Makalah Kfa Karbohidrat
Makalah Kfa Karbohidrat
Makalah Kfa Karbohidrat
MAKALAH
Tugas Mata Kuliah Kimia Farmasi Analisa
Disusun oleh:
Kelompok 1
Muhammad Rosikh Ruhul A.
(11151020000010)
Syifa Mufidah
(11151020000012)
Arvian Istara
(11151020000019)
Tiara Arliani
(11151020000021)
Agung Nugraha
(11151020000024)
(11151020000025)
Maulidina Safitri
(11151020000034)
(11151020000041)
Farah Fadhilah
(11151020000045)
Maudina Safira M.
(11151020000049)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Karbohidrat tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Sebagaimana dalam peribahasa bahwa tak ada gading yang tak retak , dalam
penyusunan makalah ini pun kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangannya, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan di masa yang
akan datang sangat kami harapkan.
Kami pun menghaturkan terima kasih kepada Ibu Lina Elfita, M.Si., Apt sebagai
Dosen Pembimbing mata kuliah Kimia Farmasi Analisa yang tak pernah lelah dan
bosan memberikan bimbingannya dan arahannya yang selalu membangunkan semangat
kepada para mahasiswanya.
Dengan adanya pembuatan makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa/i
dalam menguasai materi pelajaran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa
membawa kemudahan kita dalam belajar untuk meraih prestasi yang kita inginkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................i
Daftar Isi .....................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................1
B. Rumusan Masalah .,.................................1
C. Tujuan Penulisan .............................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Pengertian Karbohidrat....................................................3
Sifat-sifat Karbohidrat.........................................4
Penggolongan Karbohidrat..................................................................................................7
Reaksi Umum Karbohidrat..................................................................................................7
Reaksi Khusus Karbohidrat...............................................................................................13
Jenis-jenis Karbohidrat......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat banyak ditemukan pada sereal (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk
penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat
memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan
tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan
karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam
sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh
tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat parah
akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan
sehari
untuk
mencegah
terjadinya
ketosis.
Secara
keseluruhan
tubuh
harus
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari karbohidrat
2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat
3. Untuk mengetahui penggolongan dari karbohidrat
4. Untuk mengetahui reaksi umum karbohidrat
5. Untuk mengetahui reaksi khusus karbohidrat
6. Untuk mengetahui jenis-jenis karbohidrat
BAB II
ISI
A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakro molekul alam yang banyak
ditemukan dalam makhluk hidup. Pada tanaman karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara
karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari dalam proses fotosintesis
pada sel tanaman yang berklorofil.
Reaksi fotosintesis:
n CO2 + n H2O
( CH2O ) + n O2
Gula dan produk pati yang didapat dari bahan tumbuh-tumbuhan berperan utama dalam
nutrisi dan industri bahan makanan sejenis. Pati adalah bentuk utama penyimpanan
karbohidrat yang digunakan untuk sumber makanan atau energi. Pada hewan tingkat tinggi,
glukosa adalah komponen yang paling penting dan juga merupakan bagian penting dalam
koenzim, antibiotika, tulang rawan, kerang, dan dinding sel bakteri.
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni:
1. Sumber bahan bakar.
2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa
organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf. Oksidasi satu molekul
3.
4.
5.
6.
7. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima
buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
8. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsure structural dan penyangga
dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
9. Sebagai pelumas sendi kerangka.
10. Memberi rasa manis pada makanan (ini khususnya oleh mono dan disakarida).
B. Sifat-Sifat Karbohidrat
Jenis Karbohidrat
Monosakarida
transformasi
Bruyn-Alberda
van
a. Heksosa:
Glukosa,
Fruktosa,
Galaktosa, Manosa
glukosa netral.
b. Pentosa:
Ribosa,
Xilosa, Arabinosa
Oligosakarida:
a. Disakarida:
Sukrosa,
ginjal.
Sukrosa tidak bersifaft reduktif (tidak memiliki
Bersifat larut air, mudah dihidrolisis enzim
Laktosa,
Selobiosa
Polisakarida:
a. Polisakarida
Simpanan (pati):
Pati,
Glikogen,
Dekstrin
ikatan
(1,6)-glukosida
hanya
dapat
iodium
(eritrodekstrin),
b. Polisakarida
memeberi
tidak
warna
memeberi
merah
warna
(akrodekstrin).
Selulosa: tidak larut dalam air, ikatan (1,4)-
Struktur (nonpati):
1) Tidak larut:
Selulosa,
Hemiselulosa
ruminansia lainnya.
, Lignin
2) Larut
Pektin,
manusia
Guargum,
Mukilase,
Glukan
namun
dapat
dicerna
oleh
kapang
gel,
memperlambat
penyerapan
C. Penggolongan Karbohidrat
Pada umumnya, karbohidrat dikelompokkan ke dalam 4 katagori yang berbeda,
monosakarida, di-,tri-, dan tetra-sakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida. Karbohidrat ini, umumnya dirujuk sebagai gula yang mengandung 3-9 atom
karbon. Kebanyakan monosakarida yang umum di alam mempunyai 5 karbon (pentosa,
C5H10O5) atau 6 atom karbon (heksosa, C6H12O6). Sebagai contoh, glukosa, suatu gula yang
mengandung 6 atom karbon merupakan monosakarida yang paling umum yang
dimetabolisme di dalam tubuh kita untuk menyediakan energi, dan fruktosa (yang juga
heksosa) terdapat dalam beberapa buah.
Di- tri- dan tetra-sakarida. Karbohidrat ini merupakan dimer, trimer dan tetramer
monosakarida, dan dibentuk dari 2,3 atau 4 molekul monosakarida, dengan eliminasi satu,
dua, atau tiga molekul air. Sebagai contoh, sukrosa merupakan senyawa disakarida yang
tersusun dari dua monosakarida, glukosa dan fruktosa.
Oligosakarida. Nama Oligosakarida merujuk pada sakarida-sakarida yang mengandung 2
sampai 10 monosakarida. Sebagai contoh, rafinosa ditemukan dalam biji dan kacangkacangan, merupakan suatu oligosakarida yang tersusun dari 3 unit monosakarida, yakni
galaktosa, glukosa dan fruktosa.
Polisakarida. Polisakarida tersusun dari satuan monosakarida yang sangat banyak, dan
banyaknya molekul monosakarida yang menyusun sering diketahui sebagai kurang lebih.
Sebagai contoh, selulosa dan amilum meruapakn polisakarida yang tersusun dari ribuan
satuan glukosa.
D. Reaksi Umum Karbohidrat
1. Molisch
Adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. Uji ini efektif untuk berbagai
senyawa yang dapat di dehidrasi menjadi furfural atau substitusi furfural oleh asam
sulfat pekat. Senyawa furfural akan membentuk kompleks dengan -naftol yang
dikandung pereaksi Molisch dengan memberikan warna ungu pada larutan.
Larutan uji dicampur dengan pereaksi Molisch kemudian dialirkan H2SO4
dengan hati-hati melalui dinding tabung agar tidak bercampur. Hasil positif ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan.
Reaksi
7
(KH
(pentose)
H2SO4
pekat
furfural
naftol
warna
ungu
4. Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat
mereduksi, juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri atas dua
larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan
8
CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam yang KNatartrat dan
NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang
digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion Cu ++ direduksi
menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O.
Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata,
sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%,
endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan
5. Barfoed
Adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan mengontrol
kondisi pH serta waktu pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+.
Reagen Barfoed mengandung senyawa tembaga asetat. Dilakukan untuk membedakan
antara monosakarida dan disakarida. Larutan uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed
kemudian dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan
endapan Cu2O berwarna merah bata.
Reaksi
(KH + camp CuSO4 dan CH3COOH Cu2O endapan merah bata)
6. Seliwanoff
Dilakukan untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa). Prinsipnya berdasarkan
konversi fruktosa menjadi asam levulinat dan hidroksimetil furfural oleh asam hidroklorida
panas dan terjadi kondensasi hidroksimetilfurfural dengan resorsinol yang menghasilkan
senyawa berwarna merah, reaksi ini spesifik untuk ketosa. Sukrosa yang mudah
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa akan memberikan reaksi positif dengan uji
seliwanoff yang akan memberikan warna jingga pada larutan.
Reaksi
(KH
(ketosa)
H2SO4
furfural
resorsinol
warna
merah.
11
12
Gula tertutup adalah gula yang tidak mempunyai gugus aldehida dan keton bila
terinversi, misalnya: oleh asam akan terbentuk gugus aldol dan keton.
1. REAKSI TROMMER
Larutan gula + NaOH + CuSO4 (dikocok) Biru Jernih
Memasukkan 3 ml larutan amilum 2 % ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 10
tetes larutan NaOH 10 %. Kemudian tambahkan tetes demi tetes larutan CuSO4 0,1
M sambil dikocok, sampai endapan yang terjadi tepat melarut lagi. Jika dimasak
sampai mendidih akan menghasilkan warna merah jingga CuO2. Reaksi ini positif
terhadap glyserin, mannitol, asam batu anger.
2. FEHLING
Fehling A : CuSO4 dalam air.
Fehling B : KNA-tartrat+ NaOH.
3. LUFF
- CuSO4
- Acidium Citrucum(Asam sitrat)
- Na2CO3
Larutan gula ditambah reagen Luff tanpa NaOH dimasak selama 2 menit
menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah. Reaksi ini positif terhadap
fruktosa dan vitamin c. Reagen Luff ternyata lebih baik, lebih spesifik untuk gula
terbuka: -CO COH.
4. HYDRAZON DAN OSAZON
a. Mulliken
100mg gula, 200 mg phonylhidrazon HCl, NaAc kristal , larutkan dalam air
masak di waterbathsampai mendidih. Blanko reagen juga memberikan kristal
setelah dingin, larut dalam 1 cc H2O
b. Deninges
Reagen: - NaAc
10 gr
- Ijsazijn
20 ml
1
- Air
100 ml
- Plenylhydrazin
5 ml
2
- NaHSO3 33%
5 ml
Reagen nomor 1 dan 2 dikocok dan disaring. 50 mg gula (tak lebih) ditambah 5
ml pereaksi ditambah 2 ml larutan hasil jenuh. Kemudian masukkan dalam
waterbath, kemudian akan terdapat endapan bewarna kuning:
1) Fruktosa : setelah 1 menit
2) Glukosa
: setelah 2 menit
3) Arabinosa : setelah 10 menit
13
4)
5)
6)
7)
Xylosa
Rhamnosa
Laktosa
Saccharosa
: setelah 10 menit
: setelah 10 menit
: setelah 1 jam di waterbath
: (-) jika diinversi terlebih dahulu (+)
5. REAKSI BOSE
NaOH 5 cc 2N + gula, dimasak selama 1 menit menghasilkan warna ungu.
Reaksi Terhadap Gula Terbuka
Gula terbuka adalah bila pada rumusnya terdapat gugus aldehida dan gugus keton
yang berdekatan. Reaksi-reaksinya antara lain:
1. REAKSI SETELAH INVERSI
Gula tertutup disamping gula terbuka:
a. Inversi kuat dengan HCl 2 N selama 1 jam 1000oc
b. Untuk gula tebu dan inulin : inversi lemah, HCl 1 N, 10 menit 70 oc
c. Saccharosa : 100 mg gula + 10 cc Fehling + 2,5 cc CuAc 2N dimasak selama 2
menit, kemudian disaring, filtrat yang biru ditambah HCl menghasilkan warna
biru hijau, dipanaskan sampai mendidih kemudian ditambah NaOH sampai
alkalis, lalu dipanaskan kembali yang akan menghasilkan endapan Cu2O.
2. DESTRUKSI KALKMOLK
a. Gula terbuka pecah, tak mempunyai daya mereduksi lagi. Gula tertutup diinversi
menghasilkan gula terbuka.
Monosa Disamping Biosa
1. A. REAKSI BARFOED
Reagen : - CuAc
4%
- HAc
0,06%
Larutan gula dalam air ditambahkan Cu asetat, Asam asetat ditambahkan aqua
akan terbentuk endapanberwarna merah jingga yaitu monosa. Bila setelah
pemanasan terjadi endapan berwarna merah jingga, itu adalah biosa. Dibutuhkan
pemanasan karena pada biosa harus diinversi terlebih dahulu agar dapat mereduksi
Cu asetat menjadi CuO, sedangkan pada monosa tidak perlu karena sudah dalam
bentuk gula terbuka.
Note: saccharosa, laktosa, maltosa tidak mereduksi,
2. REDUKSI LUFF
Akan mereduksi dalam keadaan dingin (Ambinosa juga)
3. REAKSI RINOF
20 mg gula + 7,5cc spir.fort. + 7 gtt a-naphthol 3 (Mollish) + 2 cc H2SO4 pekat,
dipanaskan 3 menit diatas WB:
Fruktosa -> ungu tua cepat
Glukosa -> ungu muda
Galaktosa -> cokelat muda
Arabinosa -> merah cokelat lemah
Xylosa -> merah cokelat
Rhamnosa -> merah muda, merah anggur
Larutan gula + 5 gtt a-naphthol 3 (Mollish) + H2SO4 pekat, kocok:
Fruktosa -> merah, biru, ungu
Glukosa -> ungu muda
Galaktosa -> ungu muda
Arabinosa -> ungu hilang
Xylosa -> ungu hilang (pucat)
Rhamnosa -> merah ungu, merah anggur
4. REAKSI SELIWANOFF
50 mg gula + 10 mg roserein + 10 cc HCl 4 N, dipanaskan 20 detik ---- merah
(dapat dikocok dengan amilalkohol) : fruktosa, saccharosa, inulin
5. REAKSI IHLPECHMANN
25 mg gula dalam 3 cc air + 5 gtt larutan 5 (Mollish) diphenilamin dalam spiritus +
HCl pekat, dipanaskan 1 menit ---- biru (dapat ditarik dengan amilalkohol)
Fruktosa -> merah (4) biru (5)
Glukosa -> merah lemah biru lemah
Laktosa -> merah lemah biru lemah
Maltose -> merah lemah biru lemah
Petosa -> hijau kelabu kelabu
6. REAKSI FOULGER
Reagens : 40 gr Ureum + 2 gr SnCl2 + H2SO4 40 (Mollish) 100 cc
Reaksi
: Larutan gula + 3 cc reagensia, masak 1 menit
Fruktosa -> biru
Glukosa -> merah
Galaktosa -> merah
16
Asam 2-Alduron
Dihasilkan dari hidrolisa lender tumbuhan, seperti gom arab dan lain-lain.
Reagens
18
Air 0,1 N
Tannin 10%
PbAc + SF
PbAc basis
1%
Ungu-Merah
Dextrin
Cokelat-
Glycogen
Inulin
Gom Arab
Kuning
-
Tragacan
Puctin
Amylum
Biru
sedikit
-
Kuning
Kuning
kenari
-
F. Jenis-Jenis Karbohidrat
1. Amylum
- Serbuk halus, putih
- Tak berbau, tak berasa
- Sukar larut dalam air, larut dalam air panas
- Molish: (+)
- Lar.kanji + aq.iod biru
- Mikroskopik dalam air
2. Dextrin
19
3. Arabinosa
- Rasa manis
- Larut baik dalam air, spir. 80%
- Aldopentosa
- Reaksi umum tehdap pentosa :
a. Reaksi furufural Schiff
: merah
b. Reaksi Bial
: biru hijau
c. Reaksi Tollens
: merah ungu
- Luff (+)
- Molish : lama terjadi cincin ungu
Dikocok tejadi rasa muda
4. Dulcin
20
REAKSI MORPURGO
Znt + btt phonol liquidin + btt H 2SO4pekat, panaskan di atas w.b atau api kecil sampai
mendidih, dinginkan + H2O + NH4OH cincin biru, ungu, dapat dikocok dengan CHO
(khloroform)
REAKSI JRISSEN
Reagen: 1.5 g IigO dilarutkan dalam 5 cc HII 20 dilarutkan NaOH sampai timbul endapan,
encerkan ad 15 cc
Reaksi: 5 cc larutan dalam air +beberapa gtt reagen dipanaskan di w.b setengah jam --biru, + PbOo +0.1 vol 1 jonzijn --- ungu intoneif
REAKSI VLETZENBEEK
Zat + H2O 85% dipanaskan lalu didinginkan, sesudah dingin + air + rosorsih +
NaOH sampai alkalin + bebrapa totos 12 --- ungu, - + HCl berlebih --- kuning
REAKSI KRISTAL
Beda dengan socharin:
-
Suatu atom satu butir Dulcin ditaruh diatas objekglas, lalu dilarutkan dalam HCl 6N,
5. Fruktosa
pendek
Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
6. Galaktosa
(2S,3R,4S,5R,6R)-6-(hydroxymethyl)oxane-2,3,4,5-tetrol
22
7. Glukosa
Pinoff
: Ungu muda
Reioler
: Merah
5ml larutan dalam air + 1 00
o NaOH
----- Kuning + 2 gtt
o CuSO4
----- Biru Jernih
o Dipanaskan ----- Kuning Jingga
Fehling : (+)
+ Asam Pikrat + NaOH dipanaskan ----- asam pikratin
Osazon : Setelah 2 menit Gom dimasak dengan HNO3 25% diuapkan 1/3nya
8. Glycogen
9. Rhamnosa
Titik lebur jelas sebagaian hidratnya = 124 derajat Celsius
Reaksi:
-
Molish
Luff
Barfoed
Riegler
Pinoff
Seliwanoff
Bial
Tollens
Osazon
= (+)
= (+) dingin
= (+)
= merah
= + merah muda merah anggur
= +kuning muda, rosa muda
= (+)
= (+)
= (+) setelah 10 menit, jarum panjang mirip glukosazon
10. Sacchararin
Organoleptis
: 1. Kristal Putih
24
Reaksi Leys
Larutan + FeCl3 + air (Mendiamkan selama 0,25 jam) = ungu
Reaksi Kastie
Zat + Fenol + H2SO4 (pekat) kemudian dipanaskan di atas api kecil sampai keluar gas
atau uap (coklat merah). Setelah itu didinginkan ditambah air dan NaOH (merahrosa
(phtalat +)
Reaksi Hernstein
Zat + resosin + H2SO4 (pekat) kemudian dipanaskan hingga berwarna hijau tua. Setelah
itu didinginkan dengan ditambahkan air dan NaOH hingga berwarna merah rosa dengan
fluorensi hijau
Reaksi Kristal
Larutan + NH4OH + AgOH3 (Kristal dendrite bercabang)
+HgCl2 Pada larutan encer (Prisma terpancung, miring)
Zwikker (Cupyridin komleks berwarnabiru)
Larutan Saccharin + I2 + KI (dipinggirnya terbentuk Kristal jarum)
11. Saccharosa/Sukrosa
C11H22O11
BM
: 342,0
Bubuk Kristal Putih
Massa Molar
: 342,2965 g/mol
Titik Lebur
: 186oC
25
Kepadatan
: 1,59 g/cm2
Kelarutan
:
dalam air 1
: 0,5
spirdil 1
:5
spir 1
: 100
Fehling
: (-)
Barfoed
: (-)
Osazon
: (-)
Molish
: (+)
Seliwahoff
: (+)
Ihl Pechmann
: (+)
100 mg zat + fehling 10 cg + 2,5 cg CaOH 2 2N dimasak 2 menit saring, filtrate +
HCL --- biru hijau. Dipanaskan sampai mendidih + NaOH : Cu2O
Larutan zat + NaOH + CaSO4 ----- biru jernih.
12. Saccharas-Fo/Saccharasferricus
26
CONH2
SO2
14. Tragacantha
15. Tylosa
27
Tylosa memiliki nama lain Methyl Selulosa yang merupakan derivat dari selulosa,
selulosa merupakan bagian dari karbohidrat jenis Polyosa yang tidak larut dalam air dan
bersifat kristalin karena memiliki struktur linier.
Tylosa atau methosol secara mikroskopik seperti cacing, dan jika ditambahkan
dengan sol Iodii berwarna cokelat tua kemerahan dan apabila dikocok dengan air akan
berbusa. Tylosa digunakan sebagai suspending agent / bahan pensuspensi sintetis karena
dapat meningkatkan viskositas dari cairan yg dipergunakan untuk melarutkannya. Selain
bahan pensuspensi tylosa juga digunakan sebagai laksansia dan bahan penghancur dalam
pembuatan tablet.
- Mikroskopis: seperti cacing
- + sol Iodii: coklat tua kemerahan
- Jika dikocok dengan air: berbusa
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakro molekul alam yang banyak
ditemukan dalam makhluk hidup. Pada tanaman karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara
karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari dalam proses fotosintesis pada
sel tanaman yang berklorofil. Karbohidrat dikelompokkan ke dalam 4 kategori yang berbeda,
monosakarida, di-, tri-, dan tetra-sakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Macam-macam reaksi
umum dari karbohidrat yaitu molisch, benedict, luff, fehling, barfoed, seliwanoff, foulger,
osazon, iod, asam musat, dan lain-lain.
B. Saran
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Kimia Farmasi Analisa di program studi
farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami menyarankan agar pembaca dapat mengkaji lebih teliti agar mendapat manfaat
dari makalah ini.
29
DAFTAR PUSTAKA
HMF.ARS Praeparandi. 1983. Card System dan Reaksi Warna. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Murray,Robert,dkk. Biokimia Harper.Toronto,Ontario: University of Toronto
Sarker,satyajit dan Lutfun nahar. 2009. Kimia untuk mahasiswa farmasi: Bahan kimia organik,
alam, dan umum.Yogyakarta: Pustaka pelajar
30
31