Bab I (Pendahuluan) OK

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota

Laporan Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Umum
Berdasarkan kontrak kerja Nomor: 600.K-92./610/VII/2012, tanggal

13 Juli 2012, maka dengan ini disampaikan Laporan Pendahuluan


Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota disusun
sebagai syarat yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
dibuat

untuk

dijadikan

sebagai

acuan

dan

pedoman

dalam

melaksanakan pekerjaan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan


harapan.
1.2. Latar Belakang
Sudah menjadi hal yang umum jika suatu saat suatu sungai yang
berada di tengah kota berubah fungsi menjadi saluran drainase, adanya
perubahan tata guna lahan di bagian hulunya yang cenderung merusak,
sehingga perlu dipertimbangkan adanya suatu perencanaan sistem
drainase kota yang terpadu. Di era moderen ini banyak cara yang
menyuguhkan teknologi untuk memecahkan permasalahan tersebut di
atas. Sehingga sekarang tinggal konsep yang dianut oleh pengambil
keputusan untuk menentukan perencanaan berdasarkan biaya ataukah
biaya berdasarkan perencanaan. Jika konsep yang pertama yang dipilih
maka, masalah ini akan terus berlanjut walaupun usaha untuk
mengeliminasi masalah banjir tetap diusahakan.
Mengkonsentrasinya air di suatu area cekungan sebenarnya
merupakan aplikasi dari efek bejana berhubungan dimana semua
permukaan air itu akan sama dan akan selalu mengalir dari head
(tekanan) tertinggi ke head (tekanan)

terendah sehingga dicapai

keseimbangan, maka perubahan tata guna lahan dari daerah banjir dan
bantaran menjadi areal lainnya yang bukan penampungan air, harus
I -1

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

dicarikan area pengganti baik berupa retarding basin (penampungan


sementara) maupun berupa waduk. Sedangkan untuk banjir yang
diakibatkan oleh kiriman harus dipertimbangkan adanya konsep untuk
mengelakkan

area

menampungnya

rawan

di

banjir

suatu

dari

kawasan

air

kiriman

tertentu

baik

daripada
berupa

waduk/bendungan, jika tujuan pembuatan waduk tersebut hanya untuk


mengendalikan banjir.
Hal ini akan sia-sia karena waduk/bendungan waktu aktifnya (life
time) terbatas. Lain halnya jika waduk/bendungan tersebut juga
digunakan sebagai sumber air bersih, sumber air irigasi, area perikanan
rakyat, pariwisata, bahkan untuk pembangkit listrik minimal Micro Hidro
maka istilah buang-buang duit akan sirna karena waduk tersebut akan
berguna untuk peningkatan perekonomian rakyat dan daerah.
Mengelakkan

area

rawan

banjir

dengan

membuat

saluran

pengelak (Kali Banjir Kanal) dimana air kiriman langsung dikirim ke


sungai induk

merupakan solusi terbaik. Untuk pilihan ini ada

konsekuensi yang harus ditanggung yaitu biaya strukturisasi yang


sangat besar karena masalah morfologi kota Samarinda yang berbukit,
sehingga untuk membuat suatu saluran pengelak atau bisa disebut Kali
Banjir Kanal dari daerah hulu S. Karang Mumus ke S. Mahakam
diperlukan adanya pembuatan terowongan air, talang air dan lain
sebagainya yang lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya seperti
pintu air.
Sedangkan untuk mengatasi banjir akibat hujan diperlukan
perencanaan sistem drainase terpadu dengan sistem penganggulangan
banjir untuk S. Karang Mumus, S. Karang Asam Besar dan S. Karang
Asam Kecil.
Jika didasarkan atas ketersediaan dana maka pelaksanaan dapat
diklasifikasikan berdasarkan skala prioritas besar mengacu pada jangka
waktu pelaksanaan/implementasi:

I -2

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

(Pengklasifikasian ini ditinjau dari penanganan banjir secara


menyeluruh sedangkan untuk detail akan dilakukan penelitian lebih
lanjut berdasarkan studi yang akan dilaksanakan):
Jangka Pendek
Perbaikan Drainase Kota (Temporari) , Penyusunan Masterplan
Drainase Kota Samarinda, Perbaikan Drainase Kota terstruktur
sesuai Masterplan (Drainase di desain dengan struktur hierarki
fungsi dan kemampuan saluran (primer, sekunder, tersier,
kuarter dan seterusnya)
Jangka Menengah
1. Pembangunan Drainase

terstruktur

secara

bertahap

sesuai masterplan drainase kota


Gambaran Drainase terstruktur:
Sistem drainase didesain dan dibangun per zoning
kawasan limpasan. Asumsi zoning kawasan terkecil
adalah

A.

Kawasan

adalah

kumpulan

zoning

kawasan A (A1, A2, A3, dst), Kawasan C adalah


kumpulan zoning kawasan B (B1, B2, B3, dst) dan
seterusnya.
Setiap zoning kawasan yang memiliki saluran-saluran
kecil (sekunder/tersier/kuarter atau yang lebih kecil
lagi) yang mengalir dan mengumpul pada saluran
utama/primer
pembuang

kawasan

(A1)

diperhitungkan

tersebut

dengan

dapat

sebagai

dimensi

menampung

saluran

yang
air

telah

limpasan

seluas kawasan zoning A


Saluran primer Zona kecil ini tetap harus dibangun
sebesar kebutuhan untuk limpasan seluas kawasan
tangkapan walaupun kawasan itu belum berkembang.
Hal ini untuk mempersiapkan sistem yang pada
akhirnya

akan

dibutuhkan

seiring

pertumbuhan

penduduk kawasan tersebut.jelas lebih besar dan


dapat

menampung

dan

Saluran

ke

saluran

utama/primer dari zoning kawasan yang lebih besar

I -3

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

2. Perbaikan system Persungaian (Normalisasi, Sudetan,


Tanggul, Waduk Pompa, Waduk Pengumpul, dll) dan
Pembentukan

Kelembangaan

Penanganan

dan

Pengembangan Wilayah Sungai Karang Mumus dan


Karang Asam
Jangka Panjang
Membangun Bendungan dan Kali Banjir Kanal
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian
lingkup Satuan Kerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Samarinda.
Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini
adalah Pemerintah Kota Samarinda.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1.

Maksud

Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah;

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi


konsultan perencanaan yang memuat masukan, azas, kriteria,
keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta

diinterpretasikan

ke

dalam

pelaksanaan

tugas

perencanaan.

Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat


melaksanakan

tanggungjawabnya

dengan

baik

untuk

menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

Melakukan Studi Kelayakan penanganan banjir Kota Samarinda


dengan system kanalisasi, SID/Pra-Disain dan DED di beberapa
segmen yang harus dikerjakan pada tahun anggaran 2013
disesuai dengan kebutuhan tahap awal.

Agar

semua

kebutuhan

dan

keinginan

pemerintah

Kota

Samarinda dapat ditampung dan diwujudkan dalam rancangan,


sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat memenuhi standar
sebagaimana yang diinginkan.

Dengan adanya perancangan

I -4

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

yang matang akan dihindari adanya tambal sulam dalam


pengelolaan serta pengoperasian.

Memperoleh Perencana yang handal dalam mendesain sesuai


ketentuan perundangan yang berlaku, dengan desain yang
komprehensive, efektif, efisien, berdaya guna dan saing yang
memadai.

1.3.2.

Tujuan
Melakukan Studi Kelayakan penanganan banjir Kota Samarinda
dengan system kanalisasi, SID/Pra-Disain dan DED di beberapa
segmen yang harus dikerjakan pada tahun anggaran 2013
disesuai dengan kebutuhan tahap awal.

Menyusun Program dan Tahapan Tahunan Penanganan Banjir


Kota Samarinda dengan system Kanalisasi disesuaikan dengan
tingkat kebutuhan dan Skenario Pembiayaan mulai APBD Kota,
APBD Propinsi dan APBN

Dengan diselesaikannya Studi ini dapat diketahui tingkat


feasibility dan efektifitas dari system kanalisasi ini sebagai
salah satu metoda penanganan banjir ditinjau dari segala
aspek

baik

sosial-ekonomi

kemasyarakatan,

teknis

dan

pembiayaan.

Menyusun Pra Desain untuk kanalisasi dalam kota dan luar kota
Samarinda sebagai salah satu system penanganan banjir
terintregasi dengan system drainase kota.

Melakukan Evaluasi terhadap system penanganan banjir dan


drainase

yang

ada

serta

memberikan

alternatife

solusi

dikaitkan dengan system kanalisasi.

1.4. Sasaran

I -5

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

Sasaran kegiatan ini adalah Studi Kelayakan penanganan banjir


Kota Samarinda dengan system kanalisasi, SID/Pra-Disain dan
DED di beberapa segmen yang harus dikerjakan pada tahun
anggaran 2013 disesuai dengan kebutuhan tahap awal.

Tersedianya data dan hasil studi disertai dengan pra desain


yang valid sebagai pemecahan masalah penanganan banjir
kota samarinda.

Penyusunan DED dibeberapa segmen sebagai tahap awal


pembangunan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada
tahun anggaran 2013.

Penetapan Trase Kanalisasi Banjir sebagai persiapan untuk


pembebasan lahan.

1.5. Data Pekerjaan


Pekerjaan

: Feasibility

Study

Pengendalian

Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Nomor Kontrak

: 600.K-92./610/VII/2012

Tanggal Kontrak

: 13 Juli 2012

Instansi

: Dinas Bina Marga dan Pengairan


Kota Samarinda

Pejabat Pembuat Komitmen

: Kuasa Pengguna Anggaran Bidang


Pengairan Tahun 2012 Dinas Bina
Marga

dan

Pengairan

Kota

Samarinda
Waktu Pelaksanaan

: 150

(Seratus

Lima

Puluh

Hari

Kalender) setelah diterbitkan SPMK


Sumber Dana

: APBD Kota SamarindaTahun 2012

1.6. Lingkup Pekerjaan


Kegiatan Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi
Kota merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama pada lokasi
I -6

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

sebelumnya.

Oleh

karena

itu

dalam

setiap

tahapan

pelaksanaan/perencanaan harus mengacu pada data perencanaan yang


sudah ada pada tahap sebelumnya.
Adapun ruang lingkup pekerjaan studi ini meliputi :
1. Persiapan
a. Persiapan
b. Mobilisasi personil dan peralatan
c. Penyiapan form survey lapangan
d. Membuat rencana kerja
e. Collecting data sekunder (peta tata guna lahan, data
hidroklimatologi, data peta RBI, data peta skema drainase
eksisting bila ada, studi terdahulu, data AWLR)
2. Tahap Pra Rencana Teknis
a. Identifikasi lokasi banjir/genangan air
b. Identifikasi penyebab terjadinya banjir/genangan air
c. Membuat skema jaringan eksisting
d. Membuat suatu konsep penangan permasalahan banjir
e. Membuat beberapa upaya alternatif untuk penangan banjir
3. Tahap Pengembangan Rencana Teknis
a. Pengukuran topografi
b. Kajian geologi dan mekanika tanah
c. Analisa hidrologi untuk menentukan besar debit banjir
rencana
4. Tahap Rencana Teknis
a. Analisa kapasitas sungai Karangmumus
b. Rencana pra desain saluran kanal sebagai system penangan
banjir;
c. Kajian analisa skenario pembiayaan
d. Kajian analisa kelayakan teknis
e. Kajian analisa kelayakan ekonomi
f. Kajian analisa kelayakan sosial
g. Kajian analisa lingkungan

I -7

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

1.7. Lokasi Pekerjaan


Kota Samarinda merupakan ibukota Propinsi Kalimatan Timur dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kertanegara. Luas
wilayah Kota Samarinda adalah 718,00 km dan terletak antara
1170300 Bujur Timur dan 1171814 Bujur Timur serta diantara
001902 Lintang Selatan dan 004234 Lintang Selatan.
1.8. Sistematika Laporan Pendahuluan
Sistematika Laporan Pendahuluan Pekerjaan Feasibility Study
Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota secara garis besar disajikan
sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
Bab ini mengemukakan latar belakang, maksud dan tujuan,
data pekerjaan, lingkup pekerjaan, lokasi pekerjaan dan
sistematika penyusunan Laporan Pendahuluan.
b. Kondisi Daerah Study
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum lokasi
daerah

studi

yang

terdiri

dari

batas-batas

administrasi,

topografi, hidrologi, sosial, ekonomi dan kependudukan.


c. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Agar tercapainya sasaran dan harapan yang dikehendaki maka
disusun pendekatan masalah yang akurat dan metodologi
penyelesaian yang tepat dan benar. Pada bab ini diuraikan
pendekatan masalah secara umum dan pendekatan teknis dan
metodologi yaitu rencana kegiatan konsultan. Juga diuraikan
pengorganisasian konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan
serta hubungan dengan instansi terkait.
d. Program konsultan Perencana.
Pada bab ini diuraikan program konsultan perencana, mulai
dari

rencana

kerja

Konsultan,

kemajuan

pekerjaan

yang

I -8

Feasibility Study Pengendalian Banjir Untuk Kanalisasi Kota


Laporan Pendahuluan

dicapai, jadual pekerjaan, jadual penugasan personil dan hasil


pekerjaan yang diserahkan.
e. Hasil Studi Pendahuluan
Hasil studi pendahuluan berisikan tentang gambaran umum
kondisi eksisting lokasi studi
f. Penutup

I -9

Anda mungkin juga menyukai