Panduan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
Panduan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
Panduan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
PANDUAN
PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN
RUMAH TANGGA UPT PUSKESMAS NGADIROJO
BAB I DEFINISI
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
masyarakat.
BAB II
RUANG LINGKUP
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku serta
kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan di Kecamatan Ngadirojo
maka perlu disusun panduan sebagai acuan petugas dalam melakukan pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya tatanan rumah tangga.
Kegiatan pembinaan dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Ngadirojo.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Langkah-langkah Pembinaan
1. Melakukan diseminasi informasi PHBS kepada petugas di tingkat
kecamatan/puskesmas
2. Mengarahkan dan memfasilitasi pelaksanaan pengkajian
1 dari 5
3. Menfasilitasi
proses
penyusunan
rencana
kegiatan
PHBS seperti
BAB IV
DOKUMENTASI
2 dari 5
dan
3 dari 5
2. Kesulitan komunikasi
a) Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaaan pasien, atau
keterbatasan bahasa
b) Kegagalan untuk pembacaan kembali
c) Kurangnya kultur/ budaya organisasi
2. Jika Terjadi Insiden Kesalahan Identifikasi Pasien
Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, dilakukan hal berikut
:
a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan telah dilakukan
3. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien, pastikan bahwa langkahlangkah yang penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat
pada pasien yang tepat.
a. Kebijakan akan dikaji ulang dalam kurun waktu 3 tahun
a. Rencana audit akan disusun dan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan
setelah implementasi kebijakan. Audit meliputi insidens yang terjadi dan
berhubungi dengan kesalahan identifikasi.
b. Setiap pelaporan insidens yang berhubungan dengan identifikasi pasien
akan dipantau dan saat dilakukan revisi kebijakan.
4 dari 5