Teori Umum Desain Interior Dan Konsep

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TEORI UMUM DESAIN INTERIOR DAN KONSEP

Pengertian Desain Interior


Menurut Francis D.K.CHING dalam buku ilustrasi desain interior, desain interior adalah
merencanakan, menata, dan merancang ruang dalam bangunan. Desain interior adalah karya
arsitek desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya
sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi
unsur-unsur geogafi setempat dan kebiasaan-kebiasaan social yang diwujudkan dalam gaya-gaya
kontemporer. Elemen-elemen desain interior membentuk sebuah ruang yang dapat memisahkan
ruang dalam dari ruang luar.
Elemen-elemen desain interior tersebut adalah :
1. Lantai, adalah bidang ruang interior yang datar dan mempunyai dasar yang rata. Sebagai
bidang dasar yang menyangga aktivitas interior dari furniture yang ada, lantai harus
terstruktur sehingga mampu memikul beban tersebut dengan aman, dan permukaannya
harus kuat untuk menahan semua beban yang berada di atas nya baik civitas manusia
ataupun beban mati.
2. Dinding, adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap bangunan. Secara
tradisional, dinding telah berfungsi sebagai struktur pemikul lantai di atas permukaan
tanah, langit-langit dan atap.(Francis D.K.Ching, 1996;176). Dinding adalah elemen
utama yang dengannya kita membentuk ruang interior. Bersama dengan bidang lantai dan
langit-langit yang pelengkap untuk penutup, dinding mengendalikan ukuran dan bentuk
ruang. Dinding juga dapat dilihat sebagai penghalang yang merupakan batas sirkulasi
kita, memisahkan satu ruang dengan ruang disebelahnya dan menyediakan privasi visual
maupun akustik bagi pemakainya.
3. Langit-langit (plafond), adalah elemen yang menjadi naungan dalam desain interior, dan
menyediakan perlindungan fisik maupun psikologis untuk semua yang ada dibawahnya.
Meskipun berada diluar batas jangkauan tangan kita dan tidak digunakan seperti halnya

lantai dan dinding, langit-langit memainkan peran visual penting dalam pembentukan
ruang interior dan dimensi vertikalnya.
4. Jendela, merupakan elemen dari desain arsitektur dan interior yang menghubungkan, baik
secara visual dan fisik, satu ruang ke ruang lain maupun bagian dalam ruangan dengan
ruang luar seperti halaman atau pun view lainnya.
5. Pintu, dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot, dan
barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain di
dalam bangunan. Melalui desain, konstruksi dan lokasinya, pintu dan jalan masuk dapat
mengendalikan penggunaan ruang, pandangan dari satu ruang ke ruang berikutnya dan
masuknya cahaya, suara, udara hangat dan udara sejuk.
6. Tangga dan lorong, tangga merupakan sarana sirkulasi vertikal antara lantai-lantai dari
suatu bangunan. Dua kriteria fungsional terpenting dalam pembuatan desain tangga
adalah keselamatan dan kemudahan untuk dinaiki dan dituruni.
7. Perabot, adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti selalu ada di hampir semua
desain interior. Perabot menjadi perantara antara arsitektur dan manusianya. Menawarkan
adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dan masing-masing individu.
8. Peralatan lampu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari system elektrik bangunan,
mengubah energi menjadi pencahayaan yang berguna.
9. Dekorasi atau aksesori dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberi
kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang. Aksesori yang dapat menambah kekayaan
visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa : alat-alat dan obyek-obyek yang
memang berguna, elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur, dan benda seni dan
tanaman

Dan didalam bidang desain interior, hal ini pun memiliki prinsip ,yaitu :
1. Proporsi serta skala : prinsip ini selalu berhubungan dengan bentuk dan ukuran agar
terlihat lebih seimbang
2. Warna
: dengan warna akan mempengaruhi psikologis anda yang berada
pada ruangan tersebut
3. Pocal point atau daya Tarik ruangan : misalkan posisi jendela atau pintu
4. Ritme
: merupakan pengulangan semua pola tentang visual, bisa juga
didefinisikan sebagai pergerakan terorganisir
5. Detail : yakni pemilihan sakelar ,letak pot Bungan dan tata cahaya pada suatu ruangan
6. Keseimbangan
TEORI KONSEP INTERIOR
Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer didalam memecahkan permasalahan atau
problem desain.Pengertian konsepm,enurut Peorwadarminta; bersal dari bahasa latin yaitu
Conseptus yang berarti tangkapan. Secara subyektif; pencaharian konsep adalah kegiatan intelek
untuk menangkap sesuatu, dan secara obyektif pencaharian konsep adalah sesuatu yang
ditangkap oleh kegiatan intelek. Jadi konsep adalah hasil dari tangkapan manusia. Di dalam
konsepterdapat tanda-tanda umum dari suatu benda atau hal.
Menurut Tatang M Amirin konsep adalah rancangan, pengertian, pendapat, paham,dan cita-cita
yang telah ada dalam pikiran. Jadi konsep sebagai suatu sistem yang terdiri dari sehimpunan
unsur yang melakukan suatu kegiatan menyusun skema atau tata cara melakukan suatu kegiatan
pemrosesan untuk mencapai tujuan dan dilakukan dengan mengolah data guna menghasilkan
informasi. Dari dua pendapat di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa konsep adalah gagasan
yang memadukan berbagai unsur kedalam suatu kesatuan. unsur-unsur ini mungkin berupa
gagasan, pendapat dan pengamatan.
Hambatam pembuatan konsep, sedikitnya ada tiga yaitu masalah komunikasi, kurangnya
pengalaman, dan pembangkitan hirarki dari konespdasar ke proses pengertian tahap awal sampai
aplikasi konsep.
KONSEP DALAM DESAIN INTERIOR
1. Konsep Interior Modern

Konsep Interior ini menggunakan pendekatan fungsional, berkembang pada abad


ke-20 sebagai reaksi menolak referensi historical.Teori ini dikenal sebagai teori
fungsionalisme modern (Modernist functionalism) atau teori modern. Modernisme
mendefinisikan istilah fungsi, terutama dalam kaitan dengan pertimbangan formal
terhadap struktur, material dan luas minimum yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas
tertentu, dengan sedikit perhatian tentang bagaimana sebenarnya manusia berfungsi
secara sosial dan psikologis .

2. Konsep Interior Jepang


Desain interior Jepang tidak terlalu suka dengan banyaknya peletakan furniture,
karena dengan demikian kita akan membuat ruangan di dalam rumah menjadi luas dan
terasa lega, perasaan lega akan mudah didapatkan ketika memasuki rumah dengan desain
interior seperti itu. Oleh karena itu, ada banyak orang di jaman sekarang yang
menggunakan ruangan dengan desain Jepang sebagai tempat untuk menyendiri atau
kadang bermeditasi karena memang ruangan seperti itu bisa membuat kita menenangkan
pikiran.

3. Konsep Hunian Oriental


Konsep hunian Oriental bisa kita lihat dari aplikasi warna dan bentuk. Desain
tersebut biasanya diterapkan pada rumah-rumah masyarakat Tiong Hoayang ada di
Indonesia. Namun, bagi Anda yang tertarik untuk menghadirkan nuansa Tiong Hoa ke
dalam rumah, Anda bisa coba adopsi konsep desain Oriental China tersebut. Untuk
mengaplikasikan konsep interior China pada interior tidak harus bermain menggunakan
warna merah atau kuning. Karena paduan warna-warna netral seperti coklat hitam juga
merupakan warna khas interior Oriental yang dapat Anda pakai baik pada elemen
pembentuk ataupun furnitur serta ornamen ruangan.

4. Konsep Rustic Modern


Desain interior rustic memiliki esensi berupa desain yang memberikan kesan
alami bagi pengguna ruang, dan memberi ilusi memori yang menggambarkan suasana
pedesaan yang disebabkan oleh suasana ruang dan material penyusun elemen ruang yang
alami, berkarat, memiliki dimensi yang besar, bahkan tidak difinishing sehingga
menimbulkan sisi vernakular. Sedangkan gaya modern adalah suatu konsep ruang yang
simple, elegan, dan penuh warna. Untuk mengawinkan keduanya, terdapat beberapa tips.
Seperti dalam pemilihan bahan kita menggabungkan logwood, batu alam, dll dengan
bahan pabrikan seperti besi, baja, kaca , logam. Pada gaya rustic, material penyusun
sering kali tidak di finishing. Untuk menggabungkannya dengan gaya modern, kita bias
tidak memfinishingnya, namun merapikannya menjadi elemen yang elegan. Contoh

logwood pada rustic biasanya di susun begitu saja demi menciptakan kesan pedesaan
yang kental. Kita dapat membentuknya menjadi suatu geometri yang simetris seperti
bentuk balok solid, lalu polish sehingga serat tetap terlihat namun kayu menjadi
mengkilat seperti hasil pabrikan.

5. Konsep Interior Etnik Jawa


Etnik jawa didominasi dengan bahan bahan tradisional seperti kayu, bamboo
dan yang lainnya. Hal tersebut bisa di padu padankan dengan bahan bahan yang lainnya
dengan demikian dengan hal tersebut akan menghasilkan rumah dengan interior etnik
jawa modern yang sangat menarik dan memiliki nilai arsitektur yang sangat tinggi. Selain
itu bisa memberikan sentuhan warna seperti sepia dan juga cokelat untuk memberikan
kesan jawa dan juga tradisional sehingga suasana rumah seperti rumah adat di jawa.
Selain itu penambahan beberapa aksesoris unik sehingga akan menambah nilai arsitektur
dan juga menambah kesan unik dalam sebuah rumah tersebut. Konsep interior yang ada
di rumah juga harus didukung dengan membuat konsep jawa sehingga akan semakin
terasa suasananya. Selain itu Anda juga bisa menambahkan furniture furniture dengan
konsep jawa dan berwarna cokelat sehingga bisa menambah kecantikan dan keunikan
rumah.

6. Konsep Interior Tropis


Adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak
geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua
iklim yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan
sinar matahari memancar sangat panas. Dalam kondisi iklim yang panas inilah muncul
sebuah konsep untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun
rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuni.

7. Konsep Interior Retro


Ciri khas dari desain interior bergaya retro adalah sifatnya yang atraktif. Tujuan
penggunaan dari desain retro ini adalah untuk memberikan sentuhan klasik pada ruangan

atau memang untuk memunculkan memori yang berkaitan dengan gaya-gaya yang
berkembang pada masa itu.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim A. www.google.com. Di akses tanggal 4 Oktober 2015
Anonim B. https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep. Di akses tanggal 4 Oktober 2015
Anonim C. http://interiordesain.blogspot.co.id. Di akses tanggal 4 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai