Laporan Praktikum Asam Amino Dan Protein Fian
Laporan Praktikum Asam Amino Dan Protein Fian
Laporan Praktikum Asam Amino Dan Protein Fian
PENDAHULUAN
untuk berbagai macam jenis protein tidak banyak berbeda. Protein merupakan
senyawa yang massa molekul relatifnya besar ( 10 3-106 ) dan tersusun dari
(-COOH) dan gugus amin (-NH2). Dalam molekul protein kurang lebih 20 macam
asam-asam alfa amino berikatan dengan ikatan peptida dan membantuk molekul
sangat besar. Suhu, keasaman/pH dan garam-garam organik atau anorganik dapat
asam amino yang paling dominan bergantung pada pH larutan. Dalam larutan
asam kuat, semua asam amino sebagai bentuk kation dan dalam basa kaut, dalam
bentuk anion.
rantai yang panjang dengan eliminasi air dan gugus NH 2 dan gugus COOH.
Molekul yang dihasilkan disebut molekul peptida dan ikatan yang dibentuk
disebut ikatan peptida. Selanjutnya, gugus NH2 dan gugus COOH yang lain
membentuk ikatan peptida dengan asam amino yang lain sehingga dihasilkan
dapat dilakukan antara lain uji reaksi Millon, reaksi Ninhidrin, dan reaksi Biuret.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
mengidentifikasikan protein dengan cara tes biuret, tes millon, dan uji ninhidrin.
beberapa Uji reagen tertentu berdasarkan perubahan warna, bau, dan terbentuknya
endapan, melalui uji reagen kemudian diberi perlakuan seperti dipanaskan dan
didinginkan yang menunjukkan bahwa adanya reaksi uji positif terhadap asam
TINJAUAN PUSTAKA
6000 s/d 1.000.000. Protein yang terdapat dalam organisme sangat beragam dalam
ukuran dan strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah dan urutan asam
mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam
amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus
karboksil atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil
dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama. Rumus umum asam
H2N COOH
Penamaan asam amino dapat dituliskan dengan anama biasa (umum), capa
penamaan ini dapat pula digunakan singkatan terutama jika asam amino dalam
bentuk peptide dengan jumlah banyak. Disamping itu, penamaan asam amino
tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut (Tim Dosen Kimia, 2013):
O
O O H2N CH C OH
C OH CH2
H2 N CH C OH
CH3 HN
HN
Alanin (Ala)
prolin triptofan
As. 2-amino propanoat As. Furano metanoat As.2-amino-3-(3-idiolil) propanoat
Asam karboksilat dan gugus fungsi amina secara bersamaan berada dalam
asam amino, dan kita dapat mempertanyakan apakah keduanya dapat bersesuain,
sebab satu gugus bersifat asam dan lainnya bersifat basa. Asam amino dengan
satu gugus amino dan satu hidroksil lebih baik digambarkan sebagai struktur ion
R CH C O
NH3
Struktur dipolar ini konsisten dengan sifat asam amino yang seperti garam, yang
memiliki titik leleh agak tinggi (bahkan yang paling sederhana, glisina, meleleh
pada suhu 2330C) dan kelarutannya dalam pelarut organic relative rendah. Asam
proton pada basa kuat, atau dapat juga berperilaku sebagai basa dan menerima
the R group bonded to the carbon. The R group is called the side chain of the
amino acid. The simplest amino acid, called glycine, has R = H. All other amino
the stereogenic center of amino acids. Common, naturally occurring amino acids
are called l-amino acids. Their enantiomers, d-amino acids, are rarely found in
nature.
amino yang terbentuk secara alami disebut l-asam amino. Enantiomer mereka, d-
senyawa organiknya. Satu cara sintesis semacam itu adalah pengubahan suatu
asam amino yang terdapat berlebih menjadi yang diinginkan oleh suatu reaksi
transaminasi. Tidak semua asam amino dapat diperoleh dengan antar pengubahan
(interkonversi) dari asam amino lain atau dengan sintesis dari senyawa lain dalam
system binatang. Asam amino yang diperlukan untuk sistesis protein dan ini tidak
disintesis sendiri oleh organisme itu tetapi harus terdapat dalam makanannya.
Senyawa semacam ini dirujuk sebgaia asam amino esensial. Asam amino esensial
bergantung pada spesi hewan itu atau bahkan bergantung pada perbedaan
Reaksi Maallard adalah reaksi yang terjadi anatar gugus amino dari suatu
asam amino bebaas, residu rantai peptide atau potein dengan gugus karbonil dari
suatu karbohidrat apabila keduanya dipanaskan atau disimpan dalam waktu yang
relative lama. Gugus amino residu lisin yang terikat pada peptide dan protein
Selain itu gugus -amino juga berperan dalam reaksi Maillard. Salah satu produk
pangan yang mengandung produk reaksi maillard adalah kecap ( Rosida, 2006 ).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
CuSO4 0,01 N.
Tabung reaksi, pipet tetes, penjepit tabung, sikat tabung, rak tabung,
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah disiapkan 10 buah tabung
Sepuluh buah tabung reaksi yang bersih dan kering disiapkan. Masing masing
Sepuluh buah tabung reaksi disiapkan, lalu masing masing tabung diisi dengan 2
ml ; glisin, cystein, cystin, meteonin, alanin, tirosin, triptofan, arginin, gelatin dan
dikocok dan diamati perubahan yang terjadi. Apabila tidak timbul warna
O
1.
H2N CH C OH + Hg(NO3)2
CH3
alanin
2. O
H2N CH C OH + Hg(NO3)2
H
glysin
3. O
H2N CH C OH Hg(NO3)2
CH2
SH
systein
4. O
H2N CH C OH
CH2
+ Hg(NO3)2
CH2
CH3
metionin
5. O
H2N CH C OH
H2C
+ Hg(NO3)2
HN
triptofan
6. O
H2N CH C OH
CH2 + Hg(NO3)2
CH2
CH2
NH
C NH
NH2
arginin
7. OH
O C NH2
H2 H2
CH C S S C CH + Hg(NO3)2
NH2 C O
systin
OH
8. O
H2N CH C OH
CH2
+ Hg(NO3)2
OH
tyrosin
1. O O
OH
H2N CH C OH +
OH
CH3
alanin O
2. O O
OH
H2N CH C OH +
OH
H
O
glysin
3.
O O
OH
H2N CH C OH +
OH
CH2
O
SH
systein
4. O
H2N CH C OH O
CH2 OH
+
CH2 OH
S O
CH3
metionin
5. O
O
H2N CH C OH
H2C OH
+
OH
HN O
triptofan
6. O O
H2N CH C OH
OH
CH2 +
CH2
OH
CH2
O
NH
C NH
NH2
arginin
7. OH
O C NH2 O
H2 H2 OH
CH C S S C CH +
OH
NH2 C O
systin O
OH
OH
8. O
H2N CH C OH O
CH2 OH
+
OH
O
OH
tyrosin
O O O
O
9. H OH
H2N C CH + N + RCHO + CO2 + 3 H20 + H+
R OH
O O O
CH3
alanin
O
2.
H2N CH C OH + NaOH + CuSO4
H
glysin
3. O
CH2
SH
systein
4. O
H2N CH C OH
CH2
+ NaOH + CuSO4
CH2
CH3
metionin
5. O
H2N CH C OH
H2C
+ NaOH + CuSO4
HN
triptofan
6. O
H2N CH C OH
CH2 + NaOH + CuSO4
CH2
CH2
NH
C NH
NH2
arginin
7.
OH
O C NH2
H2 H2
CH C S S C CH + NaOH + CuSO
4
NH2 C O
systin
OH
8.
O
H2N CH C OH
CH2
+ NaOH + CuSO4
OH
tyrosin
4.3 Pembahasan
merah yang terbentuk kemungkinan garam merkuri dari tripsin yang bereaksi atau
bernitrasi. Sedangkan dengan asam amino yang lainnya tidak bereaksi. Hal ini
asam amino yang mengandung gugus fenol. Millon dan Thirosin memberikan
reaksi positif dengan memberikan warna merah, hal ini sudah sesuai dengan teori.
Dan asam amino yang lain yang tidak memberikan warna ( bening ) berarti tidak
Asam amino yang dipanaskan bersama pereaksi ninhidrin akan membentuk suatu
kompleks yang berwarna untuk asam amino. Kompleks yang terbentuk dan
berwarna mengandung dua molekul ninhidrin yang bereaksi dengan amino setelah
asam amino dioksidasi. Pada percobaan ini juga menghasilkan NH 3 dan CO2,
dengan arginin diperoleh larutan yang berwarna ungu setelah pendinginan, tetapi
pada saat pemanasan dengan pereaksi ninhidrin larutan tetap tidak berwarna,
sedang dengan asam amino yang lainnya tidak menghasilkan perubahan atau tidak
bereaksi dimana larutannya tetap bening. Reaksi ninhidrin ini berguna untuk
satu gugus amino yang bebas, namun pada prolin dan hidroksi prolin
menghasilkan warna kuning dan bukan warna biru-ungu dengan ninhidrin, hal itu
dikarenakan asam -amino pada prolin dan hidroksi prolin langsung berikatan
pada rantai siklik prolin dan hidroksi prolin sehinggga sukar untuk terlepas untuk
dioksidasi oleh oksidator dari ninhidrin. Hal ini telah sesuai dengan teori yang
ada.
peptida dalam protein. Dalam larutan biasa, biuret memberikan warna lembayung
dengan CuSO4 karena kemungkinan terbentuk kompleks Cu2+ dengan gugus C-O
dan N-H- dari rantai peptida dalam suasana basa. Dipeptida tidak memberikan
reaksi positif. Bila protein dalam suasana basa kuat ditambahkan larutan CuSO 4
akan timbul warna merah ungu. protein dengan pereaksi biuret bereaksi positif,
dimana pada saat penambahan NaOH larutan menjadi keruh, saat penambahan
CuSO4 larutan berwarna merah keunguan, dan pada saat penambahan CuSO 4
berlebih larutan berwarna ungu. Dengan asam amino lainnya pada umumnya
menghasilkan larutan yang tidak berwarna pada saat penambahan NaOH dan
CuSO4, dan berwarna biru muda keruh pada saat penambahan CuSO 4 berlebih,
5.1 Kesimpulan
1. Pada uji millon, yang menghasilkan warna merah dan positif asam amino
positif merupakan asam amino yaitu glisin, alanin, triptosilin, gelatin dan
protein.
3. Pada uji biuret, yang dalam suasana basa kuat (NaOH) ditambahkan dengan
5.2 Saran
agar setidaknya ada pengetahuan baru dan juga agar bisa bermanfaat bagi