Jinas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

inas dalam Surah Al-Lahab dan Al-Aadiyat

JINAS DALAM SURAT AL LAHAB DAN


SURAT AL AADIYAT

Makalah ini disusun untuk melengkapi ujian akhir semester


mata kuliah Semantik Arab 1
Dosen pengampu:
Dr Amir Maruf, M.Hum

Oleh:
Agustin Kurniawati
05/185471/SA/13235

JURUSAN SASTRA ASIA BARAT


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GAJAH MADA
YOGYAKARTA
2007
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Bahasa sebagai alat komunikasi umat manusia merupakan alat penggabung akal budi, perasaan,
maupun untuk menjalin kerja sama yang sangat penting (Sudaryanto, 1993: 54). Salah satu
bahasa di dunia yang masih tetap digunakan manusia sampai saat ini adalah bahasa Arab. Bahasa
Arab adalah bunyi-bunyi atau kata-kata yang digunakan oleh bangsa Arab untuk
mengekspresikan keinginan atau maksudnya (Al-Gulayaini, 1912: 5).
Barometer kepandaian seseorang, salah satunya, dapat dilihat dari sisi bahasanya. Pilihan kata,
gaya bahasa dan cara berbicaranya menunjukkan sejauh mana kemampuan dan kehebatan
intelektual serta martabat orang tersebut. Dalam istilah arab, orang tersebut masuk dalam
kategori mutakallim fashih, yaitu orang yang berbicara tepat, jelas dan bagus. Orang arab
menyebut kehebatan berbahasa tersebut dengan istilah Balaghah (Yuyun, 2007: 1).
Sebagai ilmu, balaghah, selain menjadi pisau analisis untuk menggali berbagai teks keagamaan
berbahasa arab, seperti Al Quran, hadist atau teks sastra arab, juga dapat membimbing
seseorang menjadi cerdas berbahasa dalam pergaulan sehari-hari (Yuyun , 2007: 2). Al Quran
bukan merupakan karya sastra ataupun maha karya, tidak berupa syair atau pantu tetapi di
dalamnya terdapat keindahan-keindahan lafaz.
Dipilihnya surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat dalam penelitian ini karena menurut peneliti
didalamnya terdapat bentuk jinas.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas adalah adanya keindahan-
keindahan lafzhi bentuk Jinas dalam surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat.
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap melakukan pekerjaan, seseorang pasti mempunyai tujuan yang akan dicapainya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk jinas yang ada pada surat Al Lahab dan surat Al
Aadiyat.

1.4 Landasan Teori


Dalam melakukan penelitan diperlukan sebuah landasan untuk dapat mencapai apa yang dituju.
Teori merupakan sebuah aturan (tuntunan kerja) untuk melakukan sesuatu (Sangidu, 2005: 13).
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji tentang jinas dalam surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat.
Analisis tentang jinas merupakan bagian dari ilmu balaghah. Balaghah adalah suatu disiplin ilmu
yang berlandaskan kejernihan jiwa dan ketelitian menangkap keindahan dan kejelasan perbedaan
yang samar diantara macam-macam uslub ( Jarim dan Mustafa, 2004: 6).
Ilmu balaghah mencakup tiga ilmu yaitu Ilmu Bayan, ilmu Maani dan Ilmu Badi. Ilmu Bayan
adalah suatu sarana untuk mengungkapkan suatu makna dengan berbagai uslub (ungkapan)
dengan tasybih, majaz, atau kinayah. Ilmu Maani adalah ilmu yang membantu pengungkapan
suatu kalimat agar cocok dengan tuntutan keadaan, dengan mencakup salah satu tujuan balaghah
yang dapat diketahui melalui rangkaian kalimatnya dan qarinah-qarinah yang meliputinya (Jarim
dan Mustafa, 2004: 377). Aspek balaghah yang ketiga adalah Ilmu Badi, yaitu ilmu yang
mencakup keindahan-keindahan lafaz dan keindahan-keindahan makna. Jinas termasuk dalam
bahasan ilmu Badi. Menurut Al-Jarim (2002:377) ilmu badi merupakan ilmu yang mencakup
keindahan lafadz dan mak`na, ilmu ini terbagi menjadi dua yaitu:
1. Keindahan-keindahan lafdzi, yang meliputi:
1.1 Jinas yang terbagi menjadi dua macam;
a) Jinas tam
b) Jinas ghoir tam
1.2 Iqtibas.
1.3 Saja
2. keindahan-keindahan ma`nawi
2.1 Tauriyah
2.2 Thibaq yang terdiri dari dua macam:
a) Thibaq ijab
b) Thibaq salab
2.3 Muqobalah
2.4 Husnut-Talil
2.5 Memperkuat pujian dengan kalimat yang menyerupai celaan itu ada dua macam:
a) mengecualikan sifat pujian dari sifat celaan yang dinafikan.
b) menetapkan sifat pujian bagi sesuatu, setelah itu mendatangkan makna huruf istisna, diikuti
sifat pujian yang lain.
2.6 Memperkuat celaan dengan kalimat yang menyerupai pujian itu terbagi menjadi dua macam:
a) Mengecualikan sifat celaan dari sifat pujian yang dinafikan.
b) Menetapkan sifat celaan atas sesuatu, lalu mendatangkan huruf istisna, diikuti sifat celaan
lain.
2.7 Uslub al-hakim

Penelitian ini menganalisis mengenai Jinas. Jinas adalah kemiripan pengungkapan dua lafaz yang
berbeda artinya. Jinas dibagi dua macam:
1. Jinas tam, yaitu kemiripan dua kata dalam empat hal, hurufnya, syakalnya, jumlahnya dan
urutannya.
2. Jinas ghair tam, yaitu perbedaan dua kata dalam salah satu dari empat hal tersebut (Jarim dan
Mustafa, 2004:379).

1.5 Metode dan Teknik


Metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek ilmu yang
bersangkutan (Mastoyo, 2007: 1). Dalam penelitian ini terdapat dua macam objek, yaitu objek
formal dan objek material. Objek materialnya adalah surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat,
sedangkan objek formalnya adalah jinas dalam surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat.
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data dan pemaparan
hasil analisis data.
Pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan metode simak beserta teknik dasarnya, yaitu
teknik sadap. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik catat. Data diambil dari objek
matrial.
Tahap berikutnya adalah analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran,
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data-data, sifat-sifat serta hubungan
fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma, 1993: 8).
Tahap ketiga adalah penyajian hasil analisis data. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara
informal, yakni perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa bukan dengan lambang ataupun
rumus (Sudaryanto, 1993: 145).

BAB II
ANALISIS JINAS DALAM SURAT ALAADIYAT DAN
SURAT AL LAHAB

Ayat-ayat Al Quran yang sangat indah dan sangat sarat akan makna tidaklah mudah untuk
ditafsirkan. Al Quran merupakan mujizat terindah dan teragung yang diberikan kepada nabi
Muhammad SAW. Kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Islam ini mempunyai
keindahan-keindahan irama atau lafaz di dalamnya. Salah satunya adalah jinas.
Pada analisis ini, peneliti akan membahas ada tidaknya jinas dalam surat Al Lahab dan surat Al
Aadiyat.

2.1 Surat Al Lahab dan Al Aadiyat beserta Terjemahannya


2.1.1 Surat Al Lahab dan teremahannya

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidakkah berfaedah
kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari
sabut.(QS Al Lahab: 1-5)

2.1.2 Surat AlAadiyat dan terjemahannya

demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah. Dan kuda yang mencetuskan
api dengan pukulan (kuku kakinya). Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tibadi waktu pagi.
Maka ia menerbangkan debu. Dan menyerbu ketengah-tengah musuah. Sesungguhnya manusia
itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu
menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya
kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam
kubur. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu
Maha Mengetahui keadaan mereka.( QS Al Aadiyat: 1-11)

2.2 Analisis jinas dalam surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat


Berdasarkan identifikasi data yang telah dilakukan, peneliti menemukan adanya jinas dalam surat
Al Lahab dan surat Al Aadiyat di atas. Berikut analisis jinas yang terdapat dalam surat Al Lahab
dan surat Al Aadiyat.
Pada surat Al Lahab di atas terdapat kata ??? diulang dua kali, makna kata ??? yang
pertama adalah Abu Lahab, yaitu salah seorang paman Rasulullah SAW, ia diberi julukan Abu
Lahab karena wajahnya yang cerah, ini menunjukkan makna menyempit dari makna kata ???
yang kedua yaitu gejolak api. Kata ??? yang pertama dan yang kedua ini mempunyai
kemiripan yang sempurna baik dalam hurufnya (lam, ha dan ba), syakalnya (?fathah, kasrah
dan fathahtain), jumlahnya (tiga huruf) maupun urutanya ( baik hurufnya atau syakalnya)
sedangkan maknanya berbeda. Jika dilihat pada teori yang ada kata ??? tersebut dalam kajian
ilmu badi disebut jinas tam.
Pada surat Al Aadiyat di atas, dalam ayat pertama didapatkan kata ???? sedangkan pada ayat
ke-2 didapatkan kata ????. Kedua kata tersebut bermiripan tetapai berbeda pada salah satu
dari keempat hal, yaitu hurufnya. Pada ayat pertama didapatkan huruf dad, ba, kha, alif dan
pada ayat kedua didapatka huruf Qa, dal, kha, alif sedangkan syakal (fathah, sukun dan
fathahtain), jumlah (tiga huruf) dan urutan syakalnya sama (fathah, sukun kemudian fathahtain).
Pada ayat ke-7 terdapat kata ????? dan pada ayat ke-8 terdapat kata ????? . Kedua kata
tersebut juga berbeda pada salah satu hurufnya, yaitu pada huruf ketiga dal pada kata ?????
dan ha pada kata ????? sedangkan syakal, jumlah huruf dan urutannya sama. Berdasarkan
teori, ini menunjukkan adanya bentuk jinas ghair tam atau biasa disebut jinas naqis, yaitu
kemiripan yang tak sempurna pada salah satu dari keempat segi kemiripannya.

BAB III
KESIMPULAN

Setelah penelitian tentang jinas dalam surat Al Lahab dan surat Al Aadiyat selesai, maka dapat
disimpulkan bahwa jinas merupakan harmonisasi bunyi, bukan makna.
Jinas tam maupun jinas ghair tam, keduanya hanya bermuara pada keharmonisan artikulasi
bunyi, tanpa disertai kesamaan makna.

DAFTAR PUSTAKA

Djadjasudarma, T Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian.
PT Eresco: Bandung.

Gulayaini, Syaihk Mustafa. 2006. Jami Ad-Durus Al-Arabiyah. At-Tabaqah Al-Hadiyah


Al-Isrun. Beirut: Mansyurat Al-Maktabah Isriyah.
Jarim, Ali dan Musthafa usman. 2002. Terjemah Al-Balaaghotul Wadhihah oleh mujiyo
Nurkholis, dkk . Sinar Baru Algensindi: Bandung.

Katsir, Ibnu. 2005. Tafsir Ibnu Katsir. Sinar Baru Algesindo: Bandung.

Mastoyo, Tri. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Carasvatibooks: Yogyakarta.

Sangidu. 2005. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Unit Penerbitan
Sastra Asia Barat UGM: Yogyakarta.

Sudaryanto. 1993. Metoda dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.

Wahyuddin, Yuyun, 2007. Menguasai Balaghah Cara Cerdas Berbahasa. Nurma Media Idea:
Yogyakarta.

2000. Al Quran dan Terjemahnya. Madinah Al Munawwarah

Anda mungkin juga menyukai