Ideologi D Dunia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

RAGAM IDEOLOGI DI DUNIA

1. KOMUNISME

awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama tujuan dari
ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam masyarakat
menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga
negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau leninisme karena kedua tokoh
inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.

Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana
buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi
saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara
pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat
terutama rakyat kecil.

CIRI2

 Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan
tanah dan kapitalis.
 Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus -menerus),
revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.
 Komunisme memang mempunyai programkan tercapainya masyarakat yang makmur dan sejahtera,
masyarakat komunis tanpa kelas sosial, semua orang sama di mata komunis. Namun, untuk menuju ke
sana, ada fase diktator proletariat yang bertugas membersihkan kelas-kelas lawan komunisme,
khususnya tuan-tuan tanah yang bertentangan dengan demokrasi yang ada
 Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada
Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Komunis Vietnam,
yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai
oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM di setiap negara yang ada.
 Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan oleh ideologi komunis ini.
 Pada masa transisi komunis, dengan bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik
pribadi dihapuskan dan diambil alih serta selanjutnya berada di bawah kontrol negara komunis.
 Perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi secara berkala, dan
pemerintah oleh diktator proletariat sangat diperlukann pada masa transisi kepemerintahan

NILAI POSITIF IDEOLOGI KOMUNISME


Kebaikan dari ideologi komunisme adalah dengan menganggap semua orang itu sama, sehingga dalam
ajarannya komunisme memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur dan masyarakat komunis
tanpa kelas – kelas dan juga mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat
melawan tuan tanah dan kapitalis. Karena ajarannya itu, banyak rakyat jelata yang miskin sangat tertarik
untuk menganut ideologi komunisme tersebut. Hal itu bukan disebabkan karena propaganda ajarannya
saja, tetapi juga karena tindakan-tindakan nyata untuk mencukupi kebutuhan material mereka. Sehingga
tercapainya kesejahteraan masyarakatnya.

NILAI NEGATIF KOMUNISME


Selain dampak positif di sektor ekonomi kesejahteraan dan juga beberapa poin negatif yang di timbulkan
oleh idelogi komunisme yaitu :
 Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis (tidak mengimani Tuhan dan tidak mengangap Tuhan
itu ada) yang membuat norma norma hidup tidak di atur oleh agama
 Kurang menghargai mannusia sebagai individu. Yang bertarti setiap orang menganggap orang lain
sederajat atau sama dalam hal kedudukan
 Tidak menghormati HAM.

NEGARA YANG MENERAPKAN IDEOLOGI KOMUNISME, SEBAGAI BERIKUT:

 Republik Rakyat China


 Korea Utara
 Vietnam
 Rusia
 Kuba
 Albania
 Contoh Negara Penganut Ideologi Komunisme :
 Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia,
pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah
ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara,
Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.

2. Konservatisme
Konservatisme merupakan paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial,
melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta
menentang perubahan yang radikal.

CIRI-CIRI IDEOLOGI KONSERVATISME

1. Mengakui bahwa masyarakat yang baik adalah masyarakat yang tertata, susunan masyarakat
haruslah memiliki struktur (tata) yang stabil agar hubungan antara individu menjadi lebih terjamin,
baik sebagai annggota keluarga, peribadatan, maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Untuk itu diperlukan pemerintahan yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi bertanggung
jawab. Paham kekuasaan tidak dicurigai – sebagaimana Liberalisme – sepanjang bisa bertindak
positif untuk mencapai tujuan sosial bersama.
3. Pihak yang berkuasa bertanggung jawab terhadap kaum yang lemah. Sedangkan paham liberal,
nasib kaum lemah tergantung pada individu itu sendiri. Paham Konservatisme ini melahirkan negara
kesejahteraan (welfare-state) dengan program-program jaminan sosial bagi yang berpenghasilan
rendah.
4. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja
5. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan
dalam tata kehidupan masyarakat.
6. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan negara semuanya dianggap
suci.

7. MENENTANG radikalisme dan skeptisme

1. Kelebihan
 Terciptanya kehidupan yang teratur rapi dan terstruktur
 Terciptanya kehidupan-kehidupan yang ideal
 Keteraturan organisasi adalah sesuatu yang harus ditegakkan
 Pemerintah menjamin jalannya kebebasan dan keteraturan masyarakat

2. Kelemahan
 Menganggap bahwa manusia pada dasarnya tidaklah sama. Manusia berbeda secara agama
maupun rasial. Maksudnya adalah terdapat pendiskriminasian antara umat beragama dan
rasial
 Kaum Konservatif religius menganggap bahwa dirinya lebih luhur dari manusia lain yang
berbeda agama darinya
 Kaum konservatif religius merasa bahwa hukum yang diinspirasikan dari Tuhan lebih
agung dari hukum manusia.

5. Negara Penganut
 Amerika Serikat, INGGRIS,CANADA ,DENMARK, BELANDA,SWEDIA

3. LIBERALISME
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.

ciri-ciri liberalisme adalah sebagai berikut:

1. Setiap Individu Punya Kesempatan Sama


Salah satu nilai pokok di dalam liberalisme adalah setiap individu memiliki kesempatan
yang sama (Hold The Basic Equality of All Human) pada semua bidang. Namun, bukan
berarti setiap orang bisa memberikan hasil yang sama.

Persamaan hak dan kesempatan merupakan hal yang mutlak di dalam ideologi ini.
Sedangkan hasil yang nantinya akan diperoleh setiap individu tergantung pada banyak
faktor misalnya keterampilan, kerja keras, sumber daya, dan lainnya.
2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama
Mengacu pada poin #1 yaitu kesempatan yang sama, maka penyelesaian setiap masalah
yang dihadapi individu akan mendapatkan perlakuan yang sama (Treat the Others
Equally), baik itu di bidang ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.

3. Ada Hukum dan Hukum Diterapkan


Di dalam setiap negara harus ada hukum di dalamnya yang bertujuan untuk melindungi
dan menjaga hak-hak masyarakatnya. Negara liberal menetapkan patokan hukum
tertinggi yang menghargai hak-hak kebebasan dan persamaan kedudukan setiap individu
di dalam hukum (The Rule of Law).

4. Pemerintah Ditentukan Dengan Persetujuan


Di negara liberal, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat sehingga penentuan pihak-
pihak yang akan menjalankan negara tersebut harus mendapat persetujuan dari rakyat.
Artinya, pemerintah harus bertindak sesuai kehendak rakyat dan tidak boleh bertindak
atas keinginan sendiri.

5. Negara Hanyala Alat


Negara yang menganut paham liberalisme menganggap bahwa suatu negara merupakan
mekanisme yang dipakai dalam perwujudan tujuan-tujuan yang lebih besar.

6. Tidak Menerima Ajaran Dogmantisme


Negara yang menganut paham liberalisme tidak menerima ajaran Dogmantisme, yaitu
ideologi yang memegang kepercayaan dan menentang apapun yang tidak sesuai dengan
kepercayaannya.

1. Kelebihan Paham Liberalisme


 Adanya keinginan dan inisiatif dari masyarakat untuk berkembang menjadi lebih baik.
 Setiap orang mendapat hak dan kebebasan yang sama di dalam bermasyarakat.
 Terjadi persaingan yang positif di dalam masyarakat sehingga semua orang ingin
menghasilkan produk bermutu tinggi.
 Kebebasan individu dalam memilih partai politik tanpa intervensi dari pihak lain.
 Pers memilik hak dan kebebasan dalam memberikan kritik tajam terhadap pemerintah
tentunya dengan batasan dan etika pers yang berlaku.
 Munculnya motif mencari keuntungan di masyarakat sehingga aktivitas ekonomi
menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Kekurangan Paham Liberalisme


 Pihak-pihak yang memiliki sumber daya cenderung melakukan eksploitasi para pekerja
sehingga menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.
 Terjadinya monopoli terhadap masyarakat golongan kecil atau miskin.
 Kebebasan pers seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai
keuntungan.
 Timbulnya persaingan bebas sehingga pemerataan pendapan di masyarakat akan
sangat sulit dicapai.
 Munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih tinggi
derajatnya dari masyarakat lain, atau sebaliknya.

NEGARA PENGANUT

Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia,
Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal,
Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-
Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan
Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

Di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.

Di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan
Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola,
Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya,
Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Ciri-Ciri Kapitalisme :
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
3. Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
4. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
5. Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam
bentuk harga-harga.
6. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible
Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
7. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
8. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
9. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani
Kuno (disebut hedonisme).

Kebaikan – Kelemahan
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme :
 Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi
barang-barang.
 Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan
melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
 Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya
yang diperlukan lebih kecil.

Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :
1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan
persaingan monopolistik.
2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena
adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan
upah buruh dan lain-lain).

NEGARA PENGANUT

Negara yang berhasil membangun dengan kapitalismenya dapat terlihat dari negara-negara besar
seperti Inggris, Amerika, Perancis, Belanda, dan Italia. Sementara di Asia ada Jepang dan Cina.

5. FASISME

Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur segala aspek
kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara tersebut. Pada paham ini
mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan
mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat
dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.

Ciri-Ciri Ideologi Fasisme


Adapaun ciri-ciri ideologi fasisme yang diantaranya yaitu:

 Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.


 Sistem pemerintahan satu partai.
 Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
 Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan
yang diperintah antara elite dan massa.
 Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.
 Tidak rasional.
 Tidak mengakui persamaan derjat manusia.
 Tidak mengakui oposisi.

Keunggulan ideologi fasisme :


1. memiliki rasa kesatuan nasional,
2. memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi,
3. dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat,
4. pemerintahan dipegang oleh orang yang ahli.

Sedangkan kelemahan dari ideology fasisme ini adalah berhadapan dengan


tekanan dan kekerasan, sehingga membuat rakyat menjadi gemetar
ketakutan.
NEGARA-NEGARA YANG PERNAH MENGANUT Ideologi Fasisme adalah
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.

6. SOSIALISME
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan
usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.

Ciri-Ciri Ideologi Sosialisme

Berikut ini beberapa ciri-ciri ideologi sosialisme:

 Mementingkan kekuasaan dan kepentingan Negara.


 Tidak ada kelas kaya dan miskin, atau pun kelas majikan dan
buruh, sebab semua sama.
 Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama
dan solidaritas dengan hak-hak yang sama.
 Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara
terbatas.
 Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.
 Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib
buruh dengan luwes secara bertahap.
 Sosialisme berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan
pemerataan
 Paham ini mempunyai pemikiran ekonomi negara centeris, yaitu
untuk mengatasi kesenjangan.
 Pemikiran politik sosialisme adalah bahwa negara sangat
diperlukan untuk membina dan mengkoordinasikan kebersamaan.
 Pemikiran keagamaan sosialisme terpengaruh kuat oleh pemikiran
yang berdasarkan ajaran agama bahwa manusia harus saling
tolong menolong.
BEBERAPA KELEBIHAN IDEOLOGI SOSALISME:

1. Tingkat Efisiensi yang Tinggi


Kelebihan pertama dari penggunaan ideologi sosialisme sebagai ideologi ekonomi suatu negara ialah
adanya tingkat efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi. Kita dapat memahami efisiensi sebagai
ketepatan dari penggunaan atau pemanfaatan dari setiap sarana dan prasarana produksi. Faktanya,
tingkat efisiensi dalam ideologi sosialisme ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan efisiensi
dalam ideologi kapitalisme.
Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, yaitu sarana prasarana produksi tidak mengalami
tertinggalan dalam kekuatan pasar. Sarana produksi diatur dan dikendalikan oleh otoritas perencanaan
negara untuk menuju target ekonomi yang sesuai. Otoritas perencanaan tersebut membuat survei
sumber daya secara lengkap dan memanfaatkannya dengan cara yang se-efisien mungkin.

2. Kesejahteraan Masyarakat yang Lebih Besar


Jika di dalam ciri-ciri ideologi kapitalisme kita melihat adanya pembagian kelas dalam masyarakat
karena tidak meratanya tingkat kesejahteraan, maka hal sebaliknya dapat kita temukan pada
penerapan dari ideologi sosialisme ini. Di dalam ideologi sosialisme, kesenjangan di antara tingkat
kesejahteraan masyarakat lebih rendah. Masyarakat pun dianggap setara derajatnya dalam kehidupan
bernegara.

Hal tersebut dikarenakan di dalam ideologi sosialisme tidak terjadi kepemilikan pribadi atas sarana dan
prasarana produksi. Di dalam ideologi ini pula, sudah menjadi kewajiban setiap diri warga negara untuk
bekerja keras dan membayar pajak sesuai kemampuan dan kemampuannya.

3. Tidak Terjadi Praktek Monopoli


Kelebihan dari penerapan ideologi sosialisme yang selanjutnya yaitu terbebasnya suatu negara dari
praktik monopoli yang biasanya terdapat di dalam masyarakat kapitalis. Hal ini tidak terlepas dari faktor
kepemilikan negara atas setiap sarana prasarana produksi. Dengan demikian, eksploitasi oleh
perusahaan yang melakukan monopoli tidak ada. Sebagai ganti dari monopoli oleh pihak swasta,
terdapat monopoli yang dilakukan oleh negara negara atas sistem produktif. Namun, tujuan dari hal ini
ialah kesejahteraan rakyat.

4. Tingkat Fluktuasi Bisnis yang Rendah


Salah satu kelebihan dari penerapan ideologi sosialis dalam sektor ekonomi suatu negara ialah dalam
ideologi ini tingkat fluktuasi bisnis rendah atau cenderung tidak ada. Umumnya, kegiatan ekonomi telah
terencana sehingga pemerintah dapat mengkoordinasikan tindakan dari berbagai unit produksi. Hal ini
dapat mencegah adanya diskriminasi antara tabungan dan investasi.

Selain itu, dengan perencanaan yang matang, pemerintah memanfaatkan sepenuhnya segala sumber
daya yang ada. Dengan demikian,kegiatan produksi dapat terkendali dan menghindari kecenderungan
deflasi secara umum.

5. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil


Kelebihan terakhir dari ideologi sosialisme ialah pertumbuhan ekonomi yang stabil. Dengan adanya
perencanaan yang baik oleh negara, maka hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
dengan tepat.

Kekurangan Ideologi Sosialisme


Selain memiliki kelebihan, tentu ideologi sosialisme juga memiliki kekurangan yang membuatnya tidak
digunakan oleh negara-negara tertentu. Dengan adanya kekurangan tersebut, tentu kita juga
menyadari bahwa ideologi kapitalisme tersebut bukanlah suatu ideologi yang sempurna mengingat ia
merupakan hasil pemikiran manusia. Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa kekurangan
ideologi kapitalisme:

1. Kurangnya Kebebasan Ekonomi


Kekurangan pertama dari ideologi sosialisme ialah kurangnya kebebasan dalam kegiatan ekonomi.
Dalam ideologi ekonomi sosialisme, semuanya dikendalikan oleh negara. rakyat tidak diizinkan untuk
memiliki aset produksi apa pun. Pekerja pun diberi tugas khusus dan tidak diperbolehkan untuk
mengubah tugasnya tanpa ada persetujuan dari negara.

2. Konsumen Menderita
Kekurangan dari ideologi sosialisme yang kedua ialah konsumen menjadi pihak yang kalah. Adanya
kedaulatan konsumen menjadi tidak berlaku di dalam ideologi ekonomi sosialisme. Konsumen tidak
dapat menikmati hak-hak konsumen seperti yang terdapat dalam ideologi kapitalisme.
3. Tidak Adanya Kebebasan Politik
Di dalam ideologi sosialisme, kebebasan untuk berbisnis, memilih pekerjaan dan banyak kebebasan
penting yang lainnya untuk ekonomi yang makmur tidak ada. Akibatnnya, semangat dari demokrasi
menjadi mati. Kebutuhan dasar dari rakyat dengan ideologi sosialisme memang terpenuhi, namun
pemenuhannya sendiri tidak terlepas dari tergadaikannya kebebasan berpolitik dan berekonomi.

4. Tidak Terjadi Kompetisi Ekonomi


Kekurangan ideologi sosialisme yang terakhir kita bahas dalam kesempatan ini ialah tidak adanya
kompetisi ekonomi. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi sepenuhnya dijalankan oleh negara.
akibatnya, tingkat kreativitas produsen menjadi rendah dan daya cipta inovasi produk juga ikut
menurun. Sehingga, produk cenderung monoton dan tidak berkembang

Negara yang menganut paham sosialisme ialah Kuba dan Venezuela.

Contoh Negara Penganut Ideologi Sosialisme :


Pengaruh ideologi sosialisme mencakup sampai ranah internasional. Tidak hanya negara-
negara Barat yang sudah yang menganutnya seperti, negara-negara di Eropa barat laut dan
tengah( Inggris dan Skandinavia ), Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Namun di
negara berkembangpun ideologi sosialisme juga dianut oleh beberapa negara, yaitu antara
lain India, Afrika, Israel,Uruguay, Mesir, Aljazair, dan Birma.
Perkembangan paham ini juga di negara-negara seperti Rusia, Cina, Cekoslovakia,
Hongaria, Bulgaria, Polandia, Jerman Timur, Rumania, Yugoslavia, Albania dan Kuba.
Sementara itu, di masa pascakemerdekaan, negara-negara Islam banyak menggandrunginya,
seperti Mesir, Irak, Syiria, Palestina, Yordania, Tunisia, Indonesia, dll. Namun, setelah
runtuhnya di beberapa negara asal dan disusul dengan usainya Perang Dingin, maka sosialisme
di negeri-negeri Islam kurang populer, atau mengalami modifikasi dengan kapitalisme atau yang
lain.

7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,pemerintahan, dengan
kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh
karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.

ciri-ciri ideologi anarkisme dalam kehidupan sehari-hari:

1. Berpegangan pada Pendapat bahwa Negara Berbahaya


Salah satu ciri utama dari adanya ideologi anarkisme dalam kehidupan sehari-hari ialah masyarakat
dengan ideologi anarkisme menganggap bahwa negara merupakan salah satu ancaman dalam
kehidupan mereka. Hal ini dikarenakan negara dengan segala hierarki atau tingkatannya sangat mereka
tentang. Adanya hierarkis menunjukkan adanya kekangan yang sangat dihindari oleh masyarakat dengan
ideologi anarkisme. Di sisi lain, negara dianggap berbahaya karena dapat mengekang pengembangan
diri dari masyarakat itu.
2. Menentang Organisasi Beserta Sistem Hierarkisnya
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masyarakat dengan ideologi anarkisme sangat menentang
adanya hierarkis. Adanya hierarkis hanya menunjukkan keberadaan kasta yang sangat tidak disukai oleh
masyarakat yang memiliki pandangan anarkisme. Maka dari itu, organisasi yang memang pada dasarnya
memiliki hierarkis menjadi ditentang oleh masyarakat ini. Organisasi menjadi digantikan oleh peran
masyarakat sendiri untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada di tengah mereka. Berdasarkan
hal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa tahap-tahap penentuan kebijakan publik menjadi tidak
terlaksana.

3. Kepribadian Seseorang Dinilai Lebih Tinggi


Ciri berikutnya dari ideologi anarkisme ialah kepribadian milik seseorang memiliki nilai yang lebih tinggi
bila dibandingkan dengan tuntutan-tuntutan tertentu dari masyarakat yang ada. Maka dari itu, ketika
memiliki ideologi anarkisme, setiap individu bebas untuk mengekspresikan dirinya. Kebebasan tersebut
berasal dari dalam pribadi individu dengna ideologi anarkisme tersebut.

4. Pendidikan Merupakan Fungsi Alamiah


Pendidikan menurut KBBI ialah proses pengubahan sikap dan tata perilaku seseorang atau sekelompok
orang dalam upaya menjadikan manusia dewasa melalui upaya pengajadaran dan pelatihan, proses,
cara, dan perbuatan mendidik. Dalam masyarakat dengan ideologi anarkisme, pendidikan dianggap
sebagai fungsi alamiah, yang berarti pendidikan terjadi dengan sendirinya atau secara alami dan tidak
perlu dipacu melalui hal lain.

5. Mengutamakan Pengembangan Masyarakat Pendidikan


Karakteristik selanjutnya dari ideologi anarkisme ialah di dalam ideologi ini hal yang sangat diutamakan
ialah pengembangan masyarakat pendidikan. Pengembangan masyarakat yang dilakukan tersebut
tentunya dengan secara alami, yaitu dengan mengembangkan secara pesat pelatihan atau pengajaran
yang sesuai dengan hendak seperti apa pendidikan dari masyarakat yang hendak dikembangkan
tersebut.

6. Tidak Memiliki Aturan Birokrasi


Di dalam ideologi anarkisme, keberadaan dari aturan birokrasi merupakan hal yang tidak diperlukan.
Brikorasi menurut KBBI sendiri memiliki arti yaitu sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai
pemerintah karena telah berpegang kepada hierarki dan jenjang jabatan. Seperti yang telah disampaikan
di atas, masyarakat dengan ideologi anarkisme sangat tidak menyukai adanya hierarki atau jenjang
jabatan. Birokrasi sendiri memang merupakan hasil dari hierarki tersebut sehingga tidak terdapat
keberadaannya di tengah masyarakat dengan ideologi anarkisme. Hal ini dapat menyebabkan tujuan
pembangunan nasional menjadi sulit dicapai.

7. Seringkali Menggunakan Kekerasan


Ciri selanjutnya dari ideologi anarkisme ialah penganut ideologi tersebut sering menggunakan kekerasan
untuk mencapai tujuannya, terutama yang berkaitan dengan pemerintahan. Pemerintahan yang akan
menghadapi kekerasan dari masyarakat dengan ideologi anarkisme ialah pemerintahan yang di
dalamnya terdapat begitu banyak birokratisme. Ketika pemerintahan suatu negara sudah begitu tinggi
tingkat birokratisnya, maka pemerintahan tersebut akan digempur oleh masyarakat dan
menjadi penyebab konflik sosial di tengah masyarakat. Contoh dari kasus ini ialah para anarkis dalam
kelompok Nihilis di negara Rusia pada era Tzar Leon Czolgosz.

Berikut ini adalah beberapa contoh negara yang menganut ideologi anarkisme di masa lalu.

 Afghanistan
Negara Afghanistan merupakan negara yang hingga saat ini masih terjadi beberapa polemik yang cukup
mengundang perhatian seluruh negara di dunia. Kita ketahui bahwa negara ini lokasinya sangat strategis,
sehingga sejak dari dulu menjadi perebutan bagi negara-negara lain, hal ini terkadang sering disebut
sebagai penyebab sengketa internatsional. Padahal, negara ini bisa kita katakan miskin dan sulit
berkembang. Keadaan inilah yang membuat Afghanistan kemudian menganut ideologi anarkisme karena
tidak percaya kepada pemerintah manapun untuk memajukan dan mensejahterakan mereka.

 Rusia

Negara Rusia sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan, sejarah masa lalu negara ini
sering kita dengar terjadi banyak kasus yang berkaitan dengan anarkisme. Ya memang hal tersebut
benar adanya. Di Rusia ternyata gangster lebih banyak dibandingkan polisi. Kasus pembunuhan,
penganiyayaan, pencurian, dan lain sebagainya marak terjadi di Rusia. Bahkan, sangat sedikit orang
yang ingin menjadi petugas keamanan, karena mayoritas masyarakatnya memegang teguh ideologi
anarkisme pada saat itu.

 Somalia

Negara Somalia juga menganut ideologi anarkisme. Hal ini disebabkan oleh gagalnya pemerintah dalam
memimpin rakyatnya. Selain itu, terjadi pula kasus korupsi yang menyebabkan pemerintahan menjadi
tidak sejalan sebagaimana mestinya. Adanya korupsi tersebut merupakan faktor penyebab konflik sosial.
Sejak saat itu, masyarakat Somalia menganggap diri mereka sebagai Republik Merdeka Somaliland yang
artinya rakyat yang merdeka akan kebebasan yang didapatkan. Hingga sekitar tahun 2006, Etiopia
pernah mencoba menyerang tentara Somalia dan berakhir dengan pertumpahan darah yang
menyebabkan banyak korban tewas.

 Irak

Negara Irak memang terkenal akan cadangan minyak yang banyak sekali. Akan tetapi, negara ini
sangatlah kacau. Sistem pemerintahannya sangat tidak jelas pada saat itu, seringkali terjadi kekerasan
bahkan keputusasaan dalam kehidupan dan kemudian membuat sebagian besar warganya kemudian
menganut ideologi anarkisme. Hingga pada tahun 2003, AS berusaha menduduki Irak yang kemudian
menyebabkan terjadinya perang saudara dan menjatuhkan banyak korban dari penduduk sipil. Sejak
saat itu, kasus penculikan dan pembunuhan hampir terjadi setiap hari dengan frekuensi yang tidak
sedikit. Sangat mengerikan memang bagi negara yang sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai