Laporan Kunjungan Dan Wisata

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KUNJUNGAN DAN WISATA

KE MONUMEN NASIONAL (MONAS)

Di susun oleh

Nama
NIS

: Muh Abid Irwan


:

Kelas : IX/a

DINAS PENDIDIKAN KOTA METRO


SMP NEGERI 7 METRO
TP. 2010/2011

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Karya Ilmiah ini dipersiapkan dan disusun oleh :


Nama : Muhammad Abid Irwan
NIS

Kelas : IX/a

Sebagai syarat akhir pelaksanakan kunjungan studi dan wisata ke Monumen


Nasional (MONAS), TMII, dan Pantai Ancol pada tanggal 17 s.d. 19 Desember 2010.
Tugas Karya Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi pensyaratan Tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai Laporan Tertulis Hasil Kunjungan Studi dan Wisata ke
Monumen Nasional (MONAS), TMII, dan Pantai Ancol pada tanggal 17 s.d. 19
Desember 2010.

Kepala sekolah

Guru pembimbing

Drs. Afrizal, M.Mpd.

Serining Ishak, Spd.

Nip:195812011987031007
1991032002

Nip: 19601030

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah,
Laporan kunjungan studi dan wisata sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas mata pelajaran BAHASA INDONESIA dapat diselesaikan.
Laporan kunjungan studi dan wisata ini berisikan sejarah ringkas daripada
Monumen Nasional (MONAS).
Banyak hal yang terkait dengan Monumen Nasional disajikan pada laporan ini

Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih , penulis sampaikan


kepada :
1.Srining Ishak, Spd. selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan inspirasi,
motivasi kepada penulis.
2.Drs. Afrizal, M.Mpd.

selaku Kepala Sekolah .

3.Kedua orang tua yg telah mendukung kegiatan ini .


4.Seluruh teman-teman kelas IX

Laporan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
. i
HALAMAN PENGESAHAN
. ii
KATA PENGANTAR
. iii
DAFTAR ISI
. iv
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
. 1
RUMUSAN MASALAH
. 1
TUJUAN
. 1
TUGU MONAS
. 2
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
5

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu Negara yang menjadi daerah kunjungan wisata
manca Negara. Obyek wisata yang banyak dikunjungi terutama bangunanbangunan bersejarah. Banyak sekali bangunan bersejarah di Indonesia, baik bersifat
monumental maupun historical. Salah satu yang sangat popular dikenal masyarakat
Indonesia maupun dunia adalah Monumen Nasional atau Monas.
Monas terletak di jalan silang monas, tepat di tengah lapangan Medan Merdeka,
Jakarta pusat. Monumen dan musium ini di buka setiap hari mulai pukul 09.00
16.00
Bagi bangsa Indonesia, Monas bukan hanya sebagai bangunan monumental biasa.
Monas merupakan lambang keberadaan dan kebebasan bangsa Indonesia. Monas
merupakan monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari Pemerintahan
Hindia Belanda. Monas dibangun semasa pemerintahan Presiden Soekarno. Beliau
ingin menyatakan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
besar, sejajar dengan bangsa lain, mampu menguasai teknologi maju.

2. RUMUSAN MASALAH
Begitu banyaknya nilai historis pada monas, menjadikan daya tarik tersendiri untuk
banyak orang mengunjungi tempat wisata monumental ini. Sejauhmana sejarah
Keberadaan Monas menjadi kajian dari kunjungan Studi Wisata Siswa SMPN 7 Metro,
Lampung.

3. TUJUAN
Tujuan dari Studi Wisata Siswa SMPN 7 Metro adalah ingin mengetahui sejarah
monas.

TUGU MONAS
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas
adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Monumen
Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada
dekade1960-an.

Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh
Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun
Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas
resmi

dibuka

untuk

umum

pada

tanggal

12

Juli

1975.

Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan


bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya
inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan)
yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan
melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga
yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir,
Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di
sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka
tempat berolahraga. Pada hari-hari libur, Minggu atau libur sekolah banyak
masyarakat yang berkunjung ke sini.

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang
terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 137
m. Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala
obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg. Lidah api

atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih
kemerdekaan.

Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung.


Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari
pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh
penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung
Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas
dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara
Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.Dari pelataran
puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5
ton

dan

berdiameter

m,

terdiri

dari

77

bagian

yang

disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti
melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut
sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum
sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m,
merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau
museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di
bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung
Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu
seberat 8 ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh
Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3
m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu
puncak

Monas

yang

berpagar

"Bambu

Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah


perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung
sekitar 500 orang.

Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan


peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan

dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk
amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut
peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera
merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan

RI.

Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk
bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan
elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak
monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00
WIB.

Monas memiliki beberapa bagian ruang. Yaitu :


1. Ruang museum sejarah
2. Ruang kemerdekaan, dan
3. Peralatan cawan dan api

Ruang Museum Sejarah


Ruang Museum Sejarah terletak 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu
Monumen Nasional dengan ukuran luas 80X80 meter persegi. Dinding, tiang, dan
lantai secara keseluruhan berlapiskan marmer.
Di

ruang

Museum

Sejarah

terdapat

51

jendela

peragaan

(diorama)

yang

mengabadikan peristiwa sejarah sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa


Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
Indonesia, hingga masa pembangunan Orde Baru.

Ruang Kemerdekaan
Ruang Kemerdekaan berbentuk amfiteater yang terletak di dalam Cawan Tugu
Monumen Nasional. Di dalamnya terdapat empat atribut kemerdekaan Republik
Indonesia; Peta Kepulauan Negara Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah
Putih, Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika, dan Pintu Gapura yang berisi Naskah

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. (Note: Bendera Sang Saka Merah Putih
disimpan di Istana Merdeka, yaitu istana yang menghadap Monas)

Lidah Api Kemerdekaan


Lidah Api di Pelataran Puncak dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton dengan tinggi
14 meter dan berdiameter 6 meter, terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Seluruh
permukaan Lidah Api berlapis emas (gold leaf) seberat lebih kurang 50 kg.
Ketinggian dari halaman Tugu Monumen Nasional sampai dengan puncak Lidah Api
adalah 132 meter.

PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan adanya kunjungan studi dan wisata di wilayah Jakarta, khususnya ke
MONAS ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Menambah wawasan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
b. Menambah wawasan akan budaya yang dimiliki Bangsa dan Negara.
c. Memberikan khasanah pengetahuan.

SARAN
Dari kegiatan tersebut maka penulis mempunyai beberapa saran :
a.

Kegiatan studi dan

wisata ini

agar dilaksanakan

berkelanjutan

dimasa

mendatang.
b.

Lebih banyak lagi daerah yang dikunjungi dengan pertimbangan mempunyai


korelasi dengan dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai