Makalah Perjanjian Internasional

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERJANJIAN INTERNASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKn


Guru pengampu : Drs. H. Madhuri, S.Pd.I

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.

Alfiatur R.
Aniah Eni
Dewi Mutt
Nur R.

MADRASAH ALIYAH MATHOLIUL HUDA


SOKOPULUHAN PUCAKWANGI PATI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap
membutuhkan

negara

tidak

bantuan dari

kebutuhannya.untuk

itu

di

bisa

hidup

negara

lain

butuhkanlah

sendiri

dan

pasti

untuk

memenuhi

adanya

hubungan

internasional. Agar hubungan internasional yang dilakukan oleh


suatu negara mempunyai kejelasan, maka dilakukan perjanjian
internasinal.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Membentuk

individu/kelompok

dalam

melakukan

aktifitas yang penting harus di landasi dengan perjanjian yang


tertulis.
2. Manfaat
Membentuk

pribadi

diri

dalam

melakukan aktifitas

yang teratur dan bijaksana yang telah di landasi dengan


perjanjian.
C. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Perjanjian Internasional ?
2. Macam-macam Perjanjian Internasional !
3. Mendiskripsikan Tahap-tahap Perjanjian Internasiona ?
4. Menjelaskan kapan Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian
Internasional ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perjanjian Internasional
Istilah perjanjian merujuk pada interaksi antarnegara
dalam

menyelasaikan

berbagai

masalah

atau

konflik

kepentingan di berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi,


sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan(militer).sebuah
perjanjian yang dapat memberi manfaat bagi negara-negara
yang bergabung dalam suatu perjanjian. Dibawah ini beberapa
pengertian perjanjian yang dikemukakan oleh para ahlihubungan
internasional, antara lain sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 24 Tahun 2000 pasal 1
Perjanjian internasional adalah perjanjian dalam bentuk
dan nama tertentu, yang diatur dalam hukum internasional
dan dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan
kewajiban dibidang hukum dan politik.
2. Academy of Science of USSR
Suatu perjanjian internasional adalah suatu persetujuan
yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negaranegara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan
dari pada hak-hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.
3. G. Scwartenbergen
Perjanjian

internasional

adalah

persetujuan

antara

subjek-subjek internasional yang menimbulkan kewajibankewajiban yang mengikat dalam hak internasional , dapat
berbentuk bilateral maupun multilateral.
Berdasarkan

pendapat-pendapat

tersebut,

dapat

diambil suatu pengertian bahwa perjanjian internasional yaitu


perjanjian atau kesepakatan yang diadakan oleh dua negara
atau lebih sebagai subjek hukum internasional yang bertujuan
untuk menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu.
Kedudukan
karena

ada

perjanjian

beberapa

yaitu sebagai berikut:

internasional

alasan

yang

sangat

perlu

kita

penting
pahami,

a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum


sebab perjanjian internasioanl diadakan secara terrulis.
b. Perjanjian
internasional
mengatur
masalah-masalah
kepentingan

bersama

diantara

para

subjek

hukum

internasional.
B. Macam-macam Perjanjian Internasional
1. Berdasarkan banyaknya pihak yang terlibat
Dapat di bedakan menjadi 2 yaitu:
a. Perjanjian Bilateral adalah perjanjian yang di ikuti oleh dua
negara

sehingga

perjanjian

ini

hanya

mengatur

kepentingan kedua negaraa saja dan bersifat tertutup.


b. Perjanjian Multilateral adalah perjanjian yang melibatkan
lebih dari dua negara perjanjian Multilateral tidak saja
mengatur

kepentingan

negara-negara

yang

mengadakannya, melainkan juga menyangkut kepentingan


negara lain yang tidak turut ( bukan peserta ) dalam pada
perjanjian multilateral.
2. Berdasarkan Fungsi dan Sifat Perjanjian
a. Law Making Treaty suatu perjanjian yang meletakkan
ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat internasional
secara keseluruhan.
b. Treaty Contract adalah perjanjian yang bersifat kontrak
dalam

hukum

perdata,

yaitu

hanya

mengakibtkan

timbulnya hak dan kewajiban hukum diantara pihak-pihak


yang menandatangani.
3. Berdasarkan Subjek yang mengadakan Perjanjian
Berdasarkan subjeknya yang mengadakan perjanjian
dapat dibedakan menjadi Perjanjian Antarnegara, Perjanjian
Negara dan Subjek Hukum dan Perjanjian Antarsubjek Hukum.
4. Berdasarkan corak/Bentuk Perjanjian
Dapat
Antarnegara,

dibedakan
Perjanjian

menjadi

tiga yaitu

Antarpemerintah

dan

Perjanjian
Perjanjian

Antarwakil Negara.
5. Berdasarkan Proses/Tahap Pembentukan Perjanjian
a. Perjanjian yang diadakan menurut tiga tahap yaitu Tahap
Perundingan,

Tahap

Tahap Pengesahan.

Penandatanganan

dan

b. Perjanjian yang diadakan melalui dua tahap yaitu Tahap


Perundingan dan Tahap Penandatanganan.
6. Berdasarkan Sifat Pelaksanaan Perjanjian
Dibedakan sebagai berikut yaitu Disfositive Treareaties
adalah suatau perjanjian yang maksud tujuannya dianggap
sudah tercapai sesuai isi perjanjian. Sedangkan Executory
Treaties adalah perjanjian yang pelaksanaanya tidak hanya
sekali-kali, melainkan harus dilanjutkan terus-menerus selam
jangaka waktu perjanjian berlaku.
7. Berdasarkan Isi Pembentukan Perjanjian Internasional
a. Segi Polioitis
b. Segi Ekonomis
c. Segi Hukum
d. Segi Batas Wilayah
e. Segi Kesehatan
C. Tahap-tahap Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional yaitu perjanjian atau kesepakatan
yang diadakan oleh dua negara atau lebih sebagai subjek hukum
internasional yang bertujuan untuk menimbulkan akibat-akibat
hukum

tertentu.

Dalam

hukum

internasional,

tahapan

pembuatan hukum internasional diatur dalam Konvensi Wina


Tahun 1969 tentang Hukum (Perjanjian) Internasional. Tahaptahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perundingan (negotiation)
b. Penandatanganan (signature)
c. Pengesahan (ratification)
Mochtar

Kusumaatramadja

dalam

bukunya Pengantar

Hukum Internasionalmenyebutkan tiga tahap dalam melakuakan


perjanjian internasional, yaitu sebagai berikut:
a. Perundingan dilakukan oleh wakil-wakil Negara yang diutus
oleh Negara-negara peserta berdasarkan mandat tertentu.
b. Penandatanganan perjanjian internasional yang telah
disepakati oleh kedua negara biasanya ditanda tangani oleh
kepala negara, kepala pemerintah atau mentri luar negeri.
c. Pengesahan atau ratifikasi dilakukan oleh DPR dan
pemerintah

perlu

mengajak DPR

untuk

mengesahakan

perjanjian karena DPR merupakan rakyat dan berhak untuk


mengetahui isi dan kepentingan yang di emban dalam
perjanjian tersebut.

Berbeda

dengan

untuk

perjanjaian

multilateral,

penandatanganaan perjanjian internasional bukan merupakan


pengikatan diri sebagai negara pihak yang ditunjuk pada
ketentuan perjanjian internasional. Proses pengikatan diri pada
perjanjian internasional adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Penandatanganan,
Pengesahan,
Pertukaran dokumen perjanjian/nota diplomatik,
Cara-cara lain sebagaimana disepakati para pihak dalam
perjanjian internasional.

D. Pemberlaku Perjanjian Internasional


1. Berlakunya Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa ini .
a. Mulai berlaku sejak tanggal ditentukannya atau menurut
yang disetujui oleh negara perunding.
b. Bila tidak ada persetujuan atau ketentuan, perjanjian mulai
berlaku segera setelah persetujuan diikiat dan dinyatakan
oleh semua negara perunding.
2. Berakhirnya Perjanjian Internasioanl
Prof.

Dr.

Mochtar

Kusumaatramadja,

S.H.,

dalam

bukunya Pengantar Hukum Internasional mengatakan bahawa


suatau perjanjian berakhir karena hal-hal berikut.
a. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional tersebut
b. Masa berlaku perjanjian internasional tersebut telah habis.
c. Adanya persetujuan dari para peserta untuk mengakhiri
perjanjian itu.
3. Pembatalan Perjanjian Internasional
Berdasarkan Konvensi
berbagai

alasan,

suatu

Wina

Tahun

perjanjian

1969 ,

internasional

karena
dapat

batal, antara lain sebagai brikut.


a. Negara

peserta

atau

wakil

kuasa

penuh

melanggar

ketentuan-ketentuan hukum internasionalnya.


b. Adanya unsur Kesalahan (error) pada saat perjanjian itu di
buat.
c. Bertentangan

dengan

internasioonal umum.

suatu

kaidah

dasar

hukum

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah perjanjian merujuk pada interaksi Antarnegara
dalam

menyelasaikan

berbagai

masalah

atau

konflik

kepentingan di berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi,


sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan(militer).sebuah
perjanjian yang dapat memberi manfaat bagi negara-negara
yang bergabung dalam suatu perjanjian. Dibawah ini beberapa
pengertian perjanjian yang dikemukakan oleh para ahlihubungan
internasional, antara lain sebagai berikut:
B. Saran
Kami harap guru dan teman teman sekalian dapat
mengkoreksi makalah kami agar kami dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai