Laporan Pendahuluan KPSP Dan Denver

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KPSP DAN DENVER II


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Stase Anak

Disusun Oleh :
Dini Aprilia
220112160089

PROGRAM PROFESI NERS XXXII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

I.

KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)


A. Pengertian
Formulir KPSP adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.Kuesioner ini
diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Prescreening Developmental
Questionnaire (PDQ) oleh tim Depkes RI yang terdiri dari beberapa dokter
spesialis anak, psikiater anak, neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986.
Kuesioner ini untuk skrining pendahuluan bayi umur 3 bulan sampai anak
umur

tahun

yang

dilakukan

oleh orangtua. Fungsinya adalah untuk

mengetahui perkembangan anak. KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau
tidak adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam perkembangan anak.
B. Penggunaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Kuesioner KPSP dapat digunakan pada bayi dan anak pada usia:
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Bila orang tua
datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang pada usia
anak diluar jadwal skrining, maka gunakan KPSP untuk usia skrining terdekat yang
lebih muda. Contoh: bayi umur tujuh bulan maka yang digunakan adalah KPSP
enam bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur sembilan bulan, maka yang
diberikan adalah KPSP sembilan bulan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penggunaan KPSP adalah:
1. Pada waktu skrining anak harus dibawa
2. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila umur anak lebih
dari 16 hari dibulatkan menjadi satu bulan. Contoh: bayi umur tiga bulan 16
hari dibulatkan menjadi empat bulan. Bila umur bayi tiga bulan 15 hari maka
dibulatkan menjadi tiga bulan.
3. Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4. KPSP terdiri dari dua macam pertanyaan, yaitu :
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak. Contoh: dapatkah bayi
makan kue sendiri?
b. Perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas
yang tertulis pada KPSP. Contoh: pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi
pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.
5. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau
ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
6. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
7. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
8. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban

C. Interpretasi Hasil Kuesioner Pra Skrining Perkembangan


Interpretasi hasil Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah sebagai
berikut:
1. Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
2. Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
3. Bila jawaban YA= 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
4.
5.
6.
a.

perkembangan (S)
Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
Orang tua atau pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi

sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.


Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak
usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan

sehari-hari yang terarah.


Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
b. Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang

diberikan lebih sering


Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan

anak.
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak.
Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat

perkembangannya.
Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang

sama pada saat anak pertama dinilai.


Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah

bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa
7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP
kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah

berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.


Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
Bila setelah dua minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8
jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah
sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.

II.

Denver II
A. Pengertian Denver II
DDST II (Denver Development Skrinning Test) atau Denver II adalah
salah. satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan bayi atau
anak usia 0-6 tahun yang dilakukan secara berkala dengan 125 tugas
perkembangan. Denver II lebih menyeluruh tapi ringkas, sederhana dan dapat
diandalkan.
B. Tujuan Pemeriksaan Denver II
Beberapa tujuan dilakukannya pemeriksaan denver II antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.

Mendeteksi dini perkembangan anak.


Menilai dan memantau perkembangan anak sesuai usia (0-6 tahun)
Salah satu bentuk antisipasi bagi orang tua
Identifikasi perhatian orang tua dan anak tentang perkembangan
Mengajarkan perilaku yang tepat sesuai usia anak
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST II

bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi
berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. Pada bayi, tes ini
sering kali dapat memberikan jaminan kepada orangtua atau bermanfaat dalam
mengidentifikasi berbagai problema dini yang mengancam mereka. Pada anak,
tes ini dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan sosial.
C.

Aspek yang Dinilai pada Denver II


Terdapat empat sektor perkembangan yang dinilai pada pemeriksaan Denver
II, antara lain sebagai berikut:
1. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah

D.

dan berbicara spontan.


4. Gross Motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Pelaksanaan Pemeriksaan Denver II
Uji Denver II membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 30-45
menit. Kesimpulan hasil skrining Denver II hanya menyatakan bahwa balita
tersebut normal atau dicurigai ada gangguan tumbuh kembang pada aspek

tertentu. Selain itu di dalam Denver II ada bagian terpisah untuk menilai
perilaku anak secara sekilas, tetapi Denver II tidak mampu mendeteksi
gangguan emosional, atau gangguan-gangguan ringan. Tidak ada metode
skrining yang sempurna.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah tahap pengkajian. Hal-hal yang
harus dikaji dalam pemeriksaan denver II yaitu: kaji pengetahuan keluarga atau
anak mengenai DDST II, kaji pengetahuan tentang tumbuh kembang normal
dan riwayat sosial, tentukan atau kaji ulang usia kronologis anak. Pada
pemeriksaan denver II, terdapat pula tanda item penilaian, yaitu:
1. O = F (Fail atau gagal)
Bila anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik, ibu/pengasuh
memberi laporan anak tidak dapat melakukan tugas dengan baik.
2. M = R (Refusal atau menolak)
Anak menolak untuk di uji coba
3. V = P (Pass atau lewat)
Apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik, ibu/pengasuh
memberi laporan tepat atau dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukan

E.

dengan baik.
4. No = No Opportunity
Cara Pemeriksaan Denver II
Cara pemeriksaan dari DDST II adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa.
2. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari, dibulatkan ke bawah, jika
sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
3. Buat garis lurus dari atas sampai bawah berdasarkan umur kronologis yang
memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir.
Uji semua item dengan cara:

Pertama pada tiap sektor, uji 3 item yang berada di sebelah kiri garis

umur tanpa menyentuh batas usia


Kedua uji item yang berpotongan pada garis usia
Ketiga item sebelah kanan tanpa menyentuh garis usia sampai anak
gagal setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P
dan berapa yang F.
Anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada

hambatan, uji coba yang dilakukan orang tua. Penilaian apakah lulus (Passed:
P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas

(No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis,


yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada formulir DDST II.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang
F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal,
abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak dapat ditest (Untestable).
1. Abnormal
Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan
plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan
garis vertikal usia.
2. Meragukan atau Suspect
Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
3. Tidak dapat di tes atau Untestable
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi

abnormal atau meragukan.


Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri garis
umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada

F.

daerah 75-90%
4. Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Interpretasi Nilai DDST II
Interpretasi dari pemeriksaan DDST II antara lain:
1. Advanced
Bila anak mampu melaksanakan tugas pada item disebelah kanan garis
umur, lulus kurang dari 25% anak yang lebih tua dari usia tersebut.
2. Normal
Bila anak gagal atau menolak tugas pada item disebelah kanan garis umur,
lulus atau gagal atau menolak pada item antara 25-75% (warna putih).
3. Caution
Tulis C pada sebelah kanan blok, gagal/menolak pada item antara 75-100%
(warna hijau).
4. Delay
Gagal atau menolak item yang ada disebelah kiri dari garis umur.
5. Tidak ada kesempatan/No Opportunity

Bila orang tua melaporkan anaknya tidak mempunyai kesempatan mencoba


suatu tugas dinilai nol. Namun tidak dimasukkan dalam interpretasi test
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai