Kelompok 4 - Standar Nasional Pendidikan.
Kelompok 4 - Standar Nasional Pendidikan.
Kelompok 4 - Standar Nasional Pendidikan.
KELOMPOK 4
Disusun Oleh:
KELAS C2
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb .
Alhamdulilah kami ucapkan sebagai tanda puji syukur kepada Allah SWT.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Manajemen Mutu
Terpadu Dalam Pendidikan dengan judul “Standar Nasional Pendidikan”, Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dr. H. Abd. Muhith,S.Ag., M.Pd.I.
Selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah ini, dan kepada teman-teman yang
sudah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Semoga dengan dibuatnya
makalah ini dapat memberi manfaat kepada setiap orang yang membacanya. Dan
kami mohon maaf apabila masih ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah
yang sudah kami susun ini.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa salah satu tujuan
nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan demikian diperkuat dalam UUD 1945 pasal 31 yang intinya
menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh
pendidikan. Oleh karena itu, negara mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab untuk memenuhi pendidikan pada tiap-tiap warga negaranya guna untuk
mewujudkan tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan suatu proses yang memiliki tujuan. Pendidikan yang
baik merupakan pendidikan yang mampu berperan secara proposif, konteksual,
dan komprehensif dalam menjawab serta memenuhi kebutuhan Masyarakat
serta tuntutan perubahan dan perkembangan zaman. Dalam mencapai hal
tersebut, maka diperlukan suatu sistem/perangkat pendidikan, baik yang
bersifat lunak (software) maupun keras (hardware).
Salah satu perangkat pendidikan yang mampu membantu tujuan nasional
adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang memerlukan
penjabaran dalam bentuk Peraturan Pemerintah. Sebagai suatu perangkat
lunak, keberadaan UU Sisdiknas ini perlu dikaji dan dirumuskan secara
proporsional. Karena UU Sisdiknas tersebut berisikan bagaimana tujuan, visi,
misi hingga mekanisme prosedural pendidikan diatur dengan tidak melepaskan
konteks sosial-politik pada saat itu dan masa depan.
Di Indonesia UU Sisdiknas terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003. Untuk
operasionalnya, UU No. 20 Tahun 2003 tersebut masih memerlukan
penjabaran, dan salah satu penjabarannya tersebut tertuang dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
akan kami bahas dalam makalah ini beserta kontroversi yang muncul dalam
Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tersebut.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas, terdapat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi Standar Nasional Pendidikan?
2. Bagaimana ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, terdapat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan definisi Standar Nasional Pendidikan
2. Untuk mendeskripsikan ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Joglo Abang, Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Senin, 22-juli-2019). https://www.jogloabang.com/pendidikan/pp-19-2005-standar-
nasional-pendidikan
2
Tjiptono, F.Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta:
Andi,2008).
3
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi standar ini yaitu sebagai
dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan, dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Tujuan standar ini
menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.3
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan. Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan
dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan
standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan. Saat ini standar
nasional pendidikan diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013. Tentu saja perkembangan pembangunan, kemajuan pendidikan, dan
kebutuhan masyarakat akan menjadikan standar nasional pendidikan
mengalami penyesuaian terus menerus.
Dari definisi diatas dapat difahami bahwa sistem pendidikan indonesia
diarahkan pada tercapainya cita-cita pendidikan yang ideal dalam rangka
mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat. Sebagaimana
terungkap dalam UU No.20/2003 tentang Sisdiknas pasal 4 ayat 1 yang
menyebutkan, “Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi
mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air”.
B. Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:
1. Standar Isi
Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
3
Teguh Triwiyanto. Standar Nasional Pendidikan Sebagai Indikator Mutu Layanan
Manajemen Sekolah, Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 19 No. 2. Hlm 161.
4
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.4
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan
atau akademik. Standar isi disusun sesuai dengan SKL yaitu (Standar
Kompetensi Kelulusan).
2. Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan
keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 5
3. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah (Permendikbud No 54 tahun 2013) digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi
Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal.
4
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Dan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, Tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5
Endang Poerwanti dan Beti Istanti Suwandayani, Manajemen Sekolah Dasar Unggul,
(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2020), Hal. 10.
5
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.6
Secara garis besar standar kompetensi lulusan tersebut dapt
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
b. Standar Kompetensi Lulusan meliputi Kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau mata kuliah.
c. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.7
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Standar pendidik untuk jalur pendidikan formal
minimal memiliki pendidikan S1 atau D-IV dari perguruan tinggi yang
terakreditasi dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya,
serta memiliki kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi
pendidik. Selanjutnya, standar tenaga kependidikan pada satuan
pendidikan nonformal berpendidikan S1 dan memiliki kualifikasi
akademik. Bagi penilik wajib memiliki kompetensi sebagai penilik, lulus
seleksi sebagai penilik dan pernah berstatus sebagai pamong belajar pada
pendidikan nonformal atau pernah menjadi pengawas satuan pendidikan
formal. 8
5. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar,
tempat olahraga, tempat ibadah, perpustakaan, laboratorium, tempat
6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Hal. 3
7
Ibid, Hal,. 10
8
Ali Mustadi, dkk, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar (Yogyakarta: Uny Press, 2020),
Hal. 58.
6
bermain, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. 9 Standar sarana dan prasarana hendaknya memprioritaskan
faktor jaminan keselamatan belajar peserta didik. Setiap tingkatan
pendidikan memiliki standar sarana dan prasarana berbeda-beda, standar
sarana dan prasarana ruang kelas SMA dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. 10
9
Said Hamid Hasan dkk, Standar Nasional Pendidikan Multilevel, (Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan, 2021), 12.
10
Matin dan Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2016), 181.
7
e. Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk
menyimpan perlengkapan
yang diperlukan kelas,
tertutup, dan dapat dikunci.
f. Papan pajang 1 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x
120 cm.
2. Media pendidikan
a. Papan tulis 1 buah/ruang Ukuran minimum 90 cm x
200 cm, ditempatkan pada
posisi yang memungkinkan
seluruh peserta didik
melihatnya dengan jelas.
3. Perlengkapan lain
a. Tempat 1 buah/ruang
sampah
b. Tempat cuci 1 buah/ruang
tangan
c. Jam dinding 1 buah/ruang
d. Soket listrik 1 buah/ruang
6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasas kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 11 Pengelolaan
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
menerapkan otonomi perguruan tinggi berdasarkan batas-batas yang
diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan
memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan
akademik, operasional, personalia, keuangan, dan area fungsional
kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.
7. Standar Pembiayaan
11
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1.
8
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan selama satu tahun. Pembiayaan
pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
Biaya personal sebagaimana meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: 12
a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala
tunjangan yang melekat pada gaji,
b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain
sebagainya.
d. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan
Peraturan menteri berdasarkan usulan BSNP.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria minimal mengenai
mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
peserta didik dapat berbentuk penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan
menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik
sebagai dasar penentuan: 13
a. Kenaikan kelas; dan
12
Abd Muhith, Dasar-Dasar Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan,
(Yogyakarta: Samudera Biru, 2017), 69.
13
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 16.
9
b. Kelulusan dari satuan pendidikan.
Sedangkan penilaian sumatif pada jenjang pendidikan tinggi
bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai
dasar penentuan:
a. Kelulusan dari mata kuliah; dan
b. Kelulusan dari program studi.
Berdasarkan penjelasan delapan standar nasional pendidikan diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa standar nasional pendidikan memiliki peran
sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan mematuhi delapan standar nasional pendidikan, sekolah dapat
memberi siswa pendidikan yang lengkap yang mempersiapkan mereka untuk
keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan Merupakan seperangkat kriteria dan acuan
minimal tentang sistem Pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Tujuan adanya standar
nasional pendidikan ini adalah sebagai penjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
Dalam ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan,
standar ssarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan
berkala. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abang , J. (2019, Juli 22). Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan. Retrieved from JogloAbang:
https://www.jogloabang.com/pendidikan/pp-19-2005-standar-nasional-
pendidikan
Matin, & Fuad, N. (2016). Manajemen Sarana Dan Prasaran Pendidikan Konsep
Dan Aplikasinya. Depok: PT. RajaGrafindo Persada.
12