Gulma

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 82

1.

Ageratum conyzoides L

Identifikasi

Nama Ilmiah : Ageratum conyzoides L.

Nama Umum : Great weeds, white weeds

Nama Lokal : Babadotan, wewedusan

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Ageratum

Species : Ageratum conyzoides L

Deskripsi

Akar : Berakar tunggang

Batang : Tumbuh tegak berbentuk bulat, berbuku dan berbulu halus pada bukunya,

bercabang. Dapat mencapai tinggi 60-120 cm.

Daun : Oval seperti telur, bergerigidan berbulu halus, tangkai daun pendek

Bunga : Berkelompok seperti cawan, warna biru, violet, putih, mahkota bunga

berbentuk tabung sempit seperti lonceng berlekuk lima.

Buah : Buah keras berwarna putih, runcing dengan gerigi lima bua dan rambut
bersisik lima buah

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Hidup di tempat kering, ketinggian kurang

dari 1200 m dpl, suhu optimal 16 24 C,

intensitas tinggi

Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan herbisida Dalapon, Paraguat


2. Syndrella nodiflora

Identifikasi

Nama Ilmiah : Syndrella nodiflora L

Nama Umum : Warak

Nama Lokal : Gletang warak, Legetan (Jawa)

Jotang Kuda (Sunda)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Syndrella

Species : Syndrella nodiflora L

Deskripsi

Akar : Berakar tunggang

Batang : Berbentuk bulat dan pertumbuhannya bercabang banyak

Daun : Berwarna hijau tua, berhadapan, tunggal, lonjong, berlekuk, daging daun

kaku, ujungnya meruncing, tulangnya menjari, pangkal meruncing.

Bunga : Jumlah bunganya majemuk, ter;etak diujung, berbentuk bonggol, warnanya


kuning, simetri bunga adalah simetri

Buah : Buah keras berwarna putih, runcing dengan gerigi lima buah dan rambut

bersisik lima buah

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Amerika tropis

Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan herbisida


3. Emilia sonchifolia

Identifikasi

Nama Ilmiah : Emilia sonchifolia

Nama Umum : Tempih Wiyang

Nama Lokal : Jawa dengan sebutan jonge

Jombang (Sunda) tespong, serubung

gelang, jawi rawa (Jawa), serta sarap

(Madura)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Emilia

Species : Emilia sonchifilia

Deskripsi

Akar : Akar Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) merupakan akar tunggang

(radix primaria) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan

dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah.


Selain itu, akar terbentuk seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas

ruas dan tudung akar (calyptra).

Batang : Batang Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) tegak lurus atau

merunduk di dasar dan seringkali bercabang, seringkali berwarna kuat keungu

unguan, tinggi mencapai 10-40 cm, bulat padat dan berwarna hijau, tangkai

halus, kokoh, berbulu halus atau hempir begitu, laticiferous, panjang antar

buku 2-6 cm.

Daun : Daun Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) daun berwarna hijau di

bagian atasnya, lebih muda atau keungu-unguan di bagian bawah, rata atau

sebagian bergigi, tersusun memilin, melekat, 4-16 x 1-8 cm, yang lebih atas

lebih kecil, daun yang lebih rendah biasanya beroset; daun yang lebih rendah

sebagian terlewati dengan tiba-tiba atau pada akhirnya menjadi hampir

sirkuler, bentuk ginjal atau bulat telur, bersegi tiga-bulat telur atau bentuk

telur sungsang bergigi pada bagian atasnya; daun yang lebih tinggi seringkali

berbentuk lira berbagi, pada bagian yang jauh lebih sempit menurun dengan

beberapa gigi bersegi tiga dan bulat telur belah ketupat, kurang lebih ujung

baga bergigi kasar; daun atas memeluk batang, bentuk panah, seringkali

sedikit dan terkadang bergigi kasar; semua daunya lancip atau menyebar dari

dasar aurikel dan ujung agak tumpul, berbulu halus atau hampir begitu; daun

yang lebih rendah sedikit bertangkai, pada tanaman juwana seringkali dengan

rambut putih jelas.

Bunga : Mous, di ujung, pada awalnya berbentuk silinder, kemudian berdasar gelendut,

panjang 8-17 mm, beberapa bersamaan membentuk lepasan, biasanya beribu


gagang malai rata ppanjang; ibu gagang berbentuk silinder,berbulu halus,

panjang 1.5-10 cm; pembalut berbentuk silinder atau setengah tumpul, daun

gagang 7-10, beruntutan tunggal, bergaris tepi tembus cahaya, tegak lurus,

berpautan, kemudian bebas dan terterum tanpa daun gagang kecil sebagai

dasar, dengan ujung segitiga, agak lurus melebar, pada akhirnya menjadi

cembung.

Buah : Kotak biasanya memiliki 3 kapsul lobus, hijau kemerahan

Biji : Biji Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) yang masak

berwarna kehitam-hitaman, panjangnya 1,5-3 mm, permukaanya berambut

halus dan pendek, di puncaknya terdapat karangan bulu halus/papus berwarna

putih panjangnya 3-7 mm.

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Emilia sonchifolia (L.) DC. Ex Wight termasuk gulma penting di perkebunan

karet umumnya tumbuh jarang dan tidak dominan. Biasanya terdapat di tepi

jalan, di tepi sawah dan di ladang. Gulma ini tumbuh pada tanah lembab atau

kering, agak toleran terhadap suasana bernaung. Daerah penyebaran meliputi

11- 3050m di atas permukaan laut

Pengendalian : Fisik

Pengendalian fisik dilakukan dengan cara pembersihan dan

pemberantasan gulma hingga bersih dengan cara yang manua yaitu mencabut

gulma sampai ke perakaran.

Mekanis
Pengendalian mekanis dilakukan dengan menggunakan tenaga

manusia atau peralatantertentu yang bertujuan untuk merusak sistem perakaran

gulma.

Kimiawi

Penggunaan herbisida kontak ataupun dengan herbisida sistemik

seperti glyphosate,seperti glyphosate, glufosinate dan paraquat

Kultur Teknis

Pengendalian kultur teknis dilakukan dengan cara mengatur jarak tanam untuk

meminimalisasi populasi gulma.


4. Euphorbia hirta

Identifikasi

Nama Ilmiah : Euphorbia hirta L.

Nama Umum : Nanangkaan

Nama Lokal : Sumatera daun biji kacang jawa

Nanangkaan (Sunda)

Gendong anak (Jakarta)

Fatikan kebo (Jawa)

Kaksekakan (Madura)

Isu maibi (Ternate)

sosonongs (Halmahera)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Euphorbia

Species : Euphorbia hirta L

Deskripsi

Akar : Akar Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) termasuk ke dalam sistem perakaran
tunggang. Akar Patikan kebo memiliki banyak cabang- cabang akar. Akar

Patikan kebo memiliki banyak rambut-rambut atau bulu-bulu halus. Akar

Patikan kebo memiliki tudung akar atau kaliptera. Akar Patikan kebo

berwarna kecoklatan.

Batang : Batang patikan kebo berbentuk bulat dengan tinggi sekitar 0,1-0,6 mm. Batang

utamanya berambut pada ujungnya. Batnag patikan kebo ini pada umumnya

berwarna hijau tua. Batang ini seolah-olah berbuku-buku dan beruas-ruas.

Batang patikan kebo ini memiliki serat-serat halus. Batang tumbuh tegak atau

bagian pangkal melengkung dan merayap di permukaan tanah. Membentuk

cabang dekat pangkal batang. Susunan daun berhadapan.

Daun : Daun patikan kebo ini bergaris dua, memanjat dengan miring. Ujung daun

patikan kebo ini kerap kali bergerigi. Bagian bawah helaian daunnya berambut

jarang. Daun patikan kebo memiliki panjang sekitar 0,5-5 cm.

Bunga : Bunga patikan kebo tersusun dalam karangan bunga yang bertangkai pendek

dan biasanya bunga ini duduk pada bagian ketiak daun patikan kebo.

Bunganya memiliki bentuk setengah bola. Seolah-olah bunga patikan kebo ini

seperti mata cincin yang letaknya di tengah atau diantara daun-daun yang

berhadapan.

Buah : Buah patikan kebo inimemiliki panjang sekitar 1 mm, rambut menempel.

Buahnya meruupakan buah kendaga beruang tiga. . Buah patikan kebo

merupakan buah sejati tunggal kering.

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Tempat hidup tanaman ini adalah tegalan, tanah berpasir dan tanah pertanian
diketinggian 1-1400 m dpl.

Pengendalian : Pengendalian dilakukan secara mekanik dengan cara dicabut dan secara

kimiawi dengan menggunakan 2,5 lb MSMA + 5 lb Sodium Chlorate dalam

4 galon air dengan penyemprotan dilakukan setiap lima minggu.


5. Biden pilosa

Identifikasi

Nama Ilmiah : Biden pilosa

Nama Umum : Spanish needle, Ajeran, Jinten

Nama Lokal : Acerang, hareuga (Sunda)

Ambong-ambong, jaringan, ketul

(Jawa), Lanci thuwa (Madura)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Biden

Species : Biden pilosa

Deskripsi

Akar : Berakar tunggang berwarna putih

Batang : Batang berbentuk segi empat, beralur, warna hijau, dan tegak. Batang dan

tangkai berkayu lunak dan mengandung air, berambut atau sebagian berambut.

Daun : Daun majemuk menyirip tiga sampai lima lembar, masing-masing berbentuk
bulat telur, halus, tepi bertoreh, ujung dan pangkal meruncing, pinggir

bergerigi, memiliki panjang 5-7 cm, lebar 5-6cm, pertulangan menyirip,

berwarna hijau.

Bunga : Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak berbentuk mangkok,

halus, hijau, benang sari berwarna kuning kehijauan, kepala sari berbentuk

bulat dan berwarna kuning kehijauan, kepala putik berwarna cokelat, mahkota

berwarna kuning.

Biji : Memanjang ramping berwarna hitam.

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Hidup di sekitar semak-semak atau di tanah pertanian

Pengendalian : Dengan menggunakan herbisida Glyphosat dan 2,4-D + 2,5 Ib MSMA + Ib

Sodium chlorat dalam 20 galon air


6. Cleome rutidospermae

Identifikasi

Nama Ilmiah : Cleome rutidospermae

Nama Umum : Maman

Nama Lokal : Maman

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Capparidales

Familia : Capparidaceae

Genus : Cleome

Species : Cleome rutidospermae

Deskripsi

Akar : Memiliki akar tunggang berwarna putih saat muda dan agak kecokelatan pada

sudah tua

Batang : Batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-

angsur meruncing seperti paruh dengan tinggi 0.15-0,80 m

Daun : Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm;

di Jawa berwarna biru; bulu-bulu halus yang pendek; tangkai buah 20-30 mm.
Helaian daun biasanya 3, bentuk daun memanjang atau bulat memanjang,

tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal pendek; batang 0,5-2 cm dengan

duri tipis.

Bunga : Bunganya tumbuh tunggal pada ketiak daun. Daun kelopaknya berbulu halus

dengan warna bunga mula-mula biru, lalu ungu kemudian menjadi merah

muda, dan berbunga sepanjang tahun

Buah : Tangkai buah 20-30 mm

Biji : Diameter biji 1,75-2 mm, elaiosom keputihan

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Ditemukan di pinggir jalan, sawah, ladang. Juga ditemukan hidup sebagai

epifit pada batu dan kayu.

Pengendalian : Dilakukan secara mekanik dengan pencabutan dan dengan kimiawi.


7. Cynodon dactylon (l.) Pers

Identifikasi

Nama Ilmiah : Cynodon Dctylon (L.) Pers

Nama Umum : Couch grass, bermuda grass

Nama Lokal : Rumput Bermuda, jukut kakawatan,

Gigirinling (Sunda)

Sukit grinting (Jawa)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Cynodon

Species : Cynodon dactylon (L.) Pers

Deskripsi

Akar : Memiliki akar tunggang berwarna putih saat muda dan agak kecokelatan pada

sudah tua

Batang : Batang langsing, sedikit pipih, yang tua dengan rongga kecil, kaku dan dapat

tumbuh 1- 30 cm. Tingginya dapat mencapai 90cm. Berwarna ungu.


Daun : Daun kerapkali jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis,

tepi kasar, hijau kebiuran, berambut atau gundul, 2.5 15 kali 0.2 0.7 cm,

berwarna hijau keabu-abuan

Bulir : Sebanyak 3 9, mengumpul, panjang 1.5 6 cm. Poros bulir berlunas. Anak

bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan lunas, menghadap ke satu sisi,

menutup satu dengan yang lain secara genting, duduk, ellips memanjang,

panjang kurang lebih 2 mm, kerapkali keungu-unguan. Sekam 1 2 yang

terbawah tetap tinggal. Jumlah benang sari 3, tangkai putik 2, kepala putik

ungu, muncul di tengah-tengah anak bulir.

Bunga : Tegak seperti tandan sepanjang 1,5 8 cm, tipe bunga malai menjari, panjang

spikelet 2-2,5 mm. Jumlah kromosom 2n = 18, 27, 30, 36, dan 40.

Buah : Tangkai buah 20-30 mm

Biji : Membulat telur, kuning sampai kemerahan terna bertahunan yang berstolon,

merumput dengan rimpang bawah tanah menenbus tanah sampai kedalaman 1

m atau lebih. Lamina melancip memita, berlapis lilin putih keabu-abuan

tipis dipermukaan bawah, gundul atau berambut pada permukaan atas .

pelepah daun panjang halus, bermabut atau gundul. Ligula tampak jelas

berupa cincin rambut rambut putih

Perbanyakan : Umumnya tersebar luas melalui perakaran , namun dari dari biji dapat

perbanyakan secara alami

Habitat : Rumput Bermuda tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 C. Jenis ini

toleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik

tetapi toleranterhadap banjir yang berkepanjangan. Toleran terhadap kisaran


pH tanah yang luas, tetapi pHoptimal adalah di atas 5.5. Juga toleran terhadap

kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleranterhadap naungan. Rumput

muda ini diduga berasal dari Afrika dan Asia Selatan dan Tenggara, tetapi

jenis ini telah diintroduksi ke semua daerah tropis dan subtropics dan dijumpai

dapat bertahan hidup di Eropa dan ketinggian 4000 m di Himalaya. Jenis ini

juga ada di pulau pulau Pasifik, Atlantik dan Lautan India.

Pengendalian : Dilakukan secara mekanik dengan pencabutan dan dengan kimiawi.


8. Eleusine indica (L.) Gaertn

Identifikasi

Nama Ilmiah : Eleusine indica (L.) Gaertn

Nama Umum : Rumput belulang

Nama Lokal : Carulang

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Eleusine

Species : Eleusine indica (L.) Gaertn

Deskripsi

Akar : Berakar serabut

Batang : kerapkali berbentuk cekungan yang terbentang; tinggi 0.1 1.9 m. Batang

menempel pipih sekali, bergaris, kerap bercabang.

Daun : Terdiri dari dua baris. Pelepah daun menempel kuat berlunas. Llidah seperti

selaput, pendek. Helaian bentuk garis dengan tepi kasar pada ujung, pad

pangkalnya ada rambut panjang, 12 40 kali 0.41 1 cm.


Bunga : Benang sari 3; kepala sari pendek. Tangkai putik 2; kepala putik sempit,

berwarna ungu.

Bulir : Terkumpul 2 12, satu sisi. Poros bulir bersayap dan berlunas, panjang 2.5

17 cm. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan lunas, duduk, rapat

menutup secara genting, menempel rapat, panjang 4 7 mm. Sekam terekan

rapat berlunas, dua yang terbawah tetap tinggal lama

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Gulma akan cepat tumbuh dan berkembang bila memperoleh cahaya yang

cukup banyak dan air pengairan yang berlimpah. Gulma ini sangat peka

terhadap keadaaan lingkungan.

Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan Diuron dan Surfactan


9. Axonopus compressus (sw) Beauv

Identifikasi

Nama Ilmiah :Axonopus compressus (sw) Beauv

Nama Umum : Rumput pahit

Nama Lokal : Jukut pait, papaitan (Sunda)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Axonopus

Species : Axonopus compressus (sw) Beauv

Deskripsi

Akar : Berakar serabut / adventica, dengan bulu-bulu akar yang banyak dan

menempel pada tanah.

Batang : Batangnya terdiri dari beberapa rumpun dan menempel pada pangkal batang

pada satu focus sehingga bentuknya seperti kipas dengan pola batang yang

menyebar..

Daun : Daun tanaman ini berwarna hijau muda, Pertulangan daun sejajar / linier, lebar
daun 0,5 1,5 cm

Bunga : Bunga yang muncul dalam malai, bentuk mirip bulir dan bercabang dua atau

lebih

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji dan secara vegetatif yaoitu dengan batang

atau buku-buku

Habitat : Tumbuh di lahan kering, pada dataran rendah sampai dataran tinggi 1400

mdpl serta tumbuh baik di tempat terbuka atau terlindung

Pengendalian : Secara mekanik, pembabatan, pencabutan, dan pengolahan tanah. Sedangkan

secara kimia : 2,5 lb MSMA + 2lb Sodium chlorate dalam 60 galon air.
10. Cyperus kyllingia L.

Identifikasi

Nama Ilmiah : Cyperus kyllingia L.

Nama Umum : White Kyllingia

Nama Lokal : Teki pendul

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Cyperales

Familia : Cyperaceae

Genus : Cyperus

Species : Cyperus kyllingia L.

Deskripsi

Akar : Berakar serabut, memiliki rhizoma, menjalar horizontal, trianguler, lemah

Batang : Berbentuk segitiga, berdiameter 1 - 1,5 mm, panjang 5 45 cm, padat dan

licin

Daun : Linear, agak kaku, jumlah 2 4, berwarna hijau

Bunga : Inflorensis terminal, bundar dan elips biseksual

Biji : Bentuk bikonveks, pipih memanjang, berwarna kuning


Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji dan dengan stolon

Habitat : Di tempat yang bersinar atau yang ternaungi, agak lembab

Pengendalian : Secara kimia dengan penyemprotan roundup dosis 120 cc setiap 1

liter air. Bisa juga dengan paracol 100 120 cc setiap 15 liter air tergantung

dari banyaknya gulma.


11. Polygala paniculata

Identifikasi

Nama Ilmiah : Polygala paniculata

Nama Umum : Milkwort

Nama Lokal : Korejat, akar wangi, jukut rindik, katumpang lemah

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnolioophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Polygales

Familia : Polygalaceae

Genus : Polygala

Species : Polygala paniculata

Deskripsi

Akar : Berakar tunggang, akarnya diketahui mengandung saponin , berakar dengan

bau sepeti permen karet.

Batang : Bercabang banyak dan berkelenjar yang dapat mencapai tinggi 50 cm.

Daun : Helai daun memanjang berukuran 1-8 cm x 3 mm, tunggal, duduk daun

tersebar, tanpa daun penumpu, pangkal dan ujung daun runcing, dengan tepi

rata, tandan panjang dan ramping berukuran 3-12 cm.

Bunga : Perbungaan rasemosa, kecil berwarna putih berukuran 3 mm, tangkai bunga
bersendi, memiliki 5 daun kelopak berwarna hijau, memiliki 3-5 daun

mahkota, 8 benang sari, kepala sari beruang 1-2 dengan tiap ruang memiliki 1

bakal biji.

Biji : Bijinya sangat kecil berwarna hitam dengan rambut putih kecil dan memiliki

lembaga yang lurus.

Buah : Buah kendaga, kadang bersayap, kecil berbentuk lonjong berukuran 2 mm dan

kelopak lateralnya gundul

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Dapat ditemukan di daerah di daerah tropik, sub tropik, temperate dan di

pegunungan di seluruh dunia kecuali Selandia Baru. Sebagian besar dari jenis

tersebut tumbuh di daerah Amerika Tropis Tengah dan Selatan.

Pengendalian : Secara kimia dan mekanik


12. Aeschynomene indica

Identifikasi

Nama Ilmiah : Aeschynomene indica

Nama Umum : India Joint-Vetch

Nama Lokal : Katisem

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Familia : Fabaceae

Genus : Aechynomene

Species : Aeschynomene indica

Deskripsi

Akar : Tegak, sub-semak, umumnya perakaran tidak tebal dan dalam.

Batang : Batang ramping dan lebar tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm.

Daun : Daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada

pangkalnya melebar menjadi pelepah, dan anak daun berbentuk jantung

terbalik, panjang dan lebar 0,5-5 cm.

Bunga : Bunga yang dimiki dalam paying tunggal diketiak dengan 2-8 bunga, daun

mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan
mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berdaun

Buah : Tanaman ini memiliki tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis

dengan ujung menyempit, panjang 2 cm dengan celah membujur, elastis

membuka menurut ruang

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji

Habitat : Tempat tumbuh di tegalan, kebun, sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil

dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m

dpl.

Pengendalian : Secara kimia,mekanik dan biologi


13. Tridax procumbens (L).

Identifikasi

Nama ilmiah : Tridax procumbens (L).

Nama umum : Coat button

Nama local : Jukut gagajihan

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Tridax
Spesies : Tridax procumbens L.

Deskripsi :

Akar : Tunggang

Batang : Basah atau herbaceus, berwarna cokelat, menjalar diatas permukaan, berongga

panjang 10 cm dan lebar 0,5 cm

Daun : Lebar dengan tulang daun menyirip, tepi daun bergerigi, yang ujung

meruncing berwarna hijau

Bunga : Tunggal, berada di ujung batang, kelopak bunga berwarna putih, diameter
bunga 1 cm, kelopak berwarna hijau atau putih keungu-unguan

Buah : Ovulum yang sudah masak

Habitat : Di lahan terbuka, lapangan, pinggir jalan

Pengendalian : 1 lb 2,4-D dalam 40 galon air disemprotkan 2 x dengan jarak 4 minggu


14. Phyllantus debilis klein ex willd

Identifikasi

Nama Ilmiah : Phyllantus debilis klein ex


willd
Nama Umum : Meniran
Nama Lokal : Meniran (Jawa), rumput pacar
(Dayak)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae

Ordo : Geraniales
Familia : Euphorbiaceae

Genus : Phyllantus
Spesies : Phyllantus debilis klein ex willd

Deskripsi
Akar : Tunggang, Putih kotor.
Batang : Herbaceous, masif, bulat, licin, tak berambut, diameter 3 mm, hijau, tinggi
antara 5-100 cm, tegak, cabang tersebar dan berdekatan dengan daun.
Daun : Majemuk, berseling, anak daun 15-24, bulat telur, ujung tumpul, pangkal
membulat, panjang 1,5cm, lebar 7mm, tepi rata, hijau sampai ungu, elips,
petiolenya sangat pendek, stipula triangular.
Bunga : Tunggal, dekat tangkai anak daun, menggantung, putih, daun kelopak bentuk
bintang, benang sari dan putik tidak nampak jelas, mahkota kecil, panjang
pedicels bunga jantan antara 0,5-1mm, memiliki 6 buah sepal, 2-3 stamen.
Pada bunga betina panjang pedicelsnya antara 0,75-1mm dan memiliki 6 buah
sepal.
Biji : Kecil, keras, bentuk ginjal, coklat.
Buah : Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak, bulat pipih dan licin,
diameter 2mm dan berwarna hijau.
Habitat : Daerah semi arid sampai basah, kebun, tepi jalan, sungai.
Perbanyakan : Secara generatif dengan menggunakan biji.

Pengendalian : Secara fisik, mekanik, dan biologi


15. Centella asiatica L.

Identifikasi

Nama Ilmiah : Centella asiatica L.


Nama Umum : Kaki kuda, pegagan,
Nama Lokal : Antanan

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Classis : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica

Deskripsi
Akar : Keluar dari setiap bonggol, dan banyak bercabang.
Batang : Berupa batang pendek, percabangan batang merayap atau stolon.
Daun : Tunggal, dalam susunan roset atau spiral, 2-10 daun, bentuk ginjal, dengan
pangkal yang melekuk ke dalam lebar, tepi beringgit - bergigi, 1-7 kali 1,5-
9 cm, panjang tangkai daun 1-50 cm, pada pangkal berbentuk pelepah.
Bunga : Tersusun dalam susunan payung, tunggal atau majemuk terdiri dari 2-3,
berhadapan dengan daun, bertangkai 0,5-5 cm, semula tegak, kemudian
membengkok ke bawah, daun pembalut 2-3. tangkai bunga sangat pendek.
Sisi lebar dari bakal buah saling tertekan. Mahkota: daun mahkota
kemerahan, dengan pangkal pucat, panjang 1-1,5 mm.
Habitat : Tersebar luas pada daerah tropik dan subtropik pada penyinaran matahari
yang cukup atau pada naungan rendah yang subur, lokasi berkabut, di
sepanjang sungai dan juga di sela-sela batu-batuan, padang rumput
halaman, dan di tepi-tepi jalan.
Perbanyakan : Mudah diperbanyak dengan biji dan stolon. Stolon dengan tangkai dan
akar biasa digunakan untuk tujuan kultivasi.
Pengendalian : Secara mekanik atau dengan herbisida
16. Mimosa pudica

Identifikasi

Nama Ilmiah : Mimosa pudica

Nama Umum : Shame plant, puahilahila

Makahiya (Filipina), han xiu cao

(Cina)

Nama Lokal : Putri malu, si kejut, riyut

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica

Deskripsi

Akar : Perakaran tumbuhan putri malu berserabut, berwarna kecoklatan, tumbuh

menyebar di permukaan media tanah, dan mencapai kedalaman 30 60 cm

bahkan lebih. Perakaran tumbuhan putri malu ini jika dilakukan pencabutan

akan berbeda dengan jenis tumbuhan lainnya, yaitu tidak terangkat semua

melainkan satu persatu akan terangkat kepermukaan tanah. ar serabut,


memiliki rhizoma, menjalar horizontal, trianguler, lemah

Batang : Batang tumbuhan putri malu berbeda dengan tumbuhan lainnya, yaitu batang

putri malu berbentuk bulat. Pada seluruh batangnya terdapat rambut dan

mempunyai duri yang menempel , batang tumbuhan putrid malu dengan

rambut sikat yang mengarah secara miring kepermukaan tanah atau kearah

bawah.

Daun : Daun putri malu atau sikejut berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang

sempurna. Jumlah anak daun pada setiap sirip sekitar 5 - 26 pasang. Helaian

anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal

memundar, tepi rata. Jika kita raba pada permukaan atas dan bawah daun terasa

licin, panjang 6 - 16 mm, lebar 1-3 mm. daun berwarna hijau, akan tetapi pada

tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri,

menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm.

Bunga : Putri malu biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat seperti bola dan

tidak mempunya mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti bunga-bunga

yang lain. Akan tetapi kelopak bunga putrid malu bentuknya sangat kecil dan

bergigi empat seperti selaput putih. Tabung mahkotanya juga berukuran sangat

kecil, bertaju empat seperti selaput putih.

Biji : Berukuran kecil dan bulat,berbentuk pipih . putri malu termasuk kedalam

tumbuhan yang berbiji tertutup (Angiospermae)

Buah : Buah putri malu berbetuk polong, pipih seperti garis dan berukuran sangat

kecil jika disbandingkan dengan buah-buah tumbuhan lainnya.

Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji


Habitat : Tanaman putri malu bisa tumbuh dimana saja diatas permukaan tanah, baik

diatas permukaan tanah yang lembab maupun diatas permukaan tanah yang

gersang. Tanaman putri malu biasanya tumbuh diatas tanah yang lapang baik

itu diladang, diperkebunan, diperkarangan rumah dan pada tempat yang

lainnya disekitar

Pengendalian : Dengan cara mekanis dan kimiawi dengan herbisida


17. Portulaca oleracea

Identifikasi

Nama ilmiah : Portulaca oleracea

Nama umum : common purslane, little hogweed

Nama daerah : Krokot, Gelang

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Portulacaceae
Genus : Portulaca
Species : Portulaca oleracea L.

Deskripsi

Akar : Berakar tunggang, berwarna putih kotor

Batang : Berbentuk bulat yang tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas

tanah tanpa mengeluarkan akar. Batangnya berwana cokelat keunguan dengan

panjang 10-50 cm. Tangkainya pendek berbentuk bulat telur sungsang, bagian

ujungnya bulat melekuk ke dalam. Pangkal batangnya membaji dengan tepi

rata, panjangnya 1-4 cm dan lebar 5-14 mm. Berdaging lunak dan tumbuh

tegak atau merata tergantung cahaya, terbentang dan berwarna

kemerahan,dimana ruas tua tak berambut. Tergolong gulma semusim, yang


berasosiasi dengan 45 jenis pertanaman.

Daun : Daunnya tunggal sebagian tersebar, berhadapan, bertangkai pendek, ujung

daun melekuk ke dalam, bulat, atau tumpul (0.2 4 cm). berwarna hijau

dengan warna batang kemerahan, Warna permukaan atas daun hijau tua,

permukaan bawahnya merah tua.

Bunga : Berkelompok 2-6 buah yang keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya

berjumlah lima buah, berwarna kuning dan kecil-kecil.bunga ini akan mekar

pada pagi hari antara pukul 8.00-11.00 siang dan layu menjelang sore.

Terbentuk sepanjang musim di daerah tropis (daur hidupnya 3 5 bulan) di

bawah kondisi ternaung akan tumbuh membentang dan tegak.

Buah : Biji (0.5 mm) berbentuk oval warna hitam mengkilat, permukaannya tertutup

kulit yang agak mengekerut.

Habitat : Liar di tempat terbuka yang mempunyai cukup sinar matahari dan sebagai

tanaman penggangu (gulma) seperti di pinggiran tepi jalan, sawah, pekarangan

, kebun, di dataran tanah tandus. Jenis tanaman ini di perkirakan berasal dari

daratan amerika tropis di Brasil yang tumbuh didataran rendah sampai 1800 m

dpl.

Perbanyakan : Berkembangbiak dengan biji dan dapat pula dari bagian batang bila tumbuh

pada tanah yang lembab.

Pengendalian : Dapat secara mekanis dengan dicabut atau dengan alat pertanian. Dari akarnya

dapat tumbuh gulma baru, maka dari itu harus diberantas hingga akar atau

dapat pula dengan menggunakan herbisida.


18. Erigeron sumatrensis

Identifikasi

Nama Ilmiah : Erigeron sumatrensis

Nama Umum : Fleabane

Nama Daerah : Jelantir, Monyenyen, Jenteng (Sunda); Jabung,

Jabungan, Jentik manis, Sembung, Sembungan

(Jawa)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Erigeron
Spesies : Erigeron sumatrensis

Deskripsi

Akar : Akar tunggang, warna putih kotor

Batang : Tegak lurus, kaku, bagian bawah mengeras, tanaman yang tetap hijau dengan
cabang kuat di atasnya, berkayu pada dasarnya, tinggi 30-350 cm, tangkai
berbentuk silinder, berusuk kuat, padat, hijau muda, pada akhirnya berambut.
Daun : Daun tunggal, tumbuh bersilang, berbetuk lonjong, ujung tumpul, pangkal

runcing, tepi rata, panjang 4-7 cm, lebar 1-2 cm, pertulanganmenyiip, warna

hijau.
Bunga : Bunga majemuk, berbentuk tandan, tumbuh di ketiak daun, tangkai silindris

dengan panjang 0.5-2 cm berwarna hijau, kelopak bunga berbentuk mangkok

berwarna hijau, mahkota bunga halus, warna kuning pucat.

Buah : Buah berbentuk bulat telur berwarna putih.

Habitat : Tempat dengan sinar matahari langsung hingga tempat teduh daerah kering

atau basah (tapi bukan rawa-rawa) dengan musim kering tinggi

Perbanyakan : Buah longkah, dan anemochorous

Pengendalian : Pada pembasmian tahap awal mudah, tapi lebih sulit setelah tangkai dasar

telah berkayu. 2,4-D dan MCPA mempengaruhi perbijian. Aplikasi 2,3,6-TBA

atau amino-triazole setelah adanya keadaan darurat. Tanah dipakaikan

herbisida seperti pengganti urea (monuron dan diuron) dan kelompok triazin (

simazin dan atrazine) efektif sebagai herbisida sebelum adanya keadaan

darurat pada kerabat spesies Conyza Canadensis (L.) Cronq


19. Borreria alata

Identifikasi

Nama ilmiah : Borreria alata L


Nama umum : Button Weed
Nama lokal : Goletrak

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus : Borreria
Spesies : Borreria alata L

Deskripsi
Akar : Jenis rumput tegak yang panjang, berakar dalam dan tebal
Batang : Rumput-rumputan yang tegak, tinggi 0.3 0.9 m
Daun : Daun berhadapan, bertangkai sangat panjang, berbentuk ellips
memanjang atau bulat telur, dengan kaki yang menyempit demi sedikit, di atas
bagian kaki yangbertepi rata bergigi beringgit, berambut jarang atau tidak
yang kukurannya 4 9 dan 2.5 5 cm.
Bunga : Bulir bertangkai pendek, panjang 15 30 cm. Daun pelindung dengan kuat
menempel kelopak, bertepi lebar serupa selaput. Kelopak bergigi 4, panjang
kurang lebih 0.5 cm. Tabung mahkota melekukk dari sumbu bulir, panjang 1
cm, pecah dalam 2 kendaga.
Habitat : Hidup terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas, di tempat
cerah atau teduh sedikit, dengan ketinggian 1 1250 m.
Perbanyakan : Dengan biji

Pengendalian : Secara kimia dan mekanik


20. Erogratis tenella

Identifikasi
Nama Ilmiah : Eragrostis tenellas

Nama Daerah : Rumput Emprit-Empritan,

Rumput Minyak

Klasifikasi
Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Poales

Famil : Poaceae

Genus : Eragrostis

Spesies : Eragrostis tenellas

Deskripsi

Akar : Akar berbentuk serabut

Batang : Gulma berukuran kecil, tipis, termasuk tumbuhan setahun. Batang tegak dan

lunak. Batang berukuran 10-25 cm.

Daun : Daun berukuran 4 - 15 0.2 x 0.5 cm, daun lanset, bulat menyempit

kedasar, bertekstur kasar pada permukaan atas, halus pada bagian bawah,

dengan dengan bulu daun yang panjang.

Bunga : Bunga berukuran 2 sampai 6 inci panjang, struktur agak halus,

dengan percabangan pendek dan tangkai yang banyak, berwarna

kemerahan atau ungu.

Buah : Berbentuk pipih, berbungkus warna ungu.


Perbanyakan : Dengan biji (generative)

Habitat : Habitat biasanya gulma ini tumbuh pada didaerah kering dengan

ketinggian medium sampai rendah. Dapat dijumpi pula pada padang

rumput, sepanjang pinggiran jalan.

Pengendalian : Dilakukan pengendalian secara kimia dengan disemrot menggunakan

herbisida.
21. Setaria palmifolia

Identifikasi

Nama ilmiah : Setaria Palmifolia ( Koen )

Staps

Nama Umum : Palmgrass

Nama Lokal : Wuluhan, Rumput Palem, jawuwut (Jawa Barat)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Setaria

Spesies : Setaria palmifolia

Deskripsi

Akar : Memiliki akar serabut.

Batang : Tumbuh menjalar atau menanjak hingga 100 cm.

Daun : Daun bebentuk lanset, permukaannya berbulu dan pinggir nya kasar.

Bunga : Berbentuk malai, padat, panjang 5-25 cm.


Habitat : Tumbuh dari tempat yang terlindung sampai agak terbuka. Sering

menjadi gulma dorman diperkebunan kopi, kakao dan karet.

Perbanyakan : Anakan dari tempat yang terlindung sampai agak terbuka.

Pengendalian : Dapat dengan cara mekanik maupun kimia dengan herbisida


22. Rhynchelytrum repens (Willd) C.E Hubb

Identifikasi
Nama Ilmiah : Rhynchelytrum repens
Nama umum : Natal reed, top grass
Nama lokal : Simanis dari Taiwan

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Rhynchelytrum
Spesies : Rhynchelytrum repens (Willd) C.E Hubb

Deskripsi
Akar : Memiliki akar serabut.
Batang : Pada batang, kuku dan camping, tegak, ketinggian + 30-90 cm.
Daun : Daunnya runcing ke ujung (Acutus), umumnya berambut,
seludang jarang yang berambut, panjang 5-20 cm, lebar 2-8 mm
berbentuk garis atau benang (folium linearum) dengan tulang
daun sejajar
Bunga : Bunga berupa karangan panicula di akhir pucuk, panjang 10-20
cm, warna kemerahan atau keunguan, bercabang dan beberapa
rambut halus yang dipanjang di ujung, tiap skelet terdiri dari 2
floret yang lebih rendah, steril dan sekamnya berjanggut, yang
lebih atas biseksual dan sekamnya kosong.
Buah : Buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.
Habitat : Tempat hidunya di tempat terbuka, tanah yang mengandung
garam, ladang, padang rumput, pinggir jalan dan lahan
pertanian.
Perbanyakan : Secara generatif dengan biji, vegetatif dengan stolon.
Pengendalian : Secara kimiawi Rulof H500 EC, Rulof Hsb, Unhnex sp.
23. Cyperus cyperoides

Identifikasi
Nama Umum : Pako
Nama Ilmiah : Cyperus cyperoides
Nama Lokal : Pako, Teki

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus cyperoides

Deskripsi
Batang : Berbentuk persegitiga, lurus tegak dengan tinggi mencapai 20-75
cm, dengan diameter 1-3 mm
Daun : Berbentuk lanset dan mempunyai pelepah, bentuk daun makin
keujung makin runcing, licin, dan bewarna hijau.
Biji : Bulat telur, putih kehijauan
Bunga : Terminalis, dimana muncul pada ujung batang, bentuk sederhana,
spikelet silindris.
Akar : Memiliki akar serabut
Habitat : Di tempat terbuka maupun teduh contohnya padang rumput, hutan
sekunder, pinggir jalan, semak belukar, tepi sungai, perkebunan
kelapa. Dapat tumbuh pada ketinggian tanah dari 0-2000 m dpl.
Perbanyakan : Generatif dengan biji

Pengendalian : Dengan mekanik maupun kimia dengan herbisida


24. Cyperus halpan

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus halpan L.

Identifikasi
Nama Ilmiah : Cyperus halpan L
Nama Daerah : Rumput bili jantan, papayungan

Deskripsi

Akar : Akar serabut

Batang : Memiliki batang yang tegak

Bunga : Bunga terdapat di bagian atas batang

Daun : Daun pada bagian ujungnya meruncing, memiliki tulang daun yang sejajar

Perbanyakan : Secara generatif dengan menggunakan biji

Habitat : Biasanya terdapat pada lahan kering, rerumputan atau lapangan

Pengendalian : Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan mencabutinya langsung


atau dengan menggunakan pestisida
25. Cyperus Iria

Identifikasi
Nama Ilmiah : Cyperus iria L.
Nama Umum : Jekeng
Nama Lokal : Jekeng, Lingih alit

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae

Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae

Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus iria L.

Deskripsi
Akar : Memiliki akar serabut.
Batang : Batang berbentuk triangular/ segitiga.
Daun : Terdapat 3 helai daun pada bagian atas batang.
Bunga : Terletak pada bagian atas batang.
Habitat : Tempat hidup tanaman ini biasanya terdapat pada lahan sawah atau pada lahan
yang tergenang oleh air.
Perbanyakan : Perbanyakan yang terjadi secara generatif dengan biji dan secara vegetatif
dengan anakan.

Pengendalian : Secara mekanis yaitu dengan cara mencabutinya langsung. Pengendalian


secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida.
26. Commelina diffusa burm. F.

Identifikasi
Nama Ilmiah : Commelina diffusa Burm. F.
Nama Umum : Spreading day flower,
Wondering jew, French weed
Nama Lokal : Gewor, Brambangan, Jeboran,
Glegor, Gragos

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Familia : Commelinaceae
Genus : Commelina
Spesies : Commelina diffusa

Deskripsi
Akar : Berakar serabut, keluar dari bulu-bulu akar, akar yang paling panjang
dekat pangkal dan menyempit ke ujung.
Batang : Batang bulat, pada bagian yang menjalar sering mengeluarkan akar
pada bulu-bulunya.
Daun : Mempunyai pelepah yang jelas, daun yang kecil berbentuk bulat
memanjang, sedangkan yang besar berbentuk garis bentuk lonset,
berbulu tipis yang lembut.
Bunga : Bunga inflorescentia di ketiak daun, trakea berbentuk perahu, mahkota
berwarna ungu bentuk agak bulat atau lonjong.
Buah : Mempunyai panjang + 46 mm.

Habitat : Hidup di tempat yang terlindung, tidak terlalu kering, seperti di kebun.
Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji dan vegetatif dengan stolon.
Pengendalian : Secara kimiawi dengan 2-3 aplikasi menggunakan 2 lb Dalupin + 3 lb
Sordox HC dalam 40 galon air, interval pemakaian 3-4 minggu.
27. Marsilea crenata Presl

Identifikasi
Nama Ilmiah : Marsilea crenata Presl
Nama Umum : Clover
Nama Lokal : Semanggi

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Marsiales
Familia : Marsiaceae
Genus : Marsilea
Spesies : Marsilea crenata Presl

Deskripsi
Akar : Memiliki akar serabut.
Batang : Batangnya ramping dan menjalar.
Daun : Pada daun, berbagi berbilang 4, bentuk anak daun seperti segitiga
terbalik, di bagian pangkal menyempit. Panjang 1020 mm, dengan
permukaan licin tidak berbulu-bulu. Tangkai daun tegak, tinggi kurang
lebih 520 cm.
Bunga : Bunga tertutup oleh bulu-bulu yang berwarna coklat bila masih muda,
dengan panjang 34 mm. Bentuk hampir bulat, berkelompok dan
terdapat dekat pangkal tangkai daun.
Habitat : Tempat hidupnya di kolam-kolam, paya-paya, tanah-tanah berlumpur
yang tergenang air, dan biasanya segera menghilang apabila kolam atau
lumpur menjadi kering.
Perbanyakan : Perbanyakan yang terjadi dengan spora.
Pengendalian : Pengendalian yang dilakukan dengan Diquat 23 kg/ha dan Paraquat
0,51 kg/ha.
28. Eichornia crassipes

Identifikasi
Nama ilmiah : Eichornia crassipes
Nama umum : Eichornia
Nama lokal : Eceng Gondok

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Butomaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornia crassipes (Mart.) Solms

Deskripsi

Akar : serabut.
Batang : tidak ada.
Daun : tunggal, bertangkai, tersusun berjejal di atas akar berwarna hijau,
panjang 7-25 cm, bentuk bulat telur (ovata), ujung dan pangkal
meruncing,tepi rata (tidak bergerigi), permukaan mengkilat (nitidus), tangkai
menggelembung.
Bunga : majemuk, bentuk bulir (spica), panjang mahkota 2 - 3 cm,
daun mahkota tidak berlekatan (polypetalus).

Buah : kotak sejati (capsula), beruang tiga, warna hijau, bentuk biji
bulat berwarna hitam.
Habitat : perairan
Perbanyakan : generatif (biji).
Pengendalian : fisik atau mekanis, kimia (namun tidak disarankan) dan biologi
29. Limnocharis flava

Identifikasi
Nama Ilmiah : Limnocharis flava (L.) Buchenau
Nama Umum : Limnocharis
Nama Lokal : Genjer

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Butomaceales
Familia : Butomaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis flava (L.) Buchenau

Deskripsi

Akar : Memiliki akar serabut.


Batang : Pada batang, berbentuk tangkai daun, tebal bersegi, memiliki
rongga-rongga udara yang berdinding tipis.
Daun : Daunnya berbentuk agak bulat, panjang 7,5-28 cm, lebar 5-22 dan
berwarna hijau muda.
Bunga : Pada daun kelopak bunga berukuran 1,75-2,5 cm, daun mahkota
bunga berwarna kuning muda dengan bagian pangkal lebih tua.
Panjang tangkai bunga 3-7 cm.
Biji : Biji pada tanaman ini berwarna cokelat dan cokelat kehitaman
dengan panjang 1 mm.
Habitat : Tempat hidup tanaman ini pada sawah dan rawa-rawa.
Perbanyakan : Perbanyakan yang terjadi secara generatif dengan biji dan secara
vegetatif dengan anakan.
Pengendalian : Pada dasarnya pengendalian secara mekanis / fisik dengan cara
sanitasi lingkungan dan secara kimia dengan crilof H 500 EC,
ronstar 250 EC, goal 2G, dan jenis herbisida lain.
30. Ludwigia perrenis (L.)

Identifikasi
Nama Ilmiah : Ludwigia perrensis (L.)
Nama Daerah : Tapak Dara

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Onagraceae
Genus : Ludwigia
Spesies : Ludwigia perrensis (L.)

Deskripsi

Daun : Daun berbentuk bulat panjang, panjang petiolrd 2-15 mm

Bunga : Petalsnya berwarna kuning berbentuk bulat panjang

Pengendalian : Secara mekanik dan kimia menggunakan herbisida


31. Althernanthera philoxeroides

Identifikasi

Nama Ilmiah : Alternanthera philoxeroides (Mart)


Nama Umum : Alligator weeds
Nama Daerah : Kremah air

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Althernanthera
Spesies : Althernanthera philoxeroides (Mart) Griseb

Deskripsi

Akar : Akar serabut

Batang : Batang berongga agak lunak, warna hijau kemerah-merahan, ruas

bagian atas sering ditutupi bulu-bulu halus.

Daun : Daun berhadapan, berbentuk lonset, panjang 3 cm tepi daun rata,

umumnya berbulu-bulu halus.

Bunga : Bunga terdapat di ketiak daun dan tunggal, karangan bunga berbentuk

tongkol, tangkai panjang 1-5 cm.

Buah : Buah berbentuk kotak, lonjong, berbulu, hitam.

Perbanyakan : Dengan biji

Habitat : Dapat beradaptasi pada semua kondisi lingkungan. Dapat tumbuh pada
pertanaman kopi, teh, pisang, kakao dan karet. Dapat hidup pada lahan basah,
sepanjang sungai. Biasanya berlimpah sebagai tanaman pengganggu, rumput
utama di kebun, dan menjadi perantara di sepanjang sungai, dan pada
pertanaman.
Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan herbisida 2,4-D dan atrazine
32. Monochoria vaginalis (Burm. F)

Identifikasi

Nama Umum : Monochoria vagnalis


(Burm. F)
Nama Lokal : Eceng Leutik.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Pontederiales
Familia : Pontederiaceae
Genus : Monochoria
Spesies : Monochoria vagnalis (Burrn. F)

Deskripsi

Akar : Mempunyai akar serabut, berimpang pendek, tumbuh tegak.


Daun : Pada daun, saat masih muda daun berbentuk panjang dan sempit,
setelah tua akan berbentuk bulat panjang dengan bagian pangkal
seperti jantung, panjang 2-12,5 cm dan lebar 0,5-10 cm.
Batang : Batang berupa tangkai daun, tebal dan memiliki rongga-rongga
udara yang berdinding tipis.
Bunga : Bunga pada tanaman ini berjumlah 3-25, terbuka secara serempak,
panjang hiasan bunga 11-15 mm, panjang tangkai bunga 4-25 mm.
Buah : Buahnya berdiameter 1 cm.

Habitat : Tempat tumbuh sawah dan rawa-rawa.


Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji dan secara
vegetatif dengan anakan.
Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia
dengan menggunakan herbisida.
33. Drymaria villosa (L.)

Identifikasi

Nama Umum : Drymaria villosa


Cham & Schlecht
Nama Lokal : Jukut Ibun.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Caryophyllaceales
Familia : Caryophyllaceae
Genus : Drymaria
Spesies : Drymaria villosa Cham & Schlecht

Deskripsi
Akar : Serabut.
Batang : Panjang, licin dan merambat, bulat. Batng berbuku-buku, pada buku
muncul akar dan daun. Batang bercabang.
Daun : Seperti kipas, bulat, pinggiran daun tidak bergerigi dan tulang daun
sejajar.
Bunga : Berwarna kuning, berukuran kecil dan bentuknya agak bulat.

Habitat : Ditemukan pada daerah perkebunan, merupakan gulma pada


perkebunan teh.
Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
Pengendalian : Paraquat 0,25 kg/ha, bila diperlukan.
34. Fimbristylis miliacea (L) Vahl

Identifikasi
Nama Ilmiah : Fimbristylis miliacea Linn (Vahl)
Nama Umum : Panon munding
Nama Lokal : Babawangan, Tumbaran (Jawa)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Ordo : Poales
Famili : Cyperiaceae
Genus : Fimbristylis
Spesies : Fimbristylis miliacea

Deskripsi
Rhizome : Tidak ada, cespitose, 1570 cm, dasar lunak.
Batang : Bisa sama dengan daun dan bisa berbeda.
Daun : Memiliki tinggi 2/3 dari tinggi tanaman, tidak ada ligula, pelepah
daun lebar 2mm.
Bunga : Inflorescences anthela kompleks, biasanya membaur, bercabang,
perluasan ke atas, scapes semampai, angularly berjalur dan/atau yang
dikompresi distally, 11,5 mm lebar atau tebal, terdiri dari stamens 12
dan putik 3.
Buah : Ukuran 1 mm.
Habitat : Perladangan padi, daerah dengan ketinggian lebih dari 300 m.
Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
Penyebaran : Di daerah negara beriklim tropis.
Pengendalian : Dapat secara kultur teknis, mekanik, kimia, dan metode biologi.
35. Elephantopus spicatus

Identifikasi

Nama Ilmiah : Elephantopus spicatus

Nama umum : Tutup bumi


Nama lokal : Tutup bumi

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Elephantopus

Spesies : Elephantopus spicatus L.

Deskripsi

Akar : Berbetuk tombak, perakaranya sangat kuat, sehingga tanaman

ini sulit untuk dicabut .

Batang : Berbentuk silindris, kaku, keras, dan liat ; berwarna hijau tua;

permukaanya berambut halus berwarna putih.

Daun : Berupa daun tunggal tersusun roset,; berwana hijau tua agak

kebiruan; ukuran panjang daun 35 cm dan lebar 7 cm; tepi

daun berlekuk. Daun tua dengan ukuran lebih kecil yaitu

panjang 4 cm dan lebar 2 cm , tepi daun hampir rata .dengan

jarak antar daun yang lebih panjang

Bunga : Berupa bunga majemuk yang terkumpul dalam bongkol yang


terlindung oleh 3 buah daun pelindung, berbentuk cawan segi

tiga

Buah : Berbentuk seperti tabung berwarna putih yang panjangnya 1

cm, pada ujung tabung terdapat rambut lurus berwarna putih

berjumlah 4 6 buah.

Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji


Pengendalian : Pengendalian dilakukan secara mekanis
36. Panicum repens L.

Identifikasi
Nama Ilmiah : Panicum repens L
Nama Umum : Torpedo grass
Nama Lokal : Lalampuyangan

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum repens L

Deskripsi
Akar : Keras, tajam seperti ujung torpedo.
Batang : Kaku
Daun : Daunnya sempit, lebarnya hanya 1/6 1/4 inchi dan panjanya 2 10
inchi. Pada permukaan daunnya terdapat bulu-bulu halus dan sering
menggulung ke dalam.
Bunga : Panjang bunganya 3 9 inchi, bercabang dan agak terbuka, dengan
ujung cabang yang terbuka.
Habitat : Di pinggir sungai (lahan basah), pantai, dari pada tanah berpasir, dapat
juga tumbuh pada dataran tinggi, pada musim kering, tidak bisa hidup
pada lahan banjir, tetapi toleran terhadap lahan bekas banjir seperti
taman, ladang, kebun. Sering tumbuh berlimpah pada ketinggian 0
2000 m. Dapat juga tumbuh di sawah.
Perbanyakan : Perbanyakan dengan rhizome.
Pengendalian : Secara mekanik dengan cara dicabut dan secara kimiawi dengan

menggunakan herbisida pra tumbuh dan purna tumbuh, lahannya

ditanami tanaman penutup


37. Pistia stratiotes L.

Identifikasi

Nama Umum : Pistia stratiotes L.


Nama Lokal : Kiapu.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Araceales
Familia : Araceae
Genus : Pistia
Spesies : Pistia stratiotes L.

Deskripsi
Akar : Berupa akar adventicia, radix primarianya tidak tumbuh atau mati setelah
tanaman berkecambah.
Batang : Berupa stolon, merupakan tumbuhan herbaceous oleh karena itu batang tidak
memiliki kambium dan tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh
dalam batang letaknya tersebar tidak beraturan.
Daun : Merupakan daun tunggal yang berbentuk cuneatum atau segitiga terbalik,
berwarna hijau. Perautan daun confluentibus yaitu melengkung atau
curvinervis.
Bunga : Merupakan bunga majemuk dimana flosculusnya uniseksualitas, kecil (mini),
tersusun dari stemen tunggal/carpelum tunggal. Periantium mereduksi atau
tidak ada. Ovarium seperum dan polyvulum.
Buah : Buahnya berry dengan biji mengandung endosperm.

Habitat : Merupakan tumbuhan air biasanya ditemukan di sawah.


Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
Pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan membuang gulma
tersebut dari daerah sawah atau perairan yang dijadikan habitatnya.
38. Salvinia molesta D.S. Mitchell

Identifikasi

Nama Ilmiah : Salvinia molesta D. S. Mitolell


Nama Umum : Salvinia
Nama Lokal : Kayambang

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Salviniales
Familia : Salviniaceae
Genus : Salvinia
Spesies : Salvinia molesta D. S. Mitchell

Deskripsi

Akar : Akarnya berwarna coklat menggantung dalam air sebagai penahan

keseimbangan, pembentuk sporokarp.

Batang : Pada tanaman ini batangnya tumbuh mendatar (apical buds dan lateral buds).

Bercabang kecil, merupakan penghubung antar induk dengan anakan.

Daun : Memiliki daun berbulu/berambut membentuk lingkaran/karangan, pangkal

daun melekuk seperti jantung terdiri dari 3 helai.

Bunga : Bunganya menyerupai bentuk kacang, terkumpul 2-5 buah berwarna

putih/kering, terdapat pada kaki daun, mudah lepas dan berambut jarang.

Perbanyakan : Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif, terjadi pada saat terputusnya

tunas-tunas lateral yang terpisah dari induknya dan menjadi tumbuhan baru.
Habitat : Tempat hidup tanaman ini aquatic weed, di sawah atau di kolam, hidup di

ketinggian 5-1000 m di atas permukaan laut.

Pengendalian : Pengendalian yang sering dilakukan adalah sanitasi lingkungan, penggunaan


herbisida, paraquat 0,5 kg/ha, gramuxese 0,75-1,5 kg/ha.
39. Borreria leavis L.

Identifikasi
Nama Ilmiah : Borreria laevis (Lamk.)
Nama Umum : Button plant
Nama Lokal : Bulu lutung

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiceae
Genus : Borreris
Spesies : Borreria laevis (Lamk.)

Deskripsi
Akar : Tunggang, memiliki banyak cabang-cabang akar dan bulu-bulu halus,
memiliki tudung akar atau kaliptera, dan berwarna kecoklatan.
Batang : Sering berwarna ungu, tegak atau menggeletak dengan panjang 310
cm.
Daun : Berwarna ungu, berlawanan berbentuk bulat panjang yang memanah,
bulat panjang seperti tombak, panjangnya 17 cm dan lebar 0,43 cm
dan memberikan tekstur seperti kudis, petiole memiliki panjang 24
mm, stipula 23 mm.
Bunga : Berjumlah banyak yang terletak secara axilari dan terminal dengan
panjang 23 mm. Corolla berwarna putih atau sering berwarna pink
dengan panjang 2,4 2,6 mm.
Buah : Berbentuk ellipsoid dengan panjang 24 mm.
Biji : Berwarna cokelat gelap dengan panjang 1,5 2,5 mm.
Habitat : Sepanjang trail, daerah dari ketinggian 1.500 m hingga ke atas, toleran
terhadap iklim kering, daerah pemukiman, dan sepanjang jalan.
Perbanyakan : Dengan biji yang tersebar melalui air tebasan alat pertanian dan
pengolahan.
Penyebaran : Dari Florida Selatan, Amerika Selatan hingga India bagian barat.
Pengendalian : Dengan cara kimiawi menggunakan 2 lb MSMA ditambah 1 lb 2,4-D
dan 1 pt Surfactant dalam 40 galon air diberikan dalam interval satu
minggu atau penyemprotan Roundup dosis 100120 setiap 15 liter air
atau Paracol dosis 100120 cc setiap 15 liter air.
40. Themeda arguens L.

Identifikasi

Nama Ilmiah : Themeda arguens (L) Hack

Nama umum : Christmas grass

Nama Lokal : Rumput merak, Memerakan

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu/monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus : Themeda
Spesies : Themeda arguens (L.) Hack

Deskripsi

Akar : Memiliki akar serabut.

Batang : Batang pada tanaman ini kaku dan ramping, ketinggian sekitar 3090

cm.

Daun : Daunnya runcing ke ujung (acutus), umumnya berambut, seludang

jarang yang berambut, panjang 520 cm, lebar 28 mm berbentuk garis


atau benang (folium linearum) dengan tulang daun sejajar (paralel

nervis).

Bunga : Bunga dapat berupa karangan panicula di akhir pucuk, panjang 1020

cm, warna kemerahan atau keunguan, bercabang halus dan menyebar,

spikelet tertutup oleh rambut tipis, tangkainya ramping dan beberapa

rambut halus dan panjang di ujung, tiap skelet terdiri dari dua floret

yang lebih rendah, steril dan sekamnya berjanggut, yang lebih atas

inseksual dan sekamnya kosong.

Buah : Memiliki buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.

Habitat : Tempat hidupnya di tempat terbuka, tanah yang mengandung garam,


ladang, padang rumput, pinggir jalan dan lahan pertanian.

Perbanyakan : Perbanyakan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan
stolon.

Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan Rubf H 500 Hsb, Unhnex sp, dan
Esteron 4 sp.
41. Cyperus distans

Identifikasi
Nama Ilmiah : Cyperus distans
Nama Umum : Nut grass
Nama Lokal : Teki jukut pendul, jukut papayungan

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus distans

Deskripsi
Akar : Memiliki sistem perakaran serabut
Batang : Batang berbentuk segitiga, padat, dan licin
Daun : Daunnya berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar dengan
pelepah dan daun tertutup tanah, helaian daun berbentuk pita, bertulang
daun sejajar, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap,
dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 cm
Bunga : Bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir yang mempunyai 8-25 bunga
Buah : Buah berupa batu, kecil dan memanjang
Habitat : Tumbuh secara liar di tempat terbuka dan pada ketinggian 1 1.000m
dpl pada bermacam-macam tanah
Perbanyakan : Perbanyakan dengan biji dan vegetatif dengan rimpang
Pengendalian : Secara mekanik dengan cara dicabut ataupun kimiawi dengan
herbisida.
42. Plantago major L.

Identifikasi
Nama Ilmiah : Plantago major L.
Nama Umum : Ki urat
Nama Lokal : Daun urat (Sumatera),
Otot-ototan (Jawa),
Torongoat (Minahasa)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Plantaginales
Famili : Plantaginaceae
Genus : Plantago
Spesies : Plantago major L.

Deskripsi
Akar : Serabut, putih kotor.
Batang : Pendek, bulat, coklat.
Daun : Tunggal, bulat telur sampai lanset, ujung tumpul, pangkal meruncing,
tepi bergerigi, rose, akar, panjang 3-32 cm, lebar 1-20 cm, permukaan
licin, tangkai 1-25 cm, pertulangan melengkung, hijau muda, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk bulir, panjang 40 cm, tangkai bulir 4-27 cm, kecil,
panjang tajuk 1,5 mm, putih.
Buah : Kotak, berisi 2-4 biji, hijau.
Biji : Kecil, masih muda coklat setelah tua hitam.
Habitus : Herba, semusim, tinggi 6-50 cm.
Habitat : Tumbuh secara liar di kebun-kebun.
Perbanyakan : Perbanyakan dengan biji.
Pengendalian : Secara mekanik dengan cara dicabut.
43. Oxalis corniculata L.

Identifikasi
Nama Ilmiah : Oxalis corniculata L.
Nama Umum : Cacalincingan
Nama Lokal : Daun asam kecil (Aceh),
Calingcing (Sunda)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Geraniales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Oxalis
Spesies : Oxalis corniculata L.

Deskripsi
Akar : Tunggang, putih kekuningan.
Batang : Berbentuk silindris, berambut, lunak, bulat, pendek, berumbi, memiliki
tinggi batang antara 5-35 cm.
Daun : Majemuk, bertangkai panjang, anak daun bentuk jantung, panjang 2-3
cm, lebar 1-2 cm, permukaan halus, pertulangan menyirip, memiliki
petiole yang sangat pendek, hijau.
Bunga : Majemuk, biseksual, actiomorfus, panjang pedicelnya 5-20 mm dan
berambut, memiliki 5 sepal dan 5 petal serta 10 buah stamen, bentuk
payung, di ketiak daun, benang sari terletak didepan daun mahkota,
putik satu, tangkai putik berambut, putih, mahkota terdiri dari 2-8,
panjang 7,5 mm, kuning.
Biji : Kecil, ada 5-11 buah, hitam.

Habitat : Tumbuh di hampir semua jenis tanah, di tempat yang mendapat cukup
sinar matahari atau di tempat yang ternaungi, di pinggir jalan, di
lapangan terbuka dan di pematang sawah.
Perbanyakan : Secara generatif dengan menggunakan biji.
Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan Paraquat, Amitrole dan 2,4,5T.
44. Hyptis capitate

Identifikasi

Nama Ilmiah : Hyptis capitata

Nama umum : False ironwort, knobweed


Nama lokal : Jaka tuwa

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Hyptis

Spesies : Hyptis capitata Jacq.

Deskripsi

Akar : Sistem perakaran serabut

Batang : Bersegi, herbasis, dengan percabangan monopodial

Daun : Tunggal, berhadapan, tidak lengkap, tepi helaian bergerigi,

dengan ujung meruncing, urat daun menyirip, dan permukaan

daun agak kasar

Bunga : Kaliks umumnya persisten dengan 5 lobus, korola simpetal,

sangat zigomorf, dengan 5 lobus imbrikatus, stamen 4

didinamus, epietal, ginaesium 2 karpel, ovarium dengan 4 lobus

dan satu ovul pada tiap lobus ovarium

Perbanyakan : Perbanyakan yang dilakukan secara generatif


Pengendalian : Secara kimiawi dengan cara pemberian herbisida atau mekanis

dengan dicabut lansgung menggunakan alat


45. Celosia argentie

Identifikasi

Nama Ilmiah : Celosia argentea

Nama umum : Sangsri


Nama lokal : Sangsri, Koontha, Kangean.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Celosia

Spesies : Celosia argentea L.

Deskripsi

Akar : Sistem perakaran tunggang, berwarna putih

Batang : Batang bulat, gundul, dengan alur kasar memanjang,

percabangan banyak, warnanya hijau atau merah

Daun : Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, warnanya ada

yang hijau dan ada yang merah. Helaian daun lanset

memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus

hampir rata, pertulangan menyirip, panjang 5 15 cm, lebar 0,5

3 cm

Bunga : Bunga majemuk keluar dari ujung batang atau percabangan,

bentuk bulir panjangnya 5 10 cm, berdiri sendiri, tegak,


tumbuh memanjang, bulat silindris, rapat, kea rah ujung jarang,

warnanya putih keunguan

Buah : Buah lebar, bulat telur terbalik, dengan tutup yang mudah
rontok
Biji : Biji berjumlah 3 9, kecil, berbentuk ginjal, warnanya hitam
mengilap
Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji
Pengendalian : Pengendalian dilakukan secara mekanis atau secara kimiawi
46. Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf Rumput Malela

Identifikasi
Nama Ilmiah : Brachiaria mutica
Nama umum : Rumput Malela
Nama lokal : Rumput Malela

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Gramineae
Famili : Graminales
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf

Deskripsi
Akar : Akar serabut, keluar dari pangkal batang, jumlahnya banyak dan
hampir sama besar, memiliki banyak rambut-rambut halus.
Batang : Bagian terbawah tumbuh menjalar dengan panjang 100-400 cm,
bagian teratas tumbuh tegak. Buku-buku batang ditumbuhi
rambut halus yang panjang, batang berwarna hijau pucat.
Daun : Helai daun tegar, berbentuk garis atau garis-lanset, permukaan
daun berambut jarang. Warna helai daun hijau muda dan tepinya
merah ungu. Ukuran panjangnya 10-30 cm, dan lebarnya 5-
25cm.
Bunga : Merupakan bunga majemuk. Tumbuh di ujung barang/cabang.
Sumbu utama persegi, panjangnya 15-25 cm.
Buah : Berbentuk bulat telur, ujung runcing, berwarna hijau, dan
berukuran kecil.
Biji : Berukuran 3 mm, berbentuk bulat panjang , ujung runcing,

warnanya hijau bercorak ungu. Biji berada didalam buahnya.


Habitat : Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf adalah rumput tahunan yang
tumbuh ditanah lembab atau basah, dengan suasana terbuka atau
suasana ternaung, berbunga sepanjang tahun. Daerah
penyebarannya meliputi 0-1200 m dpl.
Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji
Pengendalian : Pengendalian dilakukan secara mekanis atau secara kimiawi
47. Scirpus juncoides Roth.

Identifikasi

Nama Ilmiah : Scirpur juncoides Roxh


Nama Umum : Kambo mancik
(Indonesia)

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Cyperaceales
Familia : Cyperaceae
Genus : Scirpur
Spesies : Scirpur juncoides Roxh

Deskripsi:

Akar : Serabut.
Batang : Ramping, biasanya selindris, lunak, berusuk, 0,15-0,75(-1,20) cm x
1-2(-3) cm.
Daun : Berselaput, miring seperti pedang, sering rudimenter, seperti lidah.
Bunga : Inflorensia, spikelet 2-7 (konsisten), braktea bercelah disamping
seperti batang, panjang 1,5-15 cm, ujungnya runcing. Spikelet
bertangkai, seperti telur, tebal dengan banyak bunga berjerami
berwarna kecoklatan, 7-18(-30)x5-6 mm. Tidak bersayap. Stamen 3
atau 2, anter linier.
Biji : Tidak lonjong, kuat, bikonvex, hitam mengkilap 2-2,5x1,5-1,75 mm.
Habitat : Tempat terbuka yang lembab, tempat tergenang, sungai dangkal. Di
Pulau Jawa, kadang-kadang ditempat basah dan pada musim
kemarau. 0-1.200 diatas permukaan laut, jarang sampai 2.000 m.
Dataran rendah-irigasi dan pematang sawah.
Perbanyakan : Dengan biji, hydrochorous.
Pengendalian : Secara manual (diambil langsung).

Anda mungkin juga menyukai