Gambar Alat HPLC
Gambar Alat HPLC
Gambar Alat HPLC
(KCKT)
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
- Menjelaskan teori Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Mengoperasikan alat Kromatografi Cair dengan baik dan benar
- Menganalisa suatu senyawa kimia baik secara kualitatif maupun
kuantitatif dengan menggunakan alat kromatografi cair kinerja tinggi.
Wadah fase gerak harus bersih dan lembap (inert). Wadah pelarut
kosong ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase
gerak. Wadah ini biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai
2 liter pelarut. Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran
pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam
daya elusi dan resolusi. Fase gerak yang paling sering digunakan untuk
pemisahan dengan fase terbalik adalah campuran larutan bufer dengan
metanol atau campuran air dengan asetonitril. Untuk pemisahan dengan
fase normal, fase gerak yang paling sering digunakan adalah campuran
pelarut-pelarut hidrokarbon dengan pelarut yang terklorisasi atau
menggunakan pelarut-pelarut jenis alkohol. Pemisahan dengan fase
normal ini kurang umum dibanding dengan fase terbalik.
2. Pompa
Ada 2 jenis kolom pada HPLC yaitu kolom konvensional dan kolom
mikrobor. Kolom
merupakan bagian HPLC yang mana terdapat fase diam untuk
berlangsungnya proses pemisahan solut/analit. Kolom mikrobor
mempunyai 3 keuntungan yang utama dibanding dengan kolom
konvensional,
yakni: Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya 80% atau lebih
kecil dibanding dengan kolom konvensional karena pada kolom
mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat (10 -100 l/menit).
Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor
lebih ideal jika digabung dengan spektrometer massa. Sensitivitas
kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat, karenanya jenis
kolom
ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas misal sampel klinis.
5. Detektor HPLC
1. Kromatografi Adsorbsi
Prinsip kromatografi adsorpsi telah diketahui sebagaimana dalam
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Pemisahan
kromatografi adsorbsi biasanya menggunakan fase normal dengan
menggunakan fase diam silika gel dan alumina, meskipun demikian
sekitar 90% kromatografi ini memakai silika sebagai fase diamnya.
Pada silika dan alumina terdapat gugus hidroksi yang akan berinteraksi
dengan solut. Gugus silanol pada silika mempunyai reaktifitas yang
berbeda, karenanya solut dapat terikat secara kuat sehingga dapat
menyebabkan puncak yang berekor.3)
6. Kromatografi Afinitas
Dalam kasus ini, pemisahan terjadi karena interaksi-interaksi
biokimiawi yang sangat spesifik. Fase diam mengandung gugus-gugus
molekul yang hanya dapat menyerap sampel jika ada kondisi-kondisi
yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang
sesuai (sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi).
Kromatografi jenis ini dapat digunakan untuk mengisolasi protein
(enzim) dari campuran yang sangat kompleks.2)
1. Meningkatkan deteksi
2. Merubah struktur molekul atau polaritas analit sehingga akan
menghasilkan puncak kromatografi yang lebih baik