Ekonomi Produksi
Ekonomi Produksi
Ekonomi Produksi
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
membutuhkan banyak tempat. Untuk itu kita harus pandai dalam melakukan
pengolahan pasca panen agar dapat menambah nilai tambah produk pertanian
tersebut ketika dijual. Hal ini juga disebut dengan ekonomi produksi dimana
definisinya sendiri adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang menjelaskan kegiatan
konsumen dapat dicapai apabila produk yang dikeluarkan sesuai dengan selera
produksi pada sektor yang lain, bedanyanya pada barang apa yang digunakan
untuk produksi. Dalam sektor pertanian yang berkaitan dengan ekonomi produksi
pada umumnya adalah terkait dengan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
pada usahatani tersebut biasanya terkait dengan pajak tanah, sewa traktor dan
1
b. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap?
c. Apa yang dimaksud dengan biaya variabel?
d. Apa itu petani Gurem?
.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah untuk mengetahui kegiatan produksi
BAB. II
PEMBAHASAN
(Sudarman, 2004).
2
Menurut Sofjan Assawi (1999) ekonomi Produksi adalah suatu cabang ilmu
ekonomi yang menjelaskan proses mengubah input menjadi output sihingga nilai
barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang
digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di
produksi dengan satu macam faktor produksi yang digunakan , sedangkan faktor
tertentu (ceteris paribus). Atau dapat dikatakan sebagai teori produksi sederhana
dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi
barang. Dalam produksi dengan satu input variabel (jangka pendek) ini
penggunaan faktor produksi. Pada jangka pendek ini berlaku hukum The Law of
bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini
kurva :
Dari hubungan kurva-kurva tersebut, terbentuklah tiga daerah, yaitu :
3
1. Daerah I (daerah efisien tetapi tidak rasional) yaitu Efisien karena tambahan
dengan demikian petani atau produsen tidak akan berhenti menambah input
dilakukan.
2. Daerah II (efisien tetapi rasional) yaitu Efisien : tambahan input masih
berkurang), Rasional : rata-rata produksi fisik masih lebih besar dari tambahan
(Suhartini, 2010).
.3 Maksimisasi Profit Satu Input dan Satu Output
Nilai Produk Total (Total Value Product = TVP) dan Biaya Input Total
Untuk memaksimumkan profit, dibutuhkan nilai TVP dan TFC TVP (Nilai
Produk Total). Nilai Produk Total merupakan total produk (output) yang telah
dikalikan dengan harganya sehingga jika TPP=y dan harganya konstan (p=p 0),
maka:
TVP=p0. TPP=p0.y
4
Persamaan p0y adalah penerimaan total yang diperoleh dari penjualan
output y pada harga jual konstan, dan diistilahkan sebagai nilai produk total
(TVP, total value of product). Jadi pada harga produk konstan, fungsi TVP
memiliki bentuk yang sama dengan fungsi TPP dan yang mengalami perubahan
Biaya tetap adalah biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya
tetap dalam proses produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak
TVC) adalah jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnya
jumlah output yang akan dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan
dihasilkan, maka akan semakin besar pula biaya variable yang akan dikeluarkan.
Biaya Total ( Total Cost, TC)
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka
pendek.
5
Biaya Rata-Rata
Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost, AFC) adalah hasil bagi antara biaya
tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus AFC adalah Keterangan:
TC = Total Cost
Q = Quantity
Besar kecilnya AFC tergantung dari jumlah barang yang dihasilkan. Artinya,
jika barang yang dihasilkan semakin banyak, maka AFC akan semakin kecil
(berbanding terbalik). Kurva AFC bergerak dari sisi kiri atas kanan bawah.
Biaya variable rata-rata (Average Variable Cost, AVC) adalah biaya variable
biaya, yakni:
= TR TC
Dengan membandingkan total revenue dan total cost, maka ada 3 (tiga)
2) Bila TR = TC akan diperoleh break event point (titik impas), yaitu suatu titik
hidupnya pada lahan pertanian, dengan relatif tidak memiliki akses pasar dan
6
regulaisi. Petani gurem merupakan petani yang hanya mempunyai lahan kurang
Indonesia sekitar 13,7 juta jiwa. Selain itu petani gurem adalah petani yang
kemurahan alam, dan hama, dengan perkakas pertanian yang sederhana serta
dibebani harga pupuk, tengkulak, dan rentenir. Kekalahan dalam pergulatan itu
akan membuatnya menjadi buruh tani atau pergi mencari pekerjaan di kota dengan
oleh kebanyakan rumahtangga petani. Sifat khas pada diri petani adalah berusaha
7
BAB. III
PENUTUP
.1 Kesimpulan
dengan satu input variabel adalah hubungan antara tingkat produksi dengan satu
macam faktor produksi yang digunakan , sedangkan faktor faktor produksi yang
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang.
Dalam produksi dengan satu input variabel (jangka pendek) ini menunjukkan
produksi.
.2 Saran
cukup banyak sehingga sulit untuk memahami materi sebagai bahan makalah, dan
dengan mempelajari makalah yang singkat ini diharapkan kita semua dapat
8
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta :
Fakultas. Ekonomi Universitas Indonesia.
Soekartawi. 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi
Revisi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.