Bioteknologi Modern Bayi Tabung
Bioteknologi Modern Bayi Tabung
Bioteknologi Modern Bayi Tabung
Pada dasarnya program bayi tabung adalah pelaksanaan proses pembuahan yang
seharusnya terjadi di dalam saluran telur, tetapi karena satu dan lain hal, proses
tersebut tidak dapat terjadi secara alamiah, maka proses tersebut dilakukan secara in
vitro (di dalam laboratorium).
Yang diperlukan adalah wanita yang bersangkutan memiliki indung telur (ovarium)
yang sehat dan dapat befungsi serta rahim yang sehat pula. Teknik ini pertama kali dilakukan
pada tahun 1978 di Inggris, dan setahun kemudian banyak negara lain yang ikut berhasil
melakukannya. Tetapi harus diingat, IVF yang dilakukan hanya satu kali, tingkat
keberhasilannya hanya sekitar 15%. Jika diulangi dua atau tiga kali pada wanita yang sama,
maka tingkat keberhasilannya meningkat menjadi sekitar 20%.
Prosedur program bayi tabung dimulai dengan perangsangan indung telur dengan
hormon. Ini untuk memacu perkembangan sejumlah folikel agar menghasilkan sel telur.
Perkembangan pematangan sel telur tersebut dipantau secara teratur dengan alat USG dan
dilakukan juga pengukuran kadar hormon ekstradional dalam darah.
Perkembangan yang terakhir pengambilan sel telur matang dari permukaan indung telur tidak
perlu lagi melalui operasi kecil, tetapi cukup lewat pengisapan cairan folikel dengan tuntunan
alat USG transvaginal. cairan folikel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan seluruh
sel telur yang diperoleh kemudian dieramkan dalam inkubator.
Anda harus mengetahui terlebih dahulu bahwa tingkat keberhasilan dari program bayi
tabung ini tidaklah berhasil 100%. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan gagalnya
masalah program bayi tabung ini. Selain itu, adanya suatu dampak yang muncul dari program
bayi tabung yang akan menyebabkan keadaan menjadi lebih dilematis. Tingkat keberhasilan
dari program bayi tabung ini adalah sekitar 40%. Dan semua itu juga tergantung dari usia
sang istri, serta faktor lainnya yang belum diketahui secara pasti.
1. Proses stimulasi atau superovulasi proses yang pertama ini dilakukan dengan tahap
wanita yang menjalankan program bayi tabung awalnya diberikan obat kesuburan
agar bisa memproduksi jumlah sel telur lebih dari satu. Dan kemudian, sel telur-sel
telur tadi di teliti untuk mendapatkan sel telur yang berkualitas.
Jika sudah diteliti, tahap selanjutnya adalah mendapatkan sel telur yang terbaik, yang
dilakukan dengan melalui suatu operasi kecil.
1. Peleburan pada antar sel kelamin. Jika sudah didapatkan sel telur dan juga sel sperma,
maka selanjutnya akan dilakukan peleburan pada keduanya. Dan peleburan ini
dilakukan dengan proses menyuntikkan sel sperma ke dalam sel telur sehingga akan
mengalami pembuahan.
2. Pengembangbiakan embrio disaat sel telur sudah terbelah, berarti hal ini menunjukkan
bahwa sel telur sudah menjadi embrio. Kemudian setiap harinya embrio ini akan
dikontrol untuk memastikan bahwa embrio tadi bisa berkembang dengan baik
sehingga mempunyai beberapa bagian sel yang aktif.
3. Transfer embrio tahap selanjutnya adalah embrio-embrio yang diteliti tadi akan
dimasukkan ke dalam rahim selama 3-5 hari. Jika embrio menempel dengan baik pada
dinding rahim wanita, maka ini artinya embrio akan berkembang dan bisa
memberikan peluang kehamilan pada wanita.
Dampak yang berbahaya pada program hamil bayi tabung ini adalah biasanya pada saat
pengambilan sel telur, maka akan menimbulkan suatu resiko bahwa akan munculnya suatu
pendarahan yang disebabkan karena pengambilan sel telur tadi. Dampak lain yang dirasakan
dari program bayi tabung adalah kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau yang biasa
disebut dengan kandungan ektopik. Hal ini mempunyai resiko sebesar 5%, ibu akan
mengalami infeksi, masalah rhumatoid arthritis atau lupus, alergi, dan bisa mengalami
peluang keguguran sebesar 20%. Penyakit OHSS yang menyerang merupakan suatu bentuk
komplikasi dari perkembangbiakan pada sel telur sehingga akan dihasilkan banyak folikel.
Kemudian hal ini akan mengakibatkan terjadinya suatu akumulasi pada cairan yang malah
akan mengganggu fungsi tubuh dan harus dengan segera dikeluarkan. Namun, biasanya
resiko terjadinya OHSS hanya berkisar 1% saja.
Selain itu, ada syarat yang harus dipenuhi dari program hamil bayi tabung, yakni :
1. Pasangan suami istri yang sudah menikah 1 tahun atau lebih dan usia istri haruslah
dibawah 42 tahun dan mengikuti proses pemeriksaan fertilitas atau kesuburan
3. Jika ada faktor kesuburan, untuk wanita biasanya usia yang paling ideal adalah antara
usia 30-35 tahun. Ini berarti, bahwa umur-umur ini presentase peluang dari
berhasilnya program bayi tabung akan lebih tinggi dibandingkan oleh usia wanita
yang lebih tua sekitar 36-40 tahun.
2. Pengujian yang dilakukan lewat tes darah atau juga ultrasound untuk dapat
menentukan kesiapan dari pengambilan sel telur. Dan sebelumnya pihak dari wanita
juga biasanya akan diberikan suntikan yang akan membantu untuk membuat sel telur
matang sehingga berkembang dan akan memulai proses pembuahan.
3. Selama proses pengambilan sel telur, maka biasanya dokter akan mencari folikel
didalam rahim dengan cara melakukan metode ultrasound. Dan sel telur ini kemudian
akan diambil dengan cara menggunakan jarum khusus yang mempunyai rongga.
Prosesdur seperti ini biasanya berlangsung kurang lebih selama 30 menit hingga 1
jam. Dan sebagian wanita yang diberikan oleh obat pereda nyeri sebelum mereka
melakukan prosedur ini, tetapi dapat juga diberikan obat penenang ringan yang
diberikakn dengan cara dibius total.
4. Kemudian sel telur ini akan segera dipertemukan dengan sperma pasangan mereka,
yang pengambilannya dilakukan dengan cara yang sama. Setelah itu akan disimpan
didalam klinik untuk bisa memastikan perkembangan yang terjadi bisa maksimal.
5. Dan setelah embrio dari hasil pembuahan sel telur serta sperma ini dianggap sudah
cukup matang, maka embrio tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim. Dan dokter
akan memasukkan secara tabung penyalur didalamnya yang disebut dengan kateter ke
dalam vagina wanita sampai ke dalam rahim. Untuk bisa membuka peluang besar
kehamilan, maka tiga embrio ini biasanya akan ditransfer dengan sekaligus.
6. Dua minggu setelah transfer embrio dilakukan, maka pihak wanita biasanya diminta
untuk melakukan tes kehamilan.
1. Gangguan pada tuba fallopi atau rahim yang berbentuk seperti kerusakan dan juga
sumbatan dari jalur sel telurnya.
2. Gangguan dari ovulasi yang dapat membuat produksi sel telur menjadi tidak
maksimal.
3. Endometriosis
7. Alasan dari masalah mengenai ketidaksuburan yang memang tidak diketahui secara
jelas.
8. Mempunyai resiko penyakit keturunan. Dengan melakukan proses bayi tabung ini, sel
telur yang sudah dibuahi bisa diskrining dengan menggunakan kode genetiknya untuk
bisa mencari masalah genetik tertentu. Dan setelah embrio ini dinyatakan tidak
mempunyai resiko penyakit maka baru bisa diturunkan. Dan bisa ditanamkan didalam
rahim.
Proses bayi tabung tetap mempunyai resiko yang seharusnya mendapatkan pertimbangan
matang dari pihak keduanya. Dan salah satu resiko yang saat prosedur pengambilan sel telur,
kemungkinan terjadinya infeksi bisa saja terjadi, pendarahan, serta bisa menyebabkan
gangguan di usus atau juga pada organ lainnya.
Dan ada juga resiko dari segi pemberian obat-obatan yang digunakan supaya bisa
merangsang atau menstimulasi ovarium akni sindrom hiperstimulan ovarium. Efek yang akan
dirasakan biasanya beragam, dari mulai perut kembung, kram, atau juga nyeri ringan, berat
badan yang bertambah sampai rasa sakit yang hebat dibagian perut. Efek yang berat yang
harusnya ditangani oleh rumah sakit meskipun biasanya gejala akan hilang disaat siklus
ovarium sudah selesai.
2. Resiko kehamilan kembar, jika embrio yang ditanamkan lebih dari satu.
6. Stress akibat proses bayi tabung yang menguras tenaga, emosi, serta biaya.
Terdapat beberapa hal yang bisa menentukan tingkat keberhasilan dari proses bayi tabung.
Usia wanita adalah faktor yang paling penting. Usia yang optomal untuk wanita dengan
tingkat keberhasilan dari proses bayi tabung adalah yang berusia 21-39 tahun. dan selain itu,
faktor lain yang berperan besar pada proses bayi tabung adalah berat badan, merokok, asupan
alkohol, kafein, tingkat stress, riwayat kehamilan yang sebelumnya, kualitas dari embrio dan
juga jumlah embrio yang dimasukkan ke dalamnya.
Untuk bisa menjalani proses bayi tabung agar bisa hamil, maka Anda membutuhkan berbagai
faktor dalam hal medis dari kedua belah pihak. Dan kesiapan dari finansial juga suatu hal
yang tidak kalah penting, mengingat karena biaya proses bayi tabung yang memakan uang
banyak. Dan sebaiknya selalu melakukan konsultasi dengan dokter Anda supaya bisa
mendapatkan solusi yang terbaik lainnya.
Pada dasarnya program hamil bayi tabung ini merupakan salah satu bentuk
pelaksanaan dari proses pembuahan yang harusnya pembuahan ini terjadi di dalam
saluran telur, namun karena beberapa penyebab, proses ini tidak bisa terjadi dengan
alami, maka proses ini dilakukan dengan in-vitro atau di dalam laboratorium.
Prosedur dari program hamil bayi tabung ini adalah sperma dan sel telur ini dievaluasi
kualitasnya dan hanya sperma serta sel telur yang berkualitas saja yang akan digunakan
untuk proses fertilisasi. Fertlisasi ni dilakukan di dalam dua cawan petri yang mengandung
media sesuai dengam kondisi dari invivo, kemudian disimpan di dalam ikubator hingga
embrio berkembang kemudian embrio yang berkembang dengan kualitas yang paling bagus
ini dipilih untuk kemudian diperlihara di dalam rahim si pendonor hingga dilahirkan.
Untuk masalah waktu, program hamil bayi tabung memanglah membutuhkan waktu yang
tidak lama. Dan biasanya sebelum Anda melakukan program ini, maka Anda dan suami
haruslah melakukan konseling terlebih dahulu, harus melalui serangkaian pemeriksaan fisik
atau genikolog, dan pemeriksaan ultrasonografi dan juga pemeriksaan hormon, analisa
sperma, dan evaluasi pada gaya hidup.
Selain itu tingkat keberhasilan dari program bayi tabung juga tergantung dari usia. Karena
proses dari bayi tabung ini tidak akan menghasilkan 100% berhasil. Tingkat dari
kegagalannya juga cukup tinggi, sekitar 60-70%. Dan semakin meningkat usia Anda maka
akan semakin kecil juga untuk kecil walaupun dengan melakukan program hamil bayi
tabung.
Dibawah ini peluang keberhasilan program hamil bayi tabung tergangung usia :
1. Untuk usia dibawah 30 tahun, tingkat atau peluang keberhasilan mencapai 44,5%
2. Di isia 30-38 tahun peluang berhasil mencapai 28-30%, dan untuk usia 38-42 tahun
mencapai peluangs ekitar 10-11%
3. Diatas usia 42 tahun bisa dikatakan peluang untuk hamil walaupun menggunakankan
bayi tabung tingkat keberhasilannya adalah sekitar 0%
Namun, gagalnya program hamil bayi tabung ini bukan hanya tergantung dari tingkat usia
saja. Namun juga bisa disebabkan karena embrio yang tidak bisa menempel di dinding rahim
atau tidak terjadinya implantasi di dalamnya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena
adanya faktor cacat kromosom, selain itu terdapat beberapa hal lainnya yang menjadi
penyebab gagalnya bayi tabung ini dan tidak diketahui apa penyebabnya. Jadi, sebaiknya
sebelum Anda memilih jalan menggunakan program bayi tabung, sebaiknya anda harus
menyiapkan mental dan juga fisik anda terlebih dahulu.
Kemudian, jika pemeriksaan sudah dilakukan maka dokter selanjutnya akan memilih empat
jenis embrio yang paling baik yang kemudian akan ditanamkan kembali di dalam rahim
wanita. Empat dari embrio ini merupakan jumlah yang paling banyak dan maksimal karena
jika lebih dari empat maka resikonya adalah harus ditanggung oleh ibu dan janin menjadi
lebih besar. Embrio-embrio yang terbaik ini kemudian akan diisap ke dalam sebuah kateter
khusus yang akan dipindahkan ke dalam rahim. Dan terjadinya kehamilan ini bsia diketahui
melalui suatu pemeriksaan dari air seni sekitar 14 hari setelah proses pemindahan embrio
dilakukan.
Untuk anda yang ingin melakukan proses bayi tabung, sebaiknya mengonsumsi makanan-
makanan yang bergizi untuk menunjang kualitas embrio. Makanan-makanan yang baik
adalah makanan yang mencukupi kebutuhan nutrisi anda sehari-hari. Dan selain itu juga
menjauhi hal-hal yang bisa menyebabkan gagalnya bayi tabung perlu dihindari. Jika Anda
seorang perokok, sebaiknya mulai sekarang usahakan untuk menghindari rokok. Jangan
minum-minuman beralkohol, karena ini akan memberikan pengaruh yang kurang baik untuk
kesehatan rahim Anda.
Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu:
1. Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian
disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
2. Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau
langsung ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan.
Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan
inseminasi buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut memperoleh keturunan.
Namun sebaliknya, ada 5 hal yang membuat hukum bayi tabung menjadi haram yaitu:
1.Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita
yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
2. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari
pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.
3. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian
benih mereka tersebut.
4. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si istri.
5. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.
Namun, para alim ulama tetap menetapkan fatwanya bahwa program bayi tabung dari
pasangan suami-istri yang dititipkan di rahim perempuan hukumnya haram karena akan
memberi dampak negatif di kemudian hari terkait masalah hak waris dsb.
Karena pandangan menurut islam, bahwa hukum bayi tabung merupakan masalah yang
kontemporer ijtihadiah, karena tidak adanya suatu hukum yang sangat spesifik di dalam Al-
Quran serta As-Sunnah atau dalam kajian fiqih sekalipun. Oleh sebab itulah perlunya
pengkajian dan klarifikasi yang khusus mengenai hukum bayi tabung menurut islam dengan
jelas. Sedangkan hukum bayi tabung menurut hukum perdata Indonesia adalah merupakan
suatu permasalahan hukum dan juga suatu etis moral yang jika ditelusuri bahwa sperma atau
sel telur yang berasal dari pasangan yang syah di dalam suatu hubngan pernikahan. Namun,
hal ini menjadi masalah jika bahan dari pembuatan bayi tabung ini berasal dari orang yang
sudah meninggal dunia.
1. Bagaimana status dari si anak jika dilahirkan melalui proses bayi tabung atau proses
inseminasi buatan?
2. Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan orangtua biologisnya? Apakah
ia mendapatkan hak warisnya?
3. Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan surogate mother-nya (dalam
kasus lain adalah terjadinya suatu penyewaan rahim dan orangtua yang biologisnya).
Serta darimanakah ia bisa mendapatkan hak mewarisnya?
Namun adalah beberapa tinjauan pada segi hukum perdata terhadap program hamil
bayi tabung ini :
1. Jika benih yang datang berasal langsung dari pasangan suami istri, maka akan
dilakukan proses fertilisasi vitro transfer embrio dan kemudian diimplantasikan ke
dalam rahim istri dan anak tersebut akan secara biologis atau juga secara yuridis
mempunyai status yang syah dari pasangan ini.
2. Namun jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya setelah ibunya bercerai
dari pasanganya maka disaat anak itu lahir 300 hari sebelum hari perceraian, anak
tersebut mempunyai status yang sah dari pasangan ini. Namun jika dilahirkan 300 hari
setelah perceraian, maka anak tersebut bukan anak yang sah bekas suami ibunya dan
juga tidak ada hubungan keperdataannya dengan bekas suaminya. Hukum ini tertulis
jelas di Dasar hukum ps. 255 KUHPer
3. Kemudian jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang mempunyai
suami, maka dengan segi yuridis status anak itu adalah anak yang sah dari yang
penghamil, bukan dari pasangan yang mempunyai benih. Hukum ini juga tertulis jelas
di dasar hukum ps.42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer. Dalam hal ini adalah
suami dan istri penghamil bisa menyangkal anak tersebut merupakan anak yang sah
melalui suatu tes golongan darah atau menjalani tes DNA
4. Jika benihnya berasal dari donor, jika suaminya mandul dan istrinya subur maka
melakukan bayi tabung dengan persetujuan pasangan tersebut. Kemudian sel telur
akan dibuahi dengan sperma dari donor yang ada di dalam tabung petri dan kemudian
jika terjadi pembuahan akan diimplantasikan ke dalam rahim istrinya. Anak yang lahir
mempunyai status yag sah dan mempunyai hubungan untuk mewaris dan hubungan
keperdataan selama si suami tidak menyangkal dan juga melakukan tes DNA. Dasar
hukum ini ada di dalam Dasar hukum ps.250 KUHPer.
5. Dan jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita yang lainnya yang sudah
brsuami maka anak yang lahir nanti merupakan anak yang sah dari pasangan
penghamil tadi. Dasar Hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps.250 KUHPer
6. Jika semua benihnya dari donor, maka jika sel sperma atau juga sel telurnya berasal
dari prang yang terikat pada suatu hubungan pernikahan dan perkawinan, namun
embrio yang diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita akan terikat dalam
perkawinan dan anak yang lahir mempunyai status anak yang sah dari pasangan suami
istri tadi karena sudah dilahirkan dari rahim seorang perempuan yang sudah terikat
dalam perkawinan yang sah.
7. Jika diimplantasikan dalam rahim seorang gadis, maka anak ini mempunyai status
sebagai anak diluar kawin karena gadis ini tidak mempunyai suatu ikatan perkawinan
yang sah dan secara biologis kecuali ikatan sel telur berasal darinya. Namun jika sel
telur berasal darinya maka anak tersebut dengan secara biologis dan yuridis dianggap
sebagai anaknya.
Untuk itu, para ahli dalam penelitiannya harus mempertimbangkan aspek etika, moral dan
agama. Apabila tidak maka akan menimbulkan hal yang kontroversial dan meniimbulkan
dampak bayi tabung, padahal penemuan di bidang teknologi reproduksi dapat dikembangkan
secara luas untuk kesejahteraan manusia.
Pada bayi tabung terdapat kadar yang berbeda. Bagi wanita muda berumur dua puluh tahun
(20 tahun) yang dilahirkan dengan proses bayi tabung, kadar darah embrionya adalah 76,0%.
Ini merupakan nilai yang lemah karena saat proses pembuahan, ia berada di luar rahim
selama satu jam atau kurang.
Padahal telah diketahui bahwa darah embrio bagi orang-orang dewasa tidak memiliki fungsi
apa-apa. Ditambah lagi, pencernaan yang terjadi di luar rahim menyebabkan peningkatan
kadar darah embrio tersebut menyebabkan peningkatan kadar darah embrio tersebut dalam
tubuh manusia.
Dalam arti lain, pencemaran itu memberikan dampak pada seluruh embrio dan
menimbulkan perubahan penampilannya. Di sisi lain, teknologi bayi tabung memiliki
potensi bertentangan dengan norma agama/masyarakat jika dibuat dengan cara massal dan
tidak diketahui dengan pasti siapa pemiliki sel-sel kelamin yang digunakan. Dengan
demikian, akan sulit diketahui siapa orang tua bayi yang akan terbentuk dan embrio dari hasil
persatuan sel telur dengan sel spermatozoa orang tertentu yang ditanamkan di dalam rahim
ibu pengganti, memiliki dampak serius dari segi agama dan etika.
Hubungan antara ibu dan janin yang dikandungnya yang terjalin secara alami selama proses
kehamilan akan menjadi masalah di kemudian hari. Sebuah Lembaga Roslin di Inggris adalah
lembaga pertama yang sukses mengkloning domba pada tahun 1996 yang bernama Dolly.
Tetapi lembaga ini keberatan terhadap sukses kloning manusia, yang dianggap bahwa
tindakan tersebut tidak terpuji dan merupakan pengkhianatan yang hanya akan menciptakan
kehancuran.
Markas besar UNESCO meminta agar negara-negara di dunia melarang kloning manusia.
Percobaan kloning manusia tidak hanya mengandung risiko pengetahuan, tetapi juga
melanggar etika dan melanggar harga diri manusia.
Selain itu, untuk urusan kesehatan dampak bayi tabung untuk wanita terdapat efek
sampingnya. Prosedur yang diberikan memerlukan suatu persetujuan dari Anda dan
juga pasangan Anda tergantung dari pilihan. Anda harus mengetahui dan memahami
terlebih dahulu tentang dampak bayi tabung ini untuk kesehatan. Harus Anda ketahui bahwa
program bayi tabung merupakan suatu cara untuk mempertemukan sperma dengan sel telur
namun dengan proses inseminasi atau teknologi buatan manusia.
Dampak bayi tabung untuk kesehatan wanita bisa meningkatkan resiko dan potensi terjadinya
Ovarian Hyper Stimulation Syndrome atau OHSS. Hal ini disebabkan dari obat yang
dikonsumsi selama proses stimulasi ovarium. Dan selai itu infeksi yang terjadi biasanya
adalah setelah proses pengumpulan sel telur. Selain itu, dapak bayi tabung yang lainnya
adalah unculnya reaksi anestesi dan juga terjadinya kerusakan pada struktur ovarium yang
masuk ke dalam usus dan masuk ke dalam kandung kemih wanita.
Dampak negatif bayi tabung yang lainnya adalah walaupun tidak semua mengalami hal ini,
namun ada beberapa kasus yang menimbulkan suatu dampak gejala menopause selama proes
yang pertama pada program bayi tabung. Gejala yang muncul biasanya diakibatkan karena
sel telur yang dibuahi akan menempel di dalam dinding uterus. Fan kemudian prubahan
hormon yang terjadi di masa kehamilan merupakan suatu hal yang normal, namun terdapat
beberapa gejala yang spesifik dari program bayi tabung yang dijalani ini, wanita akan
mengalami urinasi yang panas, sakit kepala, payudara yang mengeras, sensasi kram pada
bagian bawah perut dan terjadinya suatu perubahan pada suasana hati mereka yang tidak
menentu.
Itulah beberapa dampak bayi tabung yang terjadi pada wanita. Itu mengapa sebelum
melakukan program bayi tabung ini membutuhkan suatu persiapan mental dan juga fisik.