Jurnal ANALISIS KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN BANGUNAN DARI PERSPEKTIF FAKTOR TEKNIS PDF
Jurnal ANALISIS KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN BANGUNAN DARI PERSPEKTIF FAKTOR TEKNIS PDF
Jurnal ANALISIS KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN BANGUNAN DARI PERSPEKTIF FAKTOR TEKNIS PDF
78
kejujuran
intelektual
dalam
menjalankan profesinya dengan tetap
mengutamakan kepentingan umum.
Tanggung jawab dapat ditempuh
melalui mekanisme pertanggungan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
yaitu
1. Pasal 26 Undang-Undang RI No. 18
Tahun 1999 dipaparkan mengenai
ketentuan kegagalan bangunan
sebagai berikut :
2. Pasal 36 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 29 Tahun
2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
Sanksi
atau
hukuman
mengenai
kegagalan bangunan ini dapat ditinjau
dari Undang-Undang RI No. 18 Tahun
1999 dalam pasal 43.
METODE PENELITIAN
Metode PLS (Partial Least Squares),
untuk menggambarkan korelasi antar
faktor sebagai suatu sistem. Oleh karena
terdapat 2 bentuk pemodelan sebagai
bahan
validasi
penelitian
dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Model Kuantitatif
Variabel pembangun sistem konstruksi
dimodelkan dari 4 faktor utama yaitu
Waktu, Jenis Kontrak (JK), Biaya
Konstruksi (B) dan Kualitas Konstruksi
(K). Semua model dihubungkan satusama lain sehingga membentuk jaringan
(Path
model)
untuk
mengukur
hubungan (korelasi). Sebagai analisis
awal digunakan analisis korelasi antar
variabel menggunakan correlation
B
(Biaya)
W (Waktu)
K (Kualitas)
pendidikan
n
pengalaman
Cek
digunakan
pelatiha
n
sertifikas
i
Nilai proyek
komunikasi
Internal Supervisi
KEGAGALAN
Cek
penyimpanan
Eksternal Supervisi
Cek datang
RMK
Evaluasi
mingguan
Pegawasan
lapangan
Briefing
pagi
Peratura
n
Tindak
lanjut
Teamwork
Acuan
dipakai
Hasil
kerja
Kualitas
supervisi
Komitmen
kerja
kepercayaan
Gambar
kerja
80
Model Kuantitatif
Kegagalan
Konstruksi/Bangunan
Analisis Korelasi Variabel Kuantitatif
Model Kegagalan Konstruksi/Bangunan
digunakan untuk menguji seberapa kuat
hubungan 4 variabel kuantitatif. Hasil
Uji Korelasi selengkapnya seperti
disajikan pada Tabel 1 di bawah.
Analisis Hasil Simulasi
1. Hubungan antara variabel waktu
dan biaya menunjukkan hubungan
yang positif, dimana semakin
pendek waktu pelaksanaan biayanya
juga akan semakin kecil.
2. Hubungan antara variabel waktu
dan
kegagalan
Konstruksi
menunjukkan
hubungan
yang
negatif, dimana semakin pendek
waktu
pelaksanaan
maka
kemungkinan terjadi kegagalan
konstruksi akan semakin besar.
3. Hubungan antara variabel waktu
dan jenis kontrak menunjukkan
hubungan yang kurang signifikan.
Apapun jenis kontraknya tidak
mempengaruhi waktu penyelesaian
proyek.
4. Hubungan antara variabel waktu
dan kegagalan elemen bangunan
menunjukkan
hubungan
yang
positif, dimana semakin pendek
waktu pelaksanaan pada umumnya
kegagalan
elemen
bangunan
semakin meningkat.
Model
SEM
Kegagalan
Konstruksi/Bangunan
Pada tahap kedua dibuat pendekatan
graph menggunakan Direct Acryclic
Graph (DAG) sebagai aplikasi metode
PLS hubungan kausalitas antar variabel.
Dengan pendekatan Structural Equetion
Modelling disusun dengan sistem
analisis hubungan kausalitas antar
variabel. Fungsi dari template berikut
adalah mengestimasi antar variabel
laten. Selengkapnya template dimaksud
seperti disajikan pada Gambar 3 di
bawah.
82
Model
kuantitatif
kegagalan
konstruksi dan kegagalan bangunan
Ada 3 variabel utama dalam ukuran
kualitatif model yaitu Kualitas, Internal
Supervisi dan Eksternal supervisi yang
84
86