Tugas Azas-Azas Manajemen
Tugas Azas-Azas Manajemen
Tugas Azas-Azas Manajemen
NAMA : KORNELIA
NPM : 201663201157
B. Tujuan Manajemen
Manajemen merupakan hal vital dalam suatu organisasi. Tujuan dari
diberlakukannya proses manajemen di dalam sebuah organisasi antara lain:
1. Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah direncanakan agar dapat
berjalan secara efektif.
2. Melakukan peninjauan kembali terhadap implementasi fungsi manajemen serta
kinerja para anggota dalam melaksanakan tugasnya.
3. Memperbaharui strategi pelaksanaan fungsi manajemen agar tetap dapat
mencapai target jika dalam pelaksanaannya ditemukan tantangan-tantangan
tertentu.
4. Melakukan peninjauan kembali terhadap kekuatan, kelemahan, serta ancaman
pada organisasi.
5. Merancang inovasi yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja para anggota
yang juga berimbas pada tercapainya tujuan dan sasaran organisasi.
C. Dasar-Dasar Manajemen
1
Empat belas Prinsip Manajemen yang dikembangkan oleh Henri Fayol (1841-1925)
dan telah dianggap sebagai salah satu organisasi klasik teori yang secara universal
berlaku untuk setiap jenis organisasi. Teori organisasi klasik adalah teori tradisional dan
tetap menjadi fondasi yang lainnya teori organisasi sekolah telah dibangun. Oleh karena
itu banyak analisis berikutnya menganggap pemahaman itu.
Dipengaruhi oleh revolusi industri di tahun 1700-an dan terkait dengan profesi
mekanik dan teknik industri, prinsip-prinsip mendasar dikembangkan berdasarkan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
Organisasi dan individu berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
yang rasional.
Salah satu cara terbaik untuk mengatur produksi adalah melalui penyelidikan
yang sistematis dan ilmiah.
Organisasi ini didirikan untuk memenuhi produksi dan ekonomi yang
berhubungan dengan tujuan.
Kita juga harus ingat bahwa kepercayaan awal teori manajemen, termasuk Henri
Fayol, tentang bagaimana organisasi bekerja atau harus bekerja adalah refleksi langsung
dari nilai-nilai sosial periode itu. Evolusi teori ini di era pekerja yang dipandang sebagai
bagian dari mesin, bukan sebagai individu. Selain itu, peralatan yang mahal dan sulit
terjangkau. Sebagai konsekuensinya, penggunaan tenaga kerja dengan alat mereka
sendiri untuk menggantikan mesin yang digerakkan oleh kekuasaan yang berlaku.
Fayol mengusulkan bahwa manajemen adalah sebuah kegiatan umum bagi semua
manusia yang terlibat dalam organisasi. Prinsip-prinsip-Nya terdiri dari unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Pembagian kerja. Output dapat ditingkatkan dengan spesialisasi, membuat
karyawan menjadi lebih efisien.
2. Otoritas. Hak atau kekuasaan untuk memberi perintah kepada bawahan adalah
otoritas. Di manapun otoritas ada, tanggung jawab muncul.
3. Disiplin. Karyawan harus mematuhi aturan organisasi. Disiplin yang baik harus
berasal dari perjanjian antara perusahaan dan karyawan dengan keadilan dan
pemahaman yang jelas tentang kedua belah pihak. Hukuman dapat diterapkan
untuk pelanggaran aturan.
4. Kesatuan Komando. Setiap bawahan harus menerima pesanan dari satu lebih
unggul.
2
5. Kesatuan Arah. Organisasi kegiatan yang memiliki tujuan yang sama harus
dibimbing oleh seorang manajer, dengan menggunakan satu rencana.
6. Interests subordinasi individu untuk Kepentingan Umum. Kepentingan satu
karyawan (atau kelompok karyawan) tidak boleh mendahului atas kepentingan
organisasi secara keseluruhan.
7. Remunerasi. Para karyawan harus dibayar upah yang adil. Hadiah harus
digunakan sebagai alat dorongan.
8. Sentralisasi. Tingkatan yang bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan.
Apakah keputusan yang terpusat atau terdesentralisasi adalah soal proporsi.
9. Rantai skalar. Garis kewenangan dari atas ke terendah jajaran manajemen.
Untuk menghindari keterlambatan, komunikasi lintas dapat diperbolehkan
apabila disetujui oleh semua pihak yang terlibat.
10. Order. Bahan dan orang harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang
tepat.
11. Ekuitas. Para manajer harus menjadi baik dan adil kepada bawahan mereka
12. Periode Jabatan stabilitas Personnel. Perputaran karyawan tinggi menjadi
sumber inefisiensi. Para manajer harus memastikan pengganti di tangan ketika
kekosongan muncul.
13. Inisiatif. Kekuatan berpikir keluar, mengusulkan dan mengeksekusi.
Manajemen harus mendorong karyawan untuk berasal dan melaksanakan
rencana. Mendesak ini cenderung untuk meningkatkan tingkat usaha.
14. Esprit de Corps. Menumbuhkan semangat tim adalah cara untuk membangun
harmoni dan persatuan di antara karyawan.
3
c. Fisik (gedung, kantor, dan lain-lain).
d. Sistem dan Teknologi.
e. Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.
Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan
menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis
dengan baik hubungan dari setiap aspek.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.