1.analisa Cutting
1.analisa Cutting
1.analisa Cutting
ANALISA CUTTING
No
1
Sample
Tabel 2.4
DATA HASIL PERCOBAAN
Deskripsi
Warna
Warna
Indikasi
Sample
Dominan Pengotor
Warna :
Coklat gelap Coklat mudaSandstone
Putih
ke abuan Jenis Minyak :
Tekstur :
Residu
Sangat halus
Pengotor :
Butir :
Batu gamping
Bulat
pasiran
Warna :
Coklat muda Putih
Coklat
Tekstur :
Padat, sangat
halus
Butir :
Bulat agak
Bersudut
Sandstone
Jenis Minyak :
Minyak ringan
Pengotor :
Grease atau
gemuk
Warna :
Coklat muda Putih
Coklat muda
kuning
Tekstur :
cerah
Halus
Butir :
Agak bulat
Warna :
Coklat gelap KekuninganSandstone
Coklat keabuan
Jenis Minyak :
Tekstur :
Residu
Halus, medium
Pengotor :
kasar
Batu gamping
Butir :
dolomite
Bersudut
Warna :
Coklat
Coklat, kuning
Keputihan
Tekstur :
Medium kasar
Butir :
Agak bulat
Putih susu
dengan
bercak
coklat
Sandstone
Jenis Minyak :
Minyak medium
Pengotor :
Fosil
Sandstone
Jenis Minyak :
Residu
Pengotor :
Grease dan batu
gamping pasiran
2.5.3ANALISA
Warna yang diperoleh pada praktikum , dilihat dengan
menggunakan alat fluoroscope.
Sample I
Pada sample I, bentuk butir bulat dengan tekstur halus
dan sementasinya mudah pecah yang mengidetifikasikan
analisis lithologinya adalah sandstone menghasilkan warna
dominan coklat gelap, sehingga mengindikasikan jenis
minyak pada sampel I mengandung minyak residu. Dengan
pengotor warna fluoresensi coklat muda keabuan,
8
kuning
cerah,
sehingga
mengindikasikan jenis material pengotornya adalah fosil.
Sample IV
Pada sampel IV, bentuk butir bersudut dengan tekstur
halus medium kasar dan sementasinya mudah pecah yang
mengidentifikaikan analisis lithologinya adalah sandstone
menghasilkan warna dominan coklat gelap, sehingga
mengindikasikan jenis minyak pada sampel IV
mengandung residu. Dengan pengotor warna fluoresensi
kekuningan, sehingga mengindikasikan jenis material
pengotornya adalah batu gamping dolomite.
Sample V
Pada sampel V, bentuk butir agak bulat dengan tekstur
medium kasar dan sementasinya tidak mudah pecah atau yang
merupakan analisis lithologinya adalah sandstone menghasilkan
warna dominan coklat, sehingga mengindikasikan jenis minyak
pada sampel V mengandung residu. Dengan pengotor warna
fluoresensi Putih susu dengan bercak coklat, sehingga
mengindikasikan jenis material pengotornya adalah grease dan
batu gamping pasiran.
2.6 PEMBAHASAN
Pada proses pemboran, untuk mengetahui ada atau tidaknya
kandungan hidrokarbon pada sumur yang kita bor, maka terlebih
dahulu harus kita lakukan analisa pada sumur tersebut, yang lebih
dikenal dengan analisa cutting yang berarti suatu analisa untuk
menentukan ada tidaknya kandungan hidrokarbon khususnya
minyak pada serpih bor atau cutting.
Analisa cutting bertujuan untuk mengetahui lithologi batuan
dan mendeteksi adanya kandungan hidrokarbon dalam batuan.
Indikasi adanya hidrokarbon dalam cutting dapat dilakukan
dengan :
a. Penampakan noda / staining
b. Bau / odour
c. Fluoroscopic ( pemeriksaan dengan sinar ultra violet )
d. Metode solvent ( perubahan warna cutting setelah diberi solvent
tertentu)
Untuk menentukan kandungan hidrokarbon pada sample
batuan dapat digunakan beberapa cara. Dalam percobaan ini
dilakukan dengan analisa fluoroscopic.
Pada percobaan analisa cutting ini, praktikan menggunakan
pemeriksaan fluoroscopic sinar UV untuk mendapatkan warna
fluoresensi yang ditunjukkan oleh cutting yang dianalisa, ini
digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan hidrokarbon pada
sample batuan. Cutting yang mengandung hidrokarbon
mempunyai warna fluoresensi, yang berarti jika minyak terkena
cahaya ultraviolet akan memperlihatkan warna yang lain dari
warna aslinya. Sinar ultraviolet sangatlah efektif digunakan untuk
mengamati keadaan cutting karena setiap yang dikandung dalam
cutting itu sendiiri tersinari oleh sinar UV akan menunjukkan
warna yang berbeda - beda tergantung jenis minyak dan adanya
gangguan pada pengamatan warna fluorecensi yaitu pengotor
yang dikandung dari batuan tersebut.
Dengan melalui perbedaan warna yang dominan maka dapat
kita perkirakan dari kandungan cutting itu sendiri dan melalui
perbedaan warna yang tidak dominan maka dapat kita perkirakan
residu (pengotor) yang terkandung dalam cutting.
Pada percobaan ini kita menggunakan 5 sampel cutting. Warna
dominan mengindikasikan jenis minyak. Dengan hasil indikasi
residu terdapat pada sample I, IV dan V, dengan warna dominan
10
11
2.7 KESIMPULAN
Dari percobaan Analisa Cutting ini didapat kesimpulan dari
percobaan yaitu :
1. Hasil Analisa :
a. Sampel I
Jenis Minyak
: Minyak residu
Pengotor
: Batu gamping pasiran
Analisis Lithologi : Sandstone
b. Sampel II
Jenis Minyak
: Minyak ringan
Pengotor
: Grease atau gemuk
Analisis Lithologi : Sandstone
c. Sampel III
Jenis Minyak
: Minyak medium
Pengotor
: Fosil
Analisis Lithologi : Sandstone
d. Sampel IV
Jenis Minyak
: Minyak Residu
Pengotor
: Batu gamping dolomite
Analisis Lithologi : Sandstone
e. Sampel V
Jenis Minyak
: Minyak residu
Pengotor
: Grease dan batu gamping pasiran
Analisis Lithologi : Sandstone
2. Pemeriksaan fluoroscopic merupakan salah satu cara
mengidentifikasikan hidrokarbon dalam analisa cutting.
3. Semua sample dari praktikum ini adalah batuan sandstone.
4. Pada sample selain dominan mengandung minyak, juga
terkandung pengotor.
5.Setiap sample memberikan warna fluoresensi yang berbeda, ini
mengindikasikan bahwa pada setiap sample terdapat kandungan
hidrokarbon cair yang berbeda pula.
6. Selain hidrokarbon pada sample (cutting) juga terdapat adanya
pengotor.
7. Analisa cutting dapat digunakan dalam menentukan adanya
minyak atau gas didalam batuan reservoar.
8. Hasil analisa yang diperoleh dengan alat fluoroscope, kurang
akurat karena hanya denganpengamatan visual (mata) saja.
Sehingga setiap orang kadang memberikan pengamatan yang
12
13