu pemilu tiba. Artis dan pengusaha dinilai paling
gampang meraup suara berkat popularitas namun terkesan diam dan kerap tampil di layar televisi.
"Karena dia artis atau punya duit atau apalah. Minimal satu tahun jadi anggota partai," kata Dani
Syarifudin Nawawi, Tim Pakar Pemerintah dalam Menyusun Rancangan Undang-Undang Pemilu di
Jakarta, Minggu (21/8) lalu.
Dalam pemilihan anggota dewan 2014-2019, 39 artis ikut bertarung. Dari jumlah ini, 15 orang
berhasil melenggang ke Senayan (DPR) dan tiga menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Syarat yang diskriminatif
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya mengkritik keras usulan pemerintah itu. Penyanyi lagu country
ini menilai peningkatan kualitas anggota dewan harus melalui partai politik dengan pola perekrutan
yang benar. Sebab, menurut dia, parpol adalah pintu masuk bagi hadirnya caleg dan anggota
dewan yang berkualitas.
"Merekrut artis boleh-boleh saja selama yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan
komitmen, integritas dan kualitasnya," tegas Ketua DPP Bidang Kebudayaan Partai Golkar ini.
Tantowi mengatakan pengetatan syarat adalah suatu perlakuan yang diskriminatif bagi artis yang
hendak maju sebagai anggota dewan ke depannya. Dari pengalaman selama ini, kata Tantowi,
kinerja anggota DPR dari semua latar belakang profesi dan disiplin ilmu tidak berbeda secara
signifikan.
"Ya samalah dengan anggota dewan yang berasal dari profesi lain. Ada yang aktif, ada pula yang
tidak. Ada yang bunyi, ada yang membisu. Ada yang nonjol, ada juga yang milih low profile," tukas
dia.
Ungkapan senada keluar dari mulut anggota Komisi I DPR Rachel Maryam Sayidina. Wakil
sekretaris jenderal Partai Gerindra ini mengatakan penerapan aturan dalam RUU itu tidak bisa
dijalankan hanya karena latar belakang keartisan dan seberapa populernya seseorang.
Menurut dia, artis dipilih seharusnya karena dinilai mampu oleh masyarakat dan bukan karena
sekadar popularitasnya. Jika artis itu kemudian menjadi anggota dewan dan tidak mampu
menunjukkan kinerja yang baik maka masyarakat sendirilah yang menilai.
"Kalau mereka memilih karena popularitas atau uang, dan ternyata yang dipilihnya tidak bisa
menyuarakan aspirasi mereka, mereka sendiri yang akan merasakan dampaknya," jelas artis yang
membintangi sejumlah film ini.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai tidak ada perbedaan
secara signifikan antara anggota dewan dari kalangan artis dan latar belakang lainnya di Senayan.
Sebab standar kualitas anggota dewan harus dilihat dalam tiga fungsi pokok mereka yakni
legislasi, anggaran dan pengawasan.
Dari tiga fungsi utama ini, DPR secara umum belum memperoleh hasil yang memuaskan. "Target
50 UU tahun 2016 hanya empat yang jadi," kata Lucius di kediamannya di Jakarta, Senin malam.
Namun dari kajian Formappi selama ini, beberapa anggota dewan dari kalangan artis kerap tampil
di layar kaca. Hal itu, menurut dia mengindikasikan sesuatu hal yang bertentangan dengan prinsip
etis jabatan.
"Tidak diatur dalam UU tapi ada prinsip etis di dalamnya harus ditaati, bagaimana
bertanggungjawab kepada pemilih," tegas pria asal Manggarai, Flores ini.
"Nah, ini kemudian menjadi sorotan karena satu dua orang yang melakukan jadi semua terbawa
penilaian," sambung Lucius.
Secara singkat Lucius menilai kinerja anggota dewan dari kalangan artis belum bisa dikatakan
memuaskan. Meski ada di antara mereka yang begitu aktif namun kecenderungan pasif hampir
menjadi warna umum.
"Kalau penilaian satu sampai sepuluh, saya beri lima. Karena banyak yang tidak aktif, entahkah
bersuara dalam diam, kita tidak tahu," jelasnya.
Tulisan ini sudah dimuat di merdeka.com