Metyl Salisilat Rinda
Metyl Salisilat Rinda
Metyl Salisilat Rinda
PENDAHULUAN
asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam. Senyawa ester yang
dihasilkan akan memiliki aroma tertentu dan bersifat khas. Dalam ilmu kimia
dan bidang farmasi reaksi esterifikasi ini cukup penting mengingat reaksi
Senyawa ini dapat digunakan sebagai antiiritan dan karminatif dan juga pada
dalam sintesis senyawa obat maka reaksi ini penting sekali untuk dipelajari
oleh seorang farmasis. Senyawa metil salisilat dapat disintesis dari asam
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
atom H dari gugus karboksil (- COOH) diganti oleh gugus alkil. Ester dapat
pula dianggap sebagai turunan dari alkhol, yang atom H dari gugus hidroksil
dari asam salisilat dan metanol absolut berdasarkan pada reaksi esterifikasi.
(Ganiswarna, 405)
Reaksi :
O O
C OH C OCH3
OH + CH3OH OH + H2O
56).
turunan asam salisilat. Dari ester asam salisilat ini antara lain metil salisilat,
masih digunakan sebagai obat luar pada rheumatik otot. Metil salisilat
merupakan salah satu jenis dari salisilat yang termasuk turunan dari asam
karboksilat. Metil salisilat hanya digunakan sebagai obat luar, dalam bentuk
salep dan dimasukkan sebagai obat gosok atau salep. Keracunan juga dapat
dan asam karboksilat yang lebih berguna adalah isopentil nitrit mengukur
48).
yang tinggi dari ester itu, maka kesetimbangan harus digeser kearah ester.
Satu teknik untuk mencapai hal ini adalah menggunakan salah satu zat
pereaksi yang murah secara berlebihan. Teknik cara ini adalah membuang
salah satu produk dalam campuran reaksi misalnya destilasi air secara O 2
(atropik) dengan bertambahnya halogen esterik dalam zat antara laju
Rumus Bangun :
tidak berasa
menimbulkan panas
Bobot molekul : 32
Rumus bangun : Na - O C O H
dalam etanol 95 % P
Rumus bangun :
COOCH3
OH
1. Labu alas bulat berleher panjang 500 ml. Diisi dengan 28 gram asam
tambahkan 8 ml asam sulfat pekat dan gojok. Beri batu didih 2-3 biji.
6,9 g (0,05 mol) asam salisilat dan 24 g (30 ml.0,75 mol) metanol dalam
mantel atau tangas minyak. Biarkan mengalami refluks selama 2 2,5 jam.
Dinginkan larutan dalam labu reaksi dengan mencelupkan labu dalam tangas
pisah dan kocok campuran beberapa saat. Pisahkan dan buang lapisan
airnya. Cuci ester pada saat ketiga dengan 30 ml air. Pisahkan lapisan dan
BAB III
METODE KERJA
100 ml, Gelas piala 100 ml, Gelas ukur 10 ml dan 50 ml, Labu alas bulat 100
ml, Pipet tetes, Pipet volume 5 ml dan 25 ml, Sendok tanduk, Statif dan klem.
Kertas timbang, Metanol absolut, Natrium bikarbonat 5%, dan Tissue roll.
salisilat sebanyak 6,908 gram dan dimasukkan ke dalam labu alas bulat 100
lapisan, setelah itu kedua lapisan tersebut dipisahkan, lapisan metil salisilat
Larutan dikocok lalu didiamkan beberapa menit dan kemudian dipisahkan lagi
lapisan metil salisilat yang diperoleh. Metil salisilat dicuci sekali lagi dengan
pisah dan diaduk setelah itu didiamkan beberapa menit. Dihitung volume
Asam salisilat
dimasukkan ke
dalam labu alas
Ditimbang 6,9 gram bulat
asam salisilat
Dimasukkan 30
ml metanol
absolut ke dalam
labu alas bulat
30 ml metanol absolut
Ditambahkan 8
ml H2SO4 pekat
melalui dinding
tabung dan
8 ml H2SO4 - diaduksecara
Pekat perlahan
Keterangan :
1. Statif
2. Klem
3. Kondensor
7. Mantel pemanas
8. Kapas
9. Batu didih
Kemudian larutan
dimasukkan ke dalam
corong pisah dan
diaduk
Lapisan metil salisilat
dipisahkan
Kemudian metil
salisilat dicuci lagi
Setelah itu metil salisilat dengan 30 ml air
dicuci dengan 50 ml Lapisan metil
NaHCO3 5% salisilat yang
terbentuk
dipisahkan
BAB IV
KAJIAN PRAKTIKUM
IV.3 Perhitungan
1. Berat teori
2. Berat praktek
V = 3 ml
= 3 x 1,185
= 3,555 gram
= 3,555 x 100 %
7,585
= 46,8688 %
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
berat metil salisilat yang terbentuk adalah 3,555 gram, dengan besar
rendamen 46,8688 %.
VI.2 Saran
-
BAB V
Dalam ilmu kimia dan bidang farmasi reaksi esterifikasi ini cukup
metanol absolut.
Senyawa ini dapat digunakan sebagai antiiritan dan karminatif dan juga pada
dalam obat bebas. Seperti yang telah diketahui metil salisilat sangat sering
sangat mahal, olehnya itu kita akan melakukan sintesa metil salisilat untuk
karena ada pemanasan kuat dan agar pemanasannya rata. Masukkan 6,9
gram (0,05 mol) asam salisilat dan 30 ml metanol absolut dalam labu alas
kondensor bola, agar supaya reaksi metil salisilat lambat terjadi, dan
memutuskan ikatan rangkap menjadi tunggal pada suatu zat yang susah
pisah 125 ml, dan pisahkan lapisan. Hati-hati memisahkan campuran yang
Pisahkan dan buang lapisan airnya. Cuci ester pada saat ketiganya dengan
asam salisilat menjadi ikatan tunggal karena asam salisilat ini merupakan
menghilangkan kotoran yang larut air dan untuk mendapatkan metil salisilat
misalnya etanol, karena garam-garam sukar larut dalam pelarut etanol dan
lebih mudah larut dalam air dan untuk menghindari kemungkinan metil
kisaran suhu itulah kestabilan asam salisilat dimana, asam salisilat dapat
mengeluarkan uapnya pada suhu 700. Dibawah dari pada suhu tersebut
uapnya sehingga metil salisilat yang diperoleh tidak sempurna, begitu pula
jika diatas suhu 70 0C metil salisilat yang terbentuk kurang sempurna karena
pemanasan yang terlalu tinggi akan mempengaruhi kelarutan dari pada asam
salisilat.
bola, karena kondensor ini menahan uap air agar tidak turun langsung dan
merusak sintesis metil salisilat yang telah terbentuk dan juga pada proses
esterifikasi kondensor bola lebih efektif dari pada kondensor lain dimana
metanol dapat terkondensasi sempurna dan pada saat metil salisilat yanng
yang terbentuk. Untuk mencegah uap yang terbentuk keluar sehingga dapat
pemanasan ujung kondensor disumbat dengan kapas, hal ini dilakukan juga
pada kapas.
memisah dengan pelarutnya dan mencuci sisa-sisa garam yang ada pada
yang terjadi karena pemanasan tinggi maka batu didih dimasukkan, batu
dengan menggunakan corong pisah, dalam corong pisah ini akan terbentuk
dua fase akibat perbedaan berat jenis yakni lapisan ester dan air, BJ air 1
g/ml dan BJ metil salisilat 1,180-1,85 g/ml. BJ yang lebih besar berada
fase cairan yang terbentuk, dimana terjadi tarik - menarik dengan sejenisnya,
maksudnya yang besifat polar akan menarik yang bersifat polar juga, begiu
juga sebaliknya yang bersifat non polar akan menarik yang bersifat non polar.
pada metanol membentuk air, sedangkan ion CH3 berikatan pada struktur
yang dilarutkan dalam metanol dan penambahan asam sulfat pekat dengan
dengan terbentuknya lapisan yang memisah serta bau khas seperti balsem
yang tercium.
dengan metode ini dan menjaga jumlah metanol yang akan direaksikan
baik) sehingga diperoleh hasil yang juga sempurna, proses terjadinya yaitu
adanya pemanasan yang dilakukan menghasilkan uap membentuk titik
sehingga jumlah yang didapat tidak sesuai yaitu, kurang teliti dalam
kurang murni, dan jumlah penambahan yang tidak sesuai juga dapat
salisilat yaitu pada berat teorinya 7,6022 gram dan berat prakteknya 3,555
Paul, G., 1968., The Merck Index Eighth Edition., Rahway : USA, 930,
1005, 1117.
Tim Dosen TPB, (2002), Kimia Dasar II, TPB Universitas Hasanuddin,
Makassar.160
SKEMA KERJA
Ditimbang 6,9 gram asam salisilat dan dimasukkan ke dalam labu alas bulat