Ideologi D Dunia
Ideologi D Dunia
Ideologi D Dunia
1. KOMUNISME
awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama tujuan dari
ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam masyarakat
menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga
negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau leninisme karena kedua tokoh
inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana
buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi
saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara
pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat
terutama rakyat kecil.
CIRI2
Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan
tanah dan kapitalis.
Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus -menerus),
revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.
Komunisme memang mempunyai programkan tercapainya masyarakat yang makmur dan sejahtera,
masyarakat komunis tanpa kelas sosial, semua orang sama di mata komunis. Namun, untuk menuju ke
sana, ada fase diktator proletariat yang bertugas membersihkan kelas-kelas lawan komunisme,
khususnya tuan-tuan tanah yang bertentangan dengan demokrasi yang ada
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada
Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Komunis Vietnam,
yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai
oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM di setiap negara yang ada.
Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan oleh ideologi komunis ini.
Pada masa transisi komunis, dengan bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik
pribadi dihapuskan dan diambil alih serta selanjutnya berada di bawah kontrol negara komunis.
Perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi secara berkala, dan
pemerintah oleh diktator proletariat sangat diperlukann pada masa transisi kepemerintahan
2. Konservatisme
Konservatisme merupakan paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial,
melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta
menentang perubahan yang radikal.
1. Mengakui bahwa masyarakat yang baik adalah masyarakat yang tertata, susunan masyarakat
haruslah memiliki struktur (tata) yang stabil agar hubungan antara individu menjadi lebih terjamin,
baik sebagai annggota keluarga, peribadatan, maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Untuk itu diperlukan pemerintahan yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi bertanggung
jawab. Paham kekuasaan tidak dicurigai – sebagaimana Liberalisme – sepanjang bisa bertindak
positif untuk mencapai tujuan sosial bersama.
3. Pihak yang berkuasa bertanggung jawab terhadap kaum yang lemah. Sedangkan paham liberal,
nasib kaum lemah tergantung pada individu itu sendiri. Paham Konservatisme ini melahirkan negara
kesejahteraan (welfare-state) dengan program-program jaminan sosial bagi yang berpenghasilan
rendah.
4. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja
5. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan
dalam tata kehidupan masyarakat.
6. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan negara semuanya dianggap
suci.
1. Kelebihan
Terciptanya kehidupan yang teratur rapi dan terstruktur
Terciptanya kehidupan-kehidupan yang ideal
Keteraturan organisasi adalah sesuatu yang harus ditegakkan
Pemerintah menjamin jalannya kebebasan dan keteraturan masyarakat
2. Kelemahan
Menganggap bahwa manusia pada dasarnya tidaklah sama. Manusia berbeda secara agama
maupun rasial. Maksudnya adalah terdapat pendiskriminasian antara umat beragama dan
rasial
Kaum Konservatif religius menganggap bahwa dirinya lebih luhur dari manusia lain yang
berbeda agama darinya
Kaum konservatif religius merasa bahwa hukum yang diinspirasikan dari Tuhan lebih
agung dari hukum manusia.
5. Negara Penganut
Amerika Serikat, INGGRIS,CANADA ,DENMARK, BELANDA,SWEDIA
3. LIBERALISME
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.
Persamaan hak dan kesempatan merupakan hal yang mutlak di dalam ideologi ini.
Sedangkan hasil yang nantinya akan diperoleh setiap individu tergantung pada banyak
faktor misalnya keterampilan, kerja keras, sumber daya, dan lainnya.
2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama
Mengacu pada poin #1 yaitu kesempatan yang sama, maka penyelesaian setiap masalah
yang dihadapi individu akan mendapatkan perlakuan yang sama (Treat the Others
Equally), baik itu di bidang ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.
NEGARA PENGANUT
Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia,
Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal,
Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-
Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan
Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan
Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola,
Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya,
Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Ciri-Ciri Kapitalisme :
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
3. Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
4. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
5. Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam
bentuk harga-harga.
6. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible
Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
7. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
8. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
9. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani
Kuno (disebut hedonisme).
Kebaikan – Kelemahan
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme :
Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi
barang-barang.
Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan
melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya
yang diperlukan lebih kecil.
Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :
1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan
persaingan monopolistik.
2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena
adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan
upah buruh dan lain-lain).
NEGARA PENGANUT
Negara yang berhasil membangun dengan kapitalismenya dapat terlihat dari negara-negara besar
seperti Inggris, Amerika, Perancis, Belanda, dan Italia. Sementara di Asia ada Jepang dan Cina.
5. FASISME
Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur segala aspek
kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara tersebut. Pada paham ini
mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan
mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat
dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
6. SOSIALISME
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan
usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.
Hal tersebut dikarenakan di dalam ideologi sosialisme tidak terjadi kepemilikan pribadi atas sarana dan
prasarana produksi. Di dalam ideologi ini pula, sudah menjadi kewajiban setiap diri warga negara untuk
bekerja keras dan membayar pajak sesuai kemampuan dan kemampuannya.
Selain itu, dengan perencanaan yang matang, pemerintah memanfaatkan sepenuhnya segala sumber
daya yang ada. Dengan demikian,kegiatan produksi dapat terkendali dan menghindari kecenderungan
deflasi secara umum.
2. Konsumen Menderita
Kekurangan dari ideologi sosialisme yang kedua ialah konsumen menjadi pihak yang kalah. Adanya
kedaulatan konsumen menjadi tidak berlaku di dalam ideologi ekonomi sosialisme. Konsumen tidak
dapat menikmati hak-hak konsumen seperti yang terdapat dalam ideologi kapitalisme.
3. Tidak Adanya Kebebasan Politik
Di dalam ideologi sosialisme, kebebasan untuk berbisnis, memilih pekerjaan dan banyak kebebasan
penting yang lainnya untuk ekonomi yang makmur tidak ada. Akibatnnya, semangat dari demokrasi
menjadi mati. Kebutuhan dasar dari rakyat dengan ideologi sosialisme memang terpenuhi, namun
pemenuhannya sendiri tidak terlepas dari tergadaikannya kebebasan berpolitik dan berekonomi.
7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,pemerintahan, dengan
kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh
karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh negara yang menganut ideologi anarkisme di masa lalu.
Afghanistan
Negara Afghanistan merupakan negara yang hingga saat ini masih terjadi beberapa polemik yang cukup
mengundang perhatian seluruh negara di dunia. Kita ketahui bahwa negara ini lokasinya sangat strategis,
sehingga sejak dari dulu menjadi perebutan bagi negara-negara lain, hal ini terkadang sering disebut
sebagai penyebab sengketa internatsional. Padahal, negara ini bisa kita katakan miskin dan sulit
berkembang. Keadaan inilah yang membuat Afghanistan kemudian menganut ideologi anarkisme karena
tidak percaya kepada pemerintah manapun untuk memajukan dan mensejahterakan mereka.
Rusia
Negara Rusia sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan, sejarah masa lalu negara ini
sering kita dengar terjadi banyak kasus yang berkaitan dengan anarkisme. Ya memang hal tersebut
benar adanya. Di Rusia ternyata gangster lebih banyak dibandingkan polisi. Kasus pembunuhan,
penganiyayaan, pencurian, dan lain sebagainya marak terjadi di Rusia. Bahkan, sangat sedikit orang
yang ingin menjadi petugas keamanan, karena mayoritas masyarakatnya memegang teguh ideologi
anarkisme pada saat itu.
Somalia
Negara Somalia juga menganut ideologi anarkisme. Hal ini disebabkan oleh gagalnya pemerintah dalam
memimpin rakyatnya. Selain itu, terjadi pula kasus korupsi yang menyebabkan pemerintahan menjadi
tidak sejalan sebagaimana mestinya. Adanya korupsi tersebut merupakan faktor penyebab konflik sosial.
Sejak saat itu, masyarakat Somalia menganggap diri mereka sebagai Republik Merdeka Somaliland yang
artinya rakyat yang merdeka akan kebebasan yang didapatkan. Hingga sekitar tahun 2006, Etiopia
pernah mencoba menyerang tentara Somalia dan berakhir dengan pertumpahan darah yang
menyebabkan banyak korban tewas.
Irak
Negara Irak memang terkenal akan cadangan minyak yang banyak sekali. Akan tetapi, negara ini
sangatlah kacau. Sistem pemerintahannya sangat tidak jelas pada saat itu, seringkali terjadi kekerasan
bahkan keputusasaan dalam kehidupan dan kemudian membuat sebagian besar warganya kemudian
menganut ideologi anarkisme. Hingga pada tahun 2003, AS berusaha menduduki Irak yang kemudian
menyebabkan terjadinya perang saudara dan menjatuhkan banyak korban dari penduduk sipil. Sejak
saat itu, kasus penculikan dan pembunuhan hampir terjadi setiap hari dengan frekuensi yang tidak
sedikit. Sangat mengerikan memang bagi negara yang sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan
lebih baik.