Data Laporan Desa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang pendidikan yang diminati oleh
begitu banyak orang. Perguruan Tinggi hadir sebagai salah satu wadah untuk
mencapai amanat dan cita-cita mulia negara Indonesia sebagai mana yang tertuang
dalam

pembukaan

Undang-Undang

Dasar

1945

yakni

untuk

memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu,


Perguruan Tinggi seharusnya senantiasa berupaya untuk mencapai cita-cita mulia
tersebut.
Tridharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu hal yang dipegang teguh
dan dijunjung oleh Perguruan-Perguruan Tinggi yang ada. pendidikan dan
pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, seluruh elemen di
Perguruan Tinggi diharap senantiasa sadar akan amanat dan tujuan yang diembannya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud dari tri dharma perguruan tinggi
yang memadukan tiga unsur yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta
pengabdian kepada masyarakat dalam suatu rangkaian kegiatan. Pendidikan dan
pengajaran yang dimaksud yaitu ketika mahasiswa mampu menciptakan pengalaman
belajar yang aplikatif dengan menghubungkan konsep akademis dengan realitas
kehidupan masyarakat. Secara tidak langsung, KKN memberikan kesempatan belajar

kepada mahasiswa untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat mengaplikasikan


teori akademis.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa diharap
mampu mengamati, menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan permasalahan
yang dicapai, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan masalah dari berbagai
alternatif yang ada dari kondisi dan situasi wilayah kerja dan kemampuannya dalam
pengabdiannya

kepada

masyarakat,

mahasiswa

dapat

mengamalkan

ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya.


Selain itu, dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, bukan hanya ilmu yang
telah dipelajari secara

formal di Perguruan Tinggi yang diplikasikan, tetapi juga

segala pengetahuan, pengalaman, dan intelegensi yang dimiliki oleh masing-masing


mahasiswa. Dengan kata lain, semua yang dikerjakan mahasiswa melalui KKN
harus berdimensi luas namun, tetap relevan dengan upaya memajukan masyarakat
dan

juga berguna

bagi masyarakat.

Hal

inilah

yang

melatar-belakangi

dilakukannya Kuliah Kerja Nyata Universitas Hasanuddin Gelombang 93 di Desa


Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep.
1.2. Tujuan
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan
pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil
lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya
harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN

memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas
tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk pengembangan diri
dengan melakukan interaksi sosial kemayarakatan di luar kelas, dan membantu
masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan
kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi
bukan merupakan

suatu

institusi

yang

terpisah

dari

masyarakat. Terjadi

keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional


antara perguruan tinggi dan masyarakat. Pada gilirannya akan terasa bahwa peranan
perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
menjadi lebih nyata.
Secara eksplisit, hal-hal yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata
(KKN) adalah:
a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata pembangunan
b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah
luasnya wawasan mahasiswa.
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi
kekuatan sendiri.
d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat
1.3. Sasaran dan Manfaat
Adapun sasaran dan manfaat di adakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yaitu sebagai berikut :

1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian mahasiswa

tentang cara berpikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan


kaitan dan kerjasama antar sektor.
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan
ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk
keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
e. Mendewasakan cara berpikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara
pragmatis ilmiah.
f. Memberikan keterampilan

kepada

mahasiswa

untuk

melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara


interdisipliner atau antar sektor.
g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan
sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
i. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan,
dan memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat
profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti
peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi
a. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam


merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya

masyarakat

sehingga

mampu

berpartisipasi

aktif

dalam

pembangunan.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan
program-program pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan
proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum,
materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih
disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan
berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
c. Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah

dan

merumuskan

keadaan/kondisi nyata berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat


mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang
diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi
serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
1.4. Waktu dan Tempat

Kegiatan Kuliah

Kerja

Nyata Universitas Hasanuddin Gelombang 93

dilaksanakan di Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep..


Seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 14 Juli 2016 sampai
21 Agustus 2016.
1
Persiapan/Observasi
Selama minggu pertama, mahasiswa melakukan kegiatan observasi
di Desa Kanaungan, untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi warga di
desa tersebut.
2

Pelaksanaan
Pelaksanaan/pengerjaan program kerja dilaksanakan pada minggu
ketiga sampai dengan minggu keenam berdasarkan seminar program kerja
yang telah disepakati.

1.5. Program Kerja


Adapun program kerja yang dilaksanakan di Kuliah Kerja Nyata gelombang 87
dibagi menjadi 7 bidang, yaitu:
1

2
3
4
5

Bidang Sarana dan Prasarana


a. Pembuatan Papan Nama Kepala Keluarga
b. Pembuatan Papan Nama Donatur
c. Pembuatan Papan Buka Alas Kaki
Bidang Perikanan
a. Penyuluhan Perikanan
Bidang Pertanian
a. Tanaman Obat Keluarga
Bidang Sosial-Ekonomi
a. Sosialisasi Gemar Menabung
Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
b. Bimbingan Belajar Matematika

6
7

c. Pelatihan Baris-Berbaris
Bidang Lingkungan
a. Kerja Bakti
Bidang Lainnya
a. Persiapan 17 Agustus

BAB II
GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI DESA
2.1. Sejarah Desa
Desa Kanaungan hasil pemekaran dari Desa Gentung pada taun 1990 dimana,
pada saat itu Kanaungan adalah merupakan salah satu dusun dari Desa Gentung.
Istilah Kanaungan sendiri berasal dari bahasa Makassar dan Bugis yang dalam bahasa
Makassar Kinaungan artinya kita turun artinya turun dari pusat kerajaan labakkang
menuju kebawa Kanaungan sedangkan dalam arti bahasa bugis kata Kanaungan
dibagi dua kata yaitu: Kanan artinya indah sedangkan Unga artinya bunga jadi
kata kanaungan diartikan bunga yang indah. Kata kanaungan muncul berdasarkan
simbol yang ada pada pertengahan kampung kanaungan berupa pohon soga dan
sumur tua. Sebagaimana halnya daerah atau desa-desa yang lain, desa kanaungan
memiliki sejauh dan latar belakang tersendiri.
2.2. Kondisi Geografis
1. Letak Desa
Desa Kanaungan merupakan salah satu dari sembilan desa dan empat
kelurahan yang ada di wilayah kecamatan Labakkang yang terletak 5 km kearah
utara dari ibu kota kecamatan Labakkang.
Desa Kanaungan mempunyai luas wilayah 1.137,07 km2 yang terdiri
dari tanah sawah dan ladang seluas 658,16 Ha, pemukiman dan perumahan
seluas 20,25 Ha, tanah empang 441,05 Ha, dan lain-lain seluas 17,61 Ha, yang
meliputi:
8

a. Tanah sawah/ladang
b. Permukiman dan perumahan
c. Tanah Empang

: 658,16 Ha
: 20,25 Ha
: 441,05 Ha

Dengan jumlah penduduk Desa Kanaungan sebanyak 4.529 jiwa.


Desa Kanaungan merupakana salah satu desa dari 9 desa dan 4 Kelurahan di
Kecamatan Labakkang yang berada di desakt dengan pesisir. Curah hujan di
desa ini 200 mm, dengan rata-rata suhu 28- 32 celcius. Akses menuju
desa ini dapat di tempuh dengan menggunakan semua jenis kendaraan di
karenakan berada atau dilalui jalan lintas provinsi.
Adapun batas-batas wilayah desa Kanaungan, terdiri dari:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Marang
b. Sebelah selatan dengan Desa Gentung dan Kassiloe
c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Barabatu
d. Sebelah barat berbatasan dengan selat Makassar
2. Topografi
Secara umum keadaan topografi Kelurahan Matekko adalah daerah
dataran rendah yang meliputi wilayah Laut, Darat, dan Sungai.
3. Iklim
Iklim Kelurahan Matekko sama dengan desa/kelurahan lain di wilayah
Indonesia, yaitu beriklim tropis yang terdiri dari musim kemarau dan musim
hujan.
4. Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa
Secara administratif, wilayah Desa Kanaungan terdiri atas 3 dusun, 6
RW, dan 13 RT.
a. Dusun di Desa Kanaungan terdiri atas:

Dusun Kanaungan meliputi :


- Kampung Kanaungan sekaligus sebagai ibu kota desa
- Kampung Sikkodasere
- Kampung Labawi
- Kampung Cacae
- Kampung Abakkae
Dusun Sapanjang meliputi :
- Kampung Buttue
- Kampung Limbangan
- Kampung Sapanjang
- Kampung Pekka baru
Dusun Salo Batu meliputi :
- Kampung Sampakang
- Kampung Mabbalae
- Kampung Ulu Batu
- Kampung Panjemma

5. Hidrologi dan Tata Air


Untuk mendapatkan sumber air tawar sebagian besar keluarga di
Desa Kanaungan mendapatkan sumber air bersih dari PDAM, ada juga
yang membeli air untuk keperluan sehari-hari. Di desa ini, jarang ditemui
sumur bor diakibatkan karena kurang baiknya kualitas air tanah dari sumur
bor. Hal tersebut dikarenakan oleh desa ini berada pada daerah pesisir yang
dimana kebanyakan masyarakat di daerah ini berprofesi sebagai penambak.
6. Sarana dan Prasarana
2.3 Kondisi Demografis
a. Keadaan Peduduk
Berdasarkan pemutakhira data pada bulan Agustus 2016 jumlah penduduk
Desa Kanaungan terdiri dari 4.529 Jiwa yang tersebut dalam 3 (tiga) wilyah Dusun
dengan perincian sebagaimana tabel berikut:
10

TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK
Dusun Sapanjang

Dusun Kanaungan

Dusun Salo Batu

1.135 orang

1.788 orang

1.606 Orang

1 .Menurut Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan masyarakat Desa Kanaungan adalah sebagai berikut:
TABEL 2
TINGKAT PENDIDIKAN
No

Tingkat Pendidikan

1
Strata 2
2
D 4 / Strata 1
3
D 3 / Sarjan Muda
4
D1/D2
5
SLTA Sederajat
6
SLTP Sederajat
7
SD Sederajat
8
Tidak Sekolah
Jumlah

Jumlah
1 orang
50 orang
20 orang
5 orang
425 orang
410 orang
697 orang
2.997 orang
4.585 orang

2. Mata Pencaharian
Karena Desa Kanaungan merupakan Desa Pertanian dan Perikanan,Maka
sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tambak,selengkapnya
sebagai berikut;

11

TABEL 3
TINGKAT PENCAHARIAN
PETANI

PEDAGANG

886
orang

PNS

130
orang

BURUH

67 orang

50 orang

3. Pemilikan Ternak
Jumlah kepemilikan ternak oleh penduduk Desa Kanaungan adalah sebagai berikut:
TABEL 4
KEPEMILIKAN TERNAK
Ayam / Itik

Kambing

Sapi

Kerbau

Lain-Lain

3031

100

150

70

15

b. Sarana Dan Prasarana Desa


Kondisi Sarana dan prasarana umum Desa Kanaungan secara garis besar
adalah sebagai berikut:
TABEL 5
PRASARANA DESA
BALAI
DESA
1

JALAN KAB

JALAN KEC

JALAN
DESA
20

MESJID
6
12

1. Keadaan Sosial
a. Kesehatan :
1) Derajat Kesehatan
Untuk angka kematian bayi dan ibu relative kecil, dikarenakan kader
Posyandu, bidan dan dokter serta tenaga kesehatan secara rutin setiap bulan
melakukan kunjungan/pengobatan dan selalu proaktif dan peduli terhadap masalah
kesehatan warga.
2) Puskesmas & Sarana Kesehatan Lainnya
Desa Kanaungan tidak memiliki Puskesmas namun jarak dari desa ke
Puskesmas hanya 3 km, dan Desa Kanaungan mempunyai Pustu yang dikelola oleh
bidan Desa serta di setiap RW ada Posyandu. Berikut daftar posyandu Desa
Kanaungan
- Posyandu Flamboyan 1 Kamp. Limbangan

Lokasi

RW. 01

- Posyandu Flamboyan 2 Kamp. Kanaungan

Lokasi

RW. 02

- Posyandu Flamboyan 3 Kamp. Sikkodasere

Lokasi

RW. 03

- Posyandu Flamboyan 4 Kamp. Sampakang

Lokasi

RW. 04

- Posyandu Flamboyan 5 Kamp. Labawi

Lokasi

RW. 05

- Posyandu Flamboyan 6 Kamp. Panjemma

Lokasi

RW. 06

b. Kesejahteraan Sosial

13

- Jumlah Keluarga Prasejahtera

- Jumlah Keluarga Sejahtera I

: 124

- Jumlah Keluarga Sejahtera II

: 73

- Jumlah Keluarga Sejahtera III

: 110

- Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus

: 45

- Pasangan usia subur dibawah 20 tahun

: 63

- Pasangan usia subur 20 29 tahun

: 135

- Pasangan usia subur 30 40 tahun

: 420

- Peserta KB aktif

: 750

c. Pendidikan :

d.

SMK Swasta

:-

Buah

SMP Swasta

:1

Buah

Sekolah Dasar Negeri

:4

Buah

PAUD/TK

:2

Buah

Ketenagakerjaan :

Petani pemilik sawah

: 88

orang

Petani penggarap

: 15

orang

14

Pertukangan

: 309 orang

Buruh Kebun

: 247 orang

Pedagang

: 107 orang

Pengemudi/jasa

: 94

orang

PNS

: 42

orang

TNI/ POLRI

:8

orang

Pensiunan

: 27

orang

Industri Kecil

:5

orang

Buruh Industri

: 164

orang

e. Kesenian dan Kebudayaan


- Group Qasidah

: - group

f. Sarana Ibadah

Masjid Jami

:6

Buah

Musholla / Langgar

:-

Buah

Keadaan Sarana dan Prasarana Ekonomi Desa Kanaungan


1. Perekonomian Desa
Perekonomian yang ada di Desa Kanaungan merupakan aset yang besar bagi
pertumbuhan perekonomian penduduk Desa. Selain mayoritas penduduk sebagai
petani di Desa Kanaungan tumbuh usaha-usaha kerajinan, warung, toko, home
industry, peternakan dan perikanan.
15

2. Kemampuan Keuangan Desa


Kemampuan keuangan desa masih mengandalkan bantuan dari pemerintah
sementara untuk pendapatan asli desa dan bantuan pihak ketiga masih sangat kurang.
3. Prasarana dan Sarana Perekonomian Desa
a. Sarana Jalan

Jalan desa yang merupakan akses menuju pusat kota belum semua di aspal
dan keadanya banyak yang rusak. Jalan Gang untuk tiap RW belum semuanya di
rabat beton.

16

b. Sarana Irigasi
Saluran irigasi yang ada di Desa Kanaungan sebagian sudah menggunakan
irigasi tersier namun tidak dipungkiri masih ada dalam system tradisional, sehinga
fungsinya belum maksimal.
c. Sarana Telekomunikasi dan informasi
Dengan banyaknya alat telekomunikasi yang ada seperti telepon gengam
(HP), akses internet membuat komunikasi semakin lancar dan mudah. Disamping itu
sebagian keluarga telah memilki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan
pengetahuan perkembangan jaman semakin cepat. Untuk saat ini Desa Kanaungan
telah memilki email sebagai sarana menyampaikan aspirasi dengan alamat :
desaKanaungan @gmail.com. juga mempunyai email sebagai sarana menyampaikan
aspirasi dengan alamat: [email protected]
d. Saran Perekonomian
Toko/ Kios/ Warung

: 58

Buah

- Padi

: 264

ha

- Jagung

: 35

ha

- Kacang Tanah

: 12

ha

- Ketela Pohon

:7

ha

Luas dan Produksi Tanaman Utama

17

- Ubi Jalar

: 16

ha

- Kacang hijau

: 14

ha

Perikanan:
- Udang

: 165,4 ha

- Ikan

: 440,48 ha

Peternakan :
- Domba
- Ayam

: - ekor
: 350.000 ekor

- Sapi

: 40 ekor

- Kerbau

: 15

- Kuda

: - ekor

ekor

18

BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI
3.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu tahap awal dalam hal memecahkan
suatu perencanaan kegiatan. Masalah - masalah yang ditemukan pada masyarakat
setempat, sangat perlu untuk di identifikasi secara jelas dan terfokus pada wilayah
kerja, dimana sumber daya atau potensi daerah setempat di jadikan sebagai alat bantu
untuk memecahkan dan mengatasi masalah yang ada pada daerah tersebut.
Adanya identifikasi masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat, khusus
yang terjadi di Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep,
memberikan deskripsi atau gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu sebelum merencanakan
program kerja, ditempuh beberapa langkah-langkah berupa obsevasi lapangan,
bersosialisasi dengan masyarakat yang meliputi tokoh masyarakat, pemerintah
setempat, pemuka agama serta melakukan interview dengan masyarakat. Kemudian
menetapkan prioritas masalah dan dimasukkan kedalam rencana program kerja yang
di susun berdasarkan disiplin ilmu dan keahlian serta berdasarkan pertemuan/seminar
dengan masyarakat setempat.

19

Adapun masalah yang di temukan pada masyarakat Desa Kanaungan sebagai berikut :
1. Bidang Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan prasarana, terdapat beberapa rumah yang belum memiliki
penanda rumah, sehingga sering menyulitkan bagi masyarakat awam untuk
mengetahui letak dari rumah masyarakat yang akan di tuju. Kondisi kantor desa dan
beberapa masjid kurang rapi sehingga butuh perhatian khusus dalam penataannya.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan sangat penting bagi manusia agar tercipta manusia-manusia cerdas
intelektual (IQ), cerdas emosi (EQ), dan cerdas spiritual (SQ). Sehingga Pendidik
Para Pemberi Pengetahuan (Guru) sangat berperan serta dalam membina peserta
didiknya (siswa) dalam barbagai hal. Desa Kanaungan yang mempunyai tiga
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak, empat Sekolah Dasar
(SD) sebagai tempat menimba ilmu bagi anak-anak Kanaungan dalam menggapai
cita-citanya. Adapun masalah yang terjadi berdasarkan h asil wawancara dengan
Kepala Sekolah SD dan guru-guru ialah kurangnya tenaga pengajar yang memadai
sehingga kadang siswa tidak memperoleh pengetahuan baru dari guru dan kurangnya
sarana dan prasarana. Misalnya mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika yang
masih kurang berkembang di desa ini. Disamping itu pentingnya pembelajaran
menabung yang juga kurang di terapkan di desa ini kepada anak-anak usia dini.

20

3. Bidang Lingkungan
Masalah Lingkungan sudah menjadi wacana global dan mesti ada tindakantindakan yang nyata untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman menyeramkan seperti
banjir, longsor, dan pemanasan global. Desa Kanaungan termasuk daerah pemukiman
yang masih asri dengan pohon-pohonnya namun ada daerah yang masih perlu di
tanami pohon. Desa Kanaungan juga merupakan pemukiman yang cukup sadar akan
pentingnya lingkungan terbukti dengan adanya tempat sampah di depan rumah warga.
Namun, kami melihat kurangnya kesadaran khususnya anak-anak untuk membuang
sampahnya (pembungkus snack) di tempat sampah dikarenakan kurangnya tempat
sampah pada setiap gang/lorong. Hal ini menyebabkan banyak sampah berserakan di
jalanan.
Banyaknya sampah berserakan di tepi-tepi jalan di Desa Kanaungan menjadi
suatu permasalahan yang cukup penulis perhatikan, maka dari itu penulis dan temanteman memiliki ide untuk mengadakan kerja bakti setiap minggunya di Desa
Kanaungan .
4. Bidang Kesehatan
Kesehatan adalah nikmat yang terindah yang tak tergantikan. Apabila
kesehatan kita terganggu maka akan mengganggu semua aktivitas/pekerjaan. Maka
kesehatan sangat penting untuk dijaga. Desa Kanaungan mempunyai Posyandu dan
Posyandu Pembantu yang bertujuan mengobati warga Desa Kanaungan secara
berkala dan berkelanjutan. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan kurangnya

21

tanaman obat warga (Toga) di lingkungan sekitar Desa Kanaungan sehingga warga
desa tidak mempunyai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakitnya.
5. Bidang Perikanan
Masyarakat

Desa

Kanaungan

mayoritas

bermatapencaharian

sebagai

petambak, baik itu petambak ikan ataupun udang. Akan tetapi, masalah yang sering
dihadapi para petambak ialah kematian udang yang secara tiba-tiba dalam jumlah
yang banyak sehingga banyak menimbulkan kerugian besar bagi petambak.
Kurangnya pemahaman warga mengenai pengelolaan tambak yang baik dan benar
sekaligus penanganan penyakit pada udang sehingga mengakibatkan banyak
petambak yang mengeluh untuk didatangkan stakeholder yang lebih memahami akan
cara menangani permasalahan petambak. Kondisi ini kemudian menjadi latar
belakang mahasiswa KKN UNHAS GEL.93 untuk menjalankan program kerja yang
bertujuan untuk menangani salah satu masalah warga di bidang perikanan.

6. Bidang Khusus
KKN gelombang 93 terlaksana pada hingga bulan Agustus yang dimana
bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
3.2 Kendala yang di Hadapi
Ada beberapa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program kerja KKN
Reguler UNHAS Gelombang 93 Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang,
Kabupaten Pangkep. Kendala-kendala tersebut diantaranya yaitu :

22

a. Dana
Dalam pelaksanaan program kerja, terdapat beberapa program kerja yang
menggunakan danan pribadi seperti pada program penyuluhan serta bidang sarana
dan prasarana memerlukan cukup banyak memakai dana swadaya / pribadi dari
mahasiswa . pemerintah desa kanaungan hanya membrikan bantuan dana pada
kegiatan perayaan kemerdekaan RI sehingga untuk program kerja di luar dari
kegiatan tersebut mengguanakan dana pribadi dari mahasiswa.
b. Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Desa Kanaungan cukup kompleks dalam mata pencaharian
namun mayoritas masyarakatnya masih hidup sebagai petani dan penambak sehingga
sebagian besar waktu mereka di isi oleh kegiatan disawah dan di empang yang
menyebabkan proses interaksi kami mahasiswa KKN dengan beberapa masyarakat
kurang efektif. Selain itu partisipasi masyarakat dalam mendukung program kerja
yang di selenggarakan sangat kurang disebabakan oleh hal tersebut diatas, sehingga
mahasiswa KKN sering mengalami kendala dalam melaksanakan program kerja yang
di selenggarakan.

23

BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dinamika kehidupan masyarakat Desa Kanaungan yang dijabarkan dalam bab
sebelumnya, tak terlepas dari gambaran identifikasi masalah dalam proses mencari
kebutuhan mendasar dari masyarakat dan dengan berpegang teguh pada prinsip
berpikir Ketika ide mampu mengidentifikasikan masalah maka idepun memiliki
wadah untuk mampu memecahkan masalah.
Ada beberapa langkah yang ditempuh dalam mencari solusi seperti
mengadakan pendekatan dengan masyarakat utamanya tokoh-tokoh masyarakat,
remaja-remaja setempat dan aparat pemerintahan. Pemecahan masalah tergambarkan
sebagai berikut:
1.

Bidang Sarana dan Prasarana


Setelah kami melakukan observasi dan atas permintaan Kepala Desa

Kanaungan, tokoh masyarakat dan warga setempat untuk melaksanakan program


berupa pemasangan papan nama rumah warga di setiap rumah, papan nama ketua
BPD, dan pembuatan papan nama donatur masjid.
2. Bidang Pendidikan
Untuk mewujudkan anak-anak yang cerdas diperlukan keinginan kuat untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup maka kami memutuskan dan dengan
persetujuan Kepala Sekolah untuk mengajar dan melakukan sosialisasi gemar

24

menabung di Sekolah yang ada di Desa Kanaungan sebagai bentuk Pengabdian


kepada masyarakat.
3. Bidang Lingkungan
Untuk mewujudkan kawasan hijau yang asri dan permai yang kemudian
diharapkan memberikan kenyamanan kepada warga dan juga meminimalkan dampak
dari kerusakan lingkungan, maka kami melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan
atau kerja bakti setiap minggu di Desa Kanaungan.
4. Bidang Kesehatan
Untuk mewujudkan manusia sehat diperlukan sebuah tempat (Posyandu) dan
alternatif obat yang kami canangkan program apotik hidup (tanaman obat-obatan)
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang obat-obatan tradisional.
5. Bidang Khusus
Untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, maka kami akan
melakukan berbagai kegiatan dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan RI ke 71 di
desa Kanaungan.

25

BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN
Penyerahan Mahasiswa KKN UNHAS angkatan 93 ke Camat Labakkang,
Kabupaten Pangkep. Kemudian diserahkan ke pejabat Desa dimana pengantaran
keposko masing-masing. Adapun jumlah mahasiswa yang diserahkan Desa
Kanaungan berjumlah 7 orang, 2 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) selama kurang lebih 40 hari sejak 14 Juli
2016 sampai dengan 21 Agustus 2016 dengan rincian :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Observasi
Penyusunan program kerja
Seminar Program kerja desa
Seminar program kerja kecamatan
Pelaksanaan program kerja
Evaluasi
Hasil program kerja
Adapun program kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dengan rincian diatas

telah dibuat dalam bentuk table

berdasarkan identifikasi masalah dan alternatif

pemecahan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka dilakukan beberapa


kegiatan berikut:

26

BAB VI
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan di setiap bab sebelumnya terkadang kita harus

merenung sejenak untuk memahami hikmah disetiap alur kehidupan selama hampir
dua bulan ber-KKN. Pada tingkat tertentu nilai kebersamaan menjadi satu potensi
untuk mewujudkan atau merealisasikan setiap program kerja yang telah dilaksanakan.
Kesimpulan yang dapat kami tarik adalah:

Pelaksanaan program kerja kami mendapat sambutan dari masyarakat dimana

pelaksanaan dan kesuksesan kegiatan tersebut adalah semata-mata karena kerjasama


Pemerintah setempat, masyarakat, dan instansi terkait.

Dalam bidang sarana dan prasarana berjalan secara baik dengan bantuan dari
Pemerintah Desa, dan masyarakat.

Dalam bidang pendidikan berjalan dengan baik ini terbukti antusianya anakanak Desa Kanaungan dalam mengikuti pembelajaran komunikasi dan komputer

Dalam bidang kesehatan berjalan secara baik dengan bantuan masyarakat


yang menyediakan lahan dan membantu penanaman tanaman obat.
4.2

Saran
Dengan selesainya seluruh kegiatan Program Kerja Desa KKN Reguler

Periode Juli Agustus 2016 Universitas Hasanuddin yang berlangsung selama


hampir dua bulan, maka ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari
semua pihak antara lain:
27

a.

Kepada masyarakat daerah setempat khususnya Desa Kanaungan dapat


berperan aktif dalam kegiatan yang diselanggrakan sehingga dapat terjalin
komunikasi yang baik antar mahasiswa dengan masyarakat.

b.

Diharapkan para tokoh masyarakat Desa Kanaungan agar lebih berperan aktif
menggerakkan masyarakat dalam setiap pembangunan, kebersihan dan
memfungsikan sarana dan prasarana Desa demi kemajuan dan perkembangan
Desa itu sendiri.

28

Anda mungkin juga menyukai