Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar Pendidikan
KATA PENGANTAR
Puji & syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan
rahmat serta karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Standar Nasional Pendidika ini sesuai dengan waktu yang
penulis rencanakan.
Penulis mengucapkan terimakasih juga kepada dosen pengantar
pendidikan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengerjakan tugas ini, sehingga penulis menjadi lebih mengerti dan
memahami tentang Undang-Undang No.32 tahun 2013, tak lupa penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh
pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
dalam upaya penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril
maupun materil.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
penilaian mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi
yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study
banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai
referensi. Dan semoga bisa memberi tambahan pengetahuan bagi kita
semua.
Ibarat pepatah Tak Ada Gading Yang Tak Retak, maka begitu
pulalah dengan halnya makalah ini, walaupun penulis telah berusaha
semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan, kekurangan dan kehilapan dalam penulisan makalah
ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini kedepan. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pembukaan UUD 1945 bahwa salah satu tujuan
nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ini diperkuat dalam UUD 1945 pasal 31 yang
intinya menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak
memperoleh pengajaran (pendidikan). Jadi, ini mengindikasikan
bahwa negara mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
memenuhi pendidikan tiap-tiap warga negaranya guna mewujudkan
tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan. Setiap
proses yang bertujuan tentunya mempunyai ukuran sudah sampai
dimana perjalanan pendidikan kita dalam mencapai suatu tujuan
tersebut. Berbeda dengan tujuan fisik seperti jarak suatu tempat
atau suatu target produksi, tujuan pendidikan merupakan suatu
yang intangible dan terus menerus berubah dan meningkat. Tujuan
pendidikan selalu bersifat sementara atau tujuan yang berlari. Hal
ini berarti tujuan pendidikan setiap saat perlu direvisi dan
disesuaikan dengan tuntutan perubahan. Dalam konteks pendidikan
nasional Indonesia diperlukan standar yang perlu dicapai di dalam
kurun waktu tertentu di dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan. Hal ini berarti perlu perumusan yang jelas dan terarah
dan fisible mengenai tujuan pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan
dapat berupa tujuan ideal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
menengah dan rencana strategis yang terlihat dengan keadaan dan
waktu tertentu.
Rumusan tujuan pendidikan tersebut mendapat legal formal dengan
adanya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) dimana implementasinya dijabarkan ke dalam
sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 yang sekarang diganti dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan,
yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang ada
adalah, sebagai berikut : 1. Definisi dan tujuan Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
2. Ruang lingkup Standar Nasioal Pendidikan (SNP)
3. Strategi pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
2. Untuk mengetahui lingkup Standar Nasional Pendidikan (SNP)
3. Untuk mengetahui strategi dalam pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
BAB II
PEMBAHASAN
2. Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan.
Secara garis besar standar proses pembelajaran dapat
dideskripskan sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotiasi peserta didik,
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan
psikologis peserta didik.
b. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil Pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas. Sedangkan pengelolaan satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi
perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan
kebebasan dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan
akademik, operasional, personalia, keuangan, dan area
fungsional kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-
masing perguruan tinggi.
7. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama
satu tahun.
Ada tiga macam biaya dalam standar ini :
a. Biaya investasi satuan pendidikan yaitu biaya penyediaan
sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia,
dan modal kerja tetap.
b. Biaya personal sebagaimana adalah biaya pendidikan yang
harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan, meliputi :
1) Gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan
2) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
3) biaya operasi pendidikan tak langsung seperti air,
pemeliharaan sarana dan prasarana, pajak, asuransi, lain
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005, Standar Nasional
Pendidkan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
3. Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 32
tahu 2013 pasal 2 ayat (1), Standar Pendidikan Nasional terdiri atas 8
lingkup, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
B. Saran
1. Agar Standar Nasional Pendidikan dapat terlakasana dengan baik, maka
hal-hal yang merupakan lingkup Standar Nasional Pendidikan harus
terpenuhi dengan baik.
2. Agar pendidikan di seluruh indonesia menjadi lebih mampu bersaing
maka perlunya standarisasi pendidikan di berbagai jenjang pendidikan
atau satuan pendidikan di manapun berada.